Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri

Isu Lingkungan

Dampak lingkungan

Emisi

Energi

-Batubara

-BBM

-Listrik

-GAS

LCA

Nilam

Isu Lingkungan

Industri merupakan sektor yang menjadi salah satu ujung tombak bagi suatu negara
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Indonesia sendiri menjadi satu dari
banyak negara yang gencar meningkatkan laju pertumbuhan industri pada kegiatan usaha
produksi. Tercatat dari tahun 2010 hingga 2015, sektor industri di Indonesia mengalami
peningkatan yang konsisten (lampiran 1). Namun demikian, industri juga menjadi sektor
yang sangat berperan dalam penggunaan energi dan penghasil emisi pada proses produksi
yang dilakukan. Sektor industri hingga saat ini merupakan salah satu sektor yang
mendominasi konsumsi energi di Indonesia, di mana porsinya mencapai 22,17 persen dari
total konsumsi energi nasional (Kementerian ESDM, 2017/HANDBOOK OF ENERGY &
ECONOMIC STATISTICS OF INDONESIA 2017). Selain itu industri juga merupakan
sektor penyumbang emisi terbesar kedua di Indonesia hingga 30 persen dari keseluruhan
emisi nasional (Kementerian ESDM, 2017/PERATURAN PRESlDEN REPUBLlK
INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM ENERGI
NASIONAL). Karena hal itu, peningkatan efisiensi industri perlu dilakukan untuk
menekan penggunaan energi dan pelepasan emisi yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan secara global.

Isu lingkungan telah menjadi pembahasan penting bagi negara-negara dunia sejak
diadakannya Conference World Climate Change (CWCC) pada tahun 1979. Konferensi ini
diadakan untuk mengatasi masalah yang dipicu oleh aktivitas manusia terhadap perubahan
kesehatan lingkungan global. Terbentuknya perjanjian United Nations Framework
Convention on Climate Change (UNFCCC) pada tahun 1992 adalah bagian dari hasil
Conference of The Parties (COP) yang merupakan agenda tahunan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dan menjadi sebuah pembuktian akan keseriusan negara-negara dunia
terhadap isu lingkungan yang semakin memburuk. ----------------

Buruknya kesehatan lingkungan salah satunya di sebabkan oleh emisi yang


dihasilkan dari proses produksi yang terbuang ke udara. Sangat banyak jenis emisi yang
dapat ditimbulkan dari setiap kegiatan produksi seperti CO2, NOx, CH4, Pb dan lainnya.
Perbedaan teknologi serta bahan baku yang digunakan pada sebuah proses produksi akan
menghasilkan emisi yang berbeda-beda dan menyebabkan dampak lingkungan yang
berbeda pula. Selain emisi, kesehatan lingkungan juga tidak terlepas dari penggunaan
energi yang berasal dari alam. Minyak, batu bara, dan gas yang umumnya menjadi energi
utama bagi industri yang merupakan sumber daya alam terbatas dan tidak dapat
deperbaharui dalam kurun waktu yang singkat, hal ini mengharuskan setiap industri untuk
dapat memanajemen dan memanfaatkan energi yang tersedia secara optimal demi
keberlanjutan di masa yang akan datang. Buruknya pengelolaan industri dapat
menyebabkan penggunaan energi yang boros dan peningkatan emisi yang berdampak pada
lingkungan sekitarnya.

Tidak terlepas dari peran industri yang menjadi ujung tombak ekonomi negara,
industri juga merupakan salah satu penyebab rusaknya kesehatan lingkungan, hal ini
menjadi faktor yang menuntut industri untuk tidak hanya menciptakan produk berkualitas
namun juga dituntut untuk dapat memanajemen sumber daya alam, limbah serta emisi
dengan baik dan efisien dalam kegiatan produksinya. International Standart Operation
(ISO) seri 14000 adalah standart operasi yang telah ditetapkan oleh dunia untuk digunakan
pada kegiatan manajamen lingkungan. ISO seri 14040 yang merupakan lanjutan dari seri
14000 dapat digunakan untuk menganalisis dampak terhadap lingkungan dari proses
produksi suatu produk. ISO 14040 menjelaskan penerapan Life Cycle Assessment (LCA)
yang merupakan metode untuk menganalisis dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
sebuah produk selama masa hidupnya, yaitu mulai dari pengadaan bahan baku, produksi,
hingga pengelolaan limbah. Penerapan LCA di Indonesia sampai saat ini masih sangat
jarang digunakan, hal ini disebabkan dari kurangnya kesadaran akan dampak kegiatan
manusia terhadap lingkungan serta pemerintah yang masih kurang mensosialisakan secara
luas.

Anda mungkin juga menyukai