Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


KODE DOKUMEN APM-PMK-00

REVISI KE 00

TANGGAL TERBIT 5 April 2016


Plt. KEPALA UPT. PUSKESMAS AMBULU

UPT.
dr. Suwinasis
PUSKESMAS NIP: 19600930 198902 1 001
AMBULU

1
PEDOMAN
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS AMBULU

KODE DOKUMEN APM-PMK-00

REVISI KE 00

TANGGAL TERBIT 5 Januari 2016


Plt. KEPALA UPT. PUSKESMAS AMBULU

dr. Suwinasis
NIP: 19600930 198902 1 001

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alllah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya maka Pedoman Kegiatan
Program Promosi Kesehatan UPT. Puskesmas Ambulu Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
telah selesai disusun. Panduan ini dibuat untuk melaksanakan Kegiatan Promosi Kesehatan di UPT.
Puskesmas Ambulu sebagai unit penyelenggara pelayanan publik.

Selain itu, penyusunan panduan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk cara pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas Ambulu bagi seluruh staf UPT. Puskesmas Ambulu.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi pengguna layanan UPT. Puskesmas Ambulu dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS AMBULU

DIAN TUNGGUL SANTOSO, A.Md.Kep


NIP : 19820508 200604 1 022

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................


KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
1. Latar Belakang................................................................................................................
2. Tujuan Pedoman .............................................................................................................
3. Sasaran Pedoman ............................................................................................................
4. Ruang Lingkup Pedoman ...............................................................................................
Batasan Operasional ............................................................................................................
BAB II STANDART KETENAGAAN ..............................................................................
1. Kualifikasi Sumber daya Manusia ..................................................................................
2. Distribusi Ketenagaan.....................................................................................................
3. Jadwal Kegiatan ..............................................................................................................
BAB III STANDART FASILITAS .....................................................................................
1. Denah Ruang ..................................................................................................................
2. Standart Fasilitas ............................................................................................................
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ......................................................................
1. Lingkup Kegiatan ...........................................................................................................
2. Metode ............................................................................................................................
3. Langkah Kegiatan ...........................................................................................................
BAB V LOGISTIK ..............................................................................................................
BAB VI KESELAMATAN SASARAN PROGRAM ........................................................
BAB VII KESELAMATAN KERJA PELAKSANA ........................................................
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ................................................................................
BAB IX PENUTUP ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Didalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan bahwa Promosi Kesehatan
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
banyak lagi perilaku masyarakat ada di Indonesia, termasuk timbulnya berbagai kejadian luar
biasa (KLB) yang dipengaruhi oleh perilaku Masyarakat.
Promosi Kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik didalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan
sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya
mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan
perundangan.
Promosi Kesehatan Puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan
kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu,
keluarga dan lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis
masyarakat.

2. TUJUAN
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas Puskesmas untuk
menyelenggarakan kegiatan Promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

3. SASARAN
Penanggungjawab dan pelaksana program Promosi Kesehatan dan seluruh pegawai Puskesmas
Ambulu.

4. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Ambulu mencakup:
4.1. Pembinaan dan Pelaksanaan kegiatan UKBM (Upaya kesehatan berbasis masyarakat)
4.2. Posyandu Balita,Pembinaan UKK,Pembinaan Desa Siaga,Saka Bhakti husada
4.3. Pelaksanaan Survey dan pembinaan PHBS di 5 Tatanan (Tatanan Rumah tangga, Tatanan
Institusi Pendidikan, Tatanan Institusi kesehatan, Tatanan Tempat-tempat umum, Tatanan
Tempat-tempat kerja)
4.4. Penyuluhan Kesehatan dilakukan baik di dalam gedung maupun diluar gedung
Puskesmas, melalui penyuluhan individu maupun penyuluhan kelompok di wilayah kerja
Puskesmas Ambulu.

5. BATASAN OPERASIONAL
Dasar utama Promosi kesehatan di Puskesmas adalah :
5
5.1. Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan ,kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
mencegah penyakit,meningkatkan kesehatannya,menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Pemberdayaan terhadap individu ,keluarga dan masyarakat harus memperhatikan kondisi
dan situasi,khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
5.1.1. Pemberdayaan individu
Pemberdayaan terhadap individu dilakukan oleh setiap petugas kesehatan
puskesmas terhadap individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan
puskesmas.
5.1.2. Pemberdayaan Keluarga
Pemberdayaan keluarga dilakukan petugas puskesmas yang melakukan kunjungan
rumah terhadap keluarga,yaitu keluarga dari individu pengunjung puskesmas atau
keluarga-keluarga yang berada di wilayah kerja puskesmas.
5.1.3. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat atau kelompok dilakukan oleh petugas puskesmas
merupakan upaya penggerakan atau pengorganisasian masyarakat.
Penggerakan atau pengorganisasian masyarakat diawali dengan membantu
kelompok masyarakat mengenali masalah-masalah yang mengganggu kesehatan
sehingga masalah tersebut menjadi masalah bersama.
Beberapa yang harus dilakukan oleh puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat
yang berwujud UKBM :
1) Upaya kesehatan ibu dan anak : posyandu, Bina keluarga balita
2) Upaya pengobatan : Pos kesehatan desa
3) Upaya perbaikan gizi : posyandu, Keluarga sadar gizi (kadarzi)
4) Upaya kesehatan sekolah : dokter kecil, Saka bhakti husada
5) Upaya kesehatan lingkungan : Kelompok pemakai air, desa percontohan
Kesehatan lingkungan
Disamping itu , Puskesmas juga berfungsi sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan yaitu :
1) Menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan
2) Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan
Hal tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat lintas sektor/LSM/Dunia
swasta untuk membantu pelayanan promosi kesehatan melalui bantuan dana,
sarana, metode yang dimilikinya dan diutamakan pada sasaran yang tepat.

5.2. Bina Suasana


Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang mendorong
individu , keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
6
kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat dan berperan aktif dalam setiap upaya
penyelenggaraan kesehatan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan apabila
lingkungan sosialnya, keluarga,tokoh panutan,kelompok pengajian dll) mendukung. Oleh
karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat,khususnya dalam upaya
mengajak individu, keluarga dan masyarakat mengalami peningkatan dari fase “tahu’ ke
fase “mau” perlu diciptakan lingkungan yang mendukung.

5.3. Advokasi
Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen
dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (tokoh-tokoh masyarakat informal dan
formal) agar masyarakat di lingkungan puskesmas berdaya untuk mencegah serta
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat.
Dalam upaya pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat, puskesmas membutuhkan
dukungan dari pihak-pihak lain, sehingga advokasi perlu dilakukan.

5.4. Kemitraan
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip kemitraan harus
ditegakkan. Kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan puskesmas dengan
sasarannya (para pasien atau pihak lain) dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana
dan advokasi. Disamping itu, kemitraan juga dikembangkan karena kesadaran bahwa
untuk meningkatkan efektifitas promosi kesehatan, petugas kesehatan puskesmas harus
bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti misalnya kelompok profesi, pemuka
agama,LSM,media massa dll.

7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pengelolaan Promosi Kesehatan hendaknya dilakukan oleh koordinator yang mempunyai
kapasitas di bidang Promosi Kesehatan. Koordinator tersebut dipilih dari tenaga khusus
promosi kesehatan (yaitu pejabat fungsional penyuluh Kesehatan masyarakat atau PKM). Jika
tidak tersedia tenaga kesehatan khusus promosi kesehatan tersebut dapat dipilih dari semua
tenaga kesehatan Puskesmas yang melayani pasien/klien (dokter,perawat,bidan,sanitarian,dan
lain-lain).
Semua tenaga kesehatan yang ada di puskesmas hendaknya memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan informasi atau konseling. Jika keterampilan ini ternyata
belum dimiliki maka harus diselenggarakan program pelatihan/kursus.
Sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di daerah disebutkan bahwa standart tenaga khusus
promosi kesehatan untuk Puskesmas adalah sebagai berikut :

Kualifikasi Jumlah Kompetensi Umum


Diploma 3 bidang Kesehatan 1 Orang a. Membantu tenaga kesehatan lain
dengan minat dan bakat di merancang pemberdayaan
bidang Promosi Kesehatan b. Melakukan bina suasana dan
advokasi

2.2. Distribusi Ketenagaan


Ketenagaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Ambulu ada 2 pegawai dengan
kualifikasi D3 kesehatan. Dengan Pembagian tanggungjawab sebagai berikut: Untuk
penanggungjawab Pembinaan UKBM petugas dengan kualifikasi D3 kesehatan 1 orang, dan 1
orang petugas dengan kualifikasi D3 kesehatan sebagai penanggung Jawab pembinaan
PHBSSekaligus Penanggung jawab program Promosi Kesehatan

2.3. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan Promosi Kesehatan Di UPT. Puskesmas Ambulu meliputi :
2.3.1. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan sehat)
1) Survey PHBS tatanan Rumah tangga : Dilaksanakan 1 tahun sekali
2) Survey PHBS Institusi kesehatan : Dilaksanakan 2x dalam setahun
3) Survey PHBS Institusi Pendidikan : Dilaksanakan 2x dalam setahun
4) Survey PHBS tempat kerja : Dilaksanakan 2x dalam setahun
5) Survey PHBS TTU : Dilaksanakan 2x dalam setahun
2.3.2. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)
1) Penstrataan Desa Siaga : Dilaksanakan 1 tahun sekali
2) Penstrataan Poskesdes : Dilaksanakan 1 tahun sekali
3) Penstrataan posyandu : Dilaksanakan 1 tahun sekali
4) Penstrataan SBH : Dilaksanakan 1 tahun sekali
8
BAB III
STANDART FASILITAS

3.1.DENAH RUANG
Ruangan khusus untuk Promosi Kesehatan di Puskesmas Ambulu bergabung dengan
ruangan petugas Penanggung jawab Program promosi Kesehatan, yakni bergabung dengan
kamar obat dengan sekat semi permanen yang memisahkan antara tempat obat dan meja
kerja petugas. Hal ini dikarenakan penanggung jawab program Promosi kesehatan mendapat
tugas integrasi untuk membantu apoteker memberikan pelayanan obat kepada pasien yang
datang berobat ke Puskesmas Ambulu.
3.2.STANDART FASILITAS
Untuk mendukung pelaksanaan Program Promosi Kesehatan, Puskesmas Ambulu memiliki
fasilitas bagi pelaksana Program Promosi kesehatan yang meliputi :
1) Seperangkat komputer lengkap dengan printer dan mempunyai fasilitas koneksi internet
2) Wireless microphone
3) LCD proyector dan screen
4) Kamera foto
5) Tape cassete recorder
6) Manual Microphone
7) Papan informasi
8) Banner
9) Leaflet
10) Poster

9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

2.1. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup kegiatan program Promosi Kesehatan meliputi :
2.1.1. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran ,yang menjadikan seseorang
,keluarga,kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS meliputi PHBS di 5 Tatanan :
1) PHBS di Rumah Tangga
2) PHBS di Institusi Pendidikan
3) PHBS di tempat Kerja
4) PHBS di Tempat Umun
5) PHBS di fasilitas Pelayanan kesehatan
2.1.2. UKBM (Upaya Kesehatan berbasis Masyarakat)
UKBM (Upaya kesehatan berbasis masyarakat) meliputi :
1) Poskesdes
Merupakan salah satu bentuk UKBM yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka
menyediakan atau mendekatkan pelayanan kesehatan dasar utamanya promotif dan
preventif bagi masyarakat desa dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
lainnya.
2) Posyandu balita
Salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
3) Posyandu Lansia
Merupakan salah satu bentuk UKBM yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan kepada lansia yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif.
Peran petugas puskesmas :
a. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
b. Memberikan pelayanan kesehatan pada hari buka posyandu
4) Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)
Bentuk operasional dari pelayanan kesehatan tingkat primer (PHC) di lingkungan
pekerja. Merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan

10
pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat pekerja.
Tempat pos UKK dibentuk dimana terdapat kelompok masyarakat pekerja
(diutamakan dari jenis pekerjaan sama).
Pelaksana Pos UKK adalah kader kesehatan kerja yang dipilih oleh pekerja iu sendiri
dibantu oleh petugas Puskesmas secara berkala.

2.2. METODE
Pada prinsipnya , baik pemberdayaan, ina suasana, maupun advokasi adalah proses
komunikasi. Oleh sebab itu ,perlu ditentukan metode yang tepat dalam proses tersebut.
Pemilihan metode harus dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budayanya), dan hal-hal lain seperti ruang dan waktu.
Media atau sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang telah ditetapkan,
memperhatikan sasaran atau penerima informasi . Bila penerima informasi tidak bisa
membaca maka komunikasi ntidak akan efektif jika digunakan media yang penuh tulisan, atau
bila penerima informasi hanya memiliki waktu sangat singkat, tidak akan efektif jika dipasang
poster yang berisi kalimat yang terlalu panjang.

2.3. LANGKAH KEGIATAN


Kegiatan program Promosi Kesehatan :
2.3.1. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran ,yang menjadikan seseorang
,keluarga,kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS meliputi PHBS di 5 Tatanan :
2.3.1.1.PHBS di Rumah Tangga
PHBS di Rumah tangga terdiri dari 10 indikator :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi ASI Eksklusif
3) Menimbang bayi dan Balita di Posyandu
4) Bergotong royong untuk tersedianya air bersih
5) Menggunakan jamban sehat
6) mencuci tangan dengan sabun
7) Memberantas jentik di rumah
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Rumah bebas asap rokok
2.3.1.2. PHBS di Institusi Pendidikan
2.3.1.3. PHBS di tempat Kerja
2.3.1.4. PHBS di Tempat Umun
2.3.1.5. PHBS di fasilitas Pelayanan kesehatan
11
2.3.2. UKBM (Upaya Kesehatan berbasis Masyarakat)
UKBM (Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat) meliputi :
2.3.2.1.Poskesdes
Adalah UKBM yang dibentuk di desa/kelurahan dalam rangka menyediakan
pelayanan kesehatan dasar utamanya promotif dan preventif bagi masyarakat
desa dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.
Poskesdes merupakan syarat utama dalam pembentukan desa siaga.
Penstrataan Poskesdes dilakukan satu kali dalam setahun dengan kriteria :
1) Pratama : Bila Nilai < 50
2) Madya : Bila Nilai 50 – 69
3) Purnama : Bila Nilai 70 – 89
4) Mandiri : Bila Nilai 90 – 100
Peran petugas puskesmas :
1) Melakukan/mendampingi kader dalam advokasi dan sosialisasi
2) Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim
3) Melakukan bimbingan,pembinaan dan pendampingan
4) Melakukan monitoring dan evaluasi
5) Mendampingi dan membimbing kader dalam melakukan pencatatan dan
pelaporan
2.3.2.2. Posyandu balita
Salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari,oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangfunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pelayanan posyandu dibantu oleh kader posyandu yang berasal dari
masyarakat.
Pelaksanaan posyandu balita dilakukan pelayanan dengan 5 meja yaitu :
1) Meja 1 : Pendaftaran (oleh kader)
2) Meja 2 : Penimbangan (oleh kader)
3) Meja 3 : Pencatatan (oleh kader)
4) Meja 4 : Penyuluhan (oleh kader)
5) Meja 5 : Pelayanan Kesehatan (oleh petugas Kesehatan Puskesmas)
Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu balita :
1) Kegiatan Utama
a. Pelayanan ibu hamil
b. Pelayanan Ibu nifas/Ibu menyusui
c. Pelayanan bayi dan balita
d. Pelayanan KB
e. Pelayanan Imunisasi
f. Pelayanan Gizi
12
g. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan diare
2) Kegiatan Pengembangan
a. Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Kelas Ibu hamil
c. Pos PAUD
d. TOGA
e. Kesehatan Reproduksi remaja
Penstrataan Posyandu Balita dilakukan Satu kali dalam satu tahun dengan
kriteria sebagai berikut :
1) Pratama : Nilai < 60
2) Madya : Nilai 60 – 74
3) Purnama : Nilai 75 – 94
4) Mandiri : Nilai 95 – 100
2.3.2.3. Posyandu Lansia
Merupakan salah satu bentuk UKBM yang diselenggarakan dari, oleh dan
untuk masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan kepada lansia yang mengutamakan aspek
promotif dan pfeventif.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut,
mekanisme pelaksanaan kegiatan sebaiknya digunakan sistem 5 tahapan meja
sebagai berikut :
1) Tahap 1 : Pendaftaran
2) Tahap 2 : Pencatatan
3) Tahap 3 : Pemeriksaan
4) Tahap 4 : Pemeriksaan laboratorium sederhana (bila diperlukan)
5) Tahap 5 : penyuluhan dan konseling
Peran petugas puskesmas :
1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
2) Memberikan pelayanan kesehatan pada hari buka posyandu
Penstrataan posyandu dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan kriteria
sebagai berikut :
1) Pratama : Nilai < 40
2) Madya : Nilai 40 – 59
3) Purnama : 60 – 79
4) Mandiri : 80 – 100

2.3.2.4. Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja)


Bentuk operasional dari pelayanan kesehatan tingkat primer (PHC) di
lingkungan pekerja. Merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan
kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja.

13
Tempat pos UKK dibentuk dimana terdapat kelompok masyarakat pekerja
(diutamakan dari jenis pekerjaan sama). Pelaksana Pos UKK adalah kader
kesehatan kerja yang dipilih oleh pekerja iu sendiri dibantu oleh petugas
Puskesmas secara berkala.
Peran petugas Puskesmas :
1) Sebagai fasilitator dalam pembentukan dan pembinaan pos UKK
2) Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan
3) Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
4) Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak
5) Membangun komitmen dengan kader, toma, toga, perusahaan dan sektor
swasta
Penstrataan UKK dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Pratama : Nilai < 50
2) Madya : Nilai 50 – 69
3) Purnama : Nilai 70 – 89
4) Mandiri : Nilai 90 – 100

14
BAB V
LOGISTIK

Standart sarana/peralatan Promosi kesehatan Puskesmas minimalnya adalah sebagai berikut :


No JENIS SARANA JUMLAH
1 Flipchart & stands 1 set
2 Over head Projector (OHP) 1 buah
3 Amplifier & wireless microphone 1 set
4 Kamera Photo 1 buah
5 Megaphone/Public address system 1 set
6 Portable generator 1 buah
7 Tape/cassette recorder/player 1 buah
8 Papan Informasi 1 buah

Dari standart sarana/prasarana Program Promosi Kesehatan, sarana dan prasarana yang sudah
dimiliki oleh Puskesmas Ambulu adalah :
 Flipchart dan stand
 Wireless microphone
 Kamera foto
 Tape cassete recorder
 Papan Informasi
 Lcd projector
 Manual microphon

15
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Dalam upaya keselamatan sasaran pada saat pelaksanaan kegiatan program Promosi kesehatan, perlu
diadadakan identifikasi keselamatan sasaran program. Pada Pelaksanaan kegiatan program Promosi
kesehatan kami menemukan pelaksanaan program promosi kesehatan dalam pelaksanaan posyandu
pada penggunaan timbangan dachin yang perlu dimasukkan dalam upaya keselamatan
sasaran/patient savety. Dalam hal ini Puskesmas Ambulu sudah mengantisipasi resiko timbangan
dachin terjatuh atau berubah posisi pada saat pelaksanaan penimbangan, dan sudah melakukan :
1) Identifikasi kelayakan dachin di semua posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ambulu
2) Pengecekan timbangan dachin sebelum pelaksanaan posyandu
3) Pengelasan ulang pada dachin yang memerlukan pengelasan ulang

16
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Karena strategi Promosi kesehatan di puskesmas adalah Advokasi, bina suasana, pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan yang pada garis besarnya dalam bentuk komunikasi, maka selain harus
menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten maka perlu juga adanya payung hukum dan
kebijakan dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Diantaranya adalah :
1) Surat Keputusan menteri Kesehatan nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas
4) Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Ambulu tentang Program Promosi
Kesehatan
5) Surat Tugas Dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Ambulu untuk melaksanakan
Kegiatan Promosi Kesehatan.

17
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

8.1. Indikator mutu yang digunakan di Program Promosi Kesehatan adalah cakupan strata Desa
Siaga aktif Madya yang belum mencapai target. Dari 3 Desa binaan, target yang harus
tercapai adalah 100 % (3 Desa ), namun target kita masih mencapai 0 % .
8.2. Indikator mutu akan dipantau oleh tim mutu Puskesmas melalui monitoring dan evaluasi
pelaksanaan. Pencapaian indikator mutu dibahas dalam pertemuan tinjauan manajemen dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

18
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi Pegawai UPT. Puskesmas Ambulu dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan di wilayah kerja UPT. Puskesmas Ambulu.

Keberhasilan Promosi Kesehatan untuk meningkatkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di
Puskesmas bukanlah tugas petugas Puskesmas saja, namun tanggungjawab upaya Promosi
kesehatan di Puskesmas adalah Kepala Puskesmas,dan menjadi tugas bagi seluruh petugas
kesehatan Puskesmas. Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka promosi kesehatan
puskesmas adalah upaya-upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap pasien maupun
terhadap individu/keluarga/masyarakat yang sehat.

Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil jika didukung oleh upaya-
upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan terhadap mereka yang paling berpengaruh
terhadap pasien/individu/keluarga/masyarakat. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka yang
dapat mendukung/membantu Puskesmas dari segi kebijakan atau peraturan perundang-undangan
dan sumberdaya,dalam rangka pemberdayaan pasien/individu/keluarga/masyarakat.

Banyak sekali peluang untuk melaksanakan Promosi kesehatan Puskesmas, yaitu didalam gedung
dan diluar gedung puskesmas atau masyarakat. Peluang-peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan
dengan baik, sehingga upaya wajib puskesmas, yaitu Promosi kesehatan dapat terlaksana dengan
baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

........ 2007. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :


585/MENKES/SK/V/2007 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI
KESEHATAN DI PUSKESMAS. Jakarta : Depkes RI.
........ 2010. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
1529/MENKES/SK/X/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Jakarta : Depkes RI.
........ 2010. PANDUAN PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI
RUMAH TANGGA. Jakarta : Depkes RI.
........ 2011. PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU. Jakarta : Kemenkes RI.
........ 2011. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
2269/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT. Jakarta : Kemenkes RI.
........ 2013. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65
TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN. Jakarta : Kemenkes RI.
........ 2013. BUKU PETUNJUK TEKNIS UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA
MASYARAKAT. Surabaya : Dinkes Provinsi Jawa Timur.
........ 2013. BUKU STANDAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT. Surabaya: Dinkes
Provinsi Jawa Timur.
........ 2014. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75
TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT. Jakarta : Kemenkes RI.
........ 2016. BUKU SAKU PENGEMBANGAN POS KESEHATAN PESANTREN. Surabaya :
Dinkes Provinsi Jawa Timur.

20

Anda mungkin juga menyukai