BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
TATA LAKSANA RUJUKAN
A. Jenis Rujukan
Menurut Permenkes nomer 001 tahun 2012 rujukan dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu:
1. Rujukan vertikal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang
berbeda tingkatan.
a. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke
2. Penyaringan (screening)
apabila telah dilakukan serah terima pasien anta perujuk dan penerima
rujukan.
c. Derajat 2:
Pasien yang membutuhkan observasi / intervensi lebih ketat, termasuk
penanganan kegagalan satu sistem organ atau perawatan pasca-operasi,
dan pasien yang sebelumnya dirawat di HCU; harus didampingi oleh
petugas yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman (biasanya dokter
dan perawat / paramedis lainnya).
d. Derajat 3:
Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (advanced
respiratory support) atau bantuan pernapasan dasar (basic respiratory
support) dengan dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem organ,
termasuk pasien-pasien yang membutuhkan penanganan kegagalan
7
E. Pembiayaan Rujukan
1. Pembiayaan rujukan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku pada
asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan.
2. Pembiayaan rujukan bagi pasien yang bukan peserta asuransi kesehatan
atau jaminan kesehatan menjadi tanggung jawab pasien dan atau
keluarganya.
8
BAB IV
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Welsh Assembly Government (2009). Designed for life: Welsh guidelines for the
transfer of critically ill adult; 2009.
Warren J, Fromm RE, Orr RA, Rotello LC, Horst M. (2004). Guidelines for the
inter- and intrahospital transport of critically ill patients. American College
of Critical Care Medicine.Crit Care Med. 2004;1:256-62.
North West London Cardiac & Stroke Network (2010). Web-based interhospital
transfers: user guide. London: NHS
10
Lampiran I
Form Serah Terima Pasien
11
Lampiran II
Surat Pengantar Rujukan
12
Lampiran III
Resume Medis 1 dan Resume Medis 2
13