GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA HMPS, baik secara institusional maupun personal yang kapasitasnya
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA sebagai fungsionaris yang bersangkutan di FMIPA.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 1.3 Maksud dan Tujuan PERIODE 2017 Garis–Garis Besar Program kerja BEMFA, HMJ, dan HMPS ini mempunyai maksud untuk memberikan sebuah pedoman, arah yang BAB I juga sebagai pegangan bagi penyelenggaraan program kerja BEMFA, PENDAHULUAN HMJ, dan HMPS. Adapun tujuan Garis–Garis Besar Program kerja 1.1 Latar Belakang BEMFA, HMJ, dan HMPS sebagai acuan pemikiran dan sikap dalam Sebagaimana kita ketahui bahwa Perguruan Tinggi kita adalah melaksanakan program kerja BEMFA, HMJ, dan HMPS. Perguruan Tinggi Negeri yang mempunyai potensi–potensi yang berbeda dan kompetitif. Sehingga nantinya mampu bersaing dengan 1.4 Pedoman OPM di lingkungan FMIPA Perguruan Tinggi yang lain yang dapat menghasilkan sumberdaya 1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMFA) manusia yang berkualitas. Badan Eksekutif Fakultas (BEMFA) UM yaitu merupakan Perubahan IKIP menjadi UM patut kita syukuri, karena ada lembaga eksekutif kemahasiswaan tertinggi di tingkat fakultas sebuah perluasan dimana UM nantinya dapat membentuk fakultas– dalam sistem OPM UM. Dalam hal ini setiap pengurus khususnya fakultas baru sesuai dengan bidang– bidang keilmuannya. pengurus harian haruslah dapat menempatkan diri secara individu Sistem OPM UM juga mengalami perubahan yang cukup dan juga secara organisator, bahwa pengurus BEMFA adalah signifikan, hal ini dapat dilihat dari sistem perekrutan pengurus OPM refleksi pluralitas dari elemen–elemen mahasiswa fakultas yang dan adanya sebuah demokratisasi mulai dari tingkat lembaga DMF intelektual, profesional, dan multidimensional. dan BEMFA di tingkat fakultas, HMJ di tingkat jurusan sampai Melaksanakan kegiatan–kegiatan yang positif dan konstruktif HMPS di tingkat Program Studi. Dari segi keanggotaanya DMF yang terbatas dalam lingkup koordinasi fakultas, guna terdiri atas semua elemen mahasiswa jurusan dan program studi yang pengembangan dan optimaliasasi kehidupan kemahasiswaan dipilih melalui pemilu raya fakultas dan apabila jumlah keanggotaan dalam berbagai aspek kehidupan kemahasiswaan, dengan tetap tidak terpenuhi, maka keanggotaannya terdiri atas delegasi dari ketua pada jalur sebagai pelaksanaan terbatas ditingkat fakultas HMJ dan ketua HMPS terpilih. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan berdasarkan Garis–Garis Besar Program Kerja hasil Kongres dengan adanya senat mahasiswa Institut terdahulu dimana anggota– Mahasiswa UM dan Konferansi Mahasiswa FMIPA UM serta anggotanya terdiri dari ketua HMJ dan DMF. Hal ini berakibat selalu menjaga komunikasi dan interaksi dengan OPM di fakultas kurangnya demokratisasi dan keadilan mahasiswa untuk berkreasi dan ditingkat universitas dengan baik. dan beraktivitas. Memperhatikan dan mendengarkan sungguh-sungguh pernyataan-pernyataan, masukan-masukan, tanggapan-tanggapan 1.2 Pengertian dan kritikan dari ormawa lain di tingkat fakultas, khususnya DMF Garis–garis besar program kerja BEMFA, HMJ, dan HMPS sebagai lembaga yang mengangkat dan memberhentikannya adalah sebuah tatanan pedoman yang menjadi pegangan bagi melalui forum persidangan Konferensi Fakultas, serta penyelenggara dalam pelaksanaan sistem kerja BEMFA, HMJ, dan menyerahkan laporan tertulis secara periodik kepada DMF sebagaimana tercantum pada Tata aturan OPM FMIPA elemen mahasiswa Program Studi di fakultasnya yang intelektual, Universitas Negeri Malang. profesional dan multi dimensional. Melaksanakan kegiatan–kegiatan yang positif dan konstruktif 2. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang terbatas dalam lingkup koordinasi Program Studi, guna Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) UM, yaitu merupakan pengembangan dan optimaliasasi kehidupan kemahasiswaan lembaga eksekutif mahasiswa tertingi di tingkat jurusan dalam dalam berbagai aspek kehidupan kemahasiswaan, dengan tetap sistem OPM fakultas di UM. Dalam hal ini, setiap pengurus pada jalur sebagai pelaksanaan terbatas ditingkat program studi khususnya pengurus harian haruslah dapat menempatkan diri baik berdasarkan Garis–Garis Besar Program Kerja hasil Kongres secara individu dan juga organisator bahwa pengurus HMJ adalah Mahasiswa UM dan Konferansi Mahasiswa FMIPA UM serta refleksi pluralitas dari elemen-elemen mahasiswa jurusan di selalu menjaga komunikasi dan interaksi dengan OPM di fakultas fakultasnya yang intelektual, profesional dan multi dimensional. dan ditingkat universitas dengan baik. Melaksanakan kegiatan–kegiatan yang positif dan konstruktif Memperhatikan dan mendengarkan sungguh-sungguh yang terbatas dalam lingkup koordinasi jurusan, guna pernyataan-pernyataan, masukan-masukan, tanggapan-tanggapan pengembangan dan optimaliasasi kehidupan kemahasiswaan dan kritikan dari ormawa lain di tingkat fakultas, khususnya DMF dalam berbagai aspek kehidupan kemahasiswaan, dengan tetap sebagai lembaga yang mengangkat dan memberhentikannya pada jalur sebagai pelaksanaan terbatas ditingkat jurusan melalui forum persidangan Konferensi Fakultas, serta berdasarkan Garis–Garis Besar Program Kerja hasil Kongres menyerahkan laporan tertulis secara periodik kepada DMF Mahasiswa UM dan Konferansi Mahasiswa FMIPA UM serta sebagaimana tercantum pada Tata aturan OPM FMIPA Universitas selalu menjaga komunikasi dan interaksi dengan OPM di fakultas Negeri Malang. dan ditingkat universitas dengan baik. 1.5 Pola Pengembangan dan Optimalisasi Umum OPM Fakultas Memperhatikan dan mendengarkan sungguh-sungguh 1. Pola Pemgembangan dan Optimalisasi di Bidang Penalaran dan pernyataan-pernyataan, masukan-masukan, tanggapan-tanggapan Intelektual dan kritikan dari ormawa lain di tingkat fakultas, khususnya DMF Pola pengembangan ini merupakan bentuk pengembangan sebagai lembaga yang mengangkat dan memberhentikannya yang mengoptimalkan kinerja pemikiran dan rasionalisasi dengan melalui forum persidangan Konferensi Fakultas, serta secara rutin dan berkesinambungan. Peningkatan program menyerahkan laporan tertulis secara periodik kepada DMF kegiatan yang bersifat penalaran, daya intelektual, dan teknologi sebagaimana tercantum pada Tata aturan OPM FMIPA dengan tetap pada wacana dan wawasan multidimensional, serta Universitas Negeri Malang. optimalisasi sistem kinerja operasional yang lebih rasional dan 3. Himpunan Mahasiswa Program Studi professional. Dalam hal ini, setiap kegiatan penalaran dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) UM, yaitu intelektual dapat berkoordinasi dan berkerja sama serta merupakan lembaga eksekutif mahasiswa tertingi di tingkat mengundang berbagai elemen-elemen mahasiswa dan masyarakat Program Studi dalam sistem OPM fakultas di UM. Dalam hal ini, 2. Pola pengembangan dan Optimalisasi di bidang Bakat dan Minat setiap pengurus khususnya pengurus harian haruslah dapat Pola pengembangan ini merupakan bentuk pedoman dalam menempatkan diri baik secara individu dan juga organisator mengoptimalkan berbagai potensi bakat dan minat yang ada. bahwa pengurus HMPS adalah refleksi pluralitas dari elemen- Bahwa pengembangan ini, berupa menggali dan mengembangkan serta mengoptimalkan potensi-potensi keolahragaan dan kesenian secara positif dan konstruktif untuk meningkatkan daya kreatifitas kemahasiswaan dan kemasyarakatan, dengan cara meningkatkan dan produktifitas mahasiswa, dalam konteks bakat minat dengan eksistensi serta intensitas kegiatan-kegiatan tersebut tanpa terbatas tanpa adanya diskriminasi dan marginalisasi pada unsur-unsur pada lingkup lokal saja akan tetapi juga tingkat regional dan tertentu, dengan membudayakan rasa mencintai dan menghargai nasional. serta mengoptimalkan potensi-potensi budaya bangsa yang luhur dalam format kegiatan-kegiatan yang berbentuk bakat dan minat serta peningkatan kualitas prestasi. BAB II 3. Pola pengembangan dan Optimalisasi di bidang Kesejahteraan PENUTUP Berupaya untuk mengoptimalkan kualitas kesejahteraan Untuk ini ada beberapa hal yang perlu dan penting bagi kemahasiswaan, baik materiil maupun spiritual. Hal ini apabila peningkatan dan optimalisasi kinerja ormawa, bahkan segala hal yang ditinjau dalam konteks fisik, maka berupaya seoptimal mungkin telah diatur dan ditata secara sistematik akan tidak ada gunanya guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengunaanya, apabila tidak didasari niat dan komitmen yang tulus serta ikhlas, serta serta perlunya pengembangan secara berarti dan berprinsip pada kebenaran, keadilan, keegaliteran, kerjasama dan berkesinambungan dalam pemenuhanya. Dalam pola non fisik, motivasi untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi diri diupayakan adanya optimalisasi kegiatan-kegiatan yang secara bertahap dan berkesinambungan. Sebagai mahasiswa, kita meningkatkan IMTAQ dan IPTEK serta pengembangan sistem haruslah peka terhadap perkembangan zaman. Apalgi dizaman kinerja yang professional dan praktis. reformasi ini banyak hal yang harus dilakukan guna terciptanya 4. Pola pengembangan dan Optimalisasi di Bidang Keorganisasian masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, serta diberkati Pola pengembangan ini bertujuan untuk mengoptimalkan Tuhan Yang Maha Esa Untuk itu mahasiswa UM haruslah peduli peran mahasiswa sebagai “Agent of Change” secara umum dan terhadap situasi dan kondisi masyarakat, bangsa dan negara saat ini, dalam pelaksanaannya di OPM secara khusus, sehingga pola serta mau berkorban demi masa depan bangsa dan negara Indonesia pembinaan dan pedoman dalam optimalisasi jiwa berorganisasi tercinta ini. serta jiwa kepemimpinan perlu dilakukan agar terbentuk mahasiswa yang berkarakter. 5. Pola pengembangan dan Optimalisasi di bidang Pengabdian Masyarakat Pola pengembangan ini merupakan bentuk sikap dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, pengabdian pada masyarakat dan memang inilah yang merupakan titik tekan utama dari semua pola pengembangan dan optimalisasi, karena mahasiswa perlu bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat secara umum. Pengimplementasiannya dalam lingkungan perguruan tinggi berupa optimalisasi kinerja secara kualitas dan kuantitas diranah internal (abdi mahasiswa) dan diranah eksternal (abdi masyarakat). Untuk itu perlunya kegiatan yang bersifat sosial, praktis dan konstruktif serta aspiratif terhadap dinamika sosial