Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks,


yang tidak lepas dari kegiatan pengobatan maupun perawatan penderita dengan
kasus penyakit infeksi.

………………………………………………………………………………………

Kebanyakan infeksi yang terjadi di Rumah Sakit lebih disebabkan oleh


faktor ekasternal, yaitu penyakit yang penyebaran mikroorganismenya melalui
benda atau bahan-bahan yang tidak steril, termasuk dari tangan petugas kesehatan
yang kurang bersih akibat tidak mengimplementasikan panduan kebersihan tangan
secara baik dan benar (WHO, 2009)

Berdasarkan data yang diperoleh di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro pada


tahun …. dari bulan … sampai bulan …

Semakin tinggi jumlah pasien dalam Rumah Sakit, semakin tinggi pula
pengunjung yang datang ke Rumah Sakit yang dapat menyebabkan risiko
terjadinya pertukaran infeksi (infeksi nosokomial). Infeksi nosokomial dapat
terjadi di semua tempat layanan keperawatan (kamar, ruangan/bangsal), namun
frekuensi dan intensitas lebih banyak di ruangan/bangsal perawatan daripada di
kamar perawatan (NNF)

Tangan adalah salah satu penghantar masuiknya kuman penyakit ke tubuh


manusia, cuci tangan dapat menghambat masuknya kuman penyakit ke tubuh
manusia melalui perantara tangan, hamper semua orang mengetahui pentingnya
cuci tangan tetapi tidak membiasakan diri dan melakukan dengan benar (Depkes,
2010)

Hand hygiene (kebersihan tangan) merupakan teknik dasar yang paling


penting dalam pencegahan dan pengendalian infeksi (Potter & Perry, 2003) dalam
(Zulpahiyana, 2013). Menurut Van dan Enk (2006) dalam Zulpahiyana (2013),
hand hygiene adalah cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial.
Tujuan hand hygiene untuk membuang kotoran dan organisme yang menempel
ditangan dan untuk mengurangi jumlah mikroba total pada saat itu.

Hand hygiene merupakan membersihkan tangan dengan sabun dan air


(handwash) atau handrub berbasis alkohol yang bertujuan mengurangi atau
mencegah berkembangnya mikroorganisme ditangan (WHO, 2009). Hand
hygiene harus dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan
keperawatan walaupun menggunakan sarung tangan atau alat pelindung diri guna
menghilangkan atau 13 mengurangi mikroorganisme yang ada ditangan sehingga
penyebaran penyakit dapat dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi.

Mencuci tangan merupakan kegiatan yang penting bagi lingkungan tempat


klien dirawat, termasuk Rumah Sakit. Mencuci tangan adalah rutinitas yang
murah dan terpenting dalam pengontrolan infeksi, dan merupakan metode terbaik
untuk mencegah transmisi mikroorganisme. Tindakan cuci tangan telah terbukti
secara signifikan menurunkan infeksi (James, Baker dan sawin 2008, h117)

Berdasarkan fenomena tersebut kami tertarik untuk melakukan penelitian


tentang “edukasi cara cuci tangan dengan 6 langkah pada pasien baru dan
keluarga pasien menggunakan handrub”

Anda mungkin juga menyukai