Form Pedoman
Form Pedoman
REVISI KE 00
UPT.
dr. Suwinasis
PUSKESMAS NIP: 19600930 198902 1 001
AMBULU
1
PEDOMAN
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS AMBULU
REVISI KE 00
dr. Suwinasis
NIP: 19600930 198902 1 001
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alllah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya maka Pedoman Kegiatan
Program Promosi Kesehatan UPT. Puskesmas Ambulu Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
telah selesai disusun. Panduan ini dibuat untuk melaksanakan Kegiatan Promosi Kesehatan di UPT.
Puskesmas Ambulu sebagai unit penyelenggara pelayanan publik.
Selain itu, penyusunan panduan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk cara pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas Ambulu bagi seluruh staf UPT. Puskesmas Ambulu.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi pengguna layanan UPT. Puskesmas Ambulu dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.
PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS AMBULU
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Didalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan bahwa Promosi Kesehatan
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
banyak lagi perilaku masyarakat ada di Indonesia, termasuk timbulnya berbagai kejadian luar
biasa (KLB) yang dipengaruhi oleh perilaku Masyarakat.
Promosi Kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik didalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan
sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya
mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan
perundangan.
Promosi Kesehatan Puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan
kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,
keluarga dan lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat.
2. TUJUAN
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas Puskesmas untuk
menyelenggarakan kegiatan Promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
3. SASARAN
Penanggungjawab dan pelaksana program Promosi Kesehatan dan seluruh pegawai Puskesmas
Ambulu.
4. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Ambulu mencakup:
4.1. Pembinaan dan Pelaksanaan kegiatan UKBM (Upaya kesehatan berbasis masyarakat)
4.2. Posyandu Balita,Pembinaan UKK,Pembinaan Desa Siaga,Saka Bhakti husada
4.3. Pelaksanaan Survey dan pembinaan PHBS di 5 Tatanan (Tatanan Rumah tangga, Tatanan
Institusi Pendidikan, Tatanan Institusi kesehatan, Tatanan Tempat-tempat umum, Tatanan
Tempat-tempat kerja)
4.4. Penyuluhan Kesehatan dilakukan baik di dalam gedung maupun diluar gedung
Puskesmas, melalui penyuluhan individu maupun penyuluhan kelompok di wilayah kerja
Puskesmas Ambulu.
5. BATASAN OPERASIONAL
Dasar utama Promosi kesehatan di Puskesmas adalah :
5
5.1. Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan ,kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
mencegah penyakit,meningkatkan kesehatannya,menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Pemberdayaan terhadap individu ,keluarga dan masyarakat harus memperhatikan kondisi
dan situasi,khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
5.1.1. Pemberdayaan individu
Pemberdayaan terhadap individu dilakukan oleh setiap petugas kesehatan
puskesmas terhadap individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan
puskesmas.
5.1.2. Pemberdayaan Keluarga
Pemberdayaan keluarga dilakukan petugas puskesmas yang melakukan kunjungan
rumah terhadap keluarga,yaitu keluarga dari individu pengunjung puskesmas atau
keluarga-keluarga yang berada di wilayah kerja puskesmas.
5.1.3. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat atau kelompok dilakukan oleh petugas puskesmas
merupakan upaya penggerakan atau pengorganisasian masyarakat.
Penggerakan atau pengorganisasian masyarakat diawali dengan membantu
kelompok masyarakat mengenali masalah-masalah yang mengganggu kesehatan
sehingga masalah tersebut menjadi masalah bersama.
Beberapa yang harus dilakukan oleh puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat
yang berwujud UKBM :
1) Upaya kesehatan ibu dan anak : posyandu, Bina keluarga balita
2) Upaya pengobatan : Pos kesehatan desa
3) Upaya perbaikan gizi : posyandu, Keluarga sadar gizi (kadarzi)
4) Upaya kesehatan sekolah : dokter kecil, Saka bhakti husada
5) Upaya kesehatan lingkungan : Kelompok pemakai air, desa percontohan
Kesehatan lingkungan
Disamping itu , Puskesmas juga berfungsi sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan yaitu :
1) Menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan
2) Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan
Hal tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat lintas sektor/LSM/Dunia
swasta untuk membantu pelayanan promosi kesehatan melalui bantuan dana,
sarana, metode yang dimilikinya dan diutamakan pada sasaran yang tepat.
5.3. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen
dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat informal dan
formal) agar masyarakat di lingkungan puskesmas berdaya untuk mencegah serta
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat.
Dalam upaya pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat, puskesmas membutuhkan
dukungan dari pihak-pihak lain, sehingga advokasi perlu dilakukan.
5.4. Kemitraan
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip kemitraan harus
ditegakkan. Kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan puskesmas dengan
sasarannya (para pasien atau pihak lain) dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana
dan advokasi. Disamping itu, kemitraan juga dikembangkan karena kesadaran bahwa
untuk meningkatkan efektifitas promosi kesehatan, petugas kesehatan puskesmas harus
bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti misalnya kelompok profesi, pemuka
agama,LSM,media massa dll.
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
3.1.DENAH RUANG
Ruangan khusus untuk Promosi Kesehatan di Puskesmas Ambulu bergabung dengan
ruangan petugas Penanggung jawab Program promosi Kesehatan, yakni bergabung dengan
kamar obat dengan sekat semi permanen yang memisahkan antara tempat obat dan meja
kerja petugas. Hal ini dikarenakan penanggung jawab program Promosi kesehatan mendapat
tugas integrasi untuk membantu apoteker memberikan pelayanan obat kepada pasien yang
datang berobat ke Puskesmas Ambulu.
3.2.STANDART FASILITAS
Untuk mendukung pelaksanaan Program Promosi Kesehatan, Puskesmas Ambulu memiliki
fasilitas bagi pelaksana Program Promosi kesehatan yang meliputi :
1) Seperangkat komputer lengkap dengan printer dan mempunyai fasilitas koneksi internet
2) Wireless microphone
3) LCD proyector dan screen
4) Kamera foto
5) Tape cassete recorder
6) Manual Microphone
7) Papan informasi
8) Banner
9) Leaflet
10) Poster
9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
10
pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat pekerja.
Tempat pos UKK dibentuk dimana terdapat kelompok masyarakat pekerja
(diutamakan dari jenis pekerjaan sama).
Pelaksana Pos UKK adalah kader kesehatan kerja yang dipilih oleh pekerja iu sendiri
dibantu oleh petugas Puskesmas secara berkala.
2.2. METODE
Pada prinsipnya , baik pemberdayaan, ina suasana, maupun advokasi adalah proses
komunikasi. Oleh sebab itu ,perlu ditentukan metode yang tepat dalam proses tersebut.
Pemilihan metode harus dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budayanya), dan hal-hal lain seperti ruang dan waktu.
Media atau sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang telah ditetapkan,
memperhatikan sasaran atau penerima informasi . Bila penerima informasi tidak bisa
membaca maka komunikasi ntidak akan efektif jika digunakan media yang penuh tulisan, atau
bila penerima informasi hanya memiliki waktu sangat singkat, tidak akan efektif jika dipasang
poster yang berisi kalimat yang terlalu panjang.
13
Tempat pos UKK dibentuk dimana terdapat kelompok masyarakat pekerja
(diutamakan dari jenis pekerjaan sama). Pelaksana Pos UKK adalah kader
kesehatan kerja yang dipilih oleh pekerja iu sendiri dibantu oleh petugas
Puskesmas secara berkala.
Peran petugas Puskesmas :
1) Sebagai fasilitator dalam pembentukan dan pembinaan pos UKK
2) Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan
3) Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
4) Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak
5) Membangun komitmen dengan kader, toma, toga, perusahaan dan sektor
swasta
Penstrataan UKK dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Pratama : Nilai < 50
2) Madya : Nilai 50 – 69
3) Purnama : Nilai 70 – 89
4) Mandiri : Nilai 90 – 100
14
BAB V
LOGISTIK
Dari standart sarana/prasarana Program Promosi Kesehatan, sarana dan prasarana yang sudah
dimiliki oleh Puskesmas Ambulu adalah :
Flipchart dan stand
Wireless microphone
Kamera foto
Tape cassete recorder
Papan Informasi
Lcd projector
Manual microphon
15
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
Dalam upaya keselamatan sasaran pada saat pelaksanaan kegiatan program Promosi kesehatan, perlu
diadadakan identifikasi keselamatan sasaran program. Pada Pelaksanaan kegiatan program Promosi
kesehatan kami menemukan pelaksanaan program promosi kesehatan dalam pelaksanaan posyandu
pada penggunaan timbangan dachin yang perlu dimasukkan dalam upaya keselamatan
sasaran/patient savety. Dalam hal ini Puskesmas Ambulu sudah mengantisipasi resiko timbangan
dachin terjatuh atau berubah posisi pada saat pelaksanaan penimbangan, dan sudah melakukan :
1) Identifikasi kelayakan dachin di semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambulu
2) Pengecekan timbangan dachin sebelum pelaksanaan posyandu
3) Pengelasan ulang pada dachin yang memerlukan pengelasan ulang
16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Karena strategi Promosi kesehatan di puskesmas adalah Advokasi, bina suasana, pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan yang pada garis besarnya dalam bentuk komunikasi, maka selain harus
menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten maka perlu juga adanya payung hukum dan
kebijakan dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Diantaranya adalah :
1) Surat Keputusan menteri Kesehatan nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas
4) Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Ambulu tentang Program Promosi
Kesehatan
5) Surat Tugas Dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Ambulu untuk melaksanakan
Kegiatan Promosi Kesehatan.
17
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
8.1. Indikator mutu yang digunakan di Program Promosi Kesehatan adalah cakupan strata Desa
Siaga aktif Madya yang belum mencapai target. Dari 3 Desa binaan, target yang harus
tercapai adalah 100 % (3 Desa ), namun target kita masih mencapai 0 % .
8.2. Indikator mutu akan dipantau oleh tim mutu Puskesmas melalui monitoring dan evaluasi
pelaksanaan. Pencapaian indikator mutu dibahas dalam pertemuan tinjauan manajemen dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
18
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi Pegawai UPT. Puskesmas Ambulu dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan di wilayah kerja UPT. Puskesmas Ambulu.
Keberhasilan Promosi Kesehatan untuk meningkatkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di
Puskesmas bukanlah tugas petugas Puskesmas saja, namun tanggungjawab upaya Promosi
kesehatan di Puskesmas adalah Kepala Puskesmas,dan menjadi tugas bagi seluruh petugas
kesehatan Puskesmas. Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka promosi kesehatan
puskesmas adalah upaya-upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap pasien maupun
terhadap individu/keluarga/masyarakat yang sehat.
Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil jika didukung oleh upaya-
upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan terhadap mereka yang paling berpengaruh
terhadap pasien/individu/keluarga/masyarakat. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka yang
dapat mendukung/membantu Puskesmas dari segi kebijakan atau peraturan perundang-undangan
dan sumberdaya,dalam rangka pemberdayaan pasien/individu/keluarga/masyarakat.
Banyak sekali peluang untuk melaksanakan Promosi kesehatan Puskesmas, yaitu didalam gedung
dan diluar gedung puskesmas atau masyarakat. Peluang-peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan
dengan baik, sehingga upaya wajib puskesmas, yaitu Promosi kesehatan dapat terlaksana dengan
baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20