Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Gastroentritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus


halus. Gastroentritis akut di tandai dengan diare dan pada beberapa kasus,
muntah-muntah berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan
dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn Betz, 2009).

NANDA mendefinisikan diare adalah pembuangan kotoran atau stool


yang tidak terkendali dan tidak berbentuk atau cair dimana ferekuensi buang
air besar lebih dari tiga kali. (Nanda 2015-2017).

Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan


gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai
peningkatan suhu tubuh. Diare yang dimaksud adalah buang air besar berkali
– kali ( dengan jumlah yang lebih dari empat kali, dan bentuk feses yang cair,
dapat disertai dengan darah atau lendir). ( suratun 2010. Hal 136).

B. Etiologi
Etiologi dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor infeksi
a) Infeksi enteral, yaitu infeksi pada saluran pencernaan dan
merupakan penyebab utama diare meliputi :
1) Infeksi Bakteri : E.Coli, Salmonella, Shigella SPP,
VibrioCholera
2) Infeksi Virus : Enterovirus, Protozoa, Adenovirus
3) Infeksi Jamur : Protozoa, Candida SPP, EntamoebaHistolityca
b) Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh laindi luar ala
tpencernaan, seperti OMA, broncopneumonia, tonsilofaringitis
2. Faktor malabsorbsi (Osmotik)
a) Malabsorbsi karbohidrat
b) Malabsorbsi lemak
c) Malabsorbsi protein
3. Obat-obatan : zat besi, antibiotika
4. Post pembedahan usus
5. Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
6. Faktor psikologis

C. Patofisiologi
Penyebab Gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus,
Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter,
Salmonella, Escheria coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardialambia,
Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme pathogen ini menyebabkan
infeksi pada sel – sel, atau meleka tpada dinding usus pada gastroenteritis
akut.
Penularan gastroentritis bisa melaui fekal-oral dari satu klien
keklien yang lainnya.Beberapa kasus ditemui penyebaran pathogen
dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic
(makanan yang tidak dapat diserapakan menyebabkan tekanan osmotic
dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam roggausus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare).
Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,
sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.
Gangguan mutilitasusus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air
danelektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asambasa
(asisdosis) metabolic dan hipokalemia), gangguangizi (intake kurang,
output berlebih), hipoglikemia) dan gangguan sirkulasi darah, (Rusmiyatu,
Yuni.2007.Gastroenteritis Akut, Jakarta :Fitramaya).
D. Manifestasi Klinis
1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, tangan kulit jelek, ubun-ubun dan
mata cekung, membran mukosa kering
3. Keram abdorminal
4. Demam
5. Mual dan muntah
6. Anoreksia
7. Lemah
8. Pucat
9. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan cepat
10. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
11. Kekurangan cairan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering,
tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara serak.
E. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Hipokalemi
3. Hipokalsemi
4. Cardiac dysrhrythmias akibat hipokalsemi dan hipokalsemi.
5. Hiponatremi
6. Syok hipovolemik
7. Asidosis.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.
2. Kultur tinja.
3. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa.
4. Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah.
G. Penatalaksanaan Terapiutik
1. Penanganan fokus pada penyebab.
2. Pemberian cairan dan elektrolit; oral (seperti; pedialyte atau oralit)
atau terapi parenteral.
No Data Dan Diagnosa keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
Kekurangan Volume cairan. Setelah dilakukan tindakan Asuhan Aktivitas Keperawatan
Definisi : keperawatan......X 24 jam kekurangan 1. Pantau warna, jumlah, dan frekuensi
Penurunan cairan intrafaskuler, interstisial, volume cairan dan kesembaingan kehilangan cairan.
atau intrasel. cairan dapat dibukti oleh 2. Observasi khusus terhadap kehilangan cairan
Batasan karakteristik : indikator/hasil : yang tinggi elektrolit.
□ Haus □ Kekurangan volume cairan akan 3. Manajemen cairan (NIC) :
□ Kelemahan teratasi, dibuktikan oleh : Cairan Pantau status dehidrasi (Misal, kelembapan
□ Kulit kering hidrasi yang adekuat dan asupan membran mukosa, keadekuatan nadi dan
□ Peningkatan frekuensi nadi makanan dan cairan yang tekanan darah ortostatik.
□ Peningkatan hematokrit adekuat. Timbang berat badan setiap hari dan pantau
□ Peningkatan kensentrasi urin □ Keseimbangan Cairan akan kecendrunganya.
□ Peningkatan suhu tubuh dicapai oleh indikator sebagai Penyuluhan kepada pasien dan kelarga pasien
□ Penurunan berat badan tiba-tiba berikut. : 1. Anjurkan pasien untuk menginformasikan ke
□ Penurunan tekanan darah □ Teakan Darah sistol (100-120 perawat bila haus.
□ Penurunan tekanan nadi mmHg)/diastol (60-90 mmHg). Aktifitas kolaboratif
□ Penurunan turgor kulit dalam batas normal. 1. Laporkan dan catat haluaran kurang dari Ml
□ Perubahan status mental □ Denyut Nadi Radial dalam batas 2. Laporkan dan catat haluaran lebih dari Ml
Faktor yang berhubungan normal (60-100x/m) 3. Laporkan abnormalitas elektrolit
□ Kegagalan mekanism regulasi □ BB Stabil (IMT : BB/TB²) 4. Manajemen Cairan (NIC) :
□ Kehilangan cairan aktif. Atur kesediaan produk darah untuk transfusi,
bila perlu.
Berikan ketentuan penggantian nasogastrik
berdasarkan haluaran, sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan terapi IV sesuai
program.
Ketidakseimabangan Nutrisi Kurang Setelah dilakukan tindakan Aktivitas keperawatan
dari kebutuhan tubuh. keperawatan......X 24 jam, Pasien 1. Tentukan motivasi pasien untuk mengubah
Definisi : Mampu Menunjukkan status Nutrisi kebiasaan makan
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk dengan indikaort/kriteria hasil : 2. Tentukan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan metabolik. □ Asupan makan dan cairan memenuhi kebutuhan nutrisi
Batasan karakteristik : adekuat 3. Pantau nilai laboratorium, khususnya
□ Bisimg usus hiperaktif □ Tak ada tanda-tanda mal nutrisi transferin, albumin dan elektrolit.
□ Cepat kenyang setelah makan 4. Manejemen Nutrisi (NIC) :
□ Diare Ketahui makanan kesukaan pasien
□ Gangguan sensasi rasa Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada
□ Kelemahan otot pengunyah catatan asupan
□ Kelemahan otot untuk menelan Timbang pasien pada interval yang tepat.
□ Ketidak mampuan memakan makanan Penyuluhan untuk pasien/Keluarga
□ Kram abdomnen 1. Ajarkan metode untuk perencanaan makan
□ Kurang minat pada makanan 2. Ajarkan pasien/keluarga tentang makanan
□ Membran mukosa pucat yang bergizi dan tidak mahal.
□ Nyeri abdomen 3. Manajemen nutrisi (NIC) : berikan informasi
Faktor yang berhubungan yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan
□ Faktor biologis bagaimana memenuhinya.
□ Faktor ekonomi Aktivitas Kolaborasi
□ Gangguan psikososial 1. Diskusikan dengan ahli gizi dalam
□ Ketidak mampuan makan menentukan kebutuhan protein pasien yang
□ Ketidak mampuan mencerna makanan mengalami ketidak adekuatan asupan protein
□ Ketidakmampuan mengabsorpsi atau kehilangan protein.
nutrien 2. Diskusikan dengan dokter kebutuhan
□ Kurang asupan makanan. stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap,
pemberian makan melalui selang, atau nutrisi
parenteral total agar asupan kalori yang
adekuat dapat dipertahankan.
3. Manajemen Nutrisi (NIC) : tentukan dengan
melakukan kolaborasi bersama ahli gizi, jika
diperlukan, jumlah kalori dan jenis zat gizi
yang dibutuhkan nutrisi.
Hipertemia Setelah dilakukan tindakan Aktivitas keperawatan
Definisi : keperawatan......X 24 jam, Mampu 1. Kaji tanda dan gejala awal hipotermia (seperti
Peningkatan suhu tubuh diatas rentang Menunjukkan Termoregulasi yang di mengigil, pucat, bagian dasar kuku sianosis,
normal buktikan oleh indikator/kriteria hasil : pengisan kapiler lambat, piloereksi, disritmia)
Batasan Karakteristik: □ Suhu tubuh dalam rentang dan hipertermia (tidak berkeringat,
□ Apnea normal (36,5-37ºC) kelemahan, mual dan muntah, sakit kepala,
□ Gelisah □ Nadi (60-10x/m) dan RR (16- delirium)
□ Hipotensi 24x/i) dalam rentang normal 2. Pantau Tekanan Darah, denyut nadi, dan
□ Kejang □ Tidak ada perubahan warna kulit Frekuensi Pernapasan.
□ Koma tidak ada pusing, dan merasa 3. Kaji ketepatan jenis pakaian yang digunakan
□ Kulit kemerahan nyaman sesuai dengan suhu lingkungan.
□ Kulit terasa hangat 4. Regulasi sushu (NIC) : pantau dan laporkan
□ Letargi tanda atau gejala hipotrmia serta hipertermia.
□ Takikardi Penyuluhan untukPasien/Keluarga
□ Takipnea 1. Ajarkan pasien atau keluarga dalam mengukur
□ Vasodilatasi suhu untuk mencegah dan mengenali secara
Faktor Yang berhubungan : dini hipertermia.
□ Aktivitas berlebihan Aktivitas Kolaboratif
□ Dehidrasi 1. Regulasi Suhu (NIC) : berikan obat antipiretik
□ Iskemia jika perlu, gunakan matras dingin dan mandi
□ Pakaian yang tidak sesuai air hangat untuk mengatasi gangguan suhu
□ Peningkatan laju metabolisme tubuh jika perlu.
□ Penurunan perspirasi
□ Penyakit
□ Sepsis
□ Suhu lingkungan tinggi
□ Trauma
PATHWAY

malabsorbsi
Malabsorbsiinfeksi Makanan
Infeksi

Kuman masuk dan Tekanan osmotik Toksin tidak


berkembang meningkat dapat diabsorbsi
dalam usus

Pergeseran air hiperperistaltik


Toksin dalam
dan elektrolit
dinding usus
kerongga usus
halus

Hipersekresi air
Isi rongga usus Kemampuan
dan elektrolit
meningkat absorbsi
usus meningkat
menurun

Diare

Bab sering dengan Inflamasi saluran


konsistensi encer pencernaan

Agen pirogenik Mual dan


muntah
Kulit disekitar Cairan yang Frekwensi
anus lecet dan keluar banyak defekasi
Suhu tubuh
iritasi
meningkat anoreksia

Kemerahan dan Dehidrasi Bab encer


gatal dengan atau hipertermi
tanpa darah Ketidak
Resiko Kekurangan seimbangan
kerusakan volume cairan nutrisi kurang
integritas kulit Diare dari kebutuhan
tubuh
DAFTAR PUSTAKA

1. Heather .T, Herdman. 2015-2017. Nanda Internasional Inc. Nursing


Diagnoses : Definitions & Classification : Jakarta
2. http://evaloy.blogspot.co.id/2013/05/askep-diare.html
3. http://rafiqsubrarta.blogspot.co.id/2014/11/askep-diare.html
4. http://kuliahiskandar.blogspot.co.id/2015/01/asuhan-keperawatan-
diare.html

Anda mungkin juga menyukai