Anda di halaman 1dari 11

LElemen dan Fungsi Al-Qur’an

Tiga elemen pokok al-quran dan fungsi-fungsinya

Al-Quran memiliki elemen pokok, yaitu huda linnas, bayyinat minal huda dan furqon. Ketiga elemen ini
memiliki fungsi-fungsi yang lebih spisifik dalam penerapannya. Oleh karena itu, kita harus memahami
dengan benar ketiga elememen itu dan fungsi-fungsinya, sehingga kita dapat mengambil manfaat dari
Al-Quran sebesar-besarnya.

Tentang ketiga elemen itu, Allah berfirman:

َّ ُْ ُ ُْ ً ُ َّ ْ ُْ
‫يه أن ِزلَ ال ِذي‬
َِ ‫ان ا ِف‬ َ ِ ‫ان ال ُهدى ِمنَ وبيَناتَ ِللن‬
َ ‫اس هدى لق ْرء‬ َ ِ ‫والف ْرق‬

“DiaَmenurunkanَAlQuranَdiَdalamَbulanَRomadhan,َsebagaiَpetunjukَbagiَmanusia,َpeneranganَdanَ
furqon. (2:185).

1. Hudan Linnas

Makna Hudan Linnas adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, Al-Quran sebagai huda linnas
menjelaskan tentang konsep dan tata cara hidup yang lurus. Al-Quran menjelaskan dengan gamblang
tentang konsep hidup, baik konsep hidupnya orang-orang yang telah diberi nikmat yang harus diikuti,
dan konsep hidupnya orang-orang yang dimurkai Allah serta konsep hidupnya orang-orang yang sesat
yang harus dijauhi. Sehingga dengan penjelasan ini manusia dapat menempuh jalan hidup yang benar-
benar diridhai oleh Allah Swt, yaitu Shiratal Mustaqim.

َّ ُْ َّ َْ ُ ّ ُ ْ ْ َّ ُ َّ َ ْ ُ َ ً ْ َ ً َ
َ‫ت ي ْه ِدي لق ْرءانَ ا هذا ِإن‬ َ ِ ِ ‫ش أقو َُم‬
َ ِ ِ ‫ه ِلل‬ َ ‫ات ي ْعملونَ ال ِذينَ ل ُمؤ ِم ِنيَ ا َويب‬ َّ ‫ن‬
َ ِ ‫الص ِالح‬ َ ‫مأ‬ َ ‫ك ِبيا أجرا له‬

“SesungguhnyaَAlَQuranَiniَmemberiَpetunjukَkepadaَjalanَyangَlebihَlurusَdanَmemberiَgembiraَ
kepada orang-orangَmu’minَyangَmengerjakanَamalَshalehَbagiَmerekaَadaَpahalaَyangَbesar”.َ(17:9).
a. Hal-hal pokok yang berhubungan huda linnas

Hal-hal pokok yang dikaitkan dengan huda lillas adalah: Shirotol Mustaqim, Iqomatul kitab, Muhtadi dan
Mudlilu, dan Pertanggung jawaban.

Untuk itu marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini:

“Tunjukilahَkamiَjalanَyangَlurus.َYaituَjalannyaَorang-orangَyangَtelahَEngkauَberiَni’matَkepadanya,َ
bukannya jalan orang-orangَyangَEngkauَmurkaiَdanَbukanَpulaَjalanَorangَsesat”.َ(1:6-7).

“Katakanlah:”HaiَAhliَkitab,َkamuَtidakَdipandang beragama sehingga kamu menegakkan ajaran-ajaran


Taurat, Injil, dan Al-QuranَyangَditurunkanَkepadamuَdariَTuhanmu”َSesungguhnyaَapaَyangَ
diturunkan dari Tuhanmu dari Tuhanmu itu . (5:68).

“BukankanَAllahَcukupَuntukَmelindungiَhamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan


sesembahan-sesembahan selain Allah? Dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun
pemberi petunjuk baginya. Dan barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada
seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai kekuasaan
untukَmengazab?”.َ(Qs.َ39:36-37).

“Makaَperpegangَteguhlahَkamuَkepadaَagamaَyangَtelahَdiwahyukanَkepadamu.َSesungguhnyaَ
kamu berada di jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar suatu kemuliaan
besarَbagimuَdanَbagiَkaummuَdanَkelakَkamuَakanَdimintaiَpertanggungَjawaban”.َ(Qs.َ43:43-44).

Huda dikaitkan dengan sirotol Mustaqim, yaitu sistem hidup yang lurus kebalikan dari mahgdhub dan
dhallin, ini menegaskan perbedaan sistem dan pola hidup yang ditempuh manusia. Orang yang beriman
kepada Al-Quran pasti akan bersistem berpola hidup Qurani sedangkan orang-orang yang kafir pasti
akan bersistem dan perpola hidup bertentangan dengan Quran. Oleh karena itu, dapat ditegaskan bila
ada orang yang katanya beriman kepada Al-Quran, tetapi mereka tidak bersistem dan berpola hidup
Qurani maka ia belum mendapat huda dari Al-Quran.
Hudan juga dikaitkan dengan iqomatul-Kitab, artinya orang yang mengimani Al-Quran pasti akan
berusaha dengan sekuat tenaga untuk menegakkan Al-Kitab, sehingga hukum syariahnya berlaku bagi
manusia.

Hudan juga dikaitkan dengan Muhtadi dan Mudillun, ini artinya orang yang menjadikannya Al-Quran
sebagai kitab sucinya pasti akan mengikuti petunjuk Al-Quran dengan mengamalkannya dalam
kehidupan ini. Adapun dikaitkan dengan pertanggung jawaban, maka menunjukkan bahwa orang-orang
yang mengimaninya pasti akan menjaga dengan sebenar-benar ajaran-ajaran Al-Quran, karena ia
merupakan amanat Allah yang akan diminta pertanggung jawaban.

b. Fungsi Hudan

Adapun fungsi hudan yaitu memberi tahukan bahwa dalam kehidupan ini ada dua jalan/sistem hidup,
yaitu jalan/sistem hidup Islami dan jalan/sistem hidup Jahili. Jalan/sistem Islami yaitu jalan/sistem hidup
yang ditempuh oleh orangَmu’minَdanَjalan/sistemَhidupَyangَbengkokَyaituَjalan/sistemَyangَ
ditempuh ditempuh oleh orang kafir dan munafik.

Tentang adanya dua sistem hidup itu sebagaimana firman Allah di bawah ini:

ُ َّ
َ‫الن ْجد ْين وهد ْينه‬

“DanَKamiَmenunjukinyaَduaَjalan”.َ(90:10)

Dengan demikian, kita sebagai orang yang mengimani Al-Quran, harus memfungsikannya sebagaai huda,
dengan aplikasinya menempuh sistem hidup yang lurus yaitu shiratal Mustaqim.

Sebagaiman firman Allah di bawah ini:

“DanَdemikianlahَKamiَwahyukan kepadaku ruh (wahyu) dengan perintah Kami. Sebelummya kamu


tidak mengetahui apakah Al-Kitab (AlQuran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami
menjadikan AlQuran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara
hamba-hamba Kami, Sesungguhnya kamu benar-benarَmemberiَpetunjukَkeَjalanَyangَlurus”.َ(42:52).

2. Bayyinat Minal Huda

Makna bayyinat minal huda yaitu menerangkan tentang rincian huda, yaitu berupa rincian tentang
realitas dan hukum-hukum praktis, untuk menyelesaikan perkara-perkara diantara manusia.

Marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini:

“Manusiaَituَadalahَumatَyangَsatu.َ(Setelahَtimbulَperselisihan)َmaka Allah mengutus para Nabi,


sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan Allah menurunkan bersama mereka kitab
yang benar, untuk memberi keputusan di antara mereka tentang perselisihan yang mereka perselisihan.
Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan mereka yang telah didatangkan Kitab, yaitu setelah
datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki di atara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nyaَkepadaَjalanَyangَlurus”.َ(2:213).

“IniَadalahَsuatuَsuratَyangَKamiَturunkanَdanَKamiَwajibkanَmenjalankanَhukum-hukum yang ada di


dalamnya,َdanَKamiَturunkanَdiَdalamnyaَayatَyangَjelas,َagarَkamuَselaluَmengingatinya”.َ(24:1)

“SesungguhnyaَKamiَtelahَmengutusَRasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan


telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakanَkeadilanَ…”.َ57:25).

a. Hal-hal Pokok yang Berhubungan Bayyinat

Hal-hal pokok yang berhubungan dengan Bayyinal minl huda adalah: Al-Kitab dan maa ikhtalafu, Al-
Hikmah, Al-dzikr, Al-ayat.
Sebagai mana kita lihat dalam ayat-ayat di bawah ini:

“DanَkamiَtidakَmenurunkanَkepadamuَAlَKitabَkecualiَagarَkamuَdapatَmenjelaskan kepada mereka


apaَyangَmerekaَperselihkanَituَdanَmenjadiَpetunjukَdanَrahmatَbagiَkaumَyangَberiman”.َ(16:64).

“DanَtatkalaَIsaَdatangَmembawaَketeranganَiaَberkata:َ“Sesungguhnyaَakuَdatangَkeadamuَdenganَ
membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang kamu berselisih tentangnya, maka
bertakwallahَkepadaَAllahَdanَtaatlahَkepadaku”.َ(43:63).

ْ َْ َ ْ ُ َّ ُ ْ ْ َ ْ ُ َّ َ َّ
‫اس ِلتبيَ الذكرَ ِإل ْيكَ وأنزلنا‬
َ ِ ‫م نزلَ ما ِللن‬ َ ‫يتفك ُرونَ ولعله‬
َ ‫م ِإلي ِه‬

“DanَKamiَturunkanَkepadamuَadzkirَ(Al Quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa


yang telah diturunkan kepada mereka danَsupayaَmerekaَmemikirkan”.َ(16:44).

َّ َ َ ِّ َ ُ ْ َ ْ َ َّ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ُ ‫ات ب َّي َّنا ق ْ َد ُق ُل‬ ْ ُ ُ


َ‫للا ُيكل ُمنا ل ْولَ ي ْعل ُمونَ لَ ال ِذينَ وقال‬
َ ‫ن ال ِذينَ قالَ كذ ِلكَ ءايةَ تأ ِتينا أ َو‬
َ ‫م ِم‬
َ ‫م ِمثلَ قب ِل َِه‬
َ ‫ت قو ِل ِه‬ َ ْ ‫وب ُه‬
َ ‫م تشابه‬ َ ِ ‫وقنونَ ِلق ْومَ اآلي‬
ِ ‫ي‬

“Danَorang-orangَyangَtidakَmengetahuiَberkata:َ“MengapaَAllahَtidakَlangsungَberbicaraَdenganَ
Kami atau datang ayat (tanda-tanda) kekuasaan-Nyaَkepadaَkami?”.َDemikian pula orang-orang yang
sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan tanda-tandaَkekuasaanَKamiَkepadaَkaumَyangَyakin”.َ(2:118).

Secara realitas kehidupan di alam ini adalah penjelasan lain dari wahyu Allah. Oleh karena itu alam
merupakan bukti kebenaran Al-Quran.

b. Fungsi bayyinat.

Fungsi dari bayyinat adalah menjelaskan hukum praktis, meluruskan ajaran wahyu sebelum Al Quran,
menggambarkan amtsal kehidupan dan menjelaskan segala sesuatu.
Marilah kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini.

“Dihalalkanَbagiَkamuَpadaَmalanَhariَbulanَpuasaَbercampurَdenganَsitri-istri kamu; mereka dalah


pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat
menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang
campurilah mereka dan carilah yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga
terang bagimu banang putih dan benang hitam, yaitu fajar.Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
datangَmalam,َtetapiَjanganlahَkamuَcampuriَmerekaَitu,َsedangَkamuَberi’tikafَdalamَmesjid.َItulahَ
larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadaَmanusia,َsupayaَmerekaَbertaqwa”. (2:187).

“Merekaَbertanyaَkepadamuَtentangَkhamarَdanَjudi.َKatakanlah:َ“Padaَkeduanyaَituَterdapatَdosaَ
besarَdanَbeberapaَmanfaatَbagiَmanusia,َtetapiَdosaَbagiَkeduanyaَlebihَbesarَdariَmanfaatnya”.َ
Dan mereka bertanya kepadamu tentang yang dinafkahkan.َKatakanlah:َ“Yangَlebihَdariَkeperluan”.َ
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nyaَkepadamuَsupayaَkamuberfikir”.َ(2:219).

ْ َْ َ ْ ُ َّ ُ ْ ْ َ ْ ُ َّ َ َّ
‫اس ِلتبيَ الذكرَ ِإل ْيكَ وأنزلنا‬
َ ِ ‫م نزلَ ما ِللن‬ َ ‫يتفك ُرونَ ولعله‬
َ ‫م ِإلي ِه‬

“DanَKamiَturunkan kepadamu adzkir (Al Quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka danَsupayaَmerekaَmemikirkan”.َ(16:44).

“Apakahَadaَsalahَseorangَdiَantaraَkamuَyangَinginَmempunyaiَkebunَkurmaَdanَanggurَyangَ
mengalir sungai-sungai di bawahnya, dia mempunyai di dalam ladangnya itu bermacam-macam buah-
buahan, kemudian datanglah masa tua pada pada orang itu, sedang ia mempunyai keturunan yang
lemah-lemah. Maka kebun itu diterjang angin keras yang mengandung api lalu terbakarlah. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nyaَsupayaَkamuَmemikirkan”.َ(2:266).

ْ َ ْ ً ُ ْ ّ ً ُ ً ْ ّْ ُ ْ ُْ
…َ‫شءَ ِلكلَ ِت ْبيانا ل ِكتابَ ا عل ْيكَ ون َّزلنا‬
ِ ‫ِللمس ِل ِميَ وبشى ورحم َة وهدى‬

“DanَKamiَturunkanَkepadamuَAlَKitab,َuntukَmenjelaskanَsegalaَsesuatu dan petunjuk serta rahmat


dan kabar gembira bagi orang-orangَyangَberserahَdiri”.َ(16:89).
3. Al-Furqon.

Al-Furqon artinya pembeda/pemisah, yaitu yang membedakan/ memisahkan antara hak dan batil,
sehingga antara hak dan batil itu tidak bercampur aduk. Al-Quran sebagai Al-Furqon, maka ia
memisahkan kelompok orang-orang yang beriman dan kelompok orang-orang yang kafir, sehingga
kedua kelompok itu tidak bercampur aduk. hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya.

َ َّ ُ ْ ُ َّ َُ ً ُ َ ُْْ ُْ ْ َُْ ُ ُ ْ ْ ْ
‫ن ءَامنوا ال ِذينَ ياأ ُّيها‬ َ ْ ‫م و ُيكف ْ َر ف ْرقانا لك‬
َْ ‫م ي ْجع‬
َ ‫ل للاَ تتقوا ِإ‬ َ ‫م ويغ ِف ْ َر سيئ ِاتك‬
َ ‫م عنك‬ َ ‫للا لك‬
َ ‫ل ا ذو و‬
َ ِ ‫يم ا لفض‬
َ ِ ‫لع ِظ‬

“Haiَorang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kami
furqon dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahan kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah
mempunyaiَkaruniaَyangَbesar”.َ(8:29).

a. Hal-hal pokok yang berhubungan Furqon

Mari kita perhatikan firman Allah di bawah ini:

ْ ُُْْ ُْْ َ ْ َْ َ ُْ َّ ْ
…ََ‫م ِإن‬
َ ‫م كنت‬
َ ‫الل أمنت‬ َ ‫ان ي ْومَ ع ْب ِدنا ع‬
َِ ‫ل أنزلنا ومآ ِب‬ َ ِ ‫ان التقَ ي ْومَ الف ْرق‬
َ ِ ‫… الج ْمع‬

“…DanَjikaَkamuَberimanَkepadaَapaَyangَKamiَturunkanَkepadaَhambaَKamiَ(Muhammad)َpadaَhariَ
bertemunyaَduaَjamaah”.َ(8:41).

“Syaitanَtelahَmenguasaiَmerekaَlaluَmenjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itu hizbus-


syaithan. Ketahuilah, bahwa hizbus-syaithan itu, itulah golonganَyangَrugi”.َ(58:19).

ُ ُ ْ ْ ْ ُّ َّ َُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ ُ َْ َْ ْ ُ ْ َْ ْ ُ َ ُ
َ ‫الل ُيؤ ِمنونَ ق ْو ًما ت ِج َد‬
‫ل‬ َِ ‫ن ُيوادونَ األ ِخ َِر لي ْو ِ َم ا وَ ِب‬ َْ ‫اد م‬
َ ‫م ك َانوا ول َْو ور ُسول َه للاَ ح‬ َ ‫م أ َْو ءاباءه‬ َ ‫م أ َو أبناءه‬
َ ‫م أ َو ِإخوانه‬
َ ‫أول ِئكَ ع ِشيته‬
َ ُُ ْ ْ ُ َّ َ ُ ْ ْ ُُ ُْ َّ ْ ْ ُ ْ ُْ ُ ُ ْ
َ‫ف كتب‬ َ ُ ‫وب ِه‬
َِ ِ ‫م‬ ِ ‫م ا ِإليمانَ قل‬ َ ‫م ِمن َه ِب ُروحَ وأيده‬ َ ‫ن ت ْج ِري جناتَ ويد ِخله‬ َْ ‫ار ت ْح ِتها ِم‬
َ ُ ‫ض ِفيها خ ِال ِدينَ األنه‬َ ِ ِ ‫للا ر‬
َ ‫م‬ َ ‫ضوا عنه‬ َ ‫عن َه ور‬
َ ُ ُ ْ َ َّ ُ ْ ْ
َ‫ب أول ِئك‬ َ ‫للا ِحز‬ َِ َ‫ن أل‬ َ ‫للا ِح ْزبَ ِإ‬
َِ ‫م‬ َ ُ ‫ال ُمف ِل ُحونَ ه‬
“KamuَtidakَakanَmendapatiَsuatuَkaumَyangَberimanَkepadaَAllahَdanَRasul-Nya saling berkasih
sayang terhadap orang-orang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak,
atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang
datang daripada-Nya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun puas terhadap limpahan rahmat-Nya.
MerekaَitulahَHizbullahَ(PartaiَAllah).َKetahuilahَbahwaَPartaiَAllahَitulahَyangَakanَmenang”.َ(58:22)..

Sebagaimana kita lihat dalam ayat di atas, hal yang berhubungan dengan furqon yaitu, yaumal taqol
jam’anَ(hariَbertemunyaَduaَjamaah).َHalَiniَmenegaskanَbahwaَdenganَAl-Quran sebagai furqon,
maka manusia akan terbelah menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok orang-orang yang beriman
dan kelompok orang-orang kafir, hizbullah dan hizbus syaithan. Al-Quran sebagai Al-Furqon, pasti
memisahkan antara al-hak dan al-batil, sehingga tidak bercampur aduk lagi.

b. Fungsi Furqon

Dengan Al-Quran sebagai furqon, maka akan mempertegas kelompok yang menerima Al Quran dan
kelompok orang yang menentang Al-Quran. Orang-orang yang menerima Al-Quran (petunjuk Allah)
mereka pasti akan keluar dari sistem jahiliyah dengan hijrah kemudian membentuk sistem sendiri,
sehingga terbagilah masyarakat ke dalam dua kelompok yaitu amanat thoifah dan kafarot thoifah,
Jamaah muslimin dan jamaah kafirin (Qs;61;14).

Tidak bisa bersatunya antara sistem Islam dan jahiliyah, serta keharaman orang yang berideologikan
Islam bergabung di dalam kalangan jahiliyah itu, sebagaimana diterangkan dalam ayat di bawah ini:

َّ َّ ُ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ ُ َْ ُ ُ ْ ُ ُ َّ ُ ْ ْ ُ ْ ََ ْ ُ ُ َْ ً
َ‫م ال ِذينَ ِإن‬ َ ‫اه‬
َ ‫م لمال ِئك َة ا توف‬ َ ِ ِ ‫م ظ ِال‬ َ ْ ‫ف ُم ْستضع ِفيَ كنا قالوا كنت‬
َ ‫م ِفيمَ قالوا أنف ِس ِه‬ َ ِ ِ َ‫ض‬
ِ ‫م قالوا األ ْر‬
َ ‫ن أل‬
َ ‫ض تك‬
َ ‫للا أر‬
َِ ‫و ِاسع َة‬
ُ َ ُ ُ ْ َّ ْ
‫اج ُروا‬
ِ ‫م فأول ِئكَ ِفيها فته‬ َ ْ ‫م مأواه‬ َ ُ ‫ت جهن‬ َ ‫م ِص ًيا وساء‬

“Sesungguhnyaَorang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan dzalim (tidak mau berhijrah),
ditanyakanَkepadaَmereka:َ“Dalamَkeadaanَbagaimanaَkamuَitu?”.َMerekaَmenjawab:َ“kamiَadalahَ
orang-orangَyangَlemahَyangَtertindasَmukaَbumi”.َMalaikatَberkataَkepadaَmereka:َ“Bukankahَbumi
Allahَituَluas,َyangَkamuَdapatَberhijrahَkepadanya?”. Mereka itu tempatnya neraka jahannam dan
jahanam itu adalah seburuk-burukَtempat”.َ(4:97).
Ayatَdiَatasَditurunkanَberkaitanَdenganَadanyaَbeberapaَorangَmu’minَyangَtidakَmauَikutَberhijrahَ
ke Madinah dan tetap tinggal Mekah, sehingga ketika Mekah mengerahkan pasukan untuk menyerang
Madinah, orang-orang ini dipaksa ikut memerangi Madinah, kemudian mereka terbunuh semua oleh
pasukan Islam. Allah menyamakan mereka dengan orang kafir dan melemparkan mereka ke dalam api
neraka.

Dalam ayat lain diterangkan, bagi orang-orang yang beriman tetapi tidak mau melepaskan diri dengan
pemerintahan kafir, maka tidak ada tanggung jawab sedikitpun bagi pemimpin Islam untuk menolong
mereka. Sebagaimana ayat di bawah ini:

“Sesungguhyaَorang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah
dan orang-orang yang memberikan pertolongan kepada muhajirin, satu terhadap yang lain adalah saling
pimpin memimpin. Dan kepada orang-orang yang beriman tetapi tidak berhijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, akan tetapi jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam urusan pembelaan agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali kepada
kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dan antara mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan. Sesungguhnya orang kafir satu dengan yang lainnya saling pimpin-memimpin, kalau
kamu tidak berbuat yang demikian maka kamu akan ditimpa fitnah di muka bumi dan akan mendapat
kerusakan yang besar. Dan orang-orang yang beriman, berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-
orang yang memberi pertolongan (kepada kaum muhajirin) mereka itulah orang-orangَyangَmu’minَ
sebenarnya. bagi mereka ampunan Allah dan rizki yang mulia”.َ(8:72-74).

[Dari berbagai sumber]

Loading...

Like

One blogger likes this.

June 7, 2009 Leave a reply

« Previous

Next »

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name

Email

Website

Comment

Notify me of new comments via email.

Archives

June 2009 (3)

May 2009 (4)

Categories

Aqidah

Do'a

Uncategorized

Recent Comments

Recent Posts
Prinsip dan Proses Penciptaan Manusia

Elemen dan Fungsi Al-Qur’an

Pemahaman aqidah Daulah Islamiyah

Pengertian dan Kedudukan Qiyadah Islamiyah

Do’aَKesatuanَUmat

Useful links

HolyَQur’anَtranslator

Sejarah Hidup Muhammad – Haekal

View Full Site

Blog at WordPress.com.

Now Available! Download WordPress for Android

Stats: 7.1kB, 0.44s

Anda mungkin juga menyukai