Pardi *)
*)
Guru SDN Gempoltukmloko Sarirejo Lamongan
ABSTRAK
Melihat hasil nilai ulangan formatif mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Gempoltukmloko
Kecamatan Sarirejo, hasil yang dicapai siswa belum menunjukkan hasil maksimal. Tingkat penguasaan
materi pembelajaran yang dicapai siswa masih di bawah KKM, yaitu 71%. Selama pembelajaran
berlangsung belum semua siswa aktif dalam proses pembelajaran mengakibatkan penguasaan siswa
terhadap materi pembelajaran sangat rendah. Berdasarkan hal tersebut di atas teridentifikasi bahwa
masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: (1) Pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah,
(2) Kurang terlibatnya siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, (3) Kurangnya penguasaan
terhadap materi. Dengan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa, penyebab
perhatian siswa belum terpusat kepada materi pembelajaran dan siswa kurang aktif dalam merespon
materi yang disampaikan oleh guru karena guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam proses perbaikan adalah :(1) Pembelajaran dititik
beratkan pada kompetensi siswa, (2) Melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, (3)
Memberi penguatan terhadap materi pembelajaran.
Hasil penelitian pada pra siklus menunjukan bahwa tingkat ketuntasan belajar hanya 20 %. Pada
perbaikan pembelajaran Siklus I nilai ketuntasan naik menjadi 50%. Pada perbaikan pembelajaran Siklus
II nilai ketuntasan mampu mencapai 90%. Dengan demikian penguasaan materi struktur daun melalui
media konkret telah dapat meningkatkan pencapaian nilai ketuntasan belajar dan meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Mujiono *)
*)
SDN Tunjung Mekar Kec. Kalitengah Kab. Lamongan
ABSTRAK
Bagi seorang guru bahwa mengajar bukan semata-mata tugas rutin tentang berteman siswa
menyampaikan materi dan memberikan evaluasi saja disamping itu problem yang terjadi selama proses
pembelajaran tidak jarang terjadi dan berdampak pada hasil belajar siswa yang ujungnya tidak
tersampainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar dan ketentraman belajar diantaranya meningkatkan
motivasi belajar dan efektifitas pembelajaran dengan model-model pembelajaran konstektual yang
mengutamakan kreatif inovatif dan menyenangkan pada mata pelajaran IPS yang umumnya belum
mencapai target KKM yang ditentukan. Model pembelajaran yang diharapkan salah satunya adalah model
pembelajaran kooperatif.
Dengan perencanaan yang dilanjutkan pelaksanaan tindakan dan observasi serta tindakan refleksi
bersama teman sejawat dapatlah ditentukan tindakan perbaikan terbukti pada siklus I tingkat keberhasilan
68,6%. Dengan meningkatkan penerapan metode kooperatif dan memaksimalkan variasi gaya mengajar
pada siklus II tingkat keberhasilan mencapai 80% yang berarti terjadi ketuntasan belajar.
Dengan demikian terjawablah bahwa melalui penerapan metode kooperatif dapat meningkatkan
hasil belajar khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V semester II di Sekolah Dasar Tunjungmekar
Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan tahun 2017.
Kata kunci : Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial / Penerapan Metode Kooperatif
10 Lailatul Fit 1 1 I I 0 80 T
Keterangan
Jumlah skor maksimal : 1000
Jumlah Skor = 640 Prosentase skor : 79 %
Jumlah skor maksimal = 1000 Siswa tuntas :8
Prosentase skor = 64 % Siswa belum tuntas :2
Tuntas (T) = 70
Belum tuntas (BT) =3 Refleksi
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa 7,9 dari 10 siswa kelas V SDN Tunjungmekar,
penggunaan metode diskusi kooperatif dan maka secara kalsikat ketuntasan belajar yang
ditunjang dengan media (alat peraga) telah tercapai 80% (dikatagorikan tuntas) hasil
menunjukkan keberhasilan namun masih ada siklus II mengalami peningkatan lebih baik
siswa yang belum tuntas yaitu 3 siswa. Hal ini siklus II ini dipengaruhi oleh adanya motivasi
dilaksanakan terdapat siswa yang belum siap dan dorongan yang diberikan kepada siswa
atau belum terbiasa dengan metode diskusi sehingga siswa mudah memahami materi
kooperatif dan bila metode ini diterapkan pembelajaran yang disampaikan guru dan dapat
kembali pada saat perbaikan siklus II diharapkan menjawab pertanyaan isian maupun tulisan dan
hasil dari evaluasi bisa maksimal. siswa masih mengingat materi pembelajaran
sehingga dapat mengerjakan tes evaluasi pada
Siklus II akhir pembelajaran.
Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 April PEMBAHASAN
2017 di Kelas V SDN Tunjungmekar dengan Ketuntasan hasil belajar
jumlah murid 10 anak, mata pelajaran ilmu Melalui hasil penelitian dan pengamatan ini
pengetahuan sosial, materi pokok perjuangan menunjukkan bahwa metode ceramah digabung
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Hasil dengan metode diskusi memiliki dampak positif
tes formatif dapat dilihat pada tabel 2 berikut : dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini
dapat dilihat semakin mantapnya pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang
disampaikan guru, ketuntasan belajar meningkat
dari siklus I sampai siklus II yaitu 60% menjadi
80% pada siklus II ketuntasan belajar siswa
secara klasikal tercapai.
Aktifitas siswa dan guru membangun pemahaman nya sendiri tentang
Berdasarkan analisis data dan observasi teman materi yang dipelajarinya dengan bimbingan
sejawat pada siklus II diperoleh aktifitas siswa guru tentunya dibuatkan peningkatan hasil
dalam proses belajar mengajar IPS pada materi belajar pada siklus I keberhasilan yang
pokok “Perjuangan mempersiapkan dicapai 60 % dan pada siklus II keberhasilan
kemerdekaan Indonesia” dengan menggunakan yang dicapai 80 % .
metode kooperatif dan paling dominan adalah b. Penerapan metode kooperatif mempunyai
siswa mendengarkan penjelasan-penjelasan guru pengaruh positif ditunjang dengan media
serta berdiskusi antara siswa dan siswa dengan yang mendukung bagi siswa kelas V SDN
guru jadi dapat dikatakan aktifitas siswa kelas V Tunjungmekar sehingga dapat meningkatkan
SDN Tunjungmekar dapat dikatagorikan aktif motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
kemudian guru melakukan tugasnya dengan c. Penggunaan metode kooperatif rupanya dapat
baik, guru selalu memotivasi siswa disamping menarik minat siswa untuk metode ini sesuai
itu seluruh perangkat pembelajaran RPP hingga digunakan dan dipertahankan sebagai metode
berhubungan dengan materi digunakan dengan pembelajaran.
tepat. Dalam pembelajaran ini guru bersikap
terbuka dan demokratis (lampiran observasi PUSTAKA
siklus II). Abdurrahman, M & Bintoro, T. 2000.
Memahami dan Menangani Siswa Problem
PENUTUP Dalam Belajar: Pedoman Guru. Jakarta :
Simpulan Proyek peningkatan Mutu SLTP, Direktorat
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Dikmenum, Dirjen Dikdasmen, Dipdiknas.
dalam dua siklus, ini dapat menunjukkan Berg Edvanse, 1996. Pengajaran Sains
ketuntasan siswa dalam pembelajaran dan Sekarang dan Masa Yang Datang Suatu
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis Tinjauan Internasional. Salatiga URSW
dan observasi yang telah dilakukan oleh guru Hatnalik, O, 2002. Perencanaan Pengajaran
dan teman sejawat dapat disimpulkan sebagai Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta
berikut : PT Bumi Aksara.
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode Ibrahim, dkk, 2000. Pembelajaran Kooperatif.
kooperatif memiliki dampak / manfaat positif Surabaya Universitas Negeri Surabaya.
dalam meningkatkan prestasi belajar. Marsigit, 1996. Pemahaman Gaya Mengajar.
Pemahaman siswa terhadap materi melalui Cakrawala Pendidikan.
ketrampilan proses benar-benar mempunyai Nurhadi , 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta
makna bagi siswa karena siswa mengalami : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
sendiri pembelajaran secara nyata Menengah, Depdiknas.
melaksanakan diskusi sehingga dapat
PENERAPAN PERMAINAN LOMPAT KANGGURU UNTUK
MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH PADA
SISWA KELAS VI SDN KEDIREN KECAMATAN KALITENGAH
KABUPATEN LAMONGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Sri Lasminingsih *)
*)
Guru SDN Kediren Kec. Kalitengah Kab. Lamongan
ABSTRAK
Pelaksanaan pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas VI SD Negeri Kediren Kecamatan
Kalitengah kurang memuaskan bagi guru penjasorkes, hasil yang didapatkan siswa pada tes evaluasi
akhir pembelajaran masih banyak siswa yang nilainya belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan diadakan penelitian ini
adalah untuk mengefektifitaskan pembelajaran dengan cara pendekatan bermain
lompat kanguru atau memvariasikan berbagai macam permainan ke dalam pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti menyimpulkan rumusan
permasalahan yang dihadapi oleh peneliti yaitu “Apakan melalui pendekatan permainan lompat
kanguru sebagai pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa Kelas VI SD
Negeri Kediren tahun Pelajaran 2015/2016. Lompat jauh melalui pendekatan lompat kanguru “longu”
merupakan salah satu alternatif pembelajaran lompat jauh di Sekolah Dasar. Namun kenyataannya
dalam proses pembelajaran belum terlaksana secara optimal, metode yang digunakan peneliti adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hasil penelitian yang menggunakan 2 siklus dan 4 pertemuan menunjukan
di siklus I nilai rata-rata akhir kelas 78 dengan nilai persentase ketuntasan 61,6% nilainya masih kurang
memuaskan. Maka dilanjutkan di siklus II nilai rata-rata akhir kelas 81,7 dengan nilai persentase 100%
nilai yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
data pengamatan di lapangan dan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi.
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan bermain lompat kanguru
pada materi lompat jauh dengan menggunakan media botol aqua dan pralon sebagai sarana dan
prasarana pembelajaran mengalami peningkatan dalam hasil belajar siswa kelas VI SD Negaeri Kediren
Kecamatan Kalitengah. Saran dari peneliti meliputi beberapa hal yaitu : diharapkan bagi guru
Penjasorkes di Sekolah Dasar untuk menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam
pembelajaran, guru dapat menvariasikan berbagai macam bentuk permainan dalam pembelajaran, dan
media botol aqua dan pralon dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan alat peraga dalam
pembelajaran lompat jauh.
3
Waktu Penelitian
Nilai rata2
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan 2
menggunakan dua siklus dan 4 kali pertemuan. 1
Pelaksanaan siklus I dan siklus II akan diadakan
0
dari bulan Februari sampai dengan bulan September Pertemuan I Pertemuan II
2015, dari pukul 07.15-09.00 WIB.
Gambar 1. Nilai rata-rata pertemuan I dan
Lokasi Penelitian pertemuan II pada siklus I
Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di
SD Negeri Kediren, yang beralamat Jln. Kediren Tabel 1 . Hasil nilai Formatif Siklus I SD Negeri
no.01 Desa Kediren Kecamatan Kalitengah Kediren
Kabupaten Lamongan. Pada Siswa Kelas VI
Semester I tahun pelajaran 2015/2016. Siklus I
Nilai
Banyak siswa Jumlah Nilai
Teknik Pengumpulan Data 90 - -
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan 86 - -
adalah berupa: (a) Tes perbuatan yang meliputi 85 - -
proses melompat dan hasil yang dicapai dari 84 2 145
gerakan yang dilakukan., (b) Teknik observasi 83 1 83
digunakan pada saat mengamati siswa pada 82 5 380
kegiatan siklus I mauapun siklus II, yaitu 81 2 162
membuat daftar/lembar pengamatan terhadap 80 2 160
siswa, (c) Tes tertulis yaitu meliputi kegiatan 79 1 79
78 - -
pengisian angket yang berisi wawacara tertulis
Jumlah 13 1032
kepada siswa tentang mataeri yang akan diteliti.
Rata-rata 78,7
Adapun teknik pengumpulan data penelitian
ini diantaranya melalui tes praktik, observasi
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran di
lapangan. Data penelitian dikumpulkan dan
siklus I dapat disimpulkan
disusun melalui teknik pengumpulan data
bahwa nilai rata-rata yang didapat adalah 78. Dari
meliputi : sumber data, jenis data, teknik
jumlah 13 siswa, ada 5 siswa
pengumpulan data dan instrument yang digunakan.
yang belum mengalami ketuntasan belajar dan 8
siswa telah mencapai ketuntasan.
Prosedur Penelitian
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan
Penelitian tindakan dilakukan dengan tahapan
bahawa aktifitas siswa dalam perbaikan
siklus, dan tiap siklus terdiri dari perencanaan,
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
belum begitu memuasakan. Hal tersebut
dikarenakan proses pembelajaran melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan bermain lompat kanguru pada
Hasil Siklus I
lompat jauh belum begitu mencukupi, yang
Berdasarkan pada data diatas dapat disimpulkan
mengakibatkan siswa masih ada yang bermain
bahwa aktifitas perbaikan
sendiri. Sehingga peneliti memutuskan untuk
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I
melanjutkan penelitian pada siklus yang ke II.
belum begitu memuaskan. Hal
tersebut terjadi karena proses pembelajaran melalui
Hasil Siklus II
pendekatan bermain lompat
Dari hasil aktifitas pembelajaran siswa pada siklus
kanguru pada lompat jauh belum begitu
II kemudian dimasukkan dalam grafik sebagai
mencukupi dapat dibuktikan dengan
berikut :
nilai rata-rata pertemuan I adalah 2,2 dan pertemuan
ke II adalah 2,9.
4.1 Negeri Kediren mengalami peningkatan dalam
pembelajaran lompat jauh. Pelaksanan perbaikan
4
aktifitas pembelajaran siswa berjalan cukup baik.
3.9 Hasil dari siklus I pada pertemuan I nilai rata-rata
3.8 adalah 2,2 dan pada pertemuan II nilai rata-rata
3.7 adalah 2,9. Sedangkan hasil dari siklus II pada
pertemuan I nilai rata-rata adalah 3,61 dan pada
3.6
pertemuan II nilai rata-rata adalah 4,00 setiap
3.5 pertemuan mengalami peningkatan yang cukup baik.
3.4 Pelaksanaan perbaikan aktifitas pembelajaran
Pertemuan I Pertemuan II guru berjalan cukup baik dengan nilai aktivitas
guru 2,42 (dalam skala 1-5) pada siklus I
Gambar 2. Aktifitas Pembelajaran siswa di pertemuan I dan pertemuan II menjadi 4,28.
Sedangkan pada siklus II nilai aktifitas guru
siklus II meningkat prestasi belajarnya dari putaran I adalah
3,57 dan putaran II adalah 4,71.
Berdasarkan data di atas aktifitas pembelajaran Hasil tes pembelajaran rata-rata nilai yang
siswa pada pertemuan I nilai rata-rata 3,61 dan didapat pada pelaksanaan evaluasi perbaikan
pada pertemuan II nilai rata-rata 4,00 baik pembelajaran siswa pada siklus I adalah 78 dengan
pertemuan I maupun pertemuan II mengalami jumlah siswa yang belum tuntas 5 orang sedangkan
peningkatan. Hal tersebut dikarenakan yang tuntas adalah 8 siswa dari 13 siswa.
pendekatan melalui bermain lompat kanguru Sedangkan pada rata-rata nilai yang didapat
pada lompat jauh sudah lengkap adanya pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran di
tempat awalan, tempat tolakan, dan tempat siklus II adalah 81,7 dan 13 siswa telah mencapai
mendarat sehingga siswa mudah dalam mengikuti ketuntasan.
pembelajaran.
PENUTUP
Tabel 2 Hasil nilai Formatif Siklus II SD Negeri Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kediren
disimpulkan bahwa melalui pendekatan
bermain kanguru dengan menggunaan media
Siklus II
Nilai modifikasi berupa botol aqua dan pralon
Banyak siswa Jumlah Nilai (boqualon) dapat meningkatkan efektitas belajar
90 - -
siswa dan mengoptimalkan penggunaan alat peraga
86 - -
sebagai sarana dan prasarana pada mata pelajaran
85 - -
84 2 168
Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan
83 1 83 khususnya materi lompat jauh pada siswa kelas
82 5 410 VI Semester I SD Negeri Kediren Kecamatan
81 2 162 Kalitengah Kabupaten Lamongan Tahun
80 2 160 Pelajaran 2015/2016.
79 1 79
78 - - PUSTAKA
Jumlah 13 1062 Achmad Munib, dkk. 2007. Pengantar Ilmu
Rata-rata 81,7 Pendidikan.Semarang : UPT MKK
Universitas Negeri Semarang.
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Achmad Sugandi, dkk.2007. Teori
di siklus II dapat disimpulkan bahwa nilai Pembelajaran. Semarang: UPT MKK
rata-rata yang didapat adalah 81,7. Dari jumlah 13 Universitas Negeri Semarang.
siswa, semua mengalami ketuntasan belajar dan Aip Syarifuddin, dkk. 1992. Pendidikan
13 siswa telah mencapai ketuntasan. Jasmani dan Kesehatan.Jakarta :
Departemen pendidkan dan kebudayaan.
Pembahasan Bismo Suryatmo, dkk. 2006. Pendidikan
Pada pembahasan ini akan disajikan menurut Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
hasil penelitian lompat jauh melalui pendekatan untuk kelas IV. Jakarta:PT. Widya Utama.
bermain lompat kanguru pada siswa kelas VI di SD Bismo Suryatmo, dkk. 2006. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan
untuk kelas VI. Jakarta:PT. Widya Utama.
Buku Panduan penulisan skripsi fakultas ilmu
keolahragaan, 2011. Universitas
Negeri Semarang.
Catharina tri anni, dkk. Psikologi
Belajar.Semarang: UPT MKK Universitas
Negeri Semarang.
Eko Suwarso, dkk.2010. pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan.Jakarta:
PT.Arya Duta