Al-Quran memiliki elemen pokok, yaitu huda linnas, bayyinat minal huda dan furqon. Ketiga elemen ini
memiliki fungsi-fungsi yang lebih spisifik dalam penerapannya. Oleh karena itu, kita harus memahami
dengan benar ketiga elememen itu dan fungsi-fungsinya, sehingga kita dapat mengambil manfaat dari
Al-Quran sebesar-besarnya.
َّ ُْ ُ ُْ ً ُ َّ ْ ُْ
يه أن ِزلَ ال ِذي
َِ ان ا ِف َ ِ ان ال ُهدى ِمنَ وبيَناتَ ِللن
َ اس هدى لق ْرء َ ِ والف ْرق
“DiaَmenurunkanَAlQuranَdiَdalamَbulanَRomadhan,َsebagaiَpetunjukَbagiَmanusia,َpeneranganَdanَ
furqon. (2:185).
1. Hudan Linnas
Makna Hudan Linnas adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, Al-Quran sebagai huda linnas
menjelaskan tentang konsep dan tata cara hidup yang lurus. Al-Quran menjelaskan dengan gamblang
tentang konsep hidup, baik konsep hidupnya orang-orang yang telah diberi nikmat yang harus diikuti,
dan konsep hidupnya orang-orang yang dimurkai Allah serta konsep hidupnya orang-orang yang sesat
yang harus dijauhi. Sehingga dengan penjelasan ini manusia dapat menempuh jalan hidup yang benar-
benar diridhai oleh Allah Swt, yaitu Shiratal Mustaqim.
َّ ُْ َّ َْ ُ ّ ُ ْ ْ َّ ُ َّ َ ْ ُ َ ً ْ َ ً َ
َت ي ْه ِدي لق ْرءانَ ا هذا ِإن َ ِ ِ ش أقو َُم
َ ِ ِ ه ِلل َ ات ي ْعملونَ ال ِذينَ ل ُمؤ ِم ِنيَ ا َويب َّ ن
َ ِ الص ِالح َ مأ َ ك ِبيا أجرا له
“SesungguhnyaَAlَQuranَiniَmemberiَpetunjukَkepadaَjalanَyangَlebihَlurusَdanَmemberiَgembiraَ
kepada orang-orangَmu’minَyangَmengerjakanَamalَshalehَbagiَmerekaَadaَpahalaَyangَbesar”.َ(17:9).
a. Hal-hal pokok yang berhubungan huda linnas
Hal-hal pokok yang dikaitkan dengan huda lillas adalah: Shirotol Mustaqim, Iqomatul kitab, Muhtadi dan
Mudlilu, dan Pertanggung jawaban.
“Tunjukilahَkamiَjalanَyangَlurus.َYaituَjalannyaَorang-orangَyangَtelahَEngkauَberiَni’matَkepadanya,َ
bukannya jalan orang-orangَyangَEngkauَmurkaiَdanَbukanَpulaَjalanَorangَsesat”.َ(1:6-7).
“Makaَperpegangَteguhlahَkamuَkepadaَagamaَyangَtelahَdiwahyukanَkepadamu.َSesungguhnyaَ
kamu berada di jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar suatu kemuliaan
besarَbagimuَdanَbagiَkaummuَdanَkelakَkamuَakanَdimintaiَpertanggungَjawaban”.َ(Qs.َ43:43-44).
Huda dikaitkan dengan sirotol Mustaqim, yaitu sistem hidup yang lurus kebalikan dari mahgdhub dan
dhallin, ini menegaskan perbedaan sistem dan pola hidup yang ditempuh manusia. Orang yang beriman
kepada Al-Quran pasti akan bersistem berpola hidup Qurani sedangkan orang-orang yang kafir pasti
akan bersistem dan perpola hidup bertentangan dengan Quran. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bila
ada orang yang katanya beriman kepada Al-Quran, tetapi mereka tidak bersistem dan berpola hidup
Qurani maka ia belum mendapat huda dari Al-Quran.
Hudan juga dikaitkan dengan iqomatul-Kitab, artinya orang yang mengimani Al-Quran pasti akan
berusaha dengan sekuat tenaga untuk menegakkan Al-Kitab, sehingga hukum syariahnya berlaku bagi
manusia.
Hudan juga dikaitkan dengan Muhtadi dan Mudillun, ini artinya orang yang menjadikannya Al-Quran
sebagai kitab sucinya pasti akan mengikuti petunjuk Al-Quran dengan mengamalkannya dalam
kehidupan ini. Adapun dikaitkan dengan pertanggung jawaban, maka menunjukkan bahwa orang-orang
yang mengimaninya pasti akan menjaga dengan sebenar-benar ajaran-ajaran Al-Quran, karena ia
merupakan amanat Allah yang akan diminta pertanggung jawaban.
b. Fungsi Hudan
Adapun fungsi hudan yaitu memberi tahukan bahwa dalam kehidupan ini ada dua jalan/sistem hidup,
yaitu jalan/sistem hidup Islami dan jalan/sistem hidup Jahili. Jalan/sistem Islami yaitu jalan/sistem hidup
yang ditempuh oleh orangَmu’minَdanَjalan/sistemَhidupَyangَbengkokَyaituَjalan/sistemَyangَ
ditempuh ditempuh oleh orang kafir dan munafik.
Tentang adanya dua sistem hidup itu sebagaimana firman Allah di bawah ini:
ُ َّ
َالن ْجد ْين وهد ْينه
“DanَKamiَmenunjukinyaَduaَjalan”.َ(90:10)
Dengan demikian, kita sebagai orang yang mengimani Al-Quran, harus memfungsikannya sebagaai huda,
dengan aplikasinya menempuh sistem hidup yang lurus yaitu shiratal Mustaqim.
Makna bayyinat minal huda yaitu menerangkan tentang rincian huda, yaitu berupa rincian tentang
realitas dan hukum-hukum praktis, untuk menyelesaikan perkara-perkara diantara manusia.
Hal-hal pokok yang berhubungan dengan Bayyinal minl huda adalah: Al-Kitab dan maa ikhtalafu, Al-
Hikmah, Al-dzikr, Al-ayat.
Sebagai mana kita lihat dalam ayat-ayat di bawah ini:
“DanَtatkalaَIsaَdatangَmembawaَketeranganَiaَberkata:َ“Sesungguhnyaَakuَdatangَkeadamuَdenganَ
membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang kamu berselisih tentangnya, maka
bertakwallahَkepadaَAllahَdanَtaatlahَkepadaku”.َ(43:63).
ْ َْ َ ْ ُ َّ ُ ْ ْ َ ْ ُ َّ َ َّ
اس ِلتبيَ الذكرَ ِإل ْيكَ وأنزلنا
َ ِ م نزلَ ما ِللن َ يتفك ُرونَ ولعله
َ م ِإلي ِه
“Danَorang-orangَyangَtidakَmengetahuiَberkata:َ“MengapaَAllahَtidakَlangsungَberbicaraَdenganَ
Kami atau datang ayat (tanda-tanda) kekuasaan-Nyaَkepadaَkami?”.َDemikian pula orang-orang yang
sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan tanda-tandaَkekuasaanَKamiَkepadaَkaumَyangَyakin”.َ(2:118).
Secara realitas kehidupan di alam ini adalah penjelasan lain dari wahyu Allah. Oleh karena itu alam
merupakan bukti kebenaran Al-Quran.
b. Fungsi bayyinat.
Fungsi dari bayyinat adalah menjelaskan hukum praktis, meluruskan ajaran wahyu sebelum Al Quran,
menggambarkan amtsal kehidupan dan menjelaskan segala sesuatu.
Marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini.
“Merekaَbertanyaَkepadamuَtentangَkhamarَdanَjudi.َKatakanlah:َ“Padaَkeduanyaَituَterdapatَdosaَ
besarَdanَbeberapaَmanfaatَbagiَmanusia,َtetapiَdosaَbagiَkeduanyaَlebihَbesarَdariَmanfaatnya”.َ
Dan mereka bertanya kepadamu tentang yang dinafkahkan.َKatakanlah:َ“Yangَlebihَdariَkeperluan”.َ
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nyaَkepadamuَsupayaَkamuberfikir”.َ(2:219).
ْ َْ َ ْ ُ َّ ُ ْ ْ َ ْ ُ َّ َ َّ
اس ِلتبيَ الذكرَ ِإل ْيكَ وأنزلنا
َ ِ م نزلَ ما ِللن َ يتفك ُرونَ ولعله
َ م ِإلي ِه
“DanَKamiَturunkan kepadamu adzkir (Al Quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka danَsupayaَmerekaَmemikirkan”.َ(16:44).
“Apakahَadaَsalahَseorangَdiَantaraَkamuَyangَinginَmempunyaiَkebunَkurmaَdanَanggurَyangَ
mengalir sungai-sungai di bawahnya, dia mempunyai di dalam ladangnya itu bermacam-macam buah-
buahan, kemudian datanglah masa tua pada pada orang itu, sedang ia mempunyai keturunan yang
lemah-lemah. Maka kebun itu diterjang angin keras yang mengandung api lalu terbakarlah. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nyaَsupayaَkamuَmemikirkan”.َ(2:266).
ْ َ ْ ً ُ ْ ّ ً ُ ً ْ ّْ ُ ْ ُْ
…َشءَ ِلكلَ ِت ْبيانا ل ِكتابَ ا عل ْيكَ ون َّزلنا
ِ ِللمس ِل ِميَ وبشى ورحم َة وهدى
Al-Furqon artinya pembeda/pemisah, yaitu yang membedakan/ memisahkan antara hak dan batil,
sehingga antara hak dan batil itu tidak bercampur aduk. Al-Quran sebagai Al-Furqon, maka ia
memisahkan kelompok orang-orang yang beriman dan kelompok orang-orang yang kafir, sehingga
kedua kelompok itu tidak bercampur aduk. hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya.
َ َّ ُ ْ ُ َّ َُ ً ُ َ ُْْ ُْ ْ َُْ ُ ُ ْ ْ ْ
ن ءَامنوا ال ِذينَ ياأ ُّيها َ ْ م و ُيكف ْ َر ف ْرقانا لك
َْ م ي ْجع
َ ل للاَ تتقوا ِإ َ م ويغ ِف ْ َر سيئ ِاتك
َ م عنك َ للا لك
َ ل ا ذو و
َ ِ يم ا لفض
َ ِ لع ِظ
“Haiَorang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kami
furqon dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah
mempunyaiَkaruniaَyangَbesar”.َ(8:29).
ْ ُُْْ ُْْ َ ْ َْ َ ُْ َّ ْ
…ََم ِإن
َ م كنت
َ الل أمنت َ ان ي ْومَ ع ْب ِدنا ع
َِ ل أنزلنا ومآ ِب َ ِ ان التقَ ي ْومَ الف ْرق
َ ِ … الج ْمع
“…DanَjikaَkamuَberimanَkepadaَapaَyangَKamiَturunkanَkepadaَhambaَKamiَ(Muhammad)َpadaَhariَ
bertemunyaَduaَjamaah”.َ(8:41).
ُ ُ ْ ْ ْ ُّ َّ َُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َْ َْ ْ ُ ْ َْ ْ ُ َ ُ
َ الل ُيؤ ِمنونَ ق ْو ًما ت ِج َد
ل َِ ن ُيوادونَ األ ِخ َِر لي ْو ِ َم ا وَ ِب َْ اد م
َ م ك َانوا ول َْو ور ُسول َه للاَ ح َ م أ َْو ءاباءه َ م أ َو أبناءه
َ م أ َو ِإخوانه
َ أول ِئكَ ع ِشيته
َ ُُ ْ ْ ُ َّ َ ُ ْ ْ ُُ ُْ َّ ْ ْ ُ ْ ُْ ُ ُ ْ
َف كتب َ ُ وب ِه
َِ ِ م ِ م ا ِإليمانَ قل َ م ِمن َه ِب ُروحَ وأيده َ ن ت ْج ِري جناتَ ويد ِخله َْ ار ت ْح ِتها ِم
َ ُ ض ِفيها خ ِال ِدينَ األنهَ ِ ِ للا ر
َ م َ ضوا عنه َ عن َه ور
َ ُ ُ ْ َ َّ ُ ْ ْ
َب أول ِئك َ للا ِحز َِ َن أل َ للا ِح ْزبَ ِإ
َِ م َ ُ ال ُمف ِل ُحونَ ه
“KamuَtidakَakanَmendapatiَsuatuَkaumَyangَberimanَkepadaَAllahَdanَRasul-Nya saling berkasih
sayang terhadap orang-orang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak,
atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang
datang daripada-Nya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun puas terhadap limpahan rahmat-Nya.
MerekaَitulahَHizbullahَ(PartaiَAllah).َKetahuilahَbahwaَPartaiَAllahَitulahَyangَakanَmenang”.َ(58:22)..
Sebagaimana kita lihat dalam ayat di atas, hal yang berhubungan dengan furqon yaitu, yaumal taqol
jam’anَ(hariَbertemunyaَduaَjamaah).َHalَiniَmenegaskanَbahwaَdenganَAl-Quran sebagai furqon,
maka manusia akan terbelah menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok orang-orang yang beriman
dan kelompok orang-orang kafir, hizbullah dan hizbus syaithan. Al-Quran sebagai Al-Furqon, pasti
memisahkan antara al-hak dan al-batil, sehingga tidak bercampur aduk lagi.
b. Fungsi Furqon
Dengan Al-Quran sebagai furqon, maka akan mempertegas kelompok yang menerima Al Quran dan
kelompok orang yang menentang Al-Quran. Orang-orang yang menerima Al-Quran (petunjuk Allah)
mereka pasti akan keluar dari sistem jahiliyah dengan hijrah kemudian membentuk sistem sendiri,
sehingga terbagilah masyarakat ke dalam dua kelompok yaitu amanat thoifah dan kafarot thoifah,
Jamaah muslimin dan jamaah kafirin (Qs;61;14).
Tidak bisa bersatunya antara sistem Islam dan jahiliyah, serta keharaman orang yang berideologikan
Islam bergabung di dalam kalangan jahiliyah itu, sebagaimana diterangkan dalam ayat di bawah ini:
َّ َّ ُ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ َْ ُ ُ ْ ُ ُ َّ ُ ْ ْ ُ ْ ََ ْ ُ ُ َْ ً
َم ال ِذينَ ِإن َ اه
َ م لمال ِئك َة ا توف َ ِ ِ م ظ ِال َ ْ ف ُم ْستضع ِفيَ كنا قالوا كنت
َ م ِفيمَ قالوا أنف ِس ِه َ ِ ِ َض
ِ م قالوا األ ْر
َ ن أل
َ ض تك
َ للا أر
َِ و ِاسع َة
ُ َ ُ ُ ْ َّ ْ
اج ُروا
ِ م فأول ِئكَ ِفيها فته َ ْ م مأواه َ ُ ت جهن َ م ِص ًيا وساء
“Sesungguhnyaَorang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan dzalim (tidak mau berhijrah),
ditanyakanَkepadaَmereka:َ“Dalamَkeadaanَbagaimanaَkamuَitu?”.َMerekaَmenjawab:َ“kamiَadalahَ
orang-orangَyangَlemahَyangَtertindasَmukaَbumi”.َMalaikatَberkataَkepadaَmereka:َ“Bukankahَbumi
Allahَituَluas,َyangَkamuَdapatَberhijrahَkepadanya?”. Mereka itu tempatnya neraka jahannam dan
jahanam itu adalah seburuk-burukَtempat”.َ(4:97).
Ayatَdiَatasَditurunkanَberkaitanَdenganَadanyaَbeberapaَorangَmu’minَyangَtidakَmauَikutَberhijrahَ
ke Madinah dan tetap tinggal Mekah, sehingga ketika Mekah mengerahkan pasukan untuk menyerang
Madinah, orang-orang ini dipaksa ikut memerangi Madinah, kemudian mereka terbunuh semua oleh
pasukan Islam. Allah menyamakan mereka dengan orang kafir dan melemparkan mereka ke dalam api
neraka.
Dalam ayat lain diterangkan, bagi orang-orang yang beriman tetapi tidak mau melepaskan diri dengan
pemerintahan kafir, maka tidak ada tanggung jawab sedikitpun bagi pemimpin Islam untuk menolong
mereka. Sebagaimana ayat di bawah ini:
“Sesungguhyaَorang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah
dan orang-orang yang memberikan pertolongan kepada muhajirin, satu terhadap yang lain adalah saling
pimpin memimpin. Dan kepada orang-orang yang beriman tetapi tidak berhijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, akan tetapi jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali kepada
kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dan antara mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan. Sesungguhnya orang kafir satu dengan yang lainnya saling pimpin-memimpin, kalau
kamu tidak berbuat yang demikian maka kamu akan ditimpa fitnah di muka bumi dan akan mendapat
kerusakan yang besar. Dan orang-orang yang beriman, berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-
orang yang memberi pertolongan (kepada kaum muhajirin) mereka itulah orang-orangَyangَmu’minَ
sebenarnya. bagi mereka ampunan Allah dan rizki yang mulia”.َ(8:72-74).
Loading...
Like
« Previous
Next »
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name
Website
Comment
Archives
Categories
Aqidah
Do'a
Uncategorized
Recent Comments
Recent Posts
Prinsip dan Proses Penciptaan Manusia
Do’aَKesatuanَUmat
Useful links
HolyَQur’anَtranslator
Blog at WordPress.com.