Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGNATAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun. Salawat serta salam senantiasatercurahkan selalu
kepada junjungan nabi besar muhammad SAW, karena beliau yang telah membawa manusia
dari zaman kebodohan menuju zaman yang modern yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Terimakasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah bahasa indonesia, mudah-
mudahan ilmu yang beliau berikan kepada saya khususnya dan kepada kami semua
bermanfaat. Penyusunan ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah keperawatan
anak. Demikian penyususnan makalah ini semoga bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya pada pembaca.

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 3

A.Latar Belakang............................................................................................. 3

B.Rumusan Masalah........................................................................................ 3

C.Tujuan

BAB II (SAP).................................................................................................................. 4

A.Latar Belakang............................................................................................. 4

B.Tujuan dan instruksi umum........................................................................ 5

C.Tujuan dan instruksi khusus....................................................................... 5

D.Materi......................................................................................................... 5

E.Metode....................................................................................................... 5

F.Media......................................................................................................... 5

G.Kegiatan penyyuluhan............................................................................... 5

H.Evaluasi...................................................................................................... 7

BAB III......................................................................................................................... 5

A.Pengertian.................................................................................................. 5

B.Penyebab................................................................................................... 5

C.Manisfestasi klinis...................................................................................... 5

D.Komplikasi................................................................................................... 5

E.Cara perawatan di rumah............................................................................ 5

BAB IV......................................................................................................................... 9

A.Evaliasi struktur............................................................................................ 9

B.Evaluasi proses............................................................................................ 9

C.Evaluasi hasil................................................................................................ 9

Dokumentasi................................................................................................................ 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian
neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan
bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan pada 80% bayi kurang
bulan. Ikterus merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan sistem imun. Ikterus ini
pada sebagian lagi mungkin bersifat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang
menetap atau menyebabkan kematian, karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat
perhatian terutama apabila ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau
kadar bilirubin meningkat lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam.
Proses hemolisis darah, infeksi berat, ikterus yang berlangsung lebih dari 1 minggu
serta bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl juga merupakan keadaan yang menunjukkan
kemungkinan adanya ikterus patologik. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan ikterus
harus dilakukan sebaik-baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.1 Apakah yang dimaksud dengan hiperbilirubin ?
1.2Apakah yang menjadi penyebab terjadinya hiperbilirubin ?
1.3 Bagaimana manifestasi klinis penyakit hiperbilirubin?
1.4 Bagaimana komplikasi yang terjadi pada penyakit hiperbilirubini?
1.5 Bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit hiperbilirubin, ?
1.6 Apa saja pemeriksaan penunjang pada penyakit hiperbilirubin?
1.7 Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan pada penyakit hiperbilirubin?
1.8 Bagaimana proses asuhan keperawatan pada penyakit hiperbilirubin?

1.3 Tujuan

1.1Untuk mengetahui deskripsi tentang definisi hiperbilirubin.


1.2Untuk mengetahui deskripsi tentang penyebab terjadinya hiperbilirubin.
1.3Untuk mengetahui gambaran tentang manifestasi klinis penyakit hiperbilirubin.
1.4Untuk mengetahui gambaran tentang komplikasi yang terjadi pada penyakit hiperbilirubin.
1.5 Untuk mengetahui gambaran tentang patofisiologi terjadinya penyakit hiperbilirubin.
1.6 Untuk mengetahui deskripsi tentang pemeriksaan penunjang pada penyakit hiperbilirubin.

3
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERBILIRUBINEMIA

Mata Kulaih : Keperawatan Anak


i Materi : Hiperbilirubin
Pokok Bahasan : - Definisi Hiperbilirubin
- Penyebab
- Tanda dan Gejala Hiperbilirubin
- Dampak atau akbat hiperbilirubin

Hari/Tanggal : Rabu / 11 Agustus 2011


m Tempat :SDN 05 Singkawang
Waktu : 1 x 30 menit

I. Latar Belakang
Hiperbilirubin merupakan keadaan dimana kadar bilirubin serum total yang lebih dari
10 % pada minggu pertama dimana ditandai dengan ikterus pada kulit dan sklera.
Hiperbilirubinemia neonatal terjadi pada lebih dari 60% neonatus yang dilahirkan dengan
usia kehamilan tidak normal (pre-term) dan neonatus yang dilahirkan dengan usia kehamilan
normal (term), dan mencapai puncaknya pada 3-5 hari setelah lahir dan biasanya sembuh
setelah 2 minggu.
Ikterik (kuning) pada bayi umumnya ditemukan pada wajah bayi, yang kemudian
menyebar ke truncus dan ekstremitas ketika konsentrasi bilirubin serum meningkat. Karena
kebanyakan bayi baru lahir dikeluarkan dari rumah sakit bersama ibunya setelah 1 – 2 hari
setelah lahir, maka penyakit kuning mungkin tidak terlihat pada saat dikeluarkan dari rumah
sakit. Walaupun biasanya merupakan kondisi yang ringan, namun hiperbilirubinemia jika
parah terkait dengan letargi, menyusui yang buruk, cengeng, sering menangis keras, demam,
dan apneu. Akibat terburuk adalah terjadinya kernikterus yang merupakan kerusakan otak
irreversible yang terkait dengan staining ganglia basal. Untuk itu, perlu penanganan yang
tepat dan pengetahuan tentang hiperbilirubinemia.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang
hiperbilirubinemia.

II. Tujuan dan Instruksi Umum


Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan orang tua memahami tentang
Hiperbilirubinemia

4
III. Tujuan dan instruksi khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan orang tua diharapkan dapat:
- Menyebutkan pengertian hiperbilirubinemia
- Menyebutkan penyebab hiperbilirubinemia
- Menyebutkan tanda dan gejala hiperbilirubinemia
-Menyebutkan cara perawatan hiperbilirubunemia

IV. Materi (terlampir)

V. Metode
Ceramah, tanya jawab

VI. Media
1. Leaflet

VII. Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien Waktu
1 Tahap Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam 5 Menit
- Membuat kontrak waktu - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dan waktu - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan

2 Tahap Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan orang - Mengemukakan 20 Menit
tua tentang hiperbilirubinemia pendapat
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan dan
positif memperhatikan

- Meluruskan konsep - Mendengarkan dan


memperhatikan
- Meminta orang tua untuk - Menyebutkan
mengulang kembali kembali pengertian
hiperbilirubin
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Menggali pengetahuan orang - Mengemukakan
tua tentang penyebab pendapat
hiperbilirubinemia
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Meluruskan konsep - Mendengarkan dan
memperhatikan

- Meminta ornag tua mengulang - Menyebutkan

5
kembali kembali penyebab
hiperbilirubin

- Memberikan reinforcement - Mendengarkan


positif
- Menggali pengetahuan orang - Mengemukakan
tua tentang tanda dan gejala pendapat
hiperbilirubinemia
- Memberikan reinforcement - Mendengar
positif
- Meluruskan konsep - Mendengar dan
memperhatikan

- Meminta audience mengulang - Menyebutkan


kembali kembali komplikasi
hiperbilirubin

- Memberikan reinforcement - Mendengar


positif mengemukakan
pendapat

- Menggali pengetahuan - Mendengar


audience tentang dampak dan
akibat hiperbilirubin
- Memberikan reinforcement -Mengemukakan
positif pendapat
- Meminta audience mengulang - Menyebutkan
kembali kembali cara
perawatan di rumah
- Menjelaskan cara perawatan - Mendengar
hiperbilirubin
- Meminta audience untuk - Bertanya
mengulang kembali
- Memberikan reinforcement - memperhatikan
positif
- Memberi kesempatan kepada
audience untuk bertanya.

3 Tahap Penutup
- Presenter bersama orang tua - Menyimpulkan 5 Menit
menyimpulkan materi materi bersama orang
tua
- Presenter mengadakan evaluasi - Menjawab
pentanyaan presenter
- Menjawab salam
- Presenter memberi salam - Mendengarkan dan
- Menyimpulkan materi memperhatikan
- Menjawab salam
- Memberi salam

6
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Setting tempat teratur berbentuk berhadapan
2. Evaluasi Proses
a.Suasana tenang dan tidak ada mondar mandir
b.Selama proses berlangsung, diharapkan audience dapat mengikuti seluruh kegiatan.
c.Selama kegiatan berlangsung diaharapakn audience dapat mengikuti seluruh kegiatan.
3.Evaluasi Hasil
Audience mampu:
a Menjelaskan definisi hiperbilirubinemia
b.Menyebutkan 3 dari 4 penyebab hiperbilirubinemia
c.Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala hiperbilirubinemia
d.Menyebutkan komplikasi dari hiperbilirubinemia
e.Menyebutkan cara perawatan hiperbilirubinemia di rumah

7
BAB III

MATERI PENYULUHAN
HIPERBILIRUBIN

1. Pengertian
Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar bilirubiun serum dihubungkan dengan
hemolisis sel darah merah dan reabsorbsi lanjut dan bilirubin tak terkonjugasi dari usus kecil
(Doenges & Moorhouse, 2001).
Bayi dinyatakan hiperbilirubinemia jika total bilirubin total mencapai 12 mg/dl atau
lebih pada bayi cukup bulan dan lebih dari 10 mg/dl pada bayi kurang bulan (Markum, 1991).

2. Penyebab
Menurut Price dan Wilson (2005), hiperbilirubinemia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a.Pembentukan bilirubin yang berlebihan, seperti pada penyakit hemolitik
b.Gangguan ambilan bilirubin yang disebabkan karena imaturitas hepar, gangguan fungsi hepar,
asidosis, dan infeksi.
c.Gangguan konjugasi bilirubin
d Gangguan ekakresi yang terjadi akibat obstruksi didalam hepar atau diluar hepar

3. Manifetasi Klini
Manifestasi klinis hiperbilirubinemia adalah sebagai berikut:
a. Ikterus pada kulit, sklera, kuku, dan membran mukosa
b. mual, untah, anoreksia
c. urin berwarna gelap dan tinja berwarna pucat
d.badan lemah
e. kaku leher, spasme otot, dan kejang

4. Komplikasi
Komplikasi hiperbilirubinemia adalah sebagai berikut:
a.Enselopati
b. Kern-ikterus

5. Cara Perawatan di Rumah


Disarankan pada orang tua agar menjemur bayi pada pagi hari (pukul 07.00 – 08.00
WIB) selama 15 menit sampai keadaan ikterus menghilang. Berikan cukup minum kemudian
1 minggu lagi bayi kembali untuk kontrol.

8
BAB 1V
Evaluasi Kegiatan
1.Evaluasi Struktur
Acara kegiatan di mulai pukul 08.00 WIB. Diikiti 30 orang siswa dari kelas 3 SDN 05
Singkawang

2.Evaluasi Proses
Proses penyuluhan berlangsung cukup lancar,tidak ada hambatan yang terlalu besar karena
murid murid cukup antutsias mengikuti acara penyuluhan

3.Evaluasi Hasil
Murid murid dapat menjawab pertanyaan secara lisan yang telah di berikan berupa:
a.Jelaskan pengertian Hiperbilirubin
b.Cara pengcegahan Hiperbilirubin
c.Menjelaskan cara pengobatan Hiperbilirubin

9
DOKUMENTASI

Beberapa contoh gamabar yang terkena peyakit Hiperbilirubin

10

Anda mungkin juga menyukai