Anda di halaman 1dari 5

Uji t Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan

(dependent) parametrik
nasrul setiawan uji rata-rata 17 comments
Uji t dua sampel/kelompok seperti materi yang pernah dibuat mengenai uji t dua sampel
dibagi kedalam dua jenis yaitu uji t dua sampel/kelompok independent(bebas) dan uji t dua
sampel dependent(berpasangan). sebelumnya juga sudah dibuat mengenai uji t dua
sampel/kelompok independent(bebas). Nah, kali ini akan dibahas tentang uji t berpasangan.
uji t berpasangan tentu saja digunakan apabila dua kelompok tersebut saling
berhubungan.Dua sampel berpasangan artinya sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.

Kapan menggunakan Uji t sampel/kelompok


dependent(berpasangan)?

1. uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum dan
sesudah
2. digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut:
o satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)
o merupakan data kuantitatif (rasio-interval)
o berasal dari populasi dgn distribusi normal (di populasi terdapat distribusi
difference = d yang berdistribusi normal dengan mean μd=0 dan variance =1)

Contoh Kasus uji t sampel/kelompok berpasangan:


1. Apakah terdapat perbedaan berat badan (kg) antara sebelum puasa dan sesudah puasa
selama satu bulan?
2. Apakah terdapat perubahan skor pengetahuan tentang gizi antara sebelum dan
sesudah penyuluhan gizi?
3. Apakah terdapat perbedaan kadar kolesterol dalam darah (mg%) yg diperiksa oleh
dua alat yang berbeda?

Pada contoh no 1 dan 2 diatas terlihat bahwa yang diuji satu individu tapi dengan dua
perlakuan yang berbeda yaitu sebelum dan sesudah. pada contoh no3 juga hampir sama yaitu
menguji perbandingan kadar kolesterol dengan dua alat yang berbeda.

Hipotesis dalam uji t dua sampel/kelompok:

1. Uji dua arah. pada hipotesis awal tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-
rata1 dan rata-rata2.sedangkan pada hipotesis alternatif sebaliknya yaitu terdapat
perbedaan rata-rata 1 dan rata-rata 2.
2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama
dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif
rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.

3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal
kelompok/sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil dengan rata-rata
kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih besar
dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.

Hipotesis awal ditolak, bila:


|t hitung| > t tabel
atau:
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel

Statistik hitung (t hitung):

Dimana:
Keterangan
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
S d = Standar Deviasi dari d.

Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam


Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok
berpasangan:
1. Tetapkan H0 dan H1
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99 %) yang
terdapat pada tabel “t”.
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1.
4. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus.
5. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya “ t” hitung dengan “t”
tabel.

Contoh Kasus dalam pengerjaan pengujian signifikansi


(hipotesis)

Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode “ABG” sebagai
metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika II. Dalam rangka uji coba terhadap
efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan penelitian lanjutan dengan
mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan nilai Statistika II antara sebelum dan sesudah di terapkannya metode “ABG”
sebagai metode mengajar mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka pengujian ini diambil sampel
sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk menguji
pernyataan (Hipotesis) tersebut.

Datanya Sebagai berikut:

Nilai Statistika II
Nama
Sebelum Sesudah
A 78 75
B 60 68
C 55 59
D 70 71
E 57 63
F 49 54
G 68 66
H 70 74
I 81 89
J 30 33
K 55 51
L 40 50
M 63 68
N 85 83
O 70 77
P 62 69
Q 58 73
R 65 65
S 75 76
T 69 86

Maka Langkah -langkah yang perlu dilakukan:

1. Menentukan Hipotesis yang digunakan, yaitu:


(Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah)
(Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar sebelum dan sesudah)
2. Tetapkan titik kritis yaitu alfa 5%
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1=20-1=19
4. Tentukan t hitung

o Memulai dengan menghitung D(selisih).


o Menghitung Standar Deviasi:

o Menghitung t hitung:
5. Lakukan uji signifikansi

Diketahui t tabel = 2,093. Sehingga |t hitung| > t tabel

Sehingga dapat disimpulkan:

Ho ditolak , sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar statistika II sebelum dan sesudah diterapkannya Metode “ABG”.

Cara diatas merupakan cara manual. Nah untuk tutorial dengan menggunakan software
silahkan kesini:

 SPSS
 Excel
 R statistic

Anda mungkin juga menyukai