Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 5 : - Elvira Harum Permatasari (160341606012)

- Zaha Husnul Khitami (160341606074)


Offering C

Chapter 5
Genetic Material : Properties and Replication
Gen pertama kali ditemukan dan di analisis oleh mendel dan setelah itu banyak
peneliti lainnya yang mengikuti pola transmisi tersebut dari generasi ke generasi.kromosom
terdiri dari dua tipe molekul organik besar (makromolekul) yang disebut sebagai protein dan
asam nukleat.asam nukleat mempunyai dua tipe yaitu Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan
Ribonucleic Acid (RNA).setelah sekian tahun lamanya banyak pertentangan antara peneliti
yang memperdebatkan yang mana diantara 3 molekul tersebut yang mengandung informasi
genetik.selama tahun 1940-1950 beberapa eksperiment telah dilakukan yang menjelaskan
lebih memungkinkan bahwa informasi genetik terletak pada asam nukleat daripada pada
protein.
DNA,Materi Genetik
Beberapa pembuktian secara tidak langsung menimbulkan pemikiran bahwa DNA
mengandung materi genetik pada organisme hidup.DNA berada di kromosom dimana RNA
dan protein juga berada di sitoplasma.
Transformasi Pada Pneumococcus
Bukti pertama secara langsung yang menunjukan bahwa materi genetik itu berada
pada DNA bukan pada RNA atau protein telah dimuat oleh O.T.Avery,C.M.Macleod and
M.Mocarty oada 1944.mereka menunjukan bahwa komponen dari sel yang bertanggung
jawab pada peristiwa transformasi pada bakteri Diplococcus pneumoniae adalah DNA.
Kejadian transformasi ditemukan oleh Frederick Griffith pada 1928.pnemucoccus seperti
organisme hidup lainnya menunjukan keragaman genetik yang dapat diakui keberadaannya
dari fenotip yang berbeda.dua karakter fenotip yang penting pada penampilan transformasi
grififth yaitu (1) ada tidaknya polisakarida (polimer gula kompeks) di sekeliling kapsul
(2)tipe kapsul yang mempunyai komposisi polisakarida yang spesifik.ketika tumbuh pada
mediia sesuai (seperti blood agar)pada cawan petri,pneumococcus dengan kapsul yang
besar,lembut dan demikian seprti itu dinamakan tipe S.pneumococcus yang memiliki kapsul
merupakan parasit bagi sebagian besar mamalia contohnya pneumonia pada
manusia.pneumococcus yang tidak memiliki kapsul,tidak mematikan,memiliki permukaan
kasar dinamakan tipe R.
Griffit’s menemukan secara tidak terduga bahwa jika dia mencampur pneumococcus (tipe
IIIS)yang telah terbunuh dengan cara pemanasan dengan tipe IIR pada tikus,banyak tikus
yang mati terkena pneumonia dan banyak bakteri tipe IIIS yang terdapat pada bangkai tikus
(gambar 5.1). ketika tikus disuntikan dengan pneumococcus yang telah mati dengan cara
pemanasan tikus tidak ada yang mati. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa bakteri
pneomucoccus tipe IIIS hidup ditemukan didalam bangkai tikus,karena sudah diketahui
bahwa tipe sel R dapat bermutasi kembali ke bakteri tipe S.

Bukti bahwa prinsip transformasi adalah DNA


Prinsip transformasi terbukti jika DNA pada 1944 ketika Avery,MacLeod,dan
McCarty mengumumkan hasil eksperimen yang sulit dan luas.mereka menunjukan bahwa
jika DNA murni dari tipe IIIS pneumococcus digabungkan dengan tipe pneumococcus IIR
maka beberapa pneumococcus berubah menjadi tipe IIIS.Hal yang pasti pada eksperimen ini
yaitu DNA merupakan prinsip transformasi yang melibatkan penggunaan enzim yang akan
mendegradasi DNA,RNA atau protein.Pada eksperiment yang terpisah DNA yang murni dari
tipe sel IIIS diperlakukan dengan diberi deoxyribonuklease yang akan mendegredasi
DNA,diberi ribonuklease yang akan mendegredasi RNA,dan protease yang akan
mendegradasi protein.Hanya Dnase yang mempunyai efek pada aktifitas transformasi pada
DNA buatan yaitu DNA gagal melakukan aktifitas transformasi.

Eksperimen "Hershey-Chase"
Percobaan ini merupakan bukti tambahan yang menunjukkan bahwa DNA adalah
bahan genetik, eksperimen ini diterbitkan pada tahun 1952 oleh A D. Her shey (pemenang
Hadiah Nobel 1969) dan M. Chase. Percobaan ini menunjukkan bahwa informasi genetik dari
virus bakteri tertentu (bacteriophage T2) mempunyai DNA. Hail ini memiliki dampak yang
besar pada penerimaan genetika DNA sebagai bahan genetik.
Virus adalah organisme hidup terkecil; Mereka hidup setidaknya dalam arti reproduksi
mereka dikendalikan oleh informasi genetik yang tersimpan dalam asam nukleat melalui proses
yang sama seperti pada organisme seluler. Virus, adalah parasit obligat aselular yang dapat
bereproduksi hanya di sel inang yang sesuai. Reproduksi mereka sangat bergantung pada mesin
metabolik (ribosom, sistem pembangkit energi, dll.). Virus telah sangat berguna dalam
mempelajari banyak proses genetik karena mempunyai struktur dan komposisi kimiawi yang
sederhana (hanya mengandung protein dan asam nukleat) dan reproduksi mereka yang sangat
cepat (15-20 menit untuk beberapa virus bakteri dalam kondisi optimal)
Bacteriophage T2 , yang menginfeksi Escherichia coli, terdiri dari sekitar 50 persen DNA dan
sekitar 50 persen protein. (Gambar 5.3)

Gambar : 5.3
Percobaan sebelum tahun 1952 telah menunjukkan bahwa semua reproduksi becteriofag T2
terjadi di dalam sel E. coli. Oleh karena itu, ketika Hershey dan Chase menunjukkan bahwa
partikel DNA virus masuk ke dalam sel, sementara sebagian besar protein virus tetap
teradsorpsi ke bagian luar sel, ini sangat menyiratkan bahwa informasi genetik yang diperlukan
untuk reproduksi virus ada dalam DNA.
Dasar untuk Percobaan Hershey-Chase adalah bahwa DNA mengandung fosfor tapi tidak ada
sulfur, sedangkan protein mengandung sulfat butnophos phorus. Dengan demikian, Hershey
dan Chase dapat secara spesifik memberi label baik (1) DNA fag dengan pertumbuhan dalam
medium yang mengandung isotop radioaktif phos phorus, 32P, menggantikan isotop normal,
sp, atau (2) mantel protein fag oleh pertumbuhan dalam media yang mengandung sulfur
radioaktif, S, sebagai pengganti isotop normal, 2s (Gambar 5.3). Hasil ini menunjukkan bahwa
DNA dari Virus memasuki sel inang, sedangkan lapisan protein tetap berada di luar sel. Karena
virus progeni diproduksi di dalam sel, hasil Hershey dan Chase menunjukkan bahwa informasi
genetik yang mengarahkan sintesis kedua molekul DNA dan lapisan protein virus progeni
harus ada dalam DNA orang tua. Selain itu, keturunan tersebut mengandung sebagian dari fag
parental.
RNA sebagai material genetik pada beberapa Virus
Dalam semua kasus yang dipelajari sampai saat ini, diketahui bahwa "virus RNA" ini
menyimpan informasi genetik mereka dalam asam nukleat dan bukan pada protein seperti
semua organisme lainnya, walaupun dalam virus ini asam nukleat adalah RNA Salah satu
percobaan pertama yang RNA yang dipakai sebagai bahan genetik dalam virus RNA adalah
percobaan rekonstruksinya yang disebut Hi Fraenkel Conrat dan B. Singer, yang diterbitkan
pada tahun 1957 Fraenkel Conrat dan Singer yang sederhana namun pasti, Percobaan dilakukan
dengan virus mosaik tembakau (TMV), virus kecil yang terdiri dari satu molekul RNA yang
dienkapsulasi dalam mantel protein. Jenis TMV yang berbeda dapat diidentifikasi berdasarkan
perbedaan komposisi kimia dari mantel protein mereka.
Struktur DNA
Asam nukleat, inti "inti" pertama yang diisolasi dari inti sel oleh F. Miescher pada tahun 1869
rom adalah makromolekul yang terdiri dari subunit berulang yang disebut nukleotida. Setiap
nukleotida terdiri dari f (1) gugus fosfat, (2) a fife carbon sugar (atau d vi- pentose), dan (3)
suatu peptik yang mengandung nitrogen siklik yang disebut basa. Dalam DNA, gula adalah
typi 2-deoxyribose (dengan demikian nama deoxribonucleic acid); RNA, gulanya ribosa
(demikian asam ribonukleat). Ada empat basa berbeda yang biasa ditemukan pada DNA:
adenine, guanine, thymine, dan sitosin. RNA juga biasanya mengandung adenin,, guanin, dan
sitosin, tetapi memiliki dasar yang berbeda, tempat uraci dan guanin adalah doublering Eases
yang disebut purin, sitosin, timin, dan urasil adalah basis cincin tunggal yang disebut pirimidin.
Oleh karena itu, kedua DNA dan RNA mengandung empat subunit atau yang berbeda, dua
nukleotida purin, dan dua nukleotida.
Catatan:
1. ketika komposisi DNA dari berbagai organisme dianalisis oleh E. Chargaff dan rekannya,
diamati bahwa konsentrasi timin selalu sama dengan konsentrasi adenin dan konsentrasi
sitosin selalu sama dengan konsentrasi guanin. Ini sangat menguatkan bahwa timin dan
adenin serta sitosin dan guanin hadir dalam DNA dengan beberapa keterkaitan tetap. Tentu
saja, konsentrasi pirimidin total selalu sama dengan konsentrasi total purin.
Pertanyaan dan Jawaban
- Elvira Harum Permatasari (160341606012)
1. Bagaimana langkah eksperimen Hershey-Chase
Jawab: Pertama-tama yaitu menumbuhkan DNA pada medium yang mengandung
isotip radioaktif fosfor karena DNA mengandung fosfor tetapi tidak mengandung
sulfur, lapisan protein bakteriofag ditanam pada medium yang mengandung sulfur
karena protein mengndung sulfur tetapi tidak mengandung fosfor. Akan terjadi
penginfeksian oleh bakteriofag pada bakteri E.coli pada isotop. Selanjutnya bakteriofag
berlabel P maupun S dicampur dengan bakteri E coli. Kemudian perlekatan ini
diblender untuk memisahkan E.coli dengan bakteriofag. Kemudian dilakukan
centrifuge, kemudian radioaktifnya diukur pada masing-masing fraksi, Pada
bakteriofag P ditemukan radioaktivitas yang tinggi dalam sel bakteri, artinya DNA
bakteri telah masuk dalam sel, sedangkan bakteriofag S material radioaktif ditemukan
pada bakteri yang telah mati. Artinya protein bakteriofag tidak masuk dalam sel bakteri.
2. Bagaimana struktur dari DNA?
Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun atas dua utas polinukleotida yang
saling terhubung oleh ikatan hidrogen yang lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk
antara dua basa nitrogen, purin dan pirimidin, yang saling berpasangan. Adenin (basa
purin) berpasangan dengan Timin (basa pirimidin) yang terhubung dengan ikatan
rangkap dua, sementara Guanin (basa purin) berpasangan dengan Sitosin (basa
pirimidin) yang terhubung dengan ikatan rangkap tiga. Berikut ini struktur molekul dari
Adenin dan Guanin, serta Timin dan Sitosin:
Berikut ini struktur Nukleotida dan Polinukleotida pada struktur dna:

Polimer tersebut terbentuk akibat ikatan yang terjadi antara gugus fosfat pada satu nukleotida
dengan gula deoksiribosa pada nukleotida terdekatnya. Ikatan tersebut tepatnya terjadi antara
gugus fosfat dengan atom karbon nomor 3 pada gula deoksiribosa. Ikatan itu disebut dengan
ikatan fosfodiester.

- Zaha Husnul Khitami (160341606074)


1. Alasan kuat apa yang dapat menyimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan oleh
Griffith menunjukan bahwa DNA sebagai pembawa materi genetik?

Karena pada percobaan yang telah dilakukan oleh Griffith pada percobaan ketika ia
mencampur bakteri tipe S yang telah mati karena pemanasan dengan bakteri tipe R
kemudian disuntikan pada tikus,banyak tikus yang mati terkena pneumonia dan banyak
bakteri tipe IIIS yang terdapat pada bangkai tikus.Hal ini menunjukan bahwa ada
substansi yang berasal dari bakteri S yang sudah mati mengubah bakteri R menjadi
bakteri S.
Karena sudah berubah menjadi bakteri S maka bakteri R tadi mempunyai sifat
patogenesis yang dapat diwariskan kepada keturunannya dimana peristiwa ini disebut
sebagai transformasi yang dapat merubah genotip dan fenotip yang disebabkan oleh
asimilasi DNA eksternal
2. Hal apa yang dilakukan oleh Avery,MacLeod,dan McCarty untuk membuktikan
bahwa DNA merupakan prinsip/penyebab terjadinya transformasi?
Untuk membuktikan bahwa DNA merupakan prinsip/penyebab terjadinya
transformasi Avery dan ilmuan lainnya melakukan perusakan pada komponen
penyusun sel dengan menggunakan enzim pada substansi tersebut.untuk merusak
DNA digunakan deoxyribonuklease,untuk merusak RNA diberi ribonuklease,dan
untuk merusak protein digunakan protease.Hasil dari percobaan ini yaitu komponen
penyusun sel masih dapat melakukan trasnformasi kecuali pada DNA.Pada DNA
tidak terjadi proses transformasi.Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika DNA rusak
maka tidak akan terjadi peristiwa transformasi.

Anda mungkin juga menyukai