Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu pokok terpenting sebagai bentuk

perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dalam menumbuh

kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM). Pendidikan merupakan

pilar utama dalam pembentukan pribadi manusia. Dengan demikian,

pendidikan merupakan satu-satunya cara agar manusia dapat menjadi lebih

baik dalam meningkatan sumber daya manusia dan juga harus sejalan dengan

perubahan kebudayaan, sehingga dapat mengimbangi tiap perkembangan yang

terjadi agar tidak tertinggal jauh oleh perkembangan dan kemajuan teknologi.

Selain itu, dengan sumber daya manusia yang cukup maka seserorang akan

lebih mudah melakukan sebuah penemuan-penemuan baru sebagai salah satu

hakikat sebuah pendidikan. Salah satu bidang ilmu yang mendukung hal

tersebut ialah ilmu kimia.

Ilmu kimia memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang struktur, susunan, sifat, perubahan materi, serta energi

yang menyertainya. Untuk mempelajari ilmu kimia, diperlukan pemahaman

yang cukup tinggi sehingga seringkali mata pelajaran kimia dianggap sebagai

mata pelajaran yang cukup sulit dan menyebabkan sebagian besar siswa

kurang berminat untuk mempelajari ilmu tersebut secara lebih mendalam.


2

Kemungkinan besar hal ini terjadi karena karakteristik ilmu kimia itu sendiri

yang bersifat abstrak dan kompleks,

Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya baru untuk mendorong

pencapaian hasil belajar siswa, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki seseorang setelah menerima perlakuan dari pengajar atau guru

(Sudjana, 2011). Salah satu materi kimia yang dianggap sulit dan kurang

dikuasai oleh siswa ialah materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang

meliputi sub materi antara lain larutan elektrolit, larutan nonelektrolit, dan

elektrolit senyawa ion dan senyawa kovalen. Larutan elektrolit dan non

elektrolit merupakan salah satu pokok bahasan dalam kimia yang menekankan

pada penguasaan konsep.

Kurangnya penguasaan konsep mengakibatkan siswa kurang terlibat

dalam proses pembelajaran sehingga menyebabkan hasil belajar yang

diperoleh kurang maksimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru

sebagai tenaga pendidik agar pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar

siswa serta dapat menguasai konsep-konsep pembelajaran secara optimal yaitu

dengan memvariasikan atau menerapkan model pembelajaran yang berbeda

dari sebelumnya dan tentunya sesuai dengan karakteristik materi yang akan

diajarkan. Adanya model pembelajaran itu diharapkan dapat membantu

memperdalam pemahaman siswa terkait materi kimia dan bisa mengingatnya

lebih lama. Selain itu juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

menarik karena dengan demikian dapat meningkatkan motivasi siswa dalam


3

belajar. Berkenaan dengan itu, maka dapat digunakan suatu model

pembelajaran yakni model pembelajaran Concept Attaitment (CA).

Model Concept Attainment atau biasa disebut pencapaian konsep

merupakan suatu model pembelajaran yang menitikberatkan pada mengenalan

konsep baru, sehingga dapat melatih kemampuan berfikir induktif dan berfikir

analisis (Uno, 2008). Model pembelajaran ini juga dapat digunakan untuk

membangun semangat siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Martala Sari (2013) menyatakan bahwa penggunaan model

pembelajaran Concept Attaitment (CA) dapat mereduksi 81,00 % keabstrakan

materi kimia menjadi lebih konkret serta mampu menarik keingintahuan

terhadap materi pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Saidatun (2015) menyatakan bahwa penggunaan model

pembelajaran Concept Attaitment (CA) lebih efektif daripada menggunakan

pembelajaran konvensional atau ceramah.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka Penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul penerapan model pembelajaran concept attaitment

(CA) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan larutan elektrolit dan

nonelektrolit.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah pengaruh penerapan

model pembelajaran concept attaitment (CA) terhadap hasil belajar siswa pada
4

pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas XI SMK Medika

Samarinda Medika Samarinda?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran concept attaitment (CA) terhadap hasil belajar siswa pada pokok

bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas XI SMK Medika

Samarinda”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi Guru: Sebagai bahan informasi dalam memilih model atau metode

pembelajaran yang lebih menekankan kepada pola pikir siswa agar mampu

memahami dan menguasai konsep sehingga dapat meningkatkan kualitas

belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia.

2. Bagi Siswa: Dapat meningkatkan hasil belajar, menumbuhkan semangat

belajar, meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap kimia.

3. Bagi Sekolah: Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam usaha

perbaikan dan peningkatan kualitas sekolah.

4. Bagi Mahasiswa: Dapat menambah wawasan dan pengalaman berpikir

serta member pengalaman langsung dan juga informasi yang dapat

diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Anda mungkin juga menyukai