Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang merupakan kegiatan kurikuler yang menjadi mata kuliah di Program S1.
Dalam mata kuliah ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara langsung di dunia
kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis
yang sesuai dengan situasi dan kondisi kerja nyata (riil) yang tidak diperoleh di
perguruan tinggi. Hasil dari kegiatan magang ini akan menjadi salah satu syarat bagi
mahasiswa penentu bagi keberhasilan mereka di dunia kerja setelah lulus.
Setiap mahasiswa Program S1 wajib mengikuti magang yang pelaksanaannya
langsung di perusahaan atau di instansi pemerintah. Magang ini merupakan satu dari
sekian banyak mata kuliah yang ada di Program S1. Mahasiswa harus
melaksanakannya langsung di perusahaan atau di instansi pemerintah. Magang ini
merupakan satu dari sekian banyak mata kuliah yang ada di Program S1.
Mahasiswa harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh supaya pelaksanaan
magang itu berhasil secara maksimal. Dalam pelaksanaan magang ini diharapkan
ada kecocokan antara kompetensi yang didapatkan mahasiswa di bangku kuliah
dengan aktifitas praktik yang dilakukan di perusahaan atau di instansi pemerintah
tempat magang.
Di sisi lain, diperlukan suatu sinergi antara dunia kerja dengan lembaga
pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara lebih luas.
Maka, melalui kegiatan magang ini, diharapkan akan terjalin hubungan kemitraan
antara Program S1 dengan dunia kerja. Dengan kemitraan tersebut dihrapkan akan
terbentuk sebuah program pendidikan vokasi yang mempunyai kurikulum dan proses
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Magang bertujuan untuk melatih siswa agar terbiasa dengan lingkungan kerja,
sehingga dari magang kerja tersebut mahasiswa dilatih cara kerja yang baik dan
benar. Sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja, mahasiswa bisa memahami
betapa sulitnya bekerja dan perlu banyak latihan sebelum memasuki dunia kerja dan
disiplin merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi mahasiswa
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat
BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan sosial Kesehatan. BPJS bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian jaminan agar terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya.
1
Selama magang, mahasiswa diperkenalkan dengan seluruh staff yang ada di
kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Pati dan dipersilahkan untuk mempelajari proses
atau kegiatan yang berlangsung di institusi tersebut, namun tetap difokuskan ke
bagian Pelayanan Kepesertaan. Di bagian Pelayanan Kepesertaan merupakan
bagian yang berada di garis terdepan dari BPJS Kesehatan, karena berhubungan
langsung dengan peserta atau pelanggan.
Selama kegiatan ini berlangsung, mahasiswa dituntut untuk mempelajari jobdesc
atau uraian/rincian kerja dari unit kerja tersebut, serta kinerja yang dilakukan oleh
para pegawai yang berkaitan dengan sisi manajerial (perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi), kebijakan dan hukum yang melandasinya.
Kemudian, dengan ilmu yang telah dipelajari di kampus, mahasiswa mencoba
untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di institusi dan secara tidak
langsung hal ini adalah bentuk evaluasi kinerja yang dapat dilakukan pihak BPJS
Kesehatan. Selain itu, mahasiswa nantinya dapat memahami value yang ada di
setiap bagian sehingga mahasiswa dapat mengetahui, memahami serta
mendapatkan pengalaman langsung tentang dunia kerja nyata.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menambah pengetahuan, pengalaman kerja, dan
mendapat kesempatan untuk belajar mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di
bangku perkuliahan untuk diterapkan di dunia kerja sesuai dengan pembelajaran
yang telah didapatkan di kampus.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu untuk menerangkan uraian tugas di tempat praktik kerja
lapangan.
b. Mahasiswa mampu menganalisa permasalahan yang ada dan memberikan
rekomendasi di tempat praktik kerja lapangan.
c. Mahasiswa mampu ikut serta dalam proses manajerial serta operasional
kerja di tempat praktik kerja lapangan.
2
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh wawasan tentang ruang lingkup dan kemampuan praktik dalam
lingkup asuransi.
b. Memperoleh pengalaman kerja di dunia kerja nyata.
c. Mahasiswa dapat melatih diri dalam kegiatan manajerial dan operasional
yang dilakukan di BPJS Kesehatan
d. Mahasiswa mampu berfikir kritis mengidentifikasi masalah yang ada di
tempat praktik kerja lapangan.
2. Bagi Fakultas
a. Sebagai jembatan penghubung antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia
kerja.
b. Menjalin kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dengan instansi
dalam upaya memberikan bekal mehasiswa untuk mengetahui dunia kerja.
3. Bagi Instansi
a. Sebagai jembatan penghubung antara lingkungan kerja dengan lingkungan
pendidikan tinggi.
b. Menjalin kerjasama yang baik dengan dunia luar.
3
BAB II
METODE PELAKSANAAN
B. Pelaksanaan Kegiatan
Magang diawali dengan perkenalan dengan pegawai yang berada di kantor
BPJS Kesehatan. Kemudian mahasiswa dipersilahkan untuk mengamati proses yang
ada di pelayanan edukasi dan setelah mahasiswa mengetahui pelayanan edukasi
kemudian ke pelayanan kepesertaan mulai dari pelayanan pendaftaran peserta,
pencetakan kartu peserta dan pendistribusian kartu kepada peserta BPJS
Kesehatan. Magang dilaksanakan selama kurang lebih 4 minggu dimulai dari tanggal
5 Januari 2015 sampai dengan 30 Januari 2015. Hari aktif kerja yaitu lima hari
selama satu minggu, mulai hari Senin sampai hari Jumat, dan hari Sabtu dan Minggu
libur.
4
D. Metode Pengumpulan Data
5
Tabel 2.1 Kegiatan Harian Magang di BPJS Kesehatan Pati
No Hari, Tanggal Kegiatan Harian Keterangan
6
Selasa, 13 Seminar Nasional “Palliative Care” Ijin dari kampus
7.
Januari 2015 di JHK Kudus
Rabu, 14 Januari Entry kepesertaan
8.
2015 Rekapitulasi dokter
keluarga, dokter gigi dan
klinik
Kamis, 15 Januari Mencetak kartu peserta
9.
2015 BPJS Kesehatan
Mencatat kartu yang telah
dicetak
Entry kepesertaan
Jumat, 16 Januari Rekapitulasi data dari
10.
2015 dokter, dokter gigi dan klinik
Entry data skrining riwayat
penyakit
Senin, 19 Januari Arsip faskes menurut
11.
2015 kecamatan
Entry data skrining riwayat
penyakit
Selasa, 20 Entry data skrining riwayat
12.
Januari 2015 penyakit
Rekapitulasi data dari
dokter, dokter gigi dan klinik
Rabu, 21 Januari Mencetak kartu peserta
13.
2015 BPJS Kesehatan dari BU
Mencatat kartu yang telah
dicetak berdasarkan data
dari keluarga maupun BU
Arsip dokumen dokter,
dokter gigidan klinik
Kamis, 22 Januari Menjilid dokumen yang akan
14.
2015 dikirim kepada dokter
Arsip dokumen dokter
Entry data bulanan
puskesmas
7
Jumat, 23 Januari Entry data skrining riwayat
15.
2015 penyakit
Rekapitulasi data bulanan
Senin, 26 Januari Entry perubahan dokter
16.
2015 keluarga
Entry data skrining riwayat
penyakit
Rekapitulasi data bulanan
puskesmas
Selasa, 27 Entry data skrining riwayat
17.
Januari 2015 penyakit
Menjilid dokumen
Entry perubahan dokter
keluarga
Rabu, 28 Januari Entry data faskes
18.
2015 Entry data skrining riwayat
penyakit
Arsip dokumen
Kamis, 29 Januari Menjilid dokumen
19.
2015 Entry perubahan dokter
Rekapitulasi data pukesmas
Jumat, 30 Januari Menjilid dokumen
20.
2015 Entry data skrining riwayat
penyakit
Pelepasan / Perpisahan
Mulai dari edukasi atau sosialisasi kepada peserta tentang alur pendaftaran
sampai kegunaan kartu BPJS Kesehatan telah mahasiswa dapatkan. Kemudian
mengetahui tentang kepesertaan, cetak kartu, sampai mencatat daftar dokter
keluarga dan klinik.
8
BAB III
GAMBARAN UMUM INSTITUSI MAGANG
A. Sejarah
1968
1984
1991
9
1992
2005
2008
2009
10
2011
Munculnya UU SJSN ini juga dipicu oleh UUD Tahun 1945 dan
perubahannya Tahun 2002 dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1),
ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) mengamanatkan untuk
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hingga disahkan dan
diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang panjang, dari tahun 2000 hingga
tanggal 19 Oktober 2004.
Pada saat yang sama, Menteri BUMN selaku RUPS mengesahkan laporan
posisi keuangan penutup PT Askes (Persero) setelah dilakukan audit kantor akuntan
11
publik. Menteri Keuangan mengesahkan laporan posisi keuangan pembuka BPJS
Kesehatan dan laporan keuangan pembuka dana jaminan kesehatan. Untuk pertama
kali, Dewan Komisaris dan Direksi PT Askes (Persero) diangkat menjadi Dewan
Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan untuk jangka waktu paling lama 2 tahun
sejak BPJS Kesehatan mulai beroperasi.
B. Landasan hukum
12
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
13
6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.
E. Budaya Perusahaan
Dalam proses membangun keyakinan dan nilai-nilai (beliefs and values) yang
harus dipegang teguh oleh seluruh jajaran perusahaan mulai dari tingkat pelaksana
sampai ke tingkat manajemen telah disepakati hal-hal yang menjadi ciri-ciri bagi
budaya perusahaan, sesuai dengan visi dan misi perusahaan, yaitu :
1. Integritas
2. Kerjasama
3. Pelayanan Prima
4. Inovatif
1) Integritas
Integritas merupakan prinsip kami dalam menjalankan setiap tanggung jawab
dengan profesional, jujur, taat azas dan dedikasi yang tinggi untuk menjadi mitra
terpercaya bagi stakeholder.
Setiap Duta BPJS yang menjunjung tinggi nilai - nilai integritas, diharapkan
memperlihatkan sikap dan perilaku sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara konsisten sesuai kode etik.
2. Disiplin terhadap waktu dan penyelesaian pekerjaan.
3. Selaras antara kata dan perbuatan.
4. Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai (tidak menyalahkan
pihak lain).
2) Kerjasama
Kerjasama merupakan upaya kami menciptakan sinergi antar individu dan
unit kerja dalam suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.
Perilaku yang diharapkan dari Duta BPJS yang menjunjung tinggi semangat
kerjasama adalah :
1. Memahami dan menjalankan perannya sebagai anggota tim dengan baik-
baik
2. Melakukan komunikasi secara efektif untuk membangun koordinasi antar
individu dan unit kerja
3. Menerima dan memberikan kritik/saran secara terbuka sebagai nilai
tambah bagi pencapaian tujuan perusahaan
14
4. Saling melengkapi kapabilitas antar karyawan dalam menyelesaikan
fungsi dan tugas.
3) Pelayanan Prima
Pelayanan Prima merupakan tekad kami untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan internal dan eksternal bahkan melebihi harapan mereka. Manifestasi
sikap dan perilaku yang diharapkan dalam rangka mewujudkan budaya
pelayanan prima dari seorang Duta BPJS, adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan sikap ramah, tanggap dan informatif dalam menghadapi
setiap pelanggan.
2. Memberikan layanan sesuai standar layanan yang ditetapkan secara
konsisten.
3. Memberikan solusi secara cepat dan akurat terhadap kebutuhan
pelanggan.
4) Inovatif
Inovatif merupakan cara kami mencapai keuanggulan berkelanjutan melalui
pembelajaran secara terus menerus, baik dari keberhasilan maupun kegagalan.
Perilaku inovatif yang diharapkan dari Duta BPJS adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi secara aktif dan mandiri
sesuai dengan bidang terkait.
2. Menemukan peluang untuk mengantisipasi tantangan ke depan dan
menciptakan hal - hal baru.
3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar individu di dalam
bidang keahlian tertentu untuk mendapatkan praktik terbaik.
4. Menghadapi perubahan secara proaktif
15
6. Berpikir positif dan mau menyesuaikan diri terhadap perubahan
7. Bersikap proaktif terhadap kebutuhan peserta
8. Berempati dan sabar dalam melayani peserta
9. Merencanakan anggaran berdasarkan prioritas kebutuhan
10. Hemat dan rasional dalam penggunaan anggaran
F. Struktur Organisasi
Lampiran (terlampir L II)
G. Deskripsi Organisasi
1. Kepala Operasional Kabupaten/Kota
Seorang Kepala Operasional Kab/Kota bertanggung jawab untuk
memastikan tercapainya sasaran Kantor Cabang dengan tersedianya pelayanan
kepada peserta. Berikut uraian tanggung jawab Kepala Operasional
Kabupaten/Kota :
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Cabang.
b. Memiliki subordinat yang bertanggung jawab langsung kepadanya yaitu staff
operasional kabupaten/kota.
c. Bertanggung jawab atas semua aktifitas di wilayah Kantor Kabupaten/Kota
yang menjadi kewenangannya, yang terdiri dari fungsi kepesertaan,
pelayanan kesehatan, hubungan pelanggan dan kemitraan untuk wilayah
diluar jangkauan kantor cabang sedangkan untuk fungsi keuangan pemangku
jabatan bertanggung jawab pada penggunaan petty cash.
d. Berkoordinasi dengan Kepala Kantor Cabang secara rutin minimal 1 kali
sebulan.
e. Melakukan koordinasi dengan stake holder, seperti pejabat Pemerintah
Daerah terkait Pimpinan provider serta pimpinan organisasi Peserta.
f. Melakukan advokasi dengan pemerintah daerah terkait BPJS bekerjasama
dengan bagian Kepesertaan dan pelayanan Pelanggan dan bagian
Pemasaran kantor Cabang.
g. Untuk memastikan terjaganya kepuasan peserta, pemangku jabatan dapat
melakukan survey mandiri kepuasan peserta.
h. Jika terdapat laporan keluhan mengenai pelayanan obat dimana disebabkan
ketersediaan obat yang kosong distributor atau tidak diproduksi pabrikan.
i. Laporan; Laporan Kepesertaan, jaminan pelayanan, hubungan pelanggan,
kemitraan pelayanan kesehatan, dan kemitraan nonprovider untuk wilayah
diluar jangkauan kantor cabang, Laporan Pemberian Informasi dan
16
Penanganan keluhan dari KPP, Laporan Pelayanan kesehatan, laporan
Kemitraan Non provider, Laporan pemasaran terkait BPJS.
j. Tantangan utama pemangku jabatan adalah dalam hal menjaga kepuasan
peserta dan kemitraan dengan pihak provider maupun non provider di
lingkungan wilayah kerjanya.
2. Staff kepesertaan
Staff kepesertaan pada kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Pati terdiri
dari satu pegawai tetap dan dua pegawai tidak tetap, dengan uraian tanggung
jawab sebagai berikut :
a. Pelayanan kepesertaan meliputi penerimaan peserta baru, entry pendaftaran
peserta, pencetakan VA, pencetakan kartu, laporan bulanan kepesertaan
b. Legalisasi alkes
c. Verifikasi klaim kolektif optik
d. Penanganan keluhan
3. Staff BPJS center
Staff BPJS center terdiri dari pegawai tetap BPJS Kesehatan yang
ditempatkan pada masing – masing rumah sakit pemerintah dan rumah sakit
swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan memiliki uraian tugas
sebagai berikut :
a. Legalisasi Surat Eligibiltas Peserta (SEP)
b. Verifikasi tagihan RJTL dan RITL
c. Legalisasi PRB
d. Penanganan keluhan
17
waktu pegawai berada dalam ruangan kantor dengan dukungan fasilitas yang
baik dan memadai. Risiko kecelakaan kerja para pegawai sangat minimal dan
tingkat stress yang dihadapi relatif sedang.
Melakukan inisiasi
Meminta informasi Menerima informasi komunikasi dan pem-
berian informasi
Mencatat identitas
Melakukan inisiasi
peserta dan
komunikasi dan pem-
informasi yang
berian informasi
diminta
Memberikan
informasi yang dibu-
tuhkan
18
Gambar 3.2 Komunikasi dan Pemberian Informasi secara tidak Langsung (Booklet,
Leaflet, TV, Media Cetak,dll
Mencatat identitas
Melakukan inisiasi
Meminta informasi peserta dan
komunikasi dan pem-
informasi yang
berian informasi
diminta
Melakukan
identifikasi jumlah
kebutuhan sarana
informasi dan durasi
waktu
Melakukan distribusi
sarana informasi dan
frekuensi pemberian
informasi
Mencatat sarana
informasi yang didis-
tribusikan dan
merekap frekuensi
pemberian informasi
19
Gambar 3.3 Pendaftaran Perserta Individu di Kantor BPJS Kesehatan
Melakukan inisiasi
pelaksanaan pendaftaran
peserta
Mengisi dan
menyampaikan
Menerima dokumen formulir Daftar Isian
Peserta (DIP)
Memeriksa kelengkapan
dokumen
20
Gambar 3.4 Pendaftaran Perserta Individu melalui Web
Staff Kepesertaan Peserta Bank
Melakukan inisiasi
pelaksanaan pendaftaran
peserta
Mengisi Form Daftar
Isian Peserta dan
Memeriksa aplikasi web
mendatangi kantor
untuk mengecek
BPJS Kesehatan
pendaftar
Memberikan
Melakukan konfirmasi konfirmasdi dan men-
kepada peserta datangi kantor BPJS
Kesehatan
Melakukan pencetakan
kartu peserta
Menerima kartu
Mencatat tanda terima
peserta
kartu peserta
21
Gambar 3.5 Update Data oleh Peserta
Melakukan inisiasi
pelaksanaan
update data
Memeriksa keleng-
kapan dokumen
Melakukan update
data
22
Gambar 3.6 Penanganan Keluhan Langsung
Peserta Staff kepesertaan Ka Kepesertaan dan
Pelayanan Pelanggan
Melakukan koordinasi
Mencatat keluhan
dengan unit lain jika
yang disampaikan
diperlukan
Mendapatkan Memberikan
penjelasan penjelasan
Melakukan
konfirmasi kepuasan
peserta
Melakukan koordinasi
Menyiapkan konsep
dengan unit lain jika
jawaban
diperlukan
Menerima Menyampaikan
jawaban jawaban
Mencatat keluhan
dalam aplikasi
keluhan
Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran, meliputi :
1. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) : fakir miskin dan orang
tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari :
Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Anggota TNI
c. Anggota Polri
d. Pejabat Negara
e. Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri
f. Pegawai Swasta
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima upah
24
Janda, duda, atau yatim piatu dari penerima pensiun lain yang
mendapat hak pensiun
d. Veteran
e. Perintis Kemerdekaan
f. Janda, duda, atau yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan
g. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu
membayar iuran.
Hak Peserta
25
Kewajiban Peserta
26
a. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
b. Fotokopi KTP/Paspro, masing-masing 1 lembar
c. Fotokopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada di KK
d. Pasfoto 3X4, masing-masing sebanyak 1 lembar
Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account
(VA)
Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama
(BRI/Mandiri/BNI)
Bukti pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan
C. Iuran Peserta
1. Bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran dibayar
oleh Pemerintah.
2. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada Lembaga
Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri,
pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari
gaji atau upah per bulan dengan ketentuan : 3% dibayar oleh pemberi kerja dan
2% dibayar oleh peserta.
3. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan
Swasta sebesar 4,5% dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan : 4%
dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% dibayar oleh Peserta.
4. Iuran untuk keluarga tanbahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke-
4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar 1% dari gaji atau
upah per orang per bulan, dibayar oleh penerima upah.
5. Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara
kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan penerima upah
serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:
a. Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per
bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
b. Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah)
per orang per
bulan dengan manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas II.
c. Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah)
per orang
per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda,
atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya
ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji
27
pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat
belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.
7. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan.
28
(Kardiovaskular), RS Khusus Kanker (Onkologi), RS Khusus Paru, RS
Khusus Mata, RS Khusus Bersalin, RS Khusus Kusta, RS Khusus Jiwa, RS
Khusus Lain yang telah terakreditasi, RS Bergerak dan RS Lapangan.
b. Balai Kesehatan, terdiri dari : Balai Kesehatan Paru Masyarakat, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Ibu dan Anak dan Balai
Kesehatan Jiwa.
3. Fasilitas kesehatan penunjang yang tidak bekerjasama secara langsung dengan
BPJS Kesehatan namun merupakan jejaring dari fasilitas kesehatan tingkat
pertama maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, meliputi :
a. Laboratorium Kesehatan
b. Apotek
c. Unit Transfusi Darah
d. Optik
29
g. Pelayanan darah
h. Pelayanan kedokteran forensik klinik
i. Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal setelah dirawat inap di
fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan bpjs kesehatan, berupa
pemulasaran jenazah tidak termasuk peti mati dan mobil jenazah
j. Perawatan inap non intensif
k. Perawatan inap di ruang intensif.
3. Persalinan. Persalinan yang ditanggung BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah persalinan sampai dengan
anak ketiga, tanpa melihat anak hidup/meninggal.
4. Ambulan. Ambulan hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas
Kesehatan satu ke fasilitas kesehatan lainnya, dengan tujuan menyelamatkan
nyawa pasien.
30
h) Pelayanan darah
i) Peayanan kedokteran forensik
j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan
2. Rawat Inap yang meliputi:
a) Perawatan inap non intensif
b) Perawatan inap di ruang intensif
c) Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri
31
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil magang yang dilakukan oleh Penyusun kurang lebih selama 1 bulan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dilihat dari potensi yang ada di BPJS Kesehatan Cabang Pati, Sumber Daya
Manusis (SDM) kariawan BPJS Kesehatan didukung oleh pengetahuan provider
tentang pelayanan kesehatan sangat baik untuk pelaksaan pelayanan kesehatan
kepada peserta BPJS Kesehatan.
2. Pelayanan yang diberikan kepada peserta hampir memenuhi standar pelayanan
yang menjadi target BPJS Kesehatan.
3. Pelayanan kepesertaan memberikan suatu pelayanan yang terbaik kepada
peserta untuk memperlancar proses pendataan peserta.
4. Peserta yang sudah mendaftar harus membayar iuran per bulan sesuai kelas dan
faskes yang sudah ditentukan. Untuk kelas 3 sebesar Rp. 25.500, kelas 2
sebesar 42.500 dan kelas 1 sebesar Rp. 59.500.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman Penyusun selama magang di BPJS Kesehatan,
Penyusun mengutarakan bebrapa saran antara lain sebagai berikut :
1. Kritik dan saran dari peserta BPJS Kesehatan lebih diperhatikan.
2. Lebih banyak mengadakan sosialisasi ke Peserta BPJS Kesehatan agar semua
peserta mengetahui bagaimana cara pendafataran mulai dari alur pendaftaran
peserta sampai kegunaan kartu BPJS Kesehatan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2001. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
www.bpjs-kesehatan.go.id
33
LAMPIRAN
34