Anda di halaman 1dari 7

4

2. GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1. Data-Data Proyek


Berikut merupakan gambaran umum proyek pembangunan Jembatan Tol
Kayu Agung – Palembang – Betung Seksi 2.

2.1.1. Data umum


Data umum proyek dapat dilihat dibawah ini :
Nama Proyek : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Tol Kayu Agung
– Palembang – Betung Seksi 2 Paket III.2
Lokasi : Jembatan Ogan STA. 37+135 s/d STA. 38+722.
Panjang Jembatan : 1,6 Km.
Pemilik Proyek : PT. Sriwijaya Markmore Persada
Konsultan Perencana : PT. Multi Phi Beta
Konsultan Pengawas : PT. Perentjana Djaja
Kontraktor : PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Jenis/ Type Proyek : Jembatan Tol.
Waktu Pelaksanaan : 31 Mei 2016 – 16 Maret 2019.
1020 ( seribu sembilan dua puluh ) hari kalender
Waktu Pemeliharaan : 1095 ( seribu sembilan puluh lima ) hari kalender
Konstruksi : Beton Bertulang
Nilai Kontrak : Rp. 873.653.285.940,63 (exc. PPN 10%)

2.1.2. Data Teknis


Data Teknis proyek dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Data Teknik Proyek


Data Teknis Pile Slab “I” Girder Box Balance
Cantilever
Jenis Pondasi Spun Pile Ø 60 cm Spun Pile Ø 60 cm Bored Pile Ø 150 cm
Conc. Methode Cast in Situ Pre-Cast Cast in Situ
Constr. Type - Post Tensioned Post Tensioned
Deck Slab 2 x 12 @ 7,5 m 2 x 6 x 12 @ 40 m -
Total Length 2 x 90,45 m’ 560 m’ 385,50 m’ (L) ;
557,50 m’ (R)
5

2.1.3. Denah Lokasi Proyek


Lokasi proyek pembangunan Jembatan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung
yaitu:

Gambar 2.1. Denah Lokasi Pembangunan Jembatan Tol Kayu Agung


Palembang – Betung (PT. Waskita Karya, 2017)

Gambar 2.2. Denah Lokasi Pembangunan Jembatan Tol Kayu Agung


Palembang – Betung di Sungai Ogan (PT. Waskita Karya, 2017)
6

2.2. Struktur Organisasi Proyek


Dalam pembangunan suatu proyek struktur organisasi merupakan hal
terpenting, karena suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang bekerja sama
dalam melaksanakan serangkaian kegiatan.

2.2.1. Bagan Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Jembatan Tol Kayu


Agung – Palembang – Betung
Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian
yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan
tujuan mengatur tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran karena itu
unsur yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai
rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang dan tanggung
jawab sesuai kedudukan dan fungsinya.

2.2.2. Berikut merupakan bagan struktur organisasi pada Pembangunan Jembatan


Tol Kayu Agung – Palembang – Betung:
7

Keterangan :
: Hubungan Koordinasi
: Hubungan Struktual
: Hubungan Kontraktual

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Jembatan Tol Kayu


Agung – Palembang – Betung (PT. Waskita Karya, 2017)

2.2.3. Bagan Struktur Organisasi Kontraktor Pada Proyek Pembangunan


Jembatan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung
Unsur – unsur yang terlibat pada organisasi proyek meliputi project manager, site
manager, kepala bagian lapangan, kepala administrasi, kepala pelaksana bagian
struktur, kepala pelaksana bagian. Struktur organisasi kontraktor maka
pelaksanaan proyek akan berjalan lancar dan sesuai dengan aturan-aturannya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan Jembatan Tol Kayu
Agung – Palembang – Betung, dimulai pada 31 Mei 2016 dan selesai pada16
8

Maret 2019. Pada Gambar 2.4 merupakan bagan struktur organisasi kontraktor
pembangunan jembatan tol Kayu Agung – Palembang – Betung.

Project Manajer

Ir. Lasino

Site Manajer

Pak Helmi

Kepala Kepala lapangan Kepala Logistik


Administrasi
Pak Anthon Pak Helmi Pak Mustafa

Pelaksana Bagian
Struktur

Pak Luhut

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Kontraktor Proyek Pembangunan Jembatan Tol


Kayu Agung – Palembang – Betung di Sungai Ogan (PT. Waskita
Karya, 2017).

2.3. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek


Berikut penjelasan unsur - unsur yang terlibat dalam proyek Pembangunan
Jembatan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung:

2.3.1. Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik proyek adalah perorangan atau badan usaha baik swasta maupun
pemerintah yang memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan dan
menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan agar dapat dibuatkan
9

rancangan struktur dan rencana anggaran biayanya. Adapun tugas-tugas dari


Owner atau pemilik adalah :
a. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek.
b. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pembangunan proyek sesuai dokumen kontrak.
c. Memerintahkan penambahan atau mengurangi pekerjaan suatu proyek.

Pada proyek pembangunan Jembatan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung


yang bertindak sebagai pemilik proyek (owner) adalah PT. Sriwijaya Markmore
Persada.

2.3.2. Konsultan Perencana


Sebagaimana telah disebutkan diatas, ahli-ahli bangunan yang menerima
pekerjaan dari Pemilik Proyek umumnya adalah tenaga-tenaga yang dipimpin
oleh arsitek atau insinyur yang dalam hal ini disebut sebagai penasehat perencana.
Adapun tugas-tugas dari konsultan perencana secara umum adalah :
a. Membuat gambar kerja.
b. Membuat program kerja agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Membuat semua persyaratan, administrasi, dan spesifikasi teknis.
Pada proyek pembangunan Jembatan Tol Kayu Agung – Palembang –
Betung yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah PT. Multi Phi Beta.

2.3.3. Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas adalah perusahaan atau badan hukum yang ditunjuk
oleh Owner untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, selama
kegiatan pelaksanaan proyek berlangsung. Tujuannya adalah agar pelaksanaan
pekerjaan tidak menyimpang dari gambar kerja atau bestek yang telah ditetapkan.
Adapun tugas-tugas dari Konsultan Pengawas adalah:
a. Mengawasi dan memeriksa mutu pekerjaan Kontraktor agar memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan.
b. Mengawasi dan menguji kualitas atau mutu bahan bangunan.
c. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya pekerjaan tambahan
atau pekerjaan yang kurang.
Pada proyek pembangunan jembatan tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang
bertindak sebagai konsultan pengawas adalah PT. Perentjana Djaja.
10

2.3.4. Kontraktor
Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil
penelitian panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap paling sesuai
untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat penunjukkan dari pimpinan
bagian proyek. Secara umum tugas dari Kontraktor adalah :
1) Membuat metode kerja.
2) Menyiapkan tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan, dan segala sesuatu yang
digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3) Melaksanakan pekerjaan berdasarkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki
sesuai dengan gambar rencana yang dibuat oleh konsultan perencanadan
tidak keluar dari spesifikasi kerja yang telah disetujui.

Pada proyek pembangunan jembatan tol Kayu Agung – Palembang –


Betung yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Waskita Karya (Persero)
Tbk.

2.3.5. Pelaksana
Pelaksana adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
pekerjaan dilapangan secara langsung, pelaksana adalah seseorang yang memiliki
keahlian, serta memiliki pengalaman. Pada proyek pembangunan Jembatan Tol
Kayu Agung – Palembang – Betung yang bertindak sebagai kepala lapangan
adalah Helmi, sedangkan pelaksana pada bagian struktur adalah Pak Rahmat.

2.3.6. Pekerja
Pekerja merupakan orang-orang yang terlibat dalam pembangunan suatu
proyek. Pekerja ini terdiri dari mandor, kepala tukang, tukang-tukang, tukang besi,
pembantu dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai