8. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat
diperlukan sebagai berikut :
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita
penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga
serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi
d. Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga
yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .
e. Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku
tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga
yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.
B. Hipertensi
1. Pengertian
Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan
diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler
(Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar
dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191 ).
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas
normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi
penyakit kardiovaskuler.
Secara teoritis, hipertensi sebagai suatu tingkat tekanan darah, dimana komplikasi
yang mungkin timbul menjadi nyata. Ada beberpaa pendapat yang menjelaskan definisi
hipertensi, antara lain :
a. Menurut WHO
b. Hipertensi adalah kenaikan tekaan darah sama atau diatas 160/90 mmHg.
c. Menurut kaplan, mendefinisikan hipertensi berdasar atas perbedaan usia dan jenis
kelamin:
1). Pria usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu
berbaring diatas atau sama dengan 130/90 mmHg.
2). Pria usia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas 145/95
mmHg
3). pada wanita, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah diatas atau sama dengan 160/95
mmHg
Menurut sumber lain disebutkan bahwa Hipertensi adalah tekanan sistole lebih dari 140
mmHg, tekanan diastole lebih dari 90 mmHg. Diagnosa dipastikan dengan pemeriksaan
rata-rata 2 kali atau lebih pengukuran tekanan darah 2 waktu yang terpisah. Patologi utama
pada hipertensi adalah peningkatan tahanan vaskuler perifer pada tingkat arteriol.
2. Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan,
lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )
3. Gejala Klinis
Gejala yang timbul bervariasi, tergantung dari tinggi rendahnya derajat
hipertensi. Pada hipertensi essensial dapat berjalan gejala dan umumnya baru timbul gejala
setelah komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak, dan jantung yang sering di
jumpai berupa :
1. Sakit kepala
2. Vertigo
3. Perdarahan retina
4. Gangguan penglihatan
5. Proteinuria
6. Hematuria
7. Takikardi, palpitasi
8. Pucat dan mudah lelah
4. Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh,
tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada
keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang
meningkat diperlukan peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume
cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin -
Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, , glandula supra renal juga
menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon
Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I
menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)
Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang
mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat .
Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot
untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan
aldosteron yang akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan
natrium. Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan
cardiac output. (Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 )
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung koroner,
gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri
Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).
5.
Hipertensi
1). Pengkajian
a) Pengumpulan data
Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status
kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga
meliputi:
b) Struktur dan sifat anggota keluarga, anggota –anggota keluarga dan hubungan dengan
kepala keluarga.
c) Data demografi.
d) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan
waktu senggang.
e) Faktor sosial budaya dan ekonomi
f) Faktor lingkungan
g) Perumahan
h) Fasilitas social dan lingkungan
i) Fasilitas transportasi dan kesehatan
j) Riwayat kesehatan
2). Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga.
Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.
Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
a) Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya
penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Contoh :
1) Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi
2) Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan diet
b) Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
Contoh:
1) Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi
2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi
c) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga
dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.
Contoh :
Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.
iii.
iv. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
c. Perencanaan
b) Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk
pengobatan hipertensi
c) Rencana tindakan
Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.
i. Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan /tanaman yang dapat
membantu menurunkan tekanan darah
ii. Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki tanaman obat
keluarga .
d) Rasional
i. Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.
ii. Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan tekanan
darah.
iii. Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan
saja diperlukan.
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian
selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
1). Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.
2). Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat
dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
3). Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah.
4). Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )
PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama KK : Ny. S
2. Umur : 70 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh tani
5. Suku / Bangsa : Jawa / WNI
6. Alamat : Gemarang barat, Watualang, Ngawi
7. Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2012
8. Diagnosa Medis pada Ny. S : Hipertensi
B. Susunan Anggota Keluarga
Hub. Riw.
No Nama Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
keluarga kesehatan
1. Ny. S 70 L KK SD Tani Hipertensi
2. Ny. D 58 P Anak SD - -
3 Tn. K 32 L Anak SMP Tani -
C. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: penderita Hipertensi
: menikah
: tinggal serumah
1. Tipe keluarga : Keluarga inti
2. Suku Bangsa : Jawa
3. Agama : Islam
4. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Ny.S ± Rp 500.000 per bulan. Dana keluarga digunakan untuk
kebutuhan dasar (makan, minum, pakaian).
5. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga Ny.S yaitu istri, tidak mempunyai aktivitas rekreasi kecuali hanya nonton
Televisi.
D. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny.S adalah keluarga dengan usia lanjut usia.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan dalam keluarga Ny.S yang belum terpenuhi adalah perawatan pada
usia lanjut dalam keluarga dengan penyakit kronis pada Ny.S yaitu Hipertensi.
3. Riwayat keluarga
Riwayat kesehatan keluarga :
a. Keluarga Ny.S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
b. Ny.S menderita penyakit hipertensi.
Dalam keluarga Ny.S biasanya menggunakan sumber pelayanan kesehatan keluarga
yaitu puskesmas.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan, bawaan maupun menular.
E. Lingkungan
1. Karakteristik rumah dan denah rumah
Tipe rumah semi permanen dengan lantai dari tanah.
Denah rumah
Septik Tank
a. Janis bangunan : semi permanen
b. Status rumah : rumah pribadi
c. Atap rumah : genteng
d. Ventilasi : cukup.
e. Cahaya : cukup
f. Penerangan : cukup
g. Lantai : tanah
h. Saluran limbah : dibuang kebelakang rumah.
i. Jamban : jenis kloset angsatrin
2. Karakteristik tetangga dan keluarga
Interaksi tetangga dengan keluarga Ny.S cukup harmonis, dibuktikan Ny.S rajin mengikuti
Posyandu Lansia.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny.S dalam aktivitas sehari-hari menggunakan fasilitas sepeda
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny.S tidak mempunyai waktu tertentu untuk mengadakan pertemuan khusus
dalam keluarga, mereka cukup melakukan komunikasi setiap hari dengan anggota
keluarga. Sedangkan interaksi dengan tetangga cukup baik dengan sering ngobrol dengan
tetangga.
5. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Ny.S termasuk dalam kategori kurang sehat karena Ny.S menderita
hipertensi sedangkan. Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan keluarga adalah
Puskesmas.
F. Struktur Keluarga
1. Struktur peran (formal dan informal)
Formal
Ny. S, sebagai Ibu, kepala keluarga dan pencari nafkah.
Ny. D, sebagai anak.
Tn. K, sebagai anak dan mengikuti kegiatan di kampung (arisan RT)
2. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menghormati dan menjalankan norma agama dalam menjalani kehidupan
berumah tangga dan bermasyarakat
3. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Hubungan komunikasi
antar anggota keluarga cukup baik.
4. Struktur kekuatan keluarga
Anggota keluarga satu dengan yang lain saling membantu dan mendukung
Ny. S jarang melakukan kontrol terhadap tekanan darahnya karena kurang mempunyai
biaya dan tidak tahu kalau mempunyai penyakit darah tinggi.
G. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan menghormati
2. Fungsi sosial
Setiap keluarga saling menjaga hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar dengan
mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
3. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Keluarga Ny.S tidak mengetahui kalau Ny. S menderita penyakit Hipertensi / darah tinggi.
b. Keluarga Ny.S kurang cepat dalam mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan
karena sangat tergantung pada kondisi keuangan.
c. Keluarga Ny.S belum tahu cara merawat penyakit Hipertensi / darah tinggi terutama untuk
masalah diet, kurang teratur dalam berobat dan tidak teratur kontrol tekanan darah.
d. Keluarga Ny.S belum mampu memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
terutama untuk ventilasi kurang dan lantai masih dari tanah, karena terbentur masalah
biaya.
e. Keluarga Ny.S jarang menggunakan fasiltas kesehatan karena terkendala biaya.
4. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 8 (delapan) orang anak, tujuh diantaranya sudah berkeluarga dan
mempunyai rumah sendiri sedangkan anak yang terakhir yaitu Tn.K masih bujangan dan
satu rumah dengan Ny.S dan Ny.D.
Ny. S dan Ny.D Sudah menopouse dan keduanya janda.
5. Fungsi ekonomi
Kebutuhan ekonomi dicukupi lewat penghasilan Ny.S kadang – kadang dibantu oleh
anaknya Tn. K.
H. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ny.S tidak mempunyai pekerjaan tetap.
2. Stressor jangka panjang
Ny. S selalu mengatakan bahwa anaknya yang terakhir belum mau berkeluarga.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Ny.S cukup tenang dalam menghadapi permasalahan keluarga.
4. Strategi koping yang digunakan
Apabila menghadapi masalah yang berat Ny.S menghibur diri dengan menonton televisi.
I. Pemeriksaan Fisik
Ny. S
1. Vital sign :
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 o C
RR : 18 x/menit
2. Kepala
3. Leher
4. Dada
. Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara wheezing
. Jantung :
Inspeksi : tidak ada kelainan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : Suara DJ tunggal, tidak ada suara tambahan.
5. Abdomen :
6. Ekstremitas :
a. Atas
1) Kanan : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kiri
b. Bawah
1) Kanan : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada kaki kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada kaki kiri.
J. Pemeriksaan Penunjang
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Klien mengatakan tidak tahu kalau menderita penyakit Hipertensi / darah tinggi.
Klien jarang kontrol tekanan darah.
Kadang – kadang klien merasa pusing.
Ny. S mengatakan badan terasa nyeri dan leher/tengkuk kadang – kadang kaku.
K. Terapi
Ny. S mendapat obat oral :
Captopril 12,5 mg (2 x 1 tab / hari), Kalk tab (2 x1 tab / hari), Vit B1 (2 x1 tab / hari),
Antalgin tab (3 x 1 tab / hari)
L. Harapan keluarga
Keluarga Ny.S mengharapkan bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari termasuk untuk
kebutuhan berobat Ny.S dan untuk memperbaiki rumah.
ANALISA DATA
Total
2
2. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Sakit kepala (rasa
Skala : Actual 1 pusing) sering dirasakan
x1 oleh klien.
2 Kemungkinan masalah Sumber dan tindakan
dapat diubah 2 untuk mengurangi sakit
Skala : Mudah x2 kepala tersedia.
3 Potensial masalah Dengan diet yang baik
untuk dicegah dan minum obat secara
Skala : Sedang x1 teratur tekanan darah
bisa dikendalikan.
4 Menonjolnya masalah Klien merasa tidak
Skala : Ada masalah nyaman bila sakit
x1 kepalanya kambuh.
Total
3
B. Prioritas Masalah
1. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
2. Resiko terjadi komplikasi pada Ny. S b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan anggota keluarga yang sakit
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI
Tujuan Ktrite
No Diagnosa keperawatan keluarga
Umum Khusus Kriteria
1. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Setelah Setelah dilakukan Verbal dan K
Ketidak mampuan keluarga merawat anggota dilakukan kunjungan 2x non verbal m
keluarga yang sakit. tindakan diharapkan keluarga m
Dimanifestasikan dengan: keperawatan, dapat : ta
DS : klien tidak menjelaskan tanda- ca
Klien mengatakan sering pusing mengalami tanda hipertensi. sa
Klien mengatakan tengkuk/leher kaku dan nyeri/sakit Keluarga bisa m
sakit kepala menyebutkan cara ob
Klien mengatakan tidak tahu penyebab dari mengurangi rasa sakit K
rasa pusing dan kaku pada leher pada kepala. hi
DO : Keluarga bisa (c
TD : 160/90 mmHg menyebutkan salah
Riwayat hipertensi satu obat sakit kepala.
Jarang kontrol rutin di puskesmas Klien mau minum
Keluarga tidak tahu penyebab sakit kepala obat
pada klien
2 Resiko terjadi komplikasi (CVA) b.d ketidak Setelah Setelah dilakukan Verbal K
mampuan keluarga mengenal masalah dilakukan kunjungan 2x da
kesehatan, dimanifestasikan dengan : tindakan diharapkan keluarga hi
DS : keperawatan, dapat : ge
Ny. S mengatakan bahwa tidak tahu kalau resiko menjelaskan arti pe
menderita darah tinggi terjadinya hipertensi, tanda & da
Ny. S mengatakan tidak pernah pantangan komplikasi gejala hepertensi, hi
makan. pada klien bisa faktor penyebab,
DO: dikurangi. pencegahan dan
TD : 180/100 mmHg. resiko terjadinya
Jarang kontrol ke Puskesmas. komplikasi akibat dari
Keluarga Ny.S tidak tahu tentang Diet pada hipertensi
hipertensi.
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI
Tujuan
No Diagnosa keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi
khusus
1. Gangguan rasa nyaman Setelah 1. Mengobservasi 29 November 2006
nyeri kepala b d Ketidak dilakukan tanda – tanda S:
29/1/2012
mampuan keluarga kunjungan 2x nyeri Ny. S mengatakan
merawat anggota keluarga diharapkan 2. Menggali mengerti dan tahu kalau
yang sakit, keluarga pengetahuan menderita penyakit
dimanifestasikan dengan : dapat : keluarga hipertensi.
DS : menjelaskan mengenai Ny.S bersedia minum
Klien mengatakan sering arti hipertensi obat pereda sakit kepala.
pusing hipertensi, 3. Menjelaskan O:
Klien mengatakan tanda & mengenai TD : 180/100 mmHg
tengkuk/leher kaku dan gejala penyebab dari Ny. S minum antalgin tab.
sakit hepertensi, rasa pusing dan Ny. S dapat menjelaskan
Klien mengatakan tidak faktor sakit kepala serta kembali tentang penyebab
tahu penyebab dari rasa penyebab, rasa kaku pada dan pencegahan dari sakit
pusing dan kaku pada pencegahan tengkuk/leher kepala.
leher dan 4. Memberikan A:
DO : komplikasi kesempatan Masalah teratasi
TD : 160/90 mmHg hipertensi kepada keluarga P:
Riwayat hipertensi untuk bertanya Intervensi dihentikan
Jarang kontrol rutin di
puskesmas
Keluarga tidak tahu
penyebab sakit kepala
pada klien.
2 Resiko terjadi komplikasi Setelah 2/2/2012 1. Mengobservasi 2 Pebruari 2012
b.d ketidakmampuan dilakukan adanya resiko S:
keluarga mengenal kunjungan 2x komplikasi pada Ny. S mengatakan
masalah. diharapkan hipertensi mengerti dan tahu kalau
Dimanifestasikan dengan: keluarga 2. Menggali menderita penyakit
DS : dapat : pengetahuan hipertensi
Ny. S mengatakan bahwa menjelaskan keluarga Ny. S bersedia untuk
tidak tahu kalau menderita tanda-tanda mengenai kontrol rutin di
darah tinggi hipertensi. hipertensi Puskesmas
Ny. S mengatakan tidak Keluarga bisa 3. Menjelaskan Ny. S bersedia diet rendah
pernah pantangan makan. menyebutkan mengenai garam.
DO: cara pengertian, tanda Ny. S bersedia minum
TD : 180/100 mmHg. mengurangi & gejala, obat
Jarang kontrol ke rasa sakit penyebab, O:
Puskesmas. pada kepala. pencegahan dan TD : 170/90 mmHg
Keluarga Ny.S tidak tahu Keluarga bisa akibat Ny. S minum Captopril
tentang Diet pada menyebutkan komplikasi tab.
hipertensi. salah satu hipertensi Ny. S dapat menjelaskan
obat sakit 4. Memberikan kembali tentang penyebab
kepala. kesempatan dan pencegahan dari
Klien mau kepada keluarga hipertensi
minum obat untuk bertanya A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Nasrul, 1998. Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II . Jakarta : EGC.
Rahayu Sri Ir dkk, 2000. Nutrisi untuk klien hipertensi . Jakarta : EGC
Stanhope Marcia dan Ruth N, 1997. Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian
intervensi dan penyuluhan .Jakarta : EGC.
Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim
kardiovasculer. Jakarta : EGC.