Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
kategori : Bahasa Indonesia - Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun
kelas : SMP VII Semester 2
pembahasan:
Kata berima pada pantun
Kata berima pada larik ganjil(1 dan 3)
1) bayam
2) kantung
3) tidak
4) benang
5) berang-berang
6) kiri
7) selasih
8) taman
a. Perbedaan
Aspek Pantun Syair Gurindam
Tujuan Menyampaikan nasihat, Menyampaikan cerita dan Untuk menyampaikan
menyatakan rasa sayang, pengajaran serta digunakan nasihat atau kata-kata
ajaran budi pekerti dan dalam kegiatan-kegiatan mutiara.
moral untuk kepentingan yang berunsur keagamaan.
sosial dan hiburan.
Struktur1. 1 bait terdiri dari 4 baris 1. 1 bait terdiri dari 4 baris 1. 1 bait terdiri dari 2 baris
Isi 2. Baris 1 dan 2 merupakan 2. Setiap baris mempunyai 2. Bait pertama merupakan
sampiran makna yang berkaitan sebab atau persoalan
3. Baris 3 dan 4 merupakan dengan baris-baris3. Bait kedua merupakan
isi sebelumnya akibat atau penyelesaian
4. Teks pantun berbentuk 3. Empat baris merupakan 4. Isi terletah di larik kedua
bait-bait satu kesatuan ide
5. Ada keterkaitan isi baris 4. Tidak ada sampiran
pertama dan kedua maupun isi seperti pantun
6. Ada keterkaitan isi baris 5. Syair perlu dilagukan
ketiga dan keempat untuk membentuk
nyanyian
Ciri teks1. Bersajak a-b-a-b 1. Bersajak a-a-a-a 1. Bersajak a-a
2. Terdiri dari 8-12 suku
2. Terdiri dari 8-12 suku
2. Terdiri dari 10-14 suku
kata kata kata
3. Pilihan katanya, padat,
singkat dan jelas
Ciri 1. Bahasanya singkat padat
1. Menggunakan bahasa -
Bahasa dan jelas kiasan
2. Bahasa campur 2. Bahasanya harus sama
Jenis Pantun adat, Pantun agama, Syair melayu lama, Syair Gurindam Berkait dan
Pantun budi, Pantun jenaka, islami, Syair cinta, Syair gurindam berangkai,
Pantun kepahlawanan, persahabatan, Syair
Pantun kiasan, Pantun kehidupan, Syair
nasihat, Pantun percintaan, pendidikan
Pantun pribahasa, Pantun
teka-teki, Pantun
perpisahan
1. Nilai sosial. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai
sosial adalah menyarankan tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai,
saling membantu
2. Nilai moral. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai
moral adalah menyarankan sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma
kemasyarakatan, seperti sopan santun dan tata krama.
1. Nilai pendidikan. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai
pendidikan adalah menyarankan agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat
tercapai.
2. Nilai agama. Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai agama
adalah menyarankan agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan.
Latihan
a) Carilah makna kata sulit pada gurindam tersebut!
No Kata Sulit Makna
1. Jemu sudah tidak suka lagi (makan, melihat, dan sebagainya) karena
terlalu sering dan sebagainya; bosan:
2. Bertanah berurat, berakar
3. Mengumpat mengeluarkan perkataan yang keji (kotor dan sebagainya) yang
diucapkan karena marah (jengkel, kecewa, dan sebagainya);
cercaan; makian; sesalan; umpatan:
4. Tergelincir terpeleset:
5. Akal daya pikir (untuk memahami sesuatu dan sebagainya); pikiran;
ingatan:
6. Mulia tinggi (tentang kedudukan, pangkat, martabat), tertinggi,
terhormat:
7. Dengki menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat
sangat kepada keberuntungan orang lain
8. Bekal sesuatu yang disediakan (seperti makanan, uang) untuk digunakan
dalam perjalanan
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Latihan
a) Carilah makna kata sulit pada syair tersebut!
No Kata Sulit Makna
1. Madah kata-kata pujian
2. Iktikad kepercayaan; keyakinan yang teguh:
3. Tamsil ajaran yang terkandung dalam cerita; ibarat; lukisan (sesuatu
sebagai contoh):
4. Kemudi pemimpin (pengurus, pengatur arah) pada perserikatan,
pemerintahan, dan sebagainya;
5. Insan manusia
6. Diperbetuli diperbaiki
7. Ayar air
8. Taksir kurang hati-hati mungkin akan mendatangkan kerugian
(kesusahan dan sebagainya);
9. Kabir meraih; mengayuh dengan satu pengayuh
10. Niscaya tentu; pasti; tidak boleh tidak
1. Permainan ini terdiri atas dua kelompok (kelompok “gadis” dan “bujang”; atau dapat
dikembangkan menjadi kelompok “pro” dan “kontra” ).
2. Jumlah anggota kelompok minimal 3 orang, maksimal 5 orang.
3. Setiap kelompok terdiri atas ketua dan anggota.
4. Kegiatan berbalas pantun dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas menengahi,
mengulas, dan menyimpulkan kegiatan berbalas pantun.
5. Setiap sesi berbalas pantun memiliki tema, misalnya “perkenalan”.
6. Pantun yang merupakan jawaban setiap kelompok secara berkesinambungan dan bergiliran.
7. Struktur berbalas pantun terdiri atas pembukaan, isi/maksud, dan penutup atau kesimpulan.
Pilihlah 5 orang sebagai wakil dari kelompok putri, demikian juga untuk kelompok putra.
Kelompok putri dalam berbalas pantun disebut kelompok gadis, dan kelompok putra disebut
kelompok bujang. Anggota kelompok lainnya yang tidak tampil tetap membantu membuatkan
pantun, lanjutkanlah sesi “perkenalan” di atas dengan tema “nasihat”, yaitu tentang dua
kelompok yang saling memberi nasihat, misalnya tentang bahaya narkoba, pentingnya saling
menghormati, indahnya damai, manfaat belajar, dan lain-lain. Masing-masing kelompok
sebaiknya merancang skenario pantun dalam bentuk pembuatan pantun-pantun yang terkait
dengan tema.
1. Kekompakan kelompok,
2. Kecepatan membalas pantun,
3. Ketepatan pemilihan sampiran dan isi pantun,
4. Variasi pemilihan kata,
5. Vokal (pelafalan dan intonasi)
6. Gaya yang ditampilkan,
7. Busana (jika dilombakan).
Peserta tidak boleh bersikap dan menggunakan kata yang kurang santun, seperti menghina atau
merendahkan kelompok lain.
Berbalas Pantun
Moderator: