Anda di halaman 1dari 4

1. Lesi khas untuk candidosis adalah Kasus no.

9-10
a. Lesi eritema dengan tepi difus Wanita yang sedang hamil mengeluh mengalami
b. Lesi eritema dengan tepi korimbiformis keputihan yang berwarna putih kental. Keputihan ini
c. Macula eritema polisiklik juga disertai dengan gatal.
d. Macula eritema dengan tepi lebih aktif 9. Komplikasi yang dapat terjadi adalah
a. Pertumbuhan janin terhambat
2. Terdapat lesi eritematosa, ukuran plakat dengan b. Kelahiran premature
papul milier dan skuama di tepinya, tepi c. Bayi menderita katarak congenital
polisiklik, batas tegas. Pemeriksaan penunjang
yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis 10. Diagnosis untuk wanita ini adalah
a. Kerokan skuama tepi lesi dengan KOH a. Vaginosis bakterialis
b. Kandidosis vulvovaginitis
3. Seorang anak terdapat lesi macula berukuran c. Trichomoniasis
nummular yang tidak gatal maupun nyeri.
Terdapat clawing pada salah satu jarinya. Kasus no.11-13
Penyakit yang diderita anak ini Pria, 35 tahun, nyeri perut sejak 1 hr yll disertai
a. Morbus Hansen mual, demam sejak 3 mggu yll naik turun, minum
parasetamol demamnya turun smntara. Nafsu
4. Terdapat kelainan kulit berupa bercak eritema makan turun, BAB n BAK normal. PF lidah kotor,
dengan skuama berlapis di atasnya dengan batas peritonitis, pekak hati ilang, colok dubur ampula
sirkumskrip dan merata, yang membantu kolaps.
diagnosis
a. Fenomena Auspitz 11. Kemungkinan diagnosis
a. Perforasi apendisitis
5. Pekerja cat, keluhan gatal dan pedih pada b. Perforasi tifoid
tangan. Data anamnesis yang dibutuhkan c. Perforasi tukak peptic
a. Anamnesis usia d. Perforasi divertikulum
b. Anamnesis kontak dengan bahan iritan e. Perforasi kolon

6. Wanita dengan siklus haid 26-32 hari , jika hari 12. PP yang harus dilakukan
pertama menstruasi dihitung sebagai hari A. Darah perifer lengkap
pertama maka masa suburnya adalah hari ke- B. Serologi widAl
a. 1 dan 6 C. Fungsi hati
b. 6 dan 14 D. Urin lengkap
c. 12 dan 18 E. Feses lengkap
d. 14 dan 21
e. 14 dan 28 13. Pemeriksaan yang dibutuhkan:
a. USG
7. Seorang wanita yang sedang hamil mengeluh b.bno
keputihan dengan warna putih pekat disertai c. MRI
dengan gatal. Pengobatan untuk wanita ini d.CT-Scan
adalah e. Foto polos abdomen
a. Klotrimazol intravagina supositoria
b. Klotrimazol oral Kasus no.14-18
Seorang pria mengalami batuk berdahak berwarna
8. Wanita yang seksual aktif mengeluh keputihan putih kekuningan yang juga disertai sesak napas dan
yang berbau amis dan berwarna putih keabu- demam. Keringat malam hari disangkal
abuan, pH 5,5. Pernyataan yang benar adalah 14. Kemungkinan diagnosis
a. Pasangan seksual memiliki keluhan yang sama a. Pneumonia
b. Douche vagina dapat menghilangkan infeksi b. TB paru
c. Dapat menimbulkan kelahiran premature c. Kanker paru
d. Pengobatannya adalah dengan pemberian
penisilin 15. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan
a. Kultur sputum e. serangan cemas mendadak,
b. Foto rontgen toraks berlangsung beberapa saat dan
kemudian hilang.
16. Sebagai dokter di poliklinik, hal yang anda 20. Diagnosis:
lakukan adalah a. gangguan ansietas fobik
A. Memeriksa hasil kultur dan memberikan b. gangguan panik
antibiotik sesuai hasil resistensi c. gangguan obsesif kompulsif
B. Memberi ab spektrum luas d. gangguan cemas menyeluruh
C. Memberi ab dan menyuruh pasien e. gangguan somatisasi
kembali lagi 5 hari kemudian
D. Menyuruh pasien pulang saja 21. Perbedaan antara gangguan panic dengan
gangguan cemas adalah
17. Sesak napas yang diderita pasien ini adalah a. Pada gangguan panic terdapat gejala
karena otonom sedangkan pada gangguan cemas
a. Obstruksi pada saluran napas terdapat kekhawatiran, dalam kasus ini
b. Hipoksemia kekhawatiran terhadap masa depan
c. Restriksi karena mukus plak
22. Farmakoterapi:
18. Terapi nonkausal pada pasien ini adalah a. anticemas
a. Obat bronkodilator b. antidepresan
b. Oksigen c. antipsikotik
d. antimanik
Kasus no. 19-23 e. semua salah
Pria 45 th dengan keluhan berdebar-debar dan
perasaan tidak enak sejak 5 bulan, disertai keringat 23. Selain psikofarmaka, tatalaksana lain:
dingin, kadang dada terasa nyeri. Pernah ke dokter a. psikoedukasi
karena khawatir sakit jantung. Dokter mengatakan b. psikoterapi suportif
jantungnya sehat dan pasien lega. Diberi obat dan c. terapi relaksasi
merasa lebih tenang, nyeri dada hilang, berdebar d. konseling
kurang, namun perasaan tidak enak masih dirasakan e. semua benar
tiap saat.
Pasien khawatir krn sulit konsentrasi, tidak dapat 24. Pathogenesis pada apendisitis adalah
bekerja dgn baik, shg pimpinan tidak puas dan bisa a. obstruksi karena jaringan limfoid submukosa
diPHK. Jika tidak bekerja, siapa yg menghidupi b. obstruksi pada sekum
keluarga. Pasien tidak mau istrinya bekerja krn tdk
ada yg menjaga rumah, cuaca tak menentu, mudah Kasus no. 25-29
terjadi kebakaran. Kalau istri bekerja, siapa yg wanita muda 45tahun, gemuk menheluh nyeri
mengantar anak ke sekolah, apalagi zaman perut,mual, kembung. 1 bulan yang lalu pasien
penculikan. Keluar rumah pun pasien was-was mengeluh perutnya sakit setelah makan, 1 hari yg
karena sering ada perampokan. “Saya pusing dan lalu pasien sudah minum panadol dan demamnya
gelisah karena banyak hal yang membuat saya menurun. Nyeri tkan+, bising usus +
merasa was-was.” 25. Pemeriksaan yang pertama kali dilakukan:
19. Gejala yang paling menonjol a. Murphy sign
a. gagasan berulang untuk melakukan b. Colok dubur
sesuatu c. Usg
b. kecemasan terhadap masa depan d. Foto polos abdomen
dan kekhawatiran terjadi sesuatu
yg buruk, berlangsung terus 26. Pernyataan yang benar mengenai kolelitiasis
menerus. adalah, kecuali
c. keluhan fisik + tak mau menerima a. kadar bilirubin indirek tinggi
penjelasan dokter bahwa tak ada
kelainan 27. Nyeri yang dialami oleh pasien tersebut adalah
d. takut berada di tempat umum a. Nyeri visceral
b. Nyeri somatic b. foto fundus
c. Kolik bilier c. tes florosens
d. Kolik renal d. USG
e. semua benar
28. Berikut adalah tanda-tanda dari peritonitis,
kecuali 33. Penurunan visus karena:
a. Nyeri tekan a. kornea keruh
b. Nyeri lepas b. perdarahan bilik mata depan
c. Nyeri somatic c. perdarahan subkonjungtiva
d. Nyeri sumbu d.
e. Bising usus melemah e. semua benar

29. Tanda2 peritonitis ditemukan pada: 34. Obat-obatan yang dapat diberikan:
a.asites a. asetazolamid, parasimpatolitik,
b.perdarahan intraabdomen beta blocker
c.kolitis b. asetazolamid,
d.gastritis parasimpatomimetik, beta blocker,
e.enteritis. cairan hiperosmolaritas
c. parasimpatomimetik, alfa blocker,
kasus no.30-34 cairan hiperosmolaritas
Pria 40 th, mata kanan sakit sejak 3 hari. Penglihatan d. parasimpatolitik, alfa blocker,
buram, sakit kepala, mual, muntah. Riwayat trauma asetazolamid
mata kanan (kena bola tenis 5 hari lalu). Oleh dokter e. bssd
umum diberi obat tetes dan analgetik sistemik,
Kasus no.35
namun keluhan tidak berkurang. PF: mata kanan Pria 25 th, masuk IGD. KU: penurunan kesadaran
visus 1/60, tekanan intra okular 2/75, konjungtiva sejak 1 hr sblmnya.
bulbi hiperemis, palpebra edem+spasme, bilik mata Demam sejak 1 mg, turun jika minum antipiretik,
depan terlihat cairan merah setinggi 2 mm, pupil namun naik kembali. Sakit kepala spt ditusuk-tusuk,
bulat, refleks cahaya menurun, kornea keruh, memburuk sejak 3 hari. Sejak 2 hari mulai muntah
funduskopi tidak dapat dinilai. menyemprot, bicara tdk nyambung, ekstremitas
30. Diagnosis kanan kurang aktif dibanding kiri. Sejak 6 bulan
a. hifema OD
sering batuk berdahak, malam berkeringat, berat
b. endoftalmitis OD
c. glaukoma akut OD badan menurun.
d. perdarahan vitreus OD Di IGD, pasien tidak merespon saat dipanggil, dengan
e. bssd rangsang nyeri membuka mata + mengerang +
tangan kiri menjauhi badan. Pupil bulat isokor,
31. Pengobatan: refleks cahaya positif, diameter 3 mm, Laseque (+)
a. rawat jalan, tetes antibiotik,
bilateral, Kernig (+) bilateral. Pemeriksaan motorik:
antibiotik+analgesik sistemik
b. rawat inap, parasintesa hifema ekstremitas kanan tidak aktif, refleks fisiologis kanan
bila ada tanda imbibisi kornea, meningkat, refleks patologis kanan (+).
obat antiglaukoma
c. rawat jalan + obat antiglaukoma 35. Glasgow Coma Scale?
d. rawat inap, tetes antibiotik, a. E4 M6 V5
antibiotik+analgesik sistemik b.
e. bssd c. E3 M4 V3
d. E2 M4 V2
32. Pemeriksaan penunjang untuk melengkapi e. E1 M4 V1
diagnosis:
a. kampimetri
36. Pasien ga sadar kecelakaan sejam yll, yg pertama setelah minum susu. Pasien tampak tenang dan
hrs dilakukan tidak menangis. Diagnosis pasien ini adalah
b. Cek ABC dan pasang collar neck a. Shigellosis
37. Pasien epistaksis anterior, pembuluh darah yg b. Colitis amoebik
pecah c. Cow’s milk allergy
a. Arteri etmoidalis anterior and arteri labialis
superior 45. Bayi laki-laki 5 bln, berat 6 kg, menderita
b. arteri etmoidalis anterior, a. labialis superior, a. diare+muntah+demam sejak 5 hari. Diare 7-8x
sfenopalatina sehari, cair asam. Darah/lendir (-). Berat badan
c. arteri etmoidalis anterior, a.labialis superior,
sblm sakit 7.5 kg. PF: lemas, palpebra cekung,
a.sfenopalatina dan a. palatine mayor
turgor kurang.
kasus no.38-40 Diagnosis:
seorang anak mengalami perdarahan yang menetes a. diare kronik dehidrasi berat
dari hidung. Dari pemeriksaan tampak rongga hidung b. disentri akut
lapang dan konka livid c. diare akut tanpa dehidrasi
38. tindakan pertama yang dilakukan pada kasus di d. diare akut dehidrasi berat
atas adalah e. diare persisten
a. pasang tampon hidung dengan adrenalin
1:10.000
b. pemberian zat kaustik AgNO3
c. pasang tampon anterior 2x24 jam

39. penyakit yang mungkin menyebabkan


perdarahan adalah
a. Rhinitis alergi
b. Rinosinusitis akut
c. Rinosinusitis kronik
d. Hyperplasia adenoid

40. Diagnosis banding untuk kasus di atas adalah


a. Angiofibroma

41. Bila ada epistaksis posterior maka hal yang


dilakukan adalah
a. Pasang tampon anterior 2x24 jam
b. Pasang tampon posterior 2x24 jam

Kasus no.42-43
Seorang bayi mengalami diare dengan feses
berlendir dan berdarah.
42. Diagnosis untuk bayi ini
a. Disentri
b.

43. Bakteri pathogen penyebabnya ialah


a. Shigella flexneri
b. Campylobacter
c. Salmonella

44. Seorang bayi mengalami diare dengan feses


berlendir dan berdarah. Pasien langsung BAB

Anda mungkin juga menyukai