Anda di halaman 1dari 4

Judul : Program PR Pembuatan Film Pendek Untuk Pesona Indonesia Berjudul “Lost in Nias”

Oleh : Ester Meilany (2014181036) dan Jessica Vania (2014180022)

LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara kepulauan, berdasarkan data Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut
(Pushidrosal) telah mendata jumlah pulau yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Hasilnya,
berjumlah 17.500 pulau yang tersebar di seluruh Indonesia dan 7.870 pulau yang bernama, sedangkan
9.634 pulau tak bernama.

Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093
kilometer. Indonesia tentunya memiliki segudang potensi pariwisata bahari maupun budaya yang masih
belum terungkap di mata masyarakat dunia. Jumlah pulau yang banyak menyebabkan keragaman budaya
yang melimpah, dan panjangnya garis pantai tentu dapat dijadikan lokasi wisata yang menarik.

Letak Indonesia secara geografis berada di garis ekuator, yang menyebabkan flora dan fauna Indonesia
unik dan beragam. Selain itu jalur cincin api yang melewati Indonesia membuat topografi hampir seluruh
pulau unik, hal ini tentu mendatangkan keuntungan bagi sektor pariwisata di Indonesia. Coral Triangle,
salah satu habitat laut yang paling beragam di bumi, juga berada di laut Indonesia.

Jika potensi pariwisata Indonesia dikembangkan, maka kedatangan wisatawan ke objek pariwisata akan
menyumbang angka pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro. Bedasarkan data yang di peroleh dari
World Tourism Barometer 2015, pada tahun 1950 dengan jumlah 25 juta wisatawan, pada tahun 1980
naik menjadi 278 juta wisatawan, terus naik dengan jumlah 528 juta wisatawan di tahun 1995 hingga
mencapai 1,14 miliar wisatawan di tahun 2014. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, meski terjadi krisis
global beberapa kali namun jumlah perjalanan wisatawan internasional tetap menunjukkan trend positif.

Pariwisata bahari Indonesia seperti Raja Ampat di Papua, Derawan di Kalimantan, dan Pulau Ora di
Maluku, memiliki keindahan pemandangan bawah laut yang sudah terdengar hingga mancanegara. Lebih
dulu terkenal, Bali adalah salah satu contoh pulau di Indonesia yang berhasil mendatangktan ratusan ribu
turis per bulannya. Bali sanggup menyumbang sebesar 40% bagi devisa negara pada sektor pariwisata, hal
ini disampaikan oleh Arief Yahya yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata di acara peresmian Sanur
Village Festival 2017, Rabu, 9 September 2017 lalu. Destinasi lain dengan penyumbang devisa pariwisata
terbanyak lainnya yaitu Manado. Tercatat oleh CNN Indonesia bahwa perkembangan sektor pariwisata di
Manado melaju pesat. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang
meningkat drastis hingga 449% pada Mei 2017 dibandingkan dengan Mei 2016. Hal ini juga telah
diungkapkan oleh Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut
Marthedy Tenggehi.

Pengembangan potensi pariwisata dilakukan bertahap, saat ini presiden Joko Widodo memerintahkan
untuk membangun serta mempromosikan 10 daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata ternama
layaknya Bali dan yang sudah cukup siap menyambut datangnya wisatawan, diantaranya adalah Danau
Toba, Belitung, Tanjug Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika,
Labuan Bajo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.

Nias adalah kepulauan kecil yang berada di sebelah barat Sumatera. Nias juga memiiliki potensi pariwisata
yang tinggi dan berkelas internasional jika benar-benar dikembangkan. Potensi pariwisata diantaranya
adalah bahari, budaya, dan kuliner.

Potensi pariwisata juga dilirik baru-baru ini oleh presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Kepulauan
Nias Jumat 19 Agustus 2016. “Saya lihat dari atas pas turun, potensi terbesar ada dua menurut saya.
Pertama, pariwisata. Kedua, perikanan. Dua ini kita harus fokus,” tegas Presiden. Presiden Joko Widodo
meyakini, bila Kabupaten Nias ini fokus pada dua potensi tersebut, pertumbuhan ekonomi daerah
tersebut akan meningkat dengan tajam.

Saat ini Nias masih dalam kondisi perekonomian yang tergolong lemah, terlebih jika harus di sandingkan
dengan beberapa tempat yang telah menjadi destinasi wisata. Pembangunan infrastruktur juga belum
merata, namun setelah era kepemerintahan Joko Widodo sedikit banyak sudah mengalami kemajuan,
seperti sudah diadakan penambahan pasokan listrik sebanyak 25 Megawatt dengan jumlah total 50
megawatt, yang akan diprediksi memadai jika Nias dijadikan destinasi pariwisata. Beberapa penginapan
telah dibangun pada beberapa objek wisata seperti di Lagundri, dan sudah tersedianya penerbangan
menuju Nias meskipun pesawat yang dapat masuk hanya jenis ATR .

Sangat disayangkan potensi wisata bahari maupun budaya Nias belum banyak disadari oleh masyarakat
lokal maupun internasional. Sebagian besar masyarakat justru memiliki persepsi bahwa Nias adalah
kepulauan yang sulit dijangkau karena terbatasnya transportasi, belum lagi penginapan yang tersedia
masih kebanyakansederhana dan terbatasnya kemampuan berbahasa masyarakat lokal di kepulauan
Nias. Hal tersebut yang membuat banyaknya masyarakat lokal di Indonesia maupun wisatawan
mancanegara mengurungkan niatnya untuk mengenal Nias lebih jauh.

Sehingga, dirasa perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas, bahwa potensi wisata di Nias
sangat menarik dan telah tersedia transportasi menuju Nias, serta penginapan yang dibangun penduduk
setempat. Jika ada peningkatan pada kedatangan wisatawan, maka ekonomi mikro akan meningkat, maka
dapat menunjang pembangunan infrastruktur Nias, supaya dapat menampung gelombang wisatawan
lebih banyak lagi.

Keindahan bahari Nias, sebetulnya sudah tercium oleh turis mancanegara namun kebanyakan dari mereka
yang datang adalah orang-orang yang berasal dari Australia, Amerika Serikat, Brazil, dan Prancis yang
memiliki ketertarikan dengan olahraga selancar atau lebih dikenal dengan surfing dan keindahan alam
bawah lautnya. Padahal, apabila kita ingin menelaah lebih jauh, Nias juga terkenal dengan kuliner dan
budayanya yang masih sangat kental seperti Lompat batu, Tari Perang, keunikan rumah adat yang jika
dijelajahi lebih jauh akan menjadikan Nias sebagai destinasi pariwisata terfavorit setelah Bali dan Manado.

Maka itu, dengan ini kami ingin membuat sebuah ide atau konsep agar masyarakat luas, khususnya
ASEAN, memiliki kesadaran dan persepsi baru mengenai Nias. Kami ingin memperkenalkan Nias dengan
cara membuat sebuah konsep Film Pendek, yang mana di dalam film tersebut akan meliput mengenai hal-
hal apa saja yang dapat dilakukan seseorang jika mereka berada di Nias selain daripada berselancar. Di
dalam film tersebut juga kami akan menggunakan para Influencer yang berasal dari berbagai Negara di
ASEAN agar film tersebut dapat diterima oleh khalayak luas dari kalangan remaja maupun kalangan
dewasa.

DAFTAR PUSTAKA
http://presidenri.go.id/berita-aktual/potensi-kabupaten-nias-pariwisata-dan-perikanan.html

http://www.viva.co.id/berita/nasional/927968-catat-ini-jumlah-pulau-di-indonesia-yang-sebenarnya

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/08/10/bali-penyumbang-devisa-terbesar-di-sektor-
pariwisata

https://www.worldwildlife.org/places/coral-triangle

http://www.presidenri.go.id/program-prioritas-2/maksimalkan-potensi-wisata-bahari-indonesia.html

http://www.kemlu.go.id/id/berita/berita-perwakilan/Pages/10-Destinasi-Pariwisata-Prioritas-Indonesia-
Perdana-Diperkenalkan-di-Kansai.aspx

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170711135506-307-227047/sektor-pariwisata-di-
manado-meningkat-drastis/

http://travel.kompas.com/read/2009/07/12/14052386/about.html

https://www.kompasiana.com/java05_gheeyahoo.com/makanan-tradisional-khas-nias-yang-hampir-
terlupakan_551b97bf813311ae489de67f

https://www.pegipegi.com/travel/mengungkap-eloknya-kepulauan-nias/ -baru

https://books.google.co.id/books?id=kgo-
AwAAQBAJ&pg=PT78&lpg=PT78&dq=penginapan+di+pulau+nias+ada+dimana+saja&source=bl&ots=0Es
VbyoWBf&sig=7BpTPRshVbm9oys6fOnheAhHIdA&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiKhqbDi9rWAhWIVrwKHf
O7ARgQ6AEIiQEwCw#v=onepage&q=penginapan%20di%20pulau%20nias%20ada%20dimana%20saja&f
=false – ternyata dari buku ini kita taubahwa nias udh berjuang untukpariwisatanyasejak 1996 dan sudah
di akui dunia luar jg kehebatan ombak dan baharinya tapi pengelolaannya belom bener aja

https://pinouva.com/tours/paket-tour-pulau-nias/ -about tmpt pariwisata di nias mana aja

http://biz.kompas.com/read/2015/12/08/090116628/Beragam.Potensi.Wisata.Bahari.Indonesia.untuk.
Dunia

http://travel.kompas.com/read/2016/06/03/130300527/7.Masalah.di.Nias.yang.Jadi.Kendala.Wisatawa
n
http://rri.co.id/gunung-sitoli/post/berita/268518/ekonomi/percepat_kemajuan_pulau_nias_bupati_ni
https://finance.detik.com/energi/3450366/resmikan-8-pembangkit-listrik-jokowi-alhamdulillah-
selesaias_minta_150_mw.html

http://niassatu.com/2016/08/19/kunjungi-nias-presiden-jokowi-janji-tambah-daya-listrik-25-mw/

https://finance.detik.com/energi/3450366/resmikan-8-pembangkit-listrik-jokowi-alhamdulillah-selesai

http://www.antarasumut.com/berita/156175/nias-daerah-tertinggal-dengan-sejuta-potensi - blm di
masukinberitanya ke pendahuluan

Objective:

Bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat ASEAN akan Nias. Jadi Nias tidak hanya terkenal
dikarenakan keindahan baharinya melainkan juga dikarenakan kuliner, dan budayanya yang sangat kental.
Film pendek inipun memiliki tujuan untuk memberitahuakn masyarakat bahwa pantai di nias tidak selalu
digunakan oleh para peselancar professional, tapi juga dpat digunakan untuk snorklng ataupun liburan
keluarga.

Masalah Perencanaan:

Bagaimana masyarakat khususnya masyarakat ASEAN dapat mengenal pulau Nias sebagai Pulau yang
memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan pulau-pulau atau destinasi wisata favorit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai