JOINT
Oleh
1. FIXED JOINT
Fixed joint adalah bias disebut permanen joint, gerak mati karena tidak terjadi
pergerakan pada joint ini.
2. CORNER JOINT
Corner joint adalah sambungan yang kedua bagian benda yang akan disambung
membentuk sudut siku siku dan disambung pada ujung sudut tersebut.
3. T JOINT
Adalah satu bagian yang diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain dan
membentuk huruf T yang terbalik.
4. BALL JOINT
Joint jenis ini mempunyai dua derajat kebebasan, yang memungkinkan untuk gerak
radial (dapat memutar ke segala arah) . jenis sambungan ini biasanya terdapat pada sistem
kemudi, spion, bulpoin, dll
5. UNIVERSAL JOINT
Joint jenis ini memungkinkan berputar penuh, yaitu dapat memutar batang ke segala
arah”, jenis sambungan ini biasanya terdapat pada Poros propeller
UNIVERSAL JOINT
Universal Joint yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk
memungkinkan poros berputar dengan lancar walaupun terjadi perubahan sudut.
Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi danberakibat pada posisi differential selalu berubah-
ubah terhadap transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi
kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga universal joint harus
mempunyai syarat : dapat mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros bergerak naik/
turun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah
rusak. Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Hook joint ( paling banyak dipakai )
Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya
yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Konstruksi hook joint adalah
seperti di atas. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cup type.
Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid
bearing cup bisa dibongkar.
3.Trunion joint
Gambar 1.4 Konstruksi Trunion Joint
Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah
slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di atas.
4. Slip joint
Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur
untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan
jarak output transmisi dengan differential. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
6. CYLINDRICAL JOINT
Joint jenis ini mempunyai dua derajat kebebasan, yang memungkinkan terjadi dua
jenis gerak relative antar link secara bersamaan yaitu bolak balik dan gerak puntir. Secara
bersamaan atau smultan kedua gerkan ini menghasilkan gerak helical”, jenis sambungan ini
biasanya terdapat pada baling – baling
7. REVOLUTE JOINT
Joint jenis ini mempunyai satu derajat kebebasan, yang memungkinkan gerak relatif
antar link berupa gerak engsel, berputar satu arah. Sambungan jenis ini biasanya terdapat
pada sambungan engsel pintu.
8. PRISMATIC JOINT
Joint jenis ini dapat melakukan gerak geser linier bersama sepanjang sumbu.
Contoh : mekanisme kunci L
9. SCREW JOINT
Screw joint adalah sambungan yang memiliki satu derajat kebebasan. Screw joint
memiliki satu axis dengan ulir dan lintasannya. Contoh : sambungan kayu dengan baut, dll