BAB IV
Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei langsung ke lapangan yaitu pada PT
KERETA API LOGISTIK (KALOG) AREA SUMATERA SELATAN STASIUN
KERTAPATI, PALEMBANG. Pengumpulan data pada tugas akhir ini, secara garis besar
terdiri dari gambaran umum perusahaan, data-data perusahaan yang dibutuhkan dengan
permasalahan yang akan diselesaikan.
PT KERETA API LOGISTIK (KALOG) merupakan salah satu anak perusahaan dari
PT Kereta Api Indonesia (persero). PT Kereta Api Logistik berdiri pada tahun 2009, dibentuk
untuk memperkaya jasa induknya Kereta Api Indonesia (KAI) dalam menyediakan jasa
logistik berbasis kereta api secara terpadu. PT Kereta Api Logistik bergerak dibidang layanan
distribusi logistik berbasis kereta api, dengan kemasan bisnis door to door service untuk
memberikan pelayanan yang pari purna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan
angkutan pra dan lanjutan serta layanan penunjangnya, meliputi pengelolaan terminal peti
kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan, pengepakan, pelabelan, pengangkutan,
penjejakan, pengawalan logistik serta manajemen logistik dengan menerapkan prinsip-prinsip
perseroan terbatas. Pada tahun 2010 PT Kereta Api Logistik membuka cabang baru di
sumatera tepatnya di sumatera selatan stasiun Kertapati, Palembang. Bisnis yang dilakukan di
sumatera selatan adalah bisnis manajemen stockpile batubara. Manajemen stockpile adalah
pengelolaan kawasan sebagai tempat transit batubara sebelum dilakukan pengiriman menuju
konsumen akhir. Area manajemen stockpile yang dikelola saat ini adalah di Kertapati dan
Sukacinta. Bentuk pelayanan yang diberikan meliputi: penempatan dan penataan batubara,
loading dan unloading serta monitoring dan controlling batubara di stockpile. Fasilitas
manajemen stockpile batubara yang dimiliki PT Kereta Api Logistik berupa:
Visi Perusahaan:
Menjadi perusahaan penyedia jasa logistik global yang terpadu, unggul dan terdepan di
Indonesia
Misi Perusahaan:
1. Menyediakan jasa logistik berbasis kereta api dengan solusi door-to-door service.
2. Mengembangkan produk-produk logistik unggulan yang didukung oleh jaringan
bisnis lokal dan global.
3. Membangun kapabilitas dan kredibilitas perusahaan dengan mengembangkan strategi
kolaborasi yang sinergis dengan mitra bisnis.
4. Memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik kepada pelanggan
wewenang dan tanggung jawab yang melekat sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya agar
tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai.
Pada Gambar 4.1 merupakan gambar struktur organisasi PT Kereta Api Logistik pusat:
Dewan
Direktur Utama
Komisaris
Advisor
Administrasi & TU
Regional
Ass. Manager Ass. Manager SBU Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager
Admin & Admin & Admin & Admin & Admin &
Finance Finance Finance Finance Finance
Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager Ass. Manager
Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
Struktur organisasi PT Kereta Api Logistik Area Sumatera Selatan Stasiun Kertapati,
Palembang
Manager Area
SUM-SEL
Kertapati
Ass. Manager
Admin & Finance
Ass. Manager
Operasi
Adapun fungsi utama dan tugas dari masing-masing jabatan serta unsur-unsurnya
dari struktur organisasi tersebut adalah:
Tugas jabatan: Bertanggung jawab dalam membuka dan mengunci twice lock baik di
gerbong datar maupun di truk. Serta bertanggung jawab untuk menyiram area
container yard (CY) supaya mengurangi debu.
4.1.4 Peta Lokasi PT Kereta Api Logistik Area Sumatera Selatan Stasiun
Kertapati, Palembang
Gambar 4.3 Gambar Peta Lokasi PT Kereta Api Logistik area Sum-Sel
1 2 3 4
Gambar 4.4 Alur Distribusi Batubara
(sumber: Hasil Pengumpulan data)
Urutan kerja proses pengisian batubara ke tongkang dengan menggunakan sistem trucking
dapat dilihat pada diagram berikut:
Bongkar kereta, kontainer
Kereta Masuk Dump Truck Dump truck
isi dinaikkan ke atas dump Dump Truck bergerak
area Container Dumping di kembali ke Area
truck menggunakan Reach menuju Tongkang
Yard Tongkang Container Yard
Steaker
Meskipun pengisian batubara dengan menggunakan belt conveyor untuk saat ini masih belum
optimal penggunaanya namun setidaknya masih bisa memberikan kontribusi dalam pengisian
batubara ke kapal tongkang. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan didapatkan kapasitas per
jam belt conveyor sebesar 400 ton per jam. Menurut keterangan yang peneliti dapatkan dari
pembimbing lapangan, belt conveyor ini didesain untuk kapasitas 800 ton/jam.
c) Kombinasi Antara Sistem Trucking dan Sistem Belt Conveyor
supaya proses pengisian dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat.
Kapal tongkang memiliki kapasitas yang berbeda-beda, berikut adalah ukuran muatan kapal
tongkang yang dimuat oleh PT Kereta Api Logistik dalam periode Agustus 2012: 2500 ton,
3250 ton, 4200 ton, 7300 ton, 7400 ton 7500 ton.
Dalam penelitian ini kapasitas kapal tongkang yang dijadikan sebagai patokan adalah
kapal tongkang dengan kapasitas 7500 ton.
Jumlah hari kerja selama setahun yang ditetapkan oleh PT Kereta Api Logistik adalah 341
hari. Berdasarkan tabel di atas maka jam kerja per hari adalah 20 jam.
4.1.12 Jenis-Jenis Alat Bantu Muat dan Alat Angkut batubara ke Tongkang
1. Alat Bantu Muat
a) 1 unit Excavator
Kapasitas bucket sebesar 1 ton.
2. Alat Angkut
a) 5 unit Dump Truck
Kemampuan angkut 20 s.d 40 ton
Untuk saat ini tahap yang sedang dikerjakan oleh PT Kereta Api Logistik adalah tahap 2,
yaitu sebesar 1.500.000 ton per tahun.
(sumber: Hasil pengumpulan dan pengolahan data periode 8 Agustus 2012 s.d 8 September 2012)
Karena nilai waktu efektif telah diketahui maka dapat dihitung efisiensi kerja alat bantu muat
dan alat angkut, yaitu:
Eff = ...................................................(4.2)
Eff =
Eff = 99 %
b) Excavator
Eff =
Eff = 77%
c) Wheel Loader
Eff =
Eff = 94%
…………………………………………………..………(4.3)
Dimana:
Q :produksi per jam (m3/jam)
q : produksi per siklus (m3) = 18 ton
CT : Waktu edar (detik)
60 x 60 : 3600 konversi jam ke detik
E :Efisiensi Kerja
b) Excavator
waktu siklus atau Cycle Time excavator adalah 15 detik (Lampiran C)
q = q 1 x K…………………………………………………………………(4.4)
Dimana:
q=1x1
q = 1 ton per siklus
produksi per jam:
…………………………………………………….………(4.5)
waktu siklus atau Cycle Time excavator adalah 15 detik (Lampiran B).
Dimana:
Q: produktivitas per jam (m3/jam)
q: produksi per siklus (m3)
CT: Waktu edar (detik)
3600: konversi jam ke detik
E:Efisiensi Kerja
c) Wheel Loader
Perhitungan produktivitas alat muat Wheel Loader dapat diketahui dengan menggunakan
rumus berikut:
……………………………………………………….…(4.6)
waktu siklus atau Cycle Time wheel loader adalah 123 detik (Lampiran c)
Dimana:
Q : produktifitas wheel loader , m3/jam (ton/jam)
q : produksi per siklus (cycle), m3 (ton)
Perhitungan produksi alat bantu muat Wheel Loader dapat diketahui dengan menggunakan
rumus berikut:
……………………………………………………(4.6)
Dimana:
Dengan demikian maka produktivitas produksi alat bantu muat saat ini sebesar:
Tabel 4.5 Tabel Produktivitas Produksi Alat Bantu Muat
………………………………………………..(4.7)
Dimana:
Qa: kemampuan produksi alat angkut (m3/jam)
Na: jumlah alat angkut (unit)
CT: Waktu edar alat angkut (menit)
Ca : kapasitas alat angkut (m3)
E: Efisiensi Kerja
waktu siklus atau Cycle Time dump truck adalah 1085 detik (Lampiran E).
(12 kontainer/jam)
Jadi, untuk bongkar muat kereta dengan jumlah 2880 ton membutuhkan waktu selama 13,3
jam sementara waktu efektif untuk dump truck adalah 15 jam, maka dengan sisa waktu 1,7
jam akan dilanjutkan pengisian kapal tongkang di stockpile. waktu siklus atau Cycle Time
dump truck adalah 873 detik (Lampiran F).
Pengisian di stockpile
……………………………………………(4.8)
Dimana:
Qa: kemampuan produksi alat angkut (m3/jam)
Na: jumlah alat angkut (unit)
CT: Waktu edar alat angkut (menit)
Ca : kapasitas alat angkut (m3)
E :Efisiensi Kerja
Total pengisian batubara ke tongkang dengan menggunakan dump truck adalah sebesar
3354,83 ton per hari.
b) Belt Conveyor
Berdasarkan jam operasi per hari yang hanya 7 jam per hari maka produktivitas produksi belt
conveyor adalah: kapasitas belt conveyor per jam x kemampuan daya isi pada hopper (%) x
jam kerja per hari
= 400 ton per jam x 67,79% x 7
= 1898,12 ton per hari
Dengan demikian dapat diketahui jumlah pengisian batubara ke tongkang saat ini yakni
dengan menggunakan 5 unit dump truck dan belt conveyor sebesar 5252,95 ton per hari.
Artinya target untuk pengisian kapal tongkang kapasitas 7500 ton belum bisa terpenuhi
selama satu hari.
Tabel 4.6 Tabel Produktivitas Produksi Alat Angkut
Produktivitas alat angkut Kapasitas per hari (ton)
Dump truck 3354,83
Belt conveyor 1898,12
Total 5252,95
(12 kontainer/jam)
Jadi, untuk bongkar muat kereta dengan jumlah 2880 ton membutuhkan waktu
selama 11,52 jam sementara waktu efektif untuk dump truck adalah 15 jam, maka
dengan sisa waktu 3,48 jam akan dilanjutkan pengisian batubara ke tongkang di
stockpile.
Upaya peningkatan lainnya adalah dengan peningkatan curah bucket wheel loader
untuk pengisian dump truck, jumlah curah awal adalah 6 bucket dan untuk
peningkatan kapasitas ditambah menjadi 7 bucket sehingga setiap dump truck
mengangkut 21 ton. dengan penambahan jumlah curah ini sekaligus menambah
waktu siklus dump truck menjadi 15 menit/siklus.
Total pengisian batubara ke tongkang dengan menggunakan dump truck adalah sebesar
3976,2 ton per hari.
kapasitas belt conveyor per jam x kemampuan daya isi pada hopper (%) x jam kerja per hari
Artinya target untuk pengisian kapal tongkang kapasitas 7500 ton belum bisa terpenuhi
selama satu hari.
Tabel 4.6 Tabel Produktivitas Produksi alat angkut dengan penambahan kapasitas muatan
Keterangan:
Qa: kemampuan produksi alat angkut, ton/jam
Na: Jumlah alat angkut, unit
CT: waktu edar alat angkut, menit
Ca: kapasitas angkut, ton
E: Efisiensi kerja, %
Jadi, untuk bongkar muat kereta dengan jumlah 2880 ton membutuhkan waktu
selama 8,2 jam sementara waktu efektif untuk dump truck adalah 15 jam, maka
dengan sisa waktu 6,8 jam akan dilanjutkan pengisian kapal tongkang di stockpile.
Pengisian di stockpile
Dimana:
Qa: kemampuan produksi alat angkut (m3/jam)
Na: jumlah alat angkut (unit)
CT: Waktu edar alat angkut (menit)
Ca : kapasitas alat angkut (m3)
E: Efisiensi Kerja
Tabel 4.8 Tabel Produktivitas Produksi Setelah Penambahan Kapasitas dan Jumlah Alat Angkut
Produktivitas Setelah
Alat Angkut Jumlah
Produktivitas saat ini Peningkatan kapasitas dan
Batubara Peningkatan
penambahan alat angkut
Dump truck 3354,83 5982,16 2627,33
Belt Conveyor 1898,12 1898,12 0
Total 5252,95 7880,28 2627,33