BAB I
rida
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Batasan Masalah
Oleh karena begitu banyak aspek dan ruang lingkup yang dapat ditemukan dari masalah diatas
serta keterbatasan penulis dalam hal tenaga, kemampuan , pengalaman, keterampilan, waktu dan
pengetahuan, maka penulis membatasi permasalahannya hanya pada “Bagaimana Asuhan
Keperawatan yang baik dan benar pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita
penyakit hipertensi dengan masalah “Nutrisi“ melalui proses pendekatan keperawatan .
Ruang lingkup pembahasan penulis terbatas pada :
Dengan pembatasan masalah tersebut penulis menyusun karya tulis ini dengan judul : Asuhan
Keperawatan Keluarga Tn IS yang anggota keluarganya menderita hipertensi dengan masalah
nutrisi di RT V, RW VI Kelurahan Mojo wilayah kerja puskesmas Mojo Kota Madya Surabaya .
3. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan keperawataan
keluarga tuan IS. di RT V, RW VI dengan penyakit hipertensi yang disebabkan oleh akibat
nutrisi melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini agar penulis mampu :
4. Metodelogi
1. Metode penyusunan
Deskriptif
Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan pada pemecahan
masalah yang dihadapi saat ini dan hasilnya dapat dievaluasi pada saat ini juga.
1. Studi pustaka
Yaitu mencari imformasi-informasi melalui beberapa literature yang berasal dari buku-buku
ilmiah, majalah ilmiah serta media cetak lainnya yang ada diperpustakaan untuk dijadikan
landasan teori dalam memberikan pelayanan maupun penulisan kaarya tulis ini.
2. Studi lapangan
Yaitu memberikan asuhan keperawatan secara nyata dilapangan untuk memperoleh gambaran
sebenarnya tentang perkembangan suatu subyek melalui proses keperawatan (Teli zedahan
Ndraha 1985 : 105).
Lokasi yang digunakan sebagai sumber bahan karya tulis adalah diwilayah kerja puskesmas
Mojo. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 25 April sampai tanggal 30 Juni 2001.
4. Jenis data
5. Sistimatika penulisan.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan sistimatika sebagai berikut:
Bab pertama pendahuluaan menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
batasan masalah ,metodelogi penulisan ,sistimatika penulisan.
Bab kedua tinjauan pustaka yang menguraikan tentang konsep dasar yang terdiri dari
keperawatan kesehatan, kesehatan keluarga, factor yang mempengaruhi sehat-sakit,defenisi
hipertensi, patofisiologi, nutrisi dan dampak masalah , keperawatan kesehatan keluarga serta
asuhan keperawatan yang terdiri dari: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi .
Bab ketiga yaitu tinjauan kasus yang menguraikan tentang asuhan keperawatan kesehatan
keluarga dilapangan, mulai dari pengkajian sampai pada evaliasi.
Bab keempat pembahasaan yang menguraikan tentang kesenjangan antara bab kedua dan bab
ketiga dengan mengacu pada tujuan.
Bab kelima penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran sebagai hasil dari
jawaban terhadap tujuan penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran–
lampiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A . Konsep Dasar
1. Keperawatan Kesehatan Keluarga
1. Defenisi keluarga
2. Tipe keluarga
Terdiri dari :
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
3. Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
5. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan
hidup secara bersama–sama.
6. Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga .
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah sebagai berikut :
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat .
2. Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki
masalah – masalah dalam kelompoknya
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu
angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga yang lain.
4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga tetap
berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya
yang menderita hipertensi.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi
anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.
Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu
1. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara
menghindari adanya stres
a). Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :
1. Kebiasaan merokok
2. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
3. Pola diet tidak teratur
4. Bila sakit tidak segera berobat
b) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus hipertensi adalah :
3) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
hipertensi
4) Faktor keturunan
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic
3. Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang gejala
hipertensi
4. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluarga
yang menderita penyakit hpertensi
5. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi
6. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepada anggota keluarganya
7. Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat mengatasi
penyakit hipertensi.
6. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat
diperlukan sebagai berikut :
2. Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi . Dalam
memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi,
perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam
mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga
bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
3. Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi .
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit
hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari
cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi
4. Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga yang
menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .
5. Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak
sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga yang
anggotanya mederita penyakit hipertensi.
2. Hipertensi
7. Pengertian
Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan diastolic serta
merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler
(Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar
dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191 ).
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal
sesuai umur dan merupakan salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi penyakit
kardiovaskuler.
8. Etiologi
Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia
, factor psikologis , dan keturunan.
Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya .
2. Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri renalis,
penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan
pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan,
lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )
9. Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh,
tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada keadaan
normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan
peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume cairan
dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin - Angiotensien -
aldosteron pada patogenesis hipertensi, , glandula supra renal juga menjadi factor
penyebab oleh karena faktor hormon
.Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad
angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE )
Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang
mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat .
Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot untuk
vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron
yang akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini
semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output. (Jurnlistik
international cardiovaskuler,1999 )
10. Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung koroner,
gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri
Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).
11. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Pengaturan diet
2. Berolah raga
3. Obat-obatan penurun takanan darah antara lain : ga secara teratur
4. Menghilangkaan rasa takut
12. Nutrisi
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu
diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya
komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan pengetahuan
tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan. Makan biasa ( untuk orang sehat
rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari ). Sebagian besar natrium berasal dari garam
dapur.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara
pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk
menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar
25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang
lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju
keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah
menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
3. Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh
seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi
terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet
rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi
perlu diperhatikan hal berikut :
1. Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk
penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
2. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
3. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
1. Terhadap individu.
Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita. Kurangnya
pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa gejala yang khas.
Pada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan bila berlangsung lama
disertai mual-mual dan muntah.
3. Psikologi.
Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit kepala dan
tegang pada leher bagian belakang.
Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur pengobatan yang lama ,diet, olah
raga, merokok, minuman beralkohol.
2. Terhadap keluarga
3. Terhadap masyarakat
Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat memungkinkan terjadi perubahan peran dalam
masyarakat Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan terjadi
ancaman kehilangan salah satu anggotanya. .
4. Pelayanan kesehatan
Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat,maka akan terjadi beban
pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.
1. Asuhan Keperawatan
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk mengkaji dan
menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,melaksanakan asuhan keperawatan
,serta implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang telah direncanakan
/dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan .
1. Pengkajian
1. Penjajakan pertama
Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah yang
dihadapi oleh keluarga.
1. Pengumpulan data
Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status kesehatan,
kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga .
1. Pekerjaan
2. Penghasilan
3. Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer
4. Jam kerja ayah dan ibu
5. Siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya
3. Faktor lingkungan
1. Perumahan
1. Luas rumah
2. Pengaturan dalam rumah
3. Persediaan sumber air
4. Adanya bahan kecelakaan
5. Pembuangan sampah
4. Riwayat kesehatan
2. Wawancara
1. Aspek fisik
2. Aspek mental
3. Sosial budaya
4. Ekonomi
5. Kebiasaan
6. Lingkungan
1. Tanda-tanda penyakit
2. Kelainan organ tubuh
2. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga. Dalam
menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.
Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
Contoh :
Contoh:
Contoh :
Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.
K riteria Bobot
1. Sifat masalah
Skala : ancaman kesehatan 2
1
Tidak/kurang sehat 3
Krisis 1
2. Kemungikan masalah dapat diubah
Skala : Dengan mudah 2
2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensia masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi 3
1
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
2
Skala : Masalah berat harus ditangani
1
Ada masalah tapi tidak perlu segera ditangani
1
Masalah tidak dirasakan
0
Skoring :
1.Tentukan skor untuk tiap kriteria
2.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skor X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
Tahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan
yang berhubungan dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh
keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.
Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk melaklasanakan tugas-tugas
kesehatan serta cara pemecahan masalah yang dihadapi .
Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan
keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara umum pada keluarga yang
menderita penyakit hipertensi antara lain :
1. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah
diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 )
Rencana tindakan dari masing –masing diagnosa keperawatan khusus diet pada klien hipertensi
adalah :
1. Tujuan
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi.
2. Kriteria hasil
a).Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet bagi anggota kelurga
yng menderita hipertensi.
b) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai anjuran.
3. Rencana tindakan
1. Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita
hipertensi.
2. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan makan-
makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .
4. Rasional
1. Tujuan
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi
2) Kriteria hasil
a) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hiperetensi
3) Rencana tindakan
1. Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi.
2. Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.
4) Rasionalisasi
1. Tujuan
2. Kriteria hasil
1. Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.
2. Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien hipertensi.
3) Rencana tindakan
1. Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan makanan untuki klien
hipertensi.
2. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien
hipertensi.
3. Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat makanan dengan
jumlah yang tepat.
4) Rasionalisasi.
1)Tujuan
Seluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah
garam.
2. Kriteria hasil
3. Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garam
4. Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak mengandung garam.
5. Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung garam.
3. Rencana tindakan.
1. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan terhadap klien
hipertensi.
2. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak mengandung
garam.
3. Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk merubah kebiasaan
yang kurang baik tersebut yang didasari padea niat dan keinginan untuk merubah.
4. Rasional
1. Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh garam
terhadap klien hipertensi
2. Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung
garam.
3. Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya dari yang
tidak sehat menjadi sehat
6. Tujuan
Diharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat keluarga.
7. Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk pengobatan
hipertensi
8. Rencana tindakan
4) Rasional
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai
rencana yang telah disusun.
Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan antara lain :
2. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian selalu
berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
1. Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan
keperawatan.
2. Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat
dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
3. Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
4. Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )
DAFTAR PUSTAKA
Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer. Editor Ni Luh Gede
Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I 1993 Jakarta
Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul Effendi editor Yasmin Asih penerbit
buku kedokteran EGC Jakarta 1998