HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi.......................................................................................................
2.2 Sejarah.......................................................................................................
2.3 Cara Kerja.................................................................................................
2.4 Implikasi Keperawatan............................................................................
2.5 Penelitian ...................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu tidak terlepas dari aktivitas atau pekerjaan untuk memenuhi memenuhi
kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut membutuhkan energi dan
kekuatan otot yang cukup besar sehingga dapat menimbulkan berbagai macam
keluhan, salah satunya adalah nyeri pinggang bawah. Hampir semua orang pernah
mengalami nyeri pinggang. Sekitar 80% setiap orang dalam hidupnya pernah
mengalami nyeri pada daerah pinggang bawah karena kesalahan postural tanpa
mengenal jenis kelamin, tingkat sosial dan pekerjaan (Cailiet, 1981 dalam Ismiyati,
1997). Angka kejadian nyeri pinggang bawah atau dalam bahasa Inggris disebut Low
Back Pain (LBP), hampir sama pada semua populasi masyarakat di seluruh dunia, baik
di negara maju maupun di negara berkembang (Elder LAM & Burdoff, 2003 dalam
Shocker, 2008).
Dari hasil penelitian Cropcord Indonesia (2004) menunjukkan bahwa penderita LBP
pada jenis kelamin pria prevalensinya sebesar 18,2% dan pada wanita sebesar 13,6%.
Sedangkan dari populasi pernah mengalami nyeri pinggang bawah sekali dan lebih
selama hidupnya antara 60% hingga 90% (Setyohadi, 2005). Penanganan nyeri dapat
dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Terapi farmakologi
dengan menggunakan siklooksigenase inhibitor (COX inhibitor) sering menimbulkan
efek samping yaitu gangguan gastrointestinal (Kozier, 2004). Selain itu, penggunaan
jangka panjangnya dapat mengakibatkan perdarahan pada saluran cerna, tukak peptik,
perforasi dan gangguan ginjal (Daniel, 2006).
Stimulus kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri.
Salah satu langkah sederhana dalam upaya menurunkan nyeri dengan menggunakan
stimulus kutaneus adalah dengan melakukan masase dan sentuhan. Masase dan
sentuhan merupakan tehnik integrasi sensori yang mempengaruhi aktifitas sistem saraf
otonom (Meek, 1993 dalam Potter & Perry, 2005). Apabila individu mempersepsikan
sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan muncul respon relaksasi.
Relaksasi sangat penting dalam membantu klien untuk meningkatkan kenyamanan dan
membebaskan diri dari ketakutan serta stres akibat penyakit yang dialami dan nyeri
yang tak berkesudahan (Potter & Perry, 2005). Selain itu rileks juga membantu
mengurangi rasa cemas, sehingga mencegah menghebatnya stimulus nyeri (Long,
1996).
1.2 Tujuan
1 Untuk mengetahui Definisi
2 Untuk mengetahui Sejarah
3 Untuk mengetahui Cara Kerja
4 Untuk mengetahui Implikasi Keperawatan
5 Untuk mengetahui Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut”
atau dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Akan tetapi istilah yang
paling populer yang digunakan adalah dalam bahasa Perancis “masser” yang artinya
“menggosok”. Menurut pengertiannya massase yang berasal dari bahasa Inggris “massage”
adalah pemijatan, pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan
tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan
atau untuk menghilangkan rasa lelah.
Menurut Tairas (2000: 1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang
bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan atau
pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks. Hal senada diutarakan oleh
C.K Giam (1993: 172) massage adalah manipulasi jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat
mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah, dan limfa secara lokal
maupun umum. Massage menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh dengan cara
menekan dan meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi jaringan lunak dan
mengubah ujung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan
memberikan ketegangan pada jaringan-jaringan lunak.
Menurut Mumford (2001: 10) massage adalah rangkaian yang terstruktur dari
tekanan atau sentuhan. Tangan dan bagian tubuh yang lain seperti lengan bawah dan siku
dapat digunakan untuk melakukan manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian otot
dengan gerakan mengurut, menggosok, memukul, dan menekan. Menurut Harrold (1992: 8)
massage adalah teknik pengobatan yang tertua dari model pengobatan ortodoks atau
pengobatan-pengobatan lainnya. Massage merupakan gabungan dari teknik pengobatan
dan tindakan instingtif. Menurut Harrold (1992: 16) massage merupakan tindakan instingtif
dan pengobatan yang
berdasarkan intuisi (gerak hati). Pada perkembangan selanjutnya teknik mengurut dan
teknik- teknik yang lainnya berkembang dan memiliki pengaruh yang spesifik pada
pemberiannya. Menurut Katsusuke (1996: 61) massage atau pijat didasarkan pada ide
bahwa jantung ialah pusat pertumbuhan. Karena itu, cara pengobatannya mengikuti sistem
peredaran darah, terutama nadi-nadi arteri, dan bergerak masuk ke dalam dari ujung tubuh
menuju jantung.
2.3 Cara Kerja Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam
memenuhi kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
Cara Kerja Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien
dalam memenuhi kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerah superfisial atau pada otot/
tulang. Tindakan masase ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat
terganggunya sirkulasi.Tujuan
1. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase.
2. Meningkatkan relaksasi.
Alat dan Bahan
1. Minyak untuk masase
2. Handuk Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Lakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.
4. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan
tekanan halus. Teknik masase dengan gerakan tangan selang - seling (tekanan
pendek, cepat, dan bergantian tangan) dengan menggunakan telapak tangan dan
jari dengan memberikan tekanan ringan. Dilakukan bila nyeri terjadi di pinggang.
a. Teknik remasan (mengusap otot bahu), dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah sekitar
bahu. Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan menggunakan ibu jari dan
gerakan memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah punggung dan
pinggang secara menyeluruh. Teknik eflurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan bila
nyeri terjadi di daerah punggung dan pinggang.
b. Teknik petrisasi dengan menekan punggung secara horizontal. Teknik tekanan menyikat
dengan menggunakan ujung jari, digunakan pada akhir masase daerah pinggang.
c. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan. 6. Catat tindakan dan respon pasien terhadap
tindakan.
2.4 Implikasi Keperawatan
Implikasi Keperawatan (cocok mengatasi penyakit apa)
a) Ancietas / Kegelisahan
b) Arthritis / Peradangan
c) Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain )
d) Rasa nyeri yang kronis
e) Konstipasi / sulit buang air besar
f) Depresi
g) Sakit Kepala
h) Tekanan Darah Tinggi
i) Insomnia
Penelitian Manfaat Dan Keuntungan Massage Berdasarkan Penelitian Modern Fitto
Traditional Massage Massage atau therapy pijat bisa di katakana sebagai salah satu tradisi
penyembuhan yg tertua. Pada banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China
dan India, meyakini bahwa theerdasarrapy massage selalu digunakannya untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit.Kulit adalah organ tubuh terbesar dari manusia
dan dipenuhi dengan ujung-ujung syaraf. Dimana selain kulit, therapy pijat / Massage juga
bekerja dengan melembutkan otot dan menghasilkan relaksasi khususnya efektif dalam
mengatasi keluhan gangguan sirkulasi, misalnya, sakit kepala yang amat sangat biasanya
terjadi berlarut-larut, oleh karena rasa sakit tersebut maka membuat penderita merasakan
kaku pada otot yang terserang. Hal ini akhirnya akan menimbulkan lebih banyak lagi rasa
sakit pada organ lainnya.Tepat apabila pijatan dilakukan pada leher dan bahu secara
perlahan dapat melepaskan tekanan pada otot dan mengurangi rasa sakit. Penelitian
modern menunjukkn bahwa massage dapat digunakan utk mengatasi berbagai macam
gangguan, diantaranya :
Ancietas / Kegelisahan
Arthritis / Peradangan
Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain )
Rasa nyeri yang kronis
Konstipasi / sulit buang air besar
Depresi
Sakit Kepala
Tekanan Darah Tinggi
Insomnia Relaksasi menyeluruh Salah satu manfaat yang langsung terasa dengan therapy
massage adalah merasakan relaksasi yang menyeluruh dan ketenangan. Hal ini terjadi
karena massage adalah sebagai pemicu terlepasnya Endorfin, Zat Kimia Otak ( Neuro
Transmitter ) yang menghasilkan perasaan nyaman. Tingkat Hormon Stress, seperti :
Adrenalin, Kortisol, Norephinefrine tentunya juga akan berkurang. Penelitian menunjukkan
bahwa tingkat hormon stress yang tinggi dapat menurunkan system immun pada tubuh.
Beberapa Keuntungan fisik dari terapi pijat diantaranya :
Mengurangi Tekanan pada Otot
Memperbaiki Sirkulasi Darah
Merangsang System Lymfatik
Mengurangi Hormon Stress
Meningkatkan Mobilitas Persendian & Kelenturan
Menyegarkan permukaan kulit agar terlihat cerah.
Mempercepat penyembuhan cederanya pada jaringan lunak.
Menambah kewaspadaan mental
Mengurangi kegelisahaan dan depresi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut”
atau dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Di Indonesia, masase
telah dikenal dengan sebutan bahasa daerah : pijat, urut atau lulut dan telah lama dikenal
sejak jaman kuno oleh nenek moyang kita dengan sebutan “dukun pijat” atau “dukun urut”.
Massase cocok mengatasi penyakit :
a) Ancietas / Kegelisahan
b) Arthritis / Peradangan
c) Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain )
d) Rasa nyeri yang kronis
e) Konstipasi / sulit buang air besar
f) Depres
g) Sakit Kepala
h) Tekanan Darah Tinggi
i) Insomnia
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul & Uliyah, Musrifatul. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC. Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-
health/epidemiology-public- health/2239760-pengertian-pijat-atau-massage/#ixzz2fiflIzBa