Anda di halaman 1dari 1

Langkah-langkah metode tim peternakan :

1. Isi keslah untuk KSI (sawah irigasi), KSH (sawah hujan), dan KJG (jagung) dengan nilai :
S1 : 0,9 ; S2 : 0,7 ; S3 : 0,5 ; N : 0,3. Nama add fieldnya bisa “Nilai_SI, Nilai_SH, Nilai_JG”
2. Download data kabupaten.....dalam angka tahun..... (terupdate). Kemudian dicari data
produktivitas tanaman padi dan jagung setiap kecamatan. Di data BPS satuannya
(kwintal/ha) di konversi ke Ton/ha. kemudian di masukkan di SHP dengan tambahan nama
add field ”Prod_padi” dan “Prod_JG” disetiap kecamatan.
3. Masukkan shp landuse yg dibuat kemarin dengan data-data yg lebih detail (RBI, Pusdatin, IP)
soalnya Qname (nama landuse di add fieldnya) kurang detail. Bisa di cek sebagai
pertimbangan penggunaan lahannya pada add field “PL_Reko”. Untuk yg PL_reko TR, X2, X3
tidak dilakukan penilaian.
4. Kalau landuse sudah oke, dilakukan penilaian daya dukungnya (buat add field). Khusus untuk
persawahan dan tegalan/ladang ada penilaian tersendiri sebagai berikut :
a. Kusus untuk Sawah IP2 dilakukan perhitungan dengan rumus :
SWH2 = Padi (SI) + Padi (SI) + Jagung (JG)
(IP2) = (Nilai_KSI x Prod_padi) + (Nilai_KSI x Prod_padi) + (Nilai_JG x Prod_JG x 2)
= Hasilnya x 0,2
b. Kusus untuk sawah IP1 dilakukan penilaian daya dukungnya :
SW1/Persawahan = Padi (SH) + Jagung (JG)
(IP1 / SWH) = (Nilai_KSH x Prod_padi) + (Nilai_JG x Prod_JG x 2)
= Hasilnya x 0,2
c. Tegalan/ladang = Jagung (JG) x 2
TG = (Nilai_KJG) x Prod_JG x 2) x 2
= Hasilnya x 0,2
5. Selain penggunaan lahan persawahan dan tegalan, seperti perkebunan, padang rumput,
kebun campuran, tanah terbuka, semak belukar, dll diisi dengan nilai daya dukung pakan
yang ada di MS. excel. Kalau untuk sawah dan tegalan tidak perlu karena sudah dilakukan
penilaian seperti di atas. Lakukan pengkategorian DDP dengan tambahkan add field
“Ket_DDP” dengan range nilai : < 1,5 termasuk rendah, 1,5 – 2,5 termasuk sedang, dan > 2,5
termasuk tinggi.
6. Buat shp populasi ternak, untuk standarnya range tinggi sedang rendahnya bisa dilihat di
excel “populasi tuban” buat contoh. Trus identity dengan keslah ddp.
7. Lakukan identity dengan status kawasan (A_NA) dengan kawasan A (APL dan PTL), lainnya
masuk NA
8. Terakhir pengkategorian hasil dengan membandingkan Potensi pakan dengan populasi
ternak dapat dilihat di MS. excel “parameter BBSDLP” di sheet 2 bagian “penetapan
pengembangan sapi potong”. Masukkan bagian yang keterangan (kyak TT,TS, ST, SS, dll).
Trus munculkan hasilnya pake warna
9. Selesai.
10. Untuk deliniasi diambil yang statusnya kawasan nya saja.

Anda mungkin juga menyukai