Disamping memiliki kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar diatas, peserta
Diklat Prajabatan CPNS Golongan II, diharapkan juga memiliki kemampuan menganalisis dmpak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan. Berikut analisis dampak tiap kegiatan apabila kelima nilai ANEKA tersebut tidak tidak diaplikasikan:
1. Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil
Bila nilai akuntabilitas tidak diaplikasikan pada kegiatan ini ditakutkan akan berdampak buruk yaitu resiko kehamilan yang tinggi akibat tidak terdeteksinya secara dini penyebab resiko itu terjadi. Dalam hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas. Melayani pasien dengan cara membeda-bedakan pasien dari kelompok suku,agama, budaya dan social ekonomi tertentu saja akan berakibat pada tidak puasnya pasien yang lain yang jelas-jelas sudah lebih mengerti dan paham tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dilakukan selama kehamilan. Bila ada pasien yang bisa diperiksa di puskesmas lhok kruet sesuai dengan nilai etika public maka jika penulis tidak melakukan pemeriksaan tersebut maka akan merugikan ibu-ibu yang ingin memeriksakan kehamilannya saat itu. Dan efek kedepannya ibu hamil tidak akan melakukan pemeriksaan lagi ketempat pelayanan kita. Dalam melakukan pemeriksaan, dituntut untuk lebih cermat dan teliti. Karena kesalahan dalam suatu tindakan akan membuat pesien menjadi marah . dampak ini yang terjadi akibat tidak diterapkan komitmen mutu. Dalam melakukan pemriksaan semua pelayanan digratiskan. Apabila penulis memungut biaya dari pasien bias saja informasi tersebut menyebar dan akan berkembang menjadi sebuah stigma negative bahwa pelayanan di puskesmas Lhok Kruet mengutip biaya dari pasien sementara semua pelayanan saat ini digratiskan. 2. Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kalori) Bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka kasus ibu hamil KEK tidak akan cepat tertangani, padahal kasus KEK ini sangat beresiko bagi kesehatan ibu hamil terutama perkembangan janin yang dikandungnya. dalam memberikan pelayanan jika penulis memilih- milih pasien sesuai dengan individu dan kelompok atau menurut status tertentu maka kualitas atau mutu pelayanan puskesmas akan menurun. Pada saat berkomunikasi dengan pasien harus dengan bahasa yang santun dan tegas karena bila tidak sangat mungkin terjadi kesalahpahaman antar pasien dan petugas. 3. Melakukan pemeriksaan HB pada ibu hamil Bila penulis tidak menerapkan nilai akuntabilitas seperti tidak bertanggung jawab, maka akan banyak sekali ibu hamil yang tidak dapat tereteksi kadar HB di dalam tubuhnya, sementara pemeriksaan ini sangat di butuhkan oleh ibu tersebut dan juga janinnya. Tentunya hal ini tidak mudah jika tidak ada kerja sama dengan atasan dan staf puskesmas lainnya. Dalam melakukan pemeriksaan, jika penulis memilih-milih pasien sesuai dengan individu dan kelompok atau menurut status tertentu maka hal ini akan menimbulkan kecemburuan dari pasien yang lain. Dengan keterlabatan penulis, sementara banyaknya pasien yang sudah mengantri, penulis biasanya kan terburu-buru dalam melakukan pemeriksaan, sehingga pasien yang diperiksa dipelakukan dengan tidak sopan. Hal ini akan berimbas pada kebiasaan yang buruk seperti turunnya rasa empati, cinta sesama dan disiplin pada diri seorang bidan. Bila penulis tidak menerapkan anti korupsi sangat mudah terjadi penyelewengan dana-dana tertentu. 4. Memberikan pelayanan pada akseptor KB Bila penulis tidak menerapkan nilai akuntabilitasseperti tidak bertanggung jawab, maka angka kelahiran akan semakin meningkat sehingga akan banyak generasi kedepan yang hidupnya tidak terarah sesuai dengan factor social ekonomi kelurganya. Tentu saja hal ini tidak mudah untuk diterapkan tanpa adanya kesadaran dari pada penulis untuk melaksanakan tugas ini dengan baik dan benar. Tanpa adanya rasa nasionalisme maka setiap pasien yang datang ke puskesmas untuk berkonsultasi masalah KB maka pasien akan dibedakan menurut individu, status social ekonomi dan kelompok. Hal ini akan menimbulkan kecemburuan dari pasien yang lain. Dengan keterlabatan penulis, sementara banyaknya pasien yang sudah mengantri, penulis biasanya kan terburu-buru dalam melakukan pemeriksaan, sehingga pasien yang diperiksa dipelakukan dengan tidak sopan. Hal ini akan berimbas pada kebiasaan yang buruk seperti turunnya rasa empati, cinta sesama dan disiplin pada diri seorang bidan. 5. Melakukan pemeriksaan pada balita dengan kasus diare tanpa dehidrasi Bila nilai akuntabilitas seperti rasa tanggung jawab dan konsisten tidak diterapkan pada kasus diare ini maka dikhawatirkan akan mengakibatkan keterlambatan penanganan pada kasus ini dan akan menyebabkan diare tanpa dehidrasi ini akan menjadi dehidrasi dan perlu perwatan kuhusus. Tanpa adanya kerjasama dengan staf dokter dan pihak atasan, kegiatan ini menjadi sulit. dalam memberikan pelayanan jika penulis memilih-milih pasien sesuai dengan individu dan kelompok atau menurut status tertentu maka kualitas atau mutu pelayanan puskesmas akan menurun. Pada saat berkomunikasi dengan pasien harus dengan bahasa yang santun dan tegas karena bila tidak sangat mungkin terjadi kesalahpahaman antar pasien dan petugas. 6. Memberikan konseling pada ibu yang bayinya tidak di imunisasi Bila nilai ANEKA tidak di aplikasikan pada kegiatan ini tentu saja akan banyak kedepannya orang tua yang tidak mengimunisasikan anaknya. Dan hal ini akanterus belanjut dan genersi kedepan kan semakin terpuruk dengan menurunnya tingkat kesehatan terutama bayi-bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dasar sama sekali. Bila ada ibu yang membawa bayinya ke puskesmas lhok kruet sesuai dengan nilai etika public maka jika penulis tidak memberikan pelayanan imunisasi atau konseling tentang imunisasi tersebut maka akan merugikan ibu-ibu yang ingin bayinya di imunisasi saat itu. Dan efek kedepannya ibu-ibu yang mau mengimunisasikan bayinya tidak akan datang lagi ketempat pelayanan kita. 7. Melakukan pendokumentasian pada manajemen terpadu balita sakit (MTBS) Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini tentu saja semua pendokumentasian yang dikirimkan akan tidak akurat. Bila penulis tidak konsisten dalam mengerjakan kegiatan ini data yang akan dikumpulkan setiap hari dengan baik bias saja berceceran dan hilang. Apabila data pelaporan tiadak di analisa atau dibagi sesuai dengan jenisnya , penulis bermalas-malasan dalam mengerjagan tugas ini tentu saja akan semakin menurunnya rasa cinta sesame, rasa displin dan empati. Tetnya ini akan menurunkan mutu puskesmas.memihak kepada salah satu rekan kerja yang dikenal, kelompok tertentu akan berakibat timbulnya kecemburuan dari sesame staf. Oleh karena itu dalam penyerahan laporan ini harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.