Abstrak
Telah dilaksanakan praktikum yang dilakukan pada tanggal 6 September 2017 yang bertujuan untuk
mengetahui densitas massa jenis dengan melaksanakan eksperimen aerometer. Pada eksperimen kali
ini, praktikan menggunakan larutan air biasa, air garam,dan air alkohol. Penentuan massa jenis zat
dilakukan berdasarkan pada prinsip Archimedes. Setiap benda yang dicelupkan ke dalam suatu cairan,
akan mengalami gaya angkat yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan, karena
adanya benda tersebut. Teori ralat dan penggunaan angka penting juga digunakan dalam eksperimen
ini.
1.PENDAHULUAN Menentukan ralat massa zat
cair dan zat padat
1.1 Latar Belakang
2.DASAR TEORI
Massa jenis adalah suatu besaran yang
menyatakan perbandingan antara Aerometer gunanya untuk mengukur kerapatan
massa (g) dengan volume (ml), jadi zat cair. Menurut hukum Archimedes, sebuah
satuan massa jenis g/ml. Sedangkan aerometer akan terbenam lebih banyak dalam
Rapat jenis adalah perbandingan cairan yang kerapatannya kecil dan akan
antara massa janis sampel dengan terbenam lebih sedikit dalam cairan yang
massa jenis air suling, jadi rapat jenis kerapatannya lebih besar. Areometer ada dua
tidak memiliki satuan. macam, yaitu salah satu untuk mengukur
Cara penentuan massa jenis ini sangat kerapatan 1,00 (satu) ke bawah dan yang
penting dalam bidang tekstil, karena lainnya untuk mengukur kerapatan cairan 1,00
dengan mengetahui massa jenis kita ke atas. Untuk mencegah kesalahan parallax,
dapat mengetahui kemurnian dari harus diusahakan areometer dapat bergerak
suatu sediaan khususnya yang bebas dalam cairan atau tidak melekat pada
berbentuk larutan untuk dinding tempat cairan. Aerometer merupakan
penyempurnaan tekstil dan pada serat- salah satu dari aplikasi hukum Archimedes
serat tekstil. yang sering kita jumai dalam kehidupan
Disamping itu dengan mengetahui sehari-hari. Jadi prinsip kerjanya
massa jenis suatu zat, maka akan menggunakan Hukum Archimedes, yang
mempermudah dalam memformulasi menyatakan bahwa benda yang tercelup ke
zat. Karena dengan mengetahui bobot dalam fluida mengalami gaya ke atas seberat
jenisnya maka kita dapat menentukan fluida yang dipindahkan. Ketika aerometer
apakah suatu zat dapat bercampur atau dicelupkan ke dalam fluida, maka fluida akan
tidak dengan zat lainnya. Dengan memberikan gaya ke atas yang besarnya sama
mengetahui banyaknya manfaat dari dengan berat hydrometer. Gaya ini
penentuan massa jenis maka terkonversikan menjadi massa jenis zat cair
percobaan ini dilakukan. yang diukur, karena di dalam aerometer
terdapat zat cair yang massa jenisnya sudah
diketahui dan tertuang dalam skala yang
1.2 Tujuan tertera
padasaerometer.(Tiarazulfa,2015,https://tiaraz
Menentukan rapat massa zat
ulfaamany.wordpress.com/2015/05/12/laporan
cair dan zat padat dengan
-praktikum-aerometer/)
menggunakan aerometer
nicholson
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap 3. Neraca timbang dikalibrasi
satuan volume benda. Semakin tinggi massa terlebih dahulu
jenis suatu benda, maka semakin besar pula 4. Aerometer nicholson ditimbang
massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata terlebih dahulu, setelah itu massa
setiap benda merupakan total massa dibagi beban ditimbang
dengan total volumenya. Sebuah benda yang 5. Kenaikan air diambil lalu
memiliki massa jenis lebih tinggi dituanngkan ke gelas kimia,lalu
(misalnya besi) akan memiliki volume yang ditimbang
lebih rendah daripada benda bermassa sama 6. Gelas kimia ditimbang tanpa air
yang memiliki massa jenis lebih rendah 7. Data hasil timbang dicatat
(misalnya air). Satuan SI massa jenis 8. Densitas massa jenis dihitung
adalah kilogram per meter kubik (kg·m−3) 9. Lakukan percobaan yang sama
untuk air alkohol dan air garam
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. 4. DATA PERCOBAAN
Dan satu zat berapapun massanya berapapun
volumenya akan memiliki massa jenis yang Ho : (14, 0 ± 0,05)cm
sama.Rumus untuk menentukan massa jenis Ht : (14,6cm ± 0,05)𝑐𝑚
adalah Eksperimen I: Air murni
a) Massa aerometer
𝑚 :(4,050 ±
𝜌= 𝑣 …(1)
0,001). 10gram
dengan b) Massa beban
:(1,380 ±
ρ adalah massa jenis, 0,001). 10gram
m adalah massa c) Volume
V adalah volume :(0,47±0,01)102
(Wikipedia,2017,https://id.wikipedia.org/wiki/ cm3
Massa_jenis) d) Massa gelas
kimia:(6,200
±0,001).10
3. METODE PERCOBAAN gram
3.1 Alat dan Bahan e) Massa zat cair
:(10,17±0,001).
Gelas kimia 10
Sendok gram
Pipet
Aerometer nicholson Eksperimen II : Air garam
Massa beban a) Massa
Neraca timbang aerometer
Air murni : (4,050 ±
Air garam 0,001). 10gram
Air alkohol b) Massa beban
Penggaris :(5,500±0,001).
10gram
3.2 Cara Kerja c) Volume
1. Air murni dimasukkan ke gelas :(0,48
ukur,Tinggi awal ditentukan ± 0,01)102
terlebih dahulu (ho= 14cm) cm3
2. Aerometer dimasukkan ke gelas d) Massa gelas
ukur,diikut sertakan dengan massa kimia
beban sampai mencapai ketinggian :(6,200 ±
yang diinginkan (ht= 14,6cm) 0,005).10 gram
e) Massa zat cair
:(10,56
±0,001).10 = 3.14 x (2,6)2 x 2,2
gram
= 46,698 cm3
Eksperimen III : Air alkohol = 46,70 cm3 …(10)
Massa aerometer 𝜕𝑉 𝜕𝑉
: (4,050 ± | ∆𝑉 | = | | ∆𝑟 + | | ∆𝑡
𝜕𝑟 𝜕𝑡
0,001). 10gram 𝜕𝜋𝑟 2 𝑡 𝜕𝜋𝑟 2 𝑡
Massa beban =| 𝜕𝑟
| ∆𝑟 + | 𝜕𝑡
| ∆𝑡
:(0,015 ± 0,005
=| 2𝜋𝑟𝑡 | ∆𝑟 + | 𝜋𝑟 2 | ∆𝑡
gram)
Volume =
:(0,48 + 0,01)102
| 2 𝑥 3,14 𝑥 2,6 𝑥 2,2 | 0,005 | 3,14 𝑥 (2,6)2 | 0,05
cm3
Massa gelas kimia = 0.179608 + 1.06132
:(6,200 ±
= 1.240928cm3
0,001).10 gram
Massa zat cair = 1,241 cm3 …(11)
:(10,56 ±0,001).10 ∆𝑣
gram A.P = 𝑣
. 100%
1,241
5.HASIL dan PEMBAHASAN = . 100% = 𝟐, 𝟔%
46,70
𝜌𝑎𝑖𝑟 =
𝑚 = 46 gram …(29)
𝑉
39,70 (𝑚𝑎𝑖𝑟 ± ∆𝑚𝑎𝑖𝑟 ) 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 =
= 46,698
(𝟒, 𝟔𝟎𝟎 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟏). 𝟏𝟎𝒈𝒓𝒂𝒎 …(30)
3
= 0,8501 g/cm
mair garam exp = mair dan gelas – mgelas
=0,850 g/cm3 …(20)
= 105,6 gr – 62 gr
𝜕𝜌 𝜕𝜌
|∆𝜌𝑎𝑖𝑟 | = |𝜕𝑚 ∆𝑚| + |𝜕𝑉 ∆𝑉| = 43,61 gram …(𝟑𝟏)
𝜕𝑚 .𝑉 −1 𝜕𝑚 . 𝑉 −1 (𝑚𝑎𝑖𝑟 ± ∆𝑚𝑎𝑖𝑟 ) 𝑒𝑥𝑝 =
= | ∆𝑚| + | ∆𝑉|
𝜕𝑚 𝜕𝑉
1 𝑚 (𝟒, 𝟑𝟔𝟏 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟏). 𝟏𝟎𝒈𝒓𝒂𝒎 …(32)
= |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉|
Vair garam = 𝜋 x 𝑟2 x t
1
= |46,698 𝑥 0,005| + = 3.14 x (2,6)2 x 2,25
39,7
|(46,698)2 1,241| = 47,7594 cm3
= 47,76 cm3 …(33)
0,005 49,2677
= |46,698| + |2180.703204| 𝜕𝑉 𝜕𝑉
| ∆𝑉 | = | | ∆𝑟 + | | ∆𝑡
𝜕𝑟 𝜕𝑡
= |0.00010707096| + |0.02259257468|
𝜕𝜋𝑟 2 𝑡 𝜕𝜋𝑟 2 𝑡
3 =| | ∆𝑟 + | | ∆𝑡
= 0.02269964564g/cm 𝜕𝑟 𝜕𝑡
𝜕𝑚 .𝑉 −1 𝜕𝑚 . 𝑉 −1 𝜕𝑚 .𝑉 −1 𝜕𝑚 . 𝑉 −1
= | ∆𝑚| + | ∆𝑉| = | 𝜕𝑚
∆𝑚| + | 𝜕𝑉
∆𝑉|
𝜕𝑚 𝜕𝑉
1 𝑚 1 𝑚
= |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉| = |𝑉 ∆𝑚| + |𝑉 2 ∆𝑉|
1 1
= |47,7594 𝑥 0,005| + = |47,7594 𝑥 0,005| +
46 43,61
|(47,7594)2 1,245| |(47,7594)2 1,245|
= |0.000104691432| + = |0.000104691432| +
|0.0251078461| |0.0238033298|
= 0.0252125375g/cm3 = 0.0239080212g/cm3
= 0,025 g/cm3 …(38) = 0,024 g/cm3 …(45)
∆𝜌
A.P =
∆𝜌
. 100% A.P = 𝜌
. 100%
𝜌
0,025 0,024
= 0,963 . 100% = 𝟐, 𝟓% = 0,913 . 100% = 𝟐, 𝟔%
Dari hasil praktikum kali ini, dapat Ataupun faktor alat bisa membuat hasil 𝜌
disimpulkan bahwa densitas massa jenis dapat eksperimen tidak mendekati hasil literature.
Hasil literature air murni 𝜌 =1.00 gr/cm3. praktikum dapat disimpulkan sebagai berikut:
(𝜌 air + ∆ 𝜌 air)exp= (0,85 ± 0,02) g/cm3 Hasil Praktikum Larutan Air Murni
Saran
Literature 𝜌 air = 1.00 gr/cm3 Praktikan harus teliti dalam melakukan eksperimen agar
hasil eksperimen tidak jauh berbeda dengan hasil teori.
Hasil Praktikum Air Garam Dapat dilakukan uji ulang untuk menentukan densitas
Keterangan Garam massa jenis menggunakan eksperimen.
Hasil Teori (𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 ± ∆𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 )
Tabel-3
Hasil Praktikum Air Alkohol
Keterangan Alkohol
Hasil Teori (𝑚𝑎𝑖𝑟 ± ∆𝑚𝑎𝑖𝑟 ) 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
= (40,51 ± 0,005). 10𝑔𝑟
(𝜌 alkohol + ∆ 𝜌 alkohol)teori
= (0,84 + 0,02) g/cm3