Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penilaian resiko merupakan salah satu unsur dalam Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
Penilaian resiko pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi
kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasarn instansi Pemerintah. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 dalam pasal 13 ayat 1
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk melakukan penilaian resiko.
Lebih lanjut dalam pasal 2 menyebutkan penilaian resiko terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1. Identifikasi Resiko; dan
2. Analisis Resiko.

B. DASAR HUKUM
Pelaksanaan Penilaian Resiko didasarkan pada:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
2. Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1326/K/LB/2009 tentang Pedoman
Teknis Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
3. Surat Keputusan Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau Nomor: 0873/R/2017
tentang Tim Penilaian Resiko Setiap Unit/ Fakultas UIN Sultan Syarif Kasim
Riau Tahun Anggaran 2017.

C. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan Penilaian Resiko;
Tujuan penilaian resiko di UIN Sultan Syarif Kasim Riau adalah:
a) Pembangunan infrastruktur penyelenggaraan SPIP;
b) Untuk mendapatkan register dan peta resiko pada tingkat tujuan instansi dan
kegiatan;
2. Manfaat Penilaian Resiko;
Manfaat yang diharapkan dalam penilaian resiko adalah:
a) Membantu pencapaian tujuan UIN Sultan Syarif Kasim Riau;
b) Memberikan kesinambungan pelayanan kepada stakeholders;
c) Memberikan efisiensi dan efektivitas pelayanan;
d) Menjadi dasar penyusunan rencana strategis;
e) Menghindari pemborosan.

D. TAHAPAN PENILAIAN RESIKO


Penilaian resiko dilakukan melalui tahapan berikut ini:
1. Menetapkan tujuan;
2. Mengidentifikasi resiko; dan
3. Menganalisis resiko.
BAB II
PROFIL UNIVERSITAS DAN FAKULTAS

A. STRUKTUR ORGANISASI UIN SUSKA RIAU


Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 74 Tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 9 Tahun 2013 tentang
Organisasi dan Tatakerja UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan Peraturan Menteri Agama
RI Nomor: 23 Tahun 2014 tentang Statuta UIN Suska Riau, organisasi Universitas
terdiri dari organ pengelola, organ pertimbangan dan organ pengawas.

1. Organ Pengelola Universitas terdiri dari:


a) Rektor dan Wakil Rektor;
b) Fakultas;
c) Pascasarjana;
d) Biro;
e) Lembaga; dan
f) Unit Pelaksana Teknis.

2. Organ Pertimbangan Universitas terdiri dari:


a) Dewan Penyantun;
b) Senat Universitas; dan
c) Senat Fakultas.

3. Organ Pengawas terdiri dari:


a) Satuan Pemeriksa Intern.

B. VISI, MISI, DAN TUJUAN UIN SUSKA RIAU


1. Visi
“Terwujudnya Universitas Islam Negeri sebagai lembaga pendidikan tinggi
pilihan utama pada tingkat dunia yang mengembangkan ajaran Islam, ilmu
pengetahuan, teknologi dan/ atau seni secara integral pada tahun 2023”.
2. Misi
a) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta
memiliki integritas pribadi sebagai sarjana muslim;
b) Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dengan menggunakan paradigma
Islami;
c) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan teknologi dan/atau seni dengan menggunakan paradigma
Islami;
d) Menyelenggarakan tatapamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel,
dan trasnparan yang menjamin peningkatan kualitas berkelajutan.aaa

3. Tujuan
a) Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan serta keunggulan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan,
menciptakan ilmu pegetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bernafaskan
Islam;
b) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama Islam, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan martabat dan taraf kehidupan masyarakat serta
memperkaya kebudayaan nasional;
c) Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul berkelas dunia;
d) Menghasilkan kinerja institusi yang efektif untuk menjamin pertumbuhan
kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkelanjutan.

C. VISI DAN MISI FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM


1. Visi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
“Mewujudkan Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum sebagai Lembaga Pendidikan
Tinggi terkemuka di tingkat dunia dalam bidang hukum dan pranata sosial yang
terintegrasi pada tahun 2018”.
2. Misi Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
a. Meyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk melahirkan sumber daya
manusia yang berkualitas secara akademik dan prfesional dalam bidang
hukum dan pranata sosial serta memiliki integritas peribadi sebagai sarjana
muslim.
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan bidang hukum dan pranata sosial dengan menggunakan
paradigma islami.
c. Meyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan
pengetahuan tentang hukum dan pranata sosial berdasarkan paradigma
islami
d. Menyelenggarakan tatapamong perguruan yang otonom akuntabel dan
transparan yang menjamin penigngkatan kualitas yang bekelanjutan

3. Tujuan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum


a. Menghasilkan sarjana syariah yang ahli dan profesional dalam bidang hukum
dan pranata sosial
b. Menghasilkanpemikiran dan karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian dan
pengabdian pada masyarakat yang dapat dijadikan referensi dalam bidang
hukum dan pranata sosial.
c. Menghasilkan kinerja instansi yang efektif untuk menjamin pertumbuhan
kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkelanjutan
BAB III
HASIL PENILAIAN RESIKO

A. KRITERIA PENILAIAN RESIKO


Risiko, sebelum ditangani harus dianalisis atau dievaluasi. Kriteria Penilaian Risiko
atau Kriteria Evaluasi Risiko terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu Dampak,
Probabilitas dan Gabungan Dampak-Probabilitas. Ketiga hal ini harus ditetapkan
untuk lebih mengarahkan analisis risiko. Penjelasan dari ketiga komponen tersebut
yakni:

1. Skala Probabilitas (Kemungkinan) terjadinya Risiko


Kriteria penilaian terhadap tingkat atau kemungkinan terjadinya
(probabilitas) risiko pada Fakultas Syariah dan Ilmu HukumUIN Sultan Syarif
Kasim Riau terdiri dari 5 (lima), dan dibuat deskripsinya untuk menentukan
konsistensi penilaian resiko, berikut penjelasannya:
KERANGKA PENGUKURAN PROBABILITAS

Probabilitas
Kriteria
Rating %

1 0 – 10 Hampir tidak terjadi


2 10 – 30 Jarang terjadi
3 30 – 50 Mungkin terjadi
4 50 – 90 Sering terjadi
5  90 Hampir pasti terjadi

2. Skala Dampak Risiko


Kriteria Penilaian terhadap tingkat konsekuensi atau dampak risiko pada
Fakultas Syariah dan Ilmu HukumUIN Sultan Syarif Kasim Riau terdiri dari 5
(lima) rating, dan dibuatkan deskripsinya untuk menjamin konsistensi dalam
analisis resiko, berikut penjelasannya:
KERANGKA PENGUKURAN DAMPAK

Rating Dampak Keterangan


Sangat tinggi/ Katastropik Mengancam program dan organisasi serta
stakeholders. Kerugian sangat besar bagi organisasi
dari segi keuangan maupun politis
Besar Mengancam fungsi program yang efektif dan
organisasi. Kerugian cukup besar bagi organisasi
dari segi keuangan maupun politis
Menengah/ Medium Mengganggu administrasi program. Kerugian
keuangan dan politis cukup besar
Kecil Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek
program. Kerugian kurang material dan sedikit
mempengaruhi stakeholders
Sangat rendah/ tidak Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan
signifikan rutin. Kerugian kurang material dan tidak
mempengaruhi stakeholders

3. Matriks Risiko/ Skala Risiko


Matriks Risiko atau Skala Risiko berfungsi sebagai dasar atau template untuk
penyusunan peta risiko sekaligus sebagai sarana untuk membuat
kesepakatan atas area risiko yang dapat diterima (acceptable) atau area tidak
dapat diterima (unacceptable).
Matriks Risiko/ Skala Risiko Fakultas Syariah dan Ilmu Hukumterdiri dari
skala 5x5, yaitu sebagai berikut:

5 10 15 20 25
PROBABILITAS

4 8 12 16 20

3 6 9 12 15

2 4 6 8 10

1 2 3 4 5

DAMPAK
B. PENILAIAN RESIKO
Penilaian Resiko terdiri dari 2 tahapan, yaitu Identifikasi Resiko dan Analisis Resiko.
Kegiatan Penilaian resiko menghasilkan output berupa Status dan Peta Resiko yang
dirangkum dalam tabel Penyusunan Status dan Peta Resiko.
PENYUSUNAN STATUS DAN PETA RESIKO

No. Kegiatan Risiko Faktor Kemungkinan Dampak Status


Teridentifikasi Penyebab Resiko
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Buku Daras 1. Kegiatan belum Kurangnya Hampir pasti Besar Ekstrim
mengacu pada Standar pemahaman terjadi (4) (20)
Biaya Masukan Tahun mengenai Peraturan (5)
Anggaran 2017. yang berlaku.
2. Penulis Buku Kurang Penulis kekurangan Kecil Kecil Rendah
berkompeten. referensi kemungkinan, (2) (4)
tapi tidak
mustahil.
(2)
3. Salah Cetak. Kelalaian pada orang Kemungkinan Besar Tinggi
yang mencetak Buku. Terjadi (4) (12)
(3)
2 Pelayanan Akademik di 1. Salah perhitungan Panitia kurang teliti Kemungkinan Menengah Moderat
Hari Libur honorarium pegawai dalam menghitung Terjadi (3) (9)
yang melaksanakan honor pegawai yang (3)
pelayanan akademik di melaksanakan
hari libur. pelayanan akademik
di hari libur.
2. Kegiatan belum Kurangnya Hampir pasti Besar Ekstrim
mengacu pada Standar pemahaman terjadi (4) (20)
Biaya Masukan Tahun mengenai Peraturan (5)
Anggaran 2017 yang berlaku.
3. Tidak terlayaninya ke Kelalaian pada Kecil Kecil Rendah
giatan akademik di hari Pegawai yang kemungkinan, (2) (4)
libur. bertugas pada hari tapi tidak
libur. mustahil.
(2)
3 Kuliah Umum, Visiting 1. Acara tidak terlaksana Keterlambatan Kecil Kecil Rendah
Pakar & Profesor sesuai jadwal yang telah Narasumber dalam kemungkinan, (2) (4)
ditentukan. menghadiri acara tapi tidak
mustahil.
(2)
2. Salah perhitungan Panitia kurang teliti Kemungkinan Menengah Moderat
pembayaran dalam menghitung sering terjadi (3) (9)
honorarium honor Narasumber/ (3)
narasumber, moderator Moderator.
dan peserta.
3. Hasil penyelenggaraan Para peserta yang Kecil Sangat Rendah/ Rendah
FGD tidak sesuai mengikuti kegiatan kemungkinan, tidak signifikan (2)
dengan tujuan tidak serius dalam tapi tidak (1)
penyelenggaraan FGD. mengikuti kegiatan mustahil.
tersebut. (2)
4 FGD Review Kurikulum 1. Salah perhitungan Panitia kurang teliti Kemungkinan Menengah Moderat
pembayaran dalam menghitung sering terjadi (3) (9)
honorarium dan kurang (3)
narasumber, moderator memahami
dan peserta. ketentuan
pembayaran honor
Narasumber/
Moderator.
2. Acara tidak terlaksana Keterlambatan Kecil Kecil Rendah
sesuai jadwal yang telah Narasumber dalam kemungkinan, (2) (4)
ditentukan. menghadiri acara tapi tidak
mustahil.
(2)
3. Hasil penyelenggaraan Para peserta yang Kecil Sangat Rendah/ Rendah
FGD tidak sesuai mengikuti kegiatan kemungkinan, tidak signifikan (2)
dengan tujuan tidak serius dalam tapi tidak (1)
penyelenggaraan FGD. mengikuti kegiatan mustahil.
tersebut. (2)
5 Penunjang Kegiatan 1. Kegiatan belum Tidak jelasnya Hampir pasti Besar Ekstrim
Fakultas (Tenaga Harian mengacu pada Standar Proses terjadi (4) (20)
Lepas) Biaya Masukan Tahun Pengangkatan dan (5)
Anggaran 2017 dasar mengenai
standar honor THL
tersebut
2. Kehilangan hewan Kelalaian THL dalam Kemungkinan Menengah Moderat
ternak mengurus hewan Terjadi (3) (9)
ternak (3)
3. Hewan ternak sakit/ Hewan ternak Kemungkinan Menengah Moderat
dan mati terjangkit Terjadi (3) (9)
Virus/Penyakit. (3)
6 Perjalanan Dinas 1. Terlambat hadir Ketinggalan Hampir tidak Menengah Rendah
mengikuti kegiatan angkutan umum terjadi (3) (3)
rapat/seminar/FGD, dll (pesawat/kereta (1)
api/mobil/kapal, dll)
2. Angkutan umum Cuaca buruk Jarang Terjadi Menengah Moderat
(pesawat/kereta (2) (3) (6)
api/mobil/kapal, dll)
tidak dapat berangkat
mengikuti kegiatan.
7 Pengadaan Barang 1. Penetapan harga satuan Kemungkinan Menengah Moderat
pengadaan barang Terjadi (3) (9)
melebihi harga (3)
penawaran/ dan harga
pasar.
2. Pengadaan barang tidak Hampir pasti Besar Ekstrim
sesuai kontrak, sehingga terjadi (4) (20)
terjadi kelebihan (5)
pembayaran kepada
penyedia (rekanan)
3. Prosedur pengadaan Hampir pasti Menengah Ekstrim
barang dan jasa tidak terjadi (3) (15)
sesuai ketentuan. (5)
4. Pembayaran pengadaan Kecil Menengah Moderat
barang dan jasa tidak kemungkinan, (3) (6)
didukung bukti yang tapi tidak
valid. mustahil
(2)
5. Pembayaran belanja Kemungkinan Besar Ekstrim
pengadaan barang dan sering terjadi (4) (16)
jasa melebihi ketentuan. (4)
8 Sosialisasi & Pembekalan 1. Salah perhitungan Panitia kurang teliti Kemungkinan Menengah Moderat
Praktek Lapang Mahasiwa pembayaran dalam menghitung sering terjadi (3) (9)
honorarium dan kurang (3)
narasumber, moderator memahami
dan peserta. ketentuan
pembayaran honor
Narasumber/
Moderator.
2. Pelaksanaan Kegiatan Keterlambatan Kecil Kecil Rendah
tidak tepat waktu narasumber kemungkinan, (2) (4)
sehingga acara tidak tapi tidak
terlaksana sesuai mustahil.
jadwal yang telah (2)
ditentukan.
3. Hasil penyelenggaraan Para peserta yang Kecil Sangat Rendah/ Rendah
Sosialisasi & mengikuti kegiatan kemungkinan, tidak signifikan (2)
Pembekalan Praktek tidak serius dalam tapi tidak (1)
Lapang Mahasiswa mengikuti kegiatan mustahil.
tidak sesuai dengan tersebut. (2)
tujuan penyelenggaraan
Praktek Lapang
Mahasiswa.
9 Set Up Laboratory, 1. Salah perhitungan Panitia kurang teliti Kemungkinan Menengah Moderat
Management and pembayaran dalam menghitung sering terjadi (3) (9)
Publication Workshop honorarium dan kurang (3)
narasumber, moderator memahami
dan peserta. ketentuan
pembayaran honor
Narasumber/
Moderator.
2. Pelaksanaan Kegiatan Keterlambatan Kecil Kecil Rendah
tidak tepat waktu. narasumber kemungkinan, (2) (4)
sehingga acara tidak tapi tidak
terlaksana sesuai mustahil.
(2)
jadwal yang telah
ditentukan.
3. Hasil penyelenggaraan Para peserta yang Kecil Sangat Rendah/ Rendah
Set Up Laboratory, mengikuti kegiatan kemungkinan, tidak signifikan (2)
Management and tidak serius dalam tapi tidak (1)
Publication Workshop mengikuti kegiatan mustahil.
tidak sesuai dengan tersebut. (2)
tujuan penyelenggaraan
Praktek Lapang
Mahasiswa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil penilaian resiko pada Fakultas Syariah dan Ilmu HukumUIN Sultan Syarif
Kasim Riau dapat diambil kesimpulan, bahwa resiko dengan kategori “Ekstrim”
berjumlah 6 (enam), resiko dengan kategori “Tinggi” berjumlah 1 (satu), resiko dengan
kategori “Moderat” berjumlah 10 (sepuluh), resiko dengan kategori “Rendah” berjumlah
11 (sebelas).

B. SARAN
Untuk sarannya, bagi pimpinan untuk segera memberikan feedback terhadap hasil
penilaian resiko dengan melakukan evaluasi agar ada perbaikan dalam proses
perjalanan kegiatan.
LAMPIRAN
Tabel – Kerangka Pengukuran Probabilitas

KERANGKA PENGUKURAN PROBABILITAS

Probabilitas
Kriteria
Rating %

1 0 – 10 Hampir tidak terjadi

2 10 – 30 Jarang terjadi

3 30 – 50 Mungkin terjadi

4 50 – 90 Sering terjadi

5  90 Hampir pasti terjadi


Lampiran – Tabel. Kerangka Pengukuran Dampak

KERANGKA PENGUKURAN DAMPAK

Rating Dampak Keterangan

Sangat tinggi/ Katastropik Mengancam program dan organisasi serta stakeholders. Kerugian sangat besar
bagi organisasi dari segi keuangan maupun politis
Besar Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi. Kerugian cukup besar bagi
organisasi dari segi keuangan maupun politis
Menengah/ Medium Mengganggu administrasi program. Kerugian keuangan dan politis cukup besar
Kecil Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program. Kerugian kurang
material dan sedikit mempengaruhi stakeholders
Sangat rendah/ tidak signifikan Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin. Kerugian kurang material
dan tidak mempengaruhi stakeholders
Lampiran – Tabel. Peta Profil Resiko

PETA/ PROFIL RESIKO

1 – Tidak Berarti 2 - Kecil 3 - Sedang 4 - Besar 5 – Luar Biasa

5 10 15 20 25
5 – Hampir Pasti
Terjadi

4 8 12 16 20
4 – Sering Terjadi

3 6 9 12 15
3 – Mungkin
Terjadi

2 4 6 8 10
2 – Jarang Terjadi

1 2 3 4 5
1 – Hampir tidak
terjadi

Anda mungkin juga menyukai