Anda di halaman 1dari 9

pH MODERN

(Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan)

Oleh

Rizqi Ramadiansyah
1314151045

JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

pH adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang dapat diukur dengan
skala 0-14. pH dapat dikatakan asam apabila skala menunjukan angka <7 dan
dapat dikatakan basa apabila skala menunjukan angka >7 dan dikatakan netral
apabila skala menunjukan angka sama dengan 7. Sedangkan pH tanah adalah
suatu konsenterasi kadar air pada suatu tanah yang dinilai dengan sifat. pH
tertentu yang terukur pada tanah ditentukan oleh seperangkat faktor kimia
tertentu. oleh karena itu, penentuan pH tanah adalah sebuah satu uji yang paling
penting yang dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah pertumbuhan tanaman.
Biasanya tanah pada daerah basah bersifat masam dan tanah pada daerah kering
bersifat basa. Makin tinggi kepekatan / konsentrasi (H+) dalam tanah, makin
rendah pH tanah dan sebaliknya, makin rendah konsentrasi (H+) maka makin
tinggi pH tanah. Sehubungan dengan nilai pH dijumpai 3 kemungkinan, yaitu
asam, netral dan basa. Salah satu metode pengukuran pH tanah dengan
menggunakan kertas lakmus dan pH meter. Metode menggunakan kertas lakmus
dengan memperhatikan warna yang berada pada kertas lakmus setelah
dimasukkan ke dalam larutan. pH meter dengan memperhatikan angka yang
tertera pada pH meter. Pengukuran pH modern adalah pengukuran menggunakan
alat-alat modern atau canggih untuk mengetahui kandungan pH tanah tersebut.

B.Tujuan Praktikum

1. Agar mahasiswa mengetahui tentang alat ukur pH modern


2. Agar mahasiswa mengerti bagaimana cara pegukuran menggunakan alat ukur
pH modern
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi pH tanah mempengaruhi serapan unsur hara dan pertumbuhan tanaman


melalui pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara dan adanya unsur-unsur
yang beracun. Beberapa unsur hara fungsional seperti besi, mangan, dan seng
berkurang apabila pH dinaikan dari 5.0 menjadi 7.5 atau 8.0. Molibdenium
berkurang ketersediannya bila pH diturunkan. Pada pH kurang dari 5.0 besi dan
mangan menjadi larut dalam jumlah cukup banyak yang dapat menyebabkan
tanaman keracunan. Pada pH yang sangat tinggi, ion bikarbonat akan dijumpai
dalam jumlah banyak sehingga dapat menggangu serapan normal unsur lain dan
sangat merugikan pertumbuhan tanaman (Syarifudin, 1998).

Nilai pH tanah dipengaruhi oleh sifat misel dan macam katron yang komplit
antara lain kejenuhan basa, sifat misel dan macam kation yang terserap. Semakin
kecil kejenuhan basa, maka semakin masam tanah tersebut dan pH nya semakin
rendah. Sifat misel yang berbeda dalam mendisosiasikan ion H beda walau
kejenuhan basanya sama dengan koloid yang mengandung Na lebih tinggi
mempunyai pH yang lebih tinggi pula pada kejenuhan basa yang sama
(Pairunan,dkk, 1985).

Kisaran pH tanah dapat dibatasi pada dua ekstrim. Kisaran pH tanah mineral
biasanya terdapat antar pH 3,5 sampai 10 atau lebih, untuk tanah gambut kisaran
pH nya adalah sekitar kurang dari 3,0 , sebaliknya tanah basa biasanya bisa
menunjukan pH lebih dari 11,0. Kisaran pH tanah mineral di daerah basah
berbeda dengan daerah kering. Di wilayah basah kisaran pH itu berada antara
sedikit dibawah 5 hingga sedikit diatas 7. Sedangkan di wilayah kering berada
sedikit antara di bawah 7 dan diatas 9 (Hardjowigeno, 2003).
Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat penting sebab terdapat hubungan
pH dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara pH
dan semua pembentukan serta sifat-sifat tanah. Pada umumnya pH tanah
ditentukan oleh pencampuran satu bagian air suling untuk mendapatkan tanah dan
air samapai mendekati keseimbangan dan setelah itu baru diukur pH suspensi
tanah (Poerwowidodo, 1991).
III. METODE PRAKTIKUM

A.Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut : pH meter digital, kertas lakmus, aqua gelas, kertas tisu, tanah dari
arboretum, pengaduk.

B.Cara Kerja

Adapaun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai brikut :

1. Buat larutan tanah yang akan diukur pHnya,dengan cara endapkan tanah yang
akan di ukur pHnya.
2. Setelah tanah mengendap ukur larutan tanah tersebut menggunakan kertas
lakmus yang dicelupkan sekitar dua menit.
3. Setelah dua menit angkat kertas lakmus dari larutan tanah dan amati apa
warna yang timbul pada kertas lakmus,
4. Cocokan pada tabel yang ada pada wadah kertas
5. Celupkan alat pengukur kedalam larutan tanah, setelah dicelupkan tunggu
beberapa saat sampai angka yang muncul pada pH meter digital berhenti
berganti.
6. Catat hasil pengukuran tersebut dalam tabel pengamatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini sebagai berikut:


Sifat pH meter dan
NO Jenis tanah pH meter Kertas lakmus
pH lakmus

1 Arboretum pH= 7.47 8 Basa lemah

Table 1. pengukur ph dengan alat yang modern

B. Pembahasan

Pada percobaan kali ini dapat di lihat data hasil pengamatan menggunakan pH
meter dan kertas lakmus dengan mengambil sampel tanah dari sekitaran fakultas
teknik dapat di lihat pada penggunaan pH meter dapat di lihat hasil yang di dapat
8,11 yang menunjukan memiliki sifat basa lemah dan memiliki suhu 23,9 derajat
celcius. Sedangkan pada penggunaan kertas lakmus hasil yang didapat adalah 6
yang menunjukan sifat asam lemah.

sebelum melakukan percobaan ini terlebih dahulu ph meter yang digunakan ini di
kalibrasi terlebih dahulu sehingga tidak terjadinya kesalahan dalam melakukan
percobaan ini. Alat ini sangat akurat sehingga data atau hasil yang di dapat lebih
terjamin keakuratannya. Tapi pada alat ini terlalu sensitive dengan rangsangan
yang terjadi pada sekelilingnya atau lingkungannya. Selain ph meter ini alat yang
digunakan yaitu kertas lakmus. Kertas lakmus ini adalah sebagai indicator untuk
mengukur ph. Alat ini dengan cara mencocokan warna pada kertas lakmus setelah
direndamkan kedalam larutan dengan kertas yang sudah terdapat lebel warnanya.
Sehingga alat ini membutuhkan ketelitiaan mata manusia itu sendiri.
Pada pengukuran pH menggunakan dua alat yaitu menggunakan pH meter dan
kertas lakmus ada perbedaan pada sifat larutan pH nya, akan tetapi penggunaan
pH meter lebih akurat dari pada penggunaan kertas lakmus karna pH meter
memiliki sensitivitsa yang lebih tinggi dari pada kertas lakmus. Jadi keakuratan
dalam mengukur keasaman atau kebasaan suatu larutan lebih akurat pH meter.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut

1. Alat ukur pH modern adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau
menghitung kandungan pH yang ada pada tanah
2. Pengukuran pH menggunakan alat ukur pH modern memiliki aturan dan tata
cara tertentu. Aturan dan cara tersebut tergantung dengan jenis alat apa yang
digunakan.
DAFDTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, H. Sarwono., 2002. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.


Pairunan,A. K. J. L.Nanere,Arifin.Solo,S.R.Samosir,Romadulus.Teingkaisari,J.R.

Lalo Pua, Bachrul.Ibrahim,Hariadj.Asmadi. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.

Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negri Indonesia Timur. Makassar.

Poerwowidodo. 1991. Ganesha Tanah. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta

Syarief h.F, Syarifudin. 1998. Fisika Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana.

Bandung.

Anda mungkin juga menyukai