Anda di halaman 1dari 22

Tugas individu

Dosen : Dr. Masni, Apt.,MSPH


Mata Kuliah : BIOSTATISTIK LANJUT

UJI PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK

MOHAMMAD NURUL HIDAYAH

P 1802215015

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015
A. Uji Parametrik
1. Uji t Satu Sampel (One Sampel Test)

Seorang peneliti ingin mencoba mengetahui apakah ada perbedaan kinerja


perawat di Rumah Sakit X yang mengikuti pelatihan dengan yang tidak
mengikuti pelatihan. Rata-rata nilai kinerja perawat normal adalah 70 dengan
sampel sebanyak 27 perawat dan simpangan baku 22 (α=0.05).
Nilai kinerja perawat yang mengikuti pelatihan yaitu 70, 75, 80, 90, 90, 80, 70,
90, 80 75, 85, 70, 75, 90, 90, 80, 75, 65, 80, 85, 90, 85, 75, 65, 75, 85, 90.

Jawaban:
a. Hipotesis :
Ho : Tidak ada perbedaan kinerja perawat yang mengikuti
pelatihandan tidak mengikuti pelatihan.
Ha : Ada perbedaan kinerja perawat yang mengikuti pelatihandan tidak
mengikuti pelatihan.
b. Kriteria pengujian hipotesis :
Ho ditolak bila p < 0,05
Ho diterima bila p > 0,05
c. Hasil analisis
1) Uji menggunakan SPSS :
- Uji Normalitas Data

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kinerja
.151 27 .116 .908 27 .020
perawat
a. Lilliefors Significance Correction
Penjelasan :
Output pada tabel Tests of Normality untuk Kolmogorov – Smirnov
diperoleh nilai p > α (0,116 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang akan diuji terdistribusi normal.
- Uji t Satu Sampel (One Sampel Test)
Karena data yang akan diuji terdistribusi normal maka digunakan statistik
parametrik dengan menggunakan Uji-T Satu Sampel.

One-Sample Statistics
N Mean Std. Std. Error
Deviation Mean
kinerja
27 80.00 8.086 1.556
perawat

Penjelasan :
Output pada tabel One-Sample Statistics menjelaskan bahwa kinerja
perawat rata-rata adalah 80,00 dengan simpangan baku = 8.086
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2- Mean 95% Confidence Interval
tailed) Difference of the Difference
Lower Upper
kinerja
51.408 26 .000 80.000 76.80 83.20
perawat

Penjelasan:
Output pada tabel One-Sample Test diperoleh nilai p < α (0,000 > 0,05)
sehingga Ho tolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
antara kinerja perawat yang mengikuti pelatihan dan perawat yang tidak
mengikuti pelatihan.
2. Uji t Dua Sampel Tidak Berpasangan (Independent Sampel Test)
Dilakukan penelitian dengan menguji perbedaan tingkat pengetahuan
berdasarkan pendidikan terakhir (kesehatan dan non kesehatan) terhadap
perencanaan strategis di Dinas Kesehatan. Maka diambil 20 pegawai, 10
pegawai dengan pendidikan kesehatan dan 10 pegawai dengan pendidikan non
kesehatan.
Kesehatan : 10, 7, 8, 6, 9, 10, 8, 8, 9, 7
Non Kesehatan : 7, 7, 9, 6, 10, 7, 9, 8, 7, 6
Jawaban :
1) Uji menggunakan SPSS :
a. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan berdasarkan
pendidikan terakhir terhadap perencanaan strategis.
Ha : ada perbedaan tingkat pengetahuan berdasarkan
pendidikan terakhir terhadap perencanaan strategis.
b. Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima
Apabila nilai p < 0,05 maka Ho ditolak
c. Hasil analisis menggunakan SPSS
- Uji normalitas data
Tests of Normality
1 (kesehatan) 2 (non Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kesehatan) Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kesehatan .205 10 .200* .929 10 .436
nilai
non kesehatan .216 10 .200* .907 10 .263
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Penjelasan :

Output pada tabel Tests of Normality untuk Kolmogorov – Smirnov


diperoleh nilai p > 0,05 (0,200> 0,05) untuk kelompok tingkat pendidikan
kesehatan dan untuk kelompok non pendidikan kesehatan diperoleh nilai
p > α (0,200 > 0,05) artinya semua data terdistribusi normal.
- Uji- t dua sampel independen
Karena data yang akan diuji terdistribusi normal maka digunakan
statistik parametrik dengan menggunakan Uji-T Dua Sampel Independen.

Group Statistics
1 (kesehatan) 2 (non N Mean Std. Std. Error
kesehatan) Deviation Mean
kesehatan 10 8.30 1.252 .396
nilai
non kesehatan 10 8.20 1.398 .442

Penjelasan :
Output pada table Group Statistics menjelaskan bahwa kelompok dengan
pendidikan terakhir kesehatan yaitu =8.30dengan simpangan baku = 1, 252
dan kelompok dengan pendidikan terakhir non kesehatan = 8.20 dengan
simpangan baku = 1, 398.

Independent Samples Test


Levene's Test for t-test for Equality of Means
Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence
tailed) Differen Error Interval of the
ce Differen Difference
ce Lower Upper
Equal
variances .641 .434 .168 18 .868 .100 .593 -1.147 1.347
assumed
nila
Equal
i
variances
.168 17.783 .868 .100 .593 -1.148 1.348
not
assumed
Penjelasan :
Output pada tabel Independent Samples Test menjelaskan bahwa nilai F
hitung pada Levene’s Test for Equality of Variances adalah 0,641 dengan
nilai p > 0,05 (0, 434 > 0,05), maka disimpulkan bahwa varians kedua
kelompok homogen. Nilai t hitung pada tabel diperoleh satu nilai, karena
varians homogen, maka yang dibaca nilai t yang di bawah yaitu 0,168 begitu
pula dengan nilai p yang dibaca di bawah yaitu p = 0,868. Karena nilai p > 0,05
(0, 868 > 0,05) , maka Ho terima. Kesimpulan tidak ada perbedaan kelompok
dengan tingkat pendidikan terakhir kesehatan dan kelompok tingkat pendidikan
terakhir non kesehatan.

3. Uji t Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test)


Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kepuasan
pasien sebelum dan setelah renovasi bangun puskesmas. Untuk itu diambil
sampel secara acak sebanyak 12 orang. Hasil dari pengumpulan data sebelum
dan setelah melakaukan renovasi puskesmas:
Sebelum : 20, 25, 27, 24, 19, 26, 21, 20, 21, 22, 21, 24
Setelah : 23, 26, 24, 22, 22, 26, 25, 23, 20, 21, 22, 26
Lakukan uji apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien sebelum dan
setelah renovasi bangun puskesmas pada α = 0,05.

Jawaban :
2) Uji menggunakan SPSS :
d. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan tingkat kepuasan pasien sebelum dan
setelah renovasi bangun puskesma.
Ha : ada perbedaan tingkat kepuasan pasien sebelum dan
setelah renovasi bangun puskesma.
e. Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima
Apabila nilai p < 0,05 maka Ho ditolak
f. Hasil analisis menggunakan SPSS
- Uji normalitas data
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

sebelum .217 12 .123 .926 12 .336


sesudah .158 12 .200* .919 12 .274

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Output pada tabel Tests of Normality untuk Kolmogorov – Smirnov diperoleh


nilai p > α (0,123 > 0,05) kepuasan pasien sebelum dan setelah renovasi
bangun puskesmas diperoleh nilai p > α (0,200 > 0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang akan diuji terdistribusi normal.

- Uji -T Dua Sampel Berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

sebelum 22.50 12 2.611 .754


Pair 1
sesudah 23.33 12 2.060 .595

Penjelasan :
Output pada table Paired Samples Statistics diperoleh kepuasan pasien
sebelum renovasi bangunan puskesmas adalah 22,50 dengan simpangan baku
2,611 dan kepuasan pasien setelah renovasi bangunan puskesmas adalah
23,33 dengan simpangan baku 2,060.

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum & sesudah 12 .558 .059

Penjelasan :
Output pada table Paired Samples Correlations diperoleh besar korelasi
bangunan rumah sakit sebelum dan sesudah direnovasi adalah 0,558 dengan
nilai p =0,059.
Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-


tailed)
Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval of
Deviation Mean the Difference

Lower Upper

Pair sebelum -
-.833 2.250 .649 -2.263 .596 -1.283 11 .226
1 sesudah

Penjelasan:
Output pada tabel Paired Sampel Test diperoleh nilai p > α (0,226> 0,05),
sehingga Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
kepuasan pasien sebelum dan setelah renovasi bangun puskesmas.

4. Uji Anova one way


Seorang peneliti ingin meniliti tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan Rumah Sakit X. Sampel terdiri dari 15 pasien yang diambil
secara acak dari kelas VIP, penelitian dilakukan dengan mengumpulkan
persepsi pasien terhadap aspek 3 aspek kualitas pelayanan kesehatan
yaitu reliabilitas, empati, respon. Hasilnya terdapat pada tabel sebagai
berikut :

Sampel reliabilitas empati (X2) respon (X3)


(X1)
1 14 15 10
2 15 16 11
3 12 18 15
4 10 17 14
5 12 15 10
6 15 17 12
7 13 15 10
8 12 17 15
9 10 15 14
10 14 14 13
11 13 19 12
12 15 15 11
13 10 16 10
14 13 18 13
15 12 19 10
Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan Rumah
Sakit X pada 3 aspek kualitas pelayanan kesehatan? (α= 0,05).

Jawaban :
a. Hipotesis
Ho : µ1 = µ2 = µ3

Tidak ada perbedaan tingkat kepuasan pasien dalam


pelayanan Rumah Sakit X pada 3 aspek kualitas pelayanan
kesehatan

Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3

ada perbedaan tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan


Rumah Sakit X pada 3 aspek kualitas pelayanan kesehatan

b. Kriteria pengujian hipotesis :


Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima

Apabila nilai p < 0,05 maka Ho ditolak

c. Hasil analisis menggunakan SPSS


- Uji normality
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

reliabilitas .186 15 .173 .871 15 .035


empati .210 15 .074 .913 15 .148
respon .188 15 .159 .872 15 .036

a. Lilliefors Significance Correction

Penjelasan :
Output pada tabel Test Of Normality untuk Kolmogorov – Smirnov
diperoleh pada reliabilitas nilai p > α (0,173 > 0,05), pada empati
diperoleh nilai p > α (0,074> 0,05), pada respon diperoleh nilai p > α
(0,159> 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data yang
akan diuji terdistribusi normal.

- Uji Anova one way


Data yang akan diuji terdistribusi normal maka digunakan analisis
statistik parametrik dengan menggunakan Uji ANOVA Satu Arah (one
way ANOVA).

Test of Homogeneity of Variances


tingkat kepuasan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.365 2 42 .696

Penjelasan :
Output pada table Test of Homogeneity of Variances dengan uji
keseragaman data (Levene statistic) = 0.365; df1 = 2; df2 = 42 dan nilai
p=0,696. Karena nilai p > 0,05 (0,696 > 0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa varians sama (homogen) antara aspek kualitas pelayanan yang
dibandingkan dan telah memenuhi asumsi ANOVA, sehingga analisis
data dapat dilanjutkan.

ANOVA
tingkat kepuasan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 166.711 2 83.356 26.023 .000


Within Groups 134.533 42 3.203
Total 301.244 44
Penjelasan :
Output pada tabel ANOVA diperoleh nilai p> α (0,000> 0,05) maka
Ho ditolak. Jadi, disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kepuasan
pasien dalam pelayanan Rumah Sakit X pada 3 aspek kualitas
pelayanan kesehatan.
Karena ada perbedaan tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan
Rumah Sakit X pada 3 aspek kualitas pelayanan kesehatan, maka
analisis post hoc test dilakukan, sebab pada dasarnya post hoc test
digunakan untuk mengetahui dimana perbedaan rata – rata tingkat
kepuasan pasien dalam pelayanan Rumah Sakit X pada 3 aspek kualitas
pelayanan kesehatan.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: tingkat kepuasan
LSD

(I) reliabilitas_empati (J) reliabilitas_empati Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
_respon _respon Difference (I-J) Lower Bound Upper Bound

empati -3.667* .654 .000 -4.99 -2.35


reliabilitas
respon .733 .654 .268 -.59 2.05
reliabilitas 3.667* .654 .000 2.35 4.99
empati
respon 4.400* .654 .000 3.08 5.72
reliabilitas -.733 .654 .268 -2.05 .59
respon
empati -4.400* .654 .000 -5.72 -3.08

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Penjelasan :
Output pada tabel Multiple Comparisons merupakan uji lanjut dari uji
anova jika hasil analisis yang diperoleh pada uji anova signifikan. Pada
analisis uji lanjut menggunakan uji LSD (Least Significant Difference)
dan Bonferroni untuk mengetahui pasangan mana yang berbeda. Hasil
uji beda nilai pada ketiga jenis media promosi yang diberikan
menggunakan kedua uji lanjut di atas diperoleh hasil yang sama yaitu:
 ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien pada aspek kualitas
pelayanan kesehatan reliabilitas dengan empati, karena p = 0,000 < 0,05
 tidak ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien pada aspek
kualitas pelayanan kesehatan reliabilitas dengan respon, karena p =
0,268 > 0,05
 ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien pada aspek kualitas
pelayanan kesehatan empati dengan respon, karena p = 0,00< 0,05
5. Uji Anova two way
Seorang peneliti ingin meneliti ada tidaknya perbedaan tingkat kepuasan pasien
Rumah Sakit X terhadap aspek kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan
kelompok (reliabilitas, empati, dan respon). Sampel terdiri dari 15 orang dan
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
a. Kelas VIP
b. Kelas 1
c. Kelas 2
Hasil pengumpulan data :

Sampel reliabilitas empati (X2) respon (X3)


(X1)
14 15 10
15 16 11
Kelas VIP 12 18 15
10 17 14
12 15 10
15 17 12
13 15 10
Kelas 1 12 17 15
10 15 14
14 14 13
13 19 12
15 15 11
Kelas 2 10 16 10
13 18 13
12 19 10

a. apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap aspek kualitas


pelayanan kesehatan (reliabilitas, empati, respon)?
b. Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pelayanan kesehatan pada
pasien Rumah Sakit X kelas VIP, 1 dan 2 pada masing-masing aspek
kualitas pelayanan kesehatan?
Jawaban :
a. Hipotesis
- Aspek Kualitas Pelayanan
Ho = Tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara masing-masing
aspek kualitas pelayanan kesehatan
Ha = ada perbedaan tingkat kepuasan antara masing-masing aspek
kualitas pelayanan kesehatan.
- Untuk kelompok kelas
Ho = tidak ada pengaruh tingkat kelas dengan aspek kualitas
pelayanan kesehatan
Ha = ada pengaruh tingkat kelas dengan aspek kualitas pelayanan
kesehatan.
- Untuk interaksi kualitas pelayanan dan kelompok kelas
Ho = tidak ada interaksi antara kualitas pelayanan dan tingkat
kelas.
Ha = ada interaksi antara kualitas pelayanan dan tingkat kelas.
b. Kriteria pengujian hipotesis :
Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima
Apabila nilai p < 0,05 maka Ho ditolak
c. Hasil analisis menggunakan SPSS
- Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

reliabilitas .186 15 .173 .871 15 .035


empati .210 15 .074 .913 15 .148
respon .188 15 .159 .872 15 .036

a. Lilliefors Significance Correction

Penjelasan :
Output pada tabel Test Of Normality untuk Kolmogorov – Smirnov
diperoleh pada reliabilitas nilai p > α (0,173 > 0,05), pada empati
diperoleh nilai p > α (0,074 > 0,05), pada respon diperoleh nilai p > α
(0,159 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data yang
akan diuji terdistribusi normal.

- Uji Anova Dua Arah ( Two way ANOVA)


Karena syarat distribusi data normal terpenuhi, maka uji hipotesis
yang digunakan adalah uji ANOVA dua arah. Data diuji dengan
menggunakan SPSS dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Between-Subjects Factors

Value Label N

1 x1 reliabilitas 15

kualitas 2 x2 empati 15
3 x3 respon 15
1 kelas VIP 15

kelas 2 kelas 1 15

3 kelas 2 15

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: kepuasan

F df1 df2 Sig.

.824 8 36 .587

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + kualitas + kelas + kualitas *
kelas

Penjelasan :
Output table Levene's Test of Equality of Error Variancesa
diperoleh nilai F = 0,824 ,df1=8, df2= 36 dan nilai p=0,587. Karena
nilai p > 0,05 (0,587> 0,05) maka dapat dikatakan bahwa variansnya
sama (homogen) dan telah memenuhi asumsi ANOVA sehingga
dapat dilanjutkan analisis datanya.

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: kepuasan

Source Type III Sum of Df Mean Square F Sig.


Squares

Corrected Model 183.244a 8 22.906 6.988 .000


Intercept 8459.756 1 8459.756 2580.942 .000
kualitas 166.711 2 83.356 25.431 .000
kelas .578 2 .289 .088 .916
kualitas * kelas 15.956 4 3.989 1.217 .321
Error 118.000 36 3.278
Total 8761.000 45
Corrected Total 301.244 44

a. R Squared = .608 (Adjusted R Squared = .521)

Penjelasan :

Output Tests of Between-Subjects Effects menunjukkan bahwa :

- Untuk aspek kualitas pelayanan diperoleh nilai p <α (0,000 <0,05)


maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
tingkat kepuasan antara masing-masing aspek kualitas pelayanan
kesehatan.
- Untuk kelompok kelas diperoleh nilai p > α (0,916> 0,05) maka Ho
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat
kelas rumah sakit dengan kepuasan pasien terhadap ualitas
pelayanan.
- Untuk intekasi media promosi dan kelompok kelas diperoleh nilai p >
α (0,321 >0,05) maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
tidak ada interaksi antara aspek kualitas pelayanan dan tingkat kelas.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: kepuasan
Tukey HSD

(I) promosi (J) promosi Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-J) Lower Bound Upper Bound

x2 empati -3.67* .661 .000 -5.28 -2.05


x1 reliabilitas
x3 respon .73 .661 .515 -.88 2.35
x2 empati x1 reliabilitas 3.67* .661 .000 2.05 5.28
x3 respon 4.40* .661 .000 2.78 6.02
x1 reliabilitas -.73 .661 .515 -2.35 .88
x3 respon
x2 empati -4.40* .661 .000 -6.02 -2.78

Based on observed means.


The error term is Mean Square(Error) = 3.278.
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Penjelasan :
Output pada tabel Multiple Comparisons merupakan uji lanjut dari uji
anova jika hasil analisis yang diperoleh pada uji anova signifikan.Pada
analisis uji lanjut menggunakan uji LSD (Least Significant Difference)
dan Bonferroni untuk mengetahui pasangan mana yang berbeda. Hasil
uji beda nilai pada ketiga aspek kualitas pelayanan menggunakan kedua
uji lanjut di atas diperoleh hasil yang sama yaitu:
 ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien pada aspek kualitas
pelayanan kesehatan reliabilitas dengan empati, karena p = 0,000 < 0,05
 tidak ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien pada aspek
kualitas pelayanan kesehatan reliabilitas dengan respon, karena p =
0,515> 0,05
 ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien pada aspek kualitas
pelayanan kesehatan empati dengan respon, karena p = 0,00< 0,05

B. Uji Non parametrik

1. Uji Tanda

Membandingkan tingkat penggunaan obat penghilang rasa nyeri pada


pasien pasca operasi. ujilah apakah proporsi penggunaan obat
penghilang rasa nyeri A dan B pada pasien apakah bernilai sama?

No Obat A Obat B Tanda


responden
1 4 2 +
2 2 3 -
3 3 3 0
4 2 3 -
5 3 2 +
6 1 2 -
7 2 3 -
8 3 4 -
9 3 2 +
10 1 1 +
11 4 1 +
12 1 1 0
13 4 2 +
14 3 2 +
15 4 3 +
16 3 2 -
17 3 2 -
18 2 3 +
19 2 3 +
20 1 4 +
Banyak tanda (+) = 11 banyak tanda (-) = 7 n =
11 + 7 = 18

Jawaban :
1) Uji menggunakan SPSS :
a. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan tingkat penggunaan obat penghilang
rasa nyeri
Ha : ada perbedaan tingkat penggunaan obat penghilang rasa
nyeri.
b. Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima
Apabila nilai p < 0,05 maka Ho ditolak
c. Hasil analisis menggunakan SPSS
Jika kita asumsikan obat A lebih disukai disbanding obat B maka
sukses dalam sampel adalah p = proporsi banyak tanda (+) dalam sampel.

Frequencies

Negative Differencesa 9

Positive Differencesb 8
Obat B - Obat A
Tiesc 3

Total 20

a. Obat B < Obat A


b. Obat B > Obat A
c. Obat B = Obat A
Penjelasan
Negative Differences menyatakan banyaknya nilai variabel sesudah yang lebih
kecil daripada variabel sebelum.Positive Differrences menyatakan banyaknya
nilai variabel sesudah yang lebih besar daripada variabel sebelum. Ties
menyatakan banyaknya nilai variabel sesudah sama besar nilainya dengan
variabel sebelum.

Test Statisticsa

Obat B - Obat A

Exact Sig. (2-tailed) 1.000b

a. Sign Test
b. Binomial distribution used.

Penjelasan

Dari hasil di atas pada baris Exact Sig terlihat bahwa nilai probabilitas 1,000
.Maka H0 diterima (1,000 > 0.05) Dengan demikian tidak ada tingkat perbedaan
penggunaan obat penghilang rasa nyeri antara obat A dan Obat B .

2. Uji Mann-Whitney

Seorang peneliti ingin meneliti, apakah terdapat perbedaan nilai dengan


latarbelakang pendidikan. Dalam kasus ini jumlah sampel yaitu sebanyak 10
orang. Sebagai berikut ;

nilai Latarbelakang kode


pendidikan
30 FK 1
55 FK 1
65 FK 1
70 FK 1
75 FK 1
88 FISIP 2
90 FISIP 2
95 FISIP 2
98 FISIP 2
100 FISIP 2

Jawaban :
1) Uji menggunakan SPSS :
a. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan latar belakang pendidikan dengan
nilai
Ha : ada perbedaan latar belakang pendidikan dengan nilai.
b. Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima
Apabila nilai p < 0,05 maka Ho ditolak
c. Hasil analisis menggunakan SPSS

Ranks

urutan N Mean Rank Sum of Ranks

1 5 3.00 15.00

nilai 2 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsa

nilai

Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: urutan


b. Not corrected for ties.

Dari output diatas diketahui nilai sig. 0,009, karena nilai asymp. Sig. 0,009 <
0,05, maka Ho ditolak, bahwa ada perbedaan yang signifikan latarbelakang
pendidikan dengan nilai.

3. Uji Wilcoxon

Seorang peneliti ingin melakukan pengukuran terhadap kinerja perawat pada


10 perawat sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, adapun data
penelitiannya sebagai berikut :

Sebelum Sesudah

60 76
65 66
76 89
63 88
80 74
79 78
69 99
77 89
89 87
90 79

Jawaban :
1) Uji menggunakan SPSS :
a. Hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan kinerja perawat sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan.
Ha : ada perbedaan kinerja perawat sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka, ada perbedaan kinerja sebelum dan
sesudah mengikuti pelatihan
c. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka, tidak ada perbedaan kinerja sebelum
dan sesudah mengikuti pelatihan.
d. Hasil analisis menggunakan SPSS
Test Statisticsa

sesudah -
sebelum

Z -1.428b
Asymp. Sig. (2-tailed) .153

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.

Bedasarkan output di atas diperoleh nilai asymp. Sig. sebesar 0,153.


Karena nilai sig. 0,153 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan kinerja perawat sebelum dan sesudah pelatihan.

4. Uji Korelasi Peringkat Spearman


Seorang pemimpin ingin menilai motovasi kerja hubungannya dengan
prestasi kerja perawat di rumah sakit bayangan.Untuk itu diambil 15
perawat dijadikan sebagai sample penelitian.
pekerja motivasi Prestasi
1 71 77
2 82 87
3 83 89
4 88 85
5 76 82
6 66 81
7 68 68
8 78 66
9 83 69
10 75 67
11 77 87
12 77 75
13 89 77
14 60 87
15 78 72

Jawaban :
1) Uji menggunakan SPSS :
a. Hipotesis
Ho : tidak ada hubuungan motivasi kerja dengan kinerja perawat
dipuskesmas bayangan.
Ha : ada hubunganmotivasi kerja dengan kinerja perawat
dipuskesmas bayangan.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka, ada hubungan motivasi kerja dengan
kinerja perawat dipuskesmas bayangan.
c. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka, tidak ada hubungan motivasi kerja
dengan kinerja perawat dipuskesmas bayangan.
d. Hasil analisis menggunakan SPSS

Correlations

motivasi prestasi

Correlation Coefficient 1.000 .095

motivasi Sig. (2-tailed) . .735

Spearman's rho N 15 15

Correlation Coefficient .095 1.000


prestasi
Sig. (2-tailed) .735 .
N 15 15

Berdasarkan output di atas diperoleh bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,735


dan nilai Correlation Coefficient = 0,095, maka hubungan yang rendah antara
motivasi kerja dengan prestasi kerja.

Anda mungkin juga menyukai