OLEH:
KELOMPOK 1I
Proposal Pelaksanaan Timbang Terima Keperawatan Ini Telah Disetujui Dan Diterima
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Manajemen Program Studi Pendidikan Profesi Ners Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang Di Ruang Paviliun Flamboyan
RSUD Jombang Pada:
Hari :
Tanggal : 2018
Menyetujui,
Mengetahui,
Sutikno S.Kep.Ners
NIP:
Puji Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan, dengan rahmat dan hidayah- Nya penulis
telah menyelesaikan proposal pelaksanaan Timbang Terima Keperawatan tepat pada
waktunya.
Dalam penulisan Proposal ini penulis telah mendapatkan bantuan, dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak baik dalam materi maupun moril. Sehingga pada kesempatan
ini dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat.
1. Bapak Sutikno, S.Kep.Ners selaku kepala ruangan ruang paviliun Flamboyan
2. Ibu Windy Ardhitia Eka, S.kep.Ns, selaku pembimbing Klinik
3. Bapak Arif Wijaya, S.kp.M.kep selaku pembimbing Akademik
4. Semua pihak yang terlibat baik dari staf perawat, pembantu perawat, tata usaha
(administrasi), mahasiswa yang praktek di ruang Paviliun Flamboyan RSUD Jombang.
Kami menyadari bahwa kegiatan yang telah kami laksanakan masih sangat jauh dari
sempurna, untuk itu berbagai kritik dan revisi untuk perbaikan dan evaluasi dalam praktek
berikutnya sebagai sarana dalam menunjang profesionalisme sangat kami harapkan.
Demikian mudah-mudahan laporan ini dapat dijadikan pertimbangan, kebijakan dan
bermanfaat dalam langkah pengelolaan dan peningkatan mutu pelayanan pemberian asuhan
keperawatan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien) (Nursalam, 2008: 195).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien.
Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia
untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu keluarga dan masyarakat (Gillis,1996). Salah satu strategi untuk
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dalam
pembenahan manejemen keperawatan, karena dengan adanya faktor kelola yang
optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.
Salah satu upaya yang dapat di gunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian dinas.
Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh Perawat primer ke
perawat asosiate yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas malam.
Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Tujuan dari timbang terima adalah agar semua perawat dapat mengikuti
perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi antar
perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu hubungan kerjasama antar
perawat serta terlaksananya asuhan perawatan terhadap klien yang
berkesinambungan .
2. Nama Kegiatan
Pelaksanaan timbang terima pada saat pergantian dinas di ruang Flamboyan
RSUD Kabupaten Jombang
3. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif
3.2 Tujuan khusus
3.2.1 Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
3.2.2 Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota
tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
4 Manfaat
4.1 Bagi Perawat
4.1.1.1 Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
4.1.1.2 Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar
perawat.
4.1.1.3 Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang
berkesinambungan.
4.1.1.4 Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
Rencana tindakan
Perencanaan : teraatasi keseluhan, sebagian, belum teratasi dan terdapat masalah baru
2. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
3. Media
a. Status Klien
b. Alat tulis
c. Sarana dan prasarana keperawatan
4. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Norahmad, S.Kep
Perawat Primer Pagi : Soffi Nor I.A.S, S.Kep
Perawat Primer Sore : Wahyu Ika , S.Kep
Perawat Associate pagi : Suci Estini , S.Kep
Perawat Associate pagi : Daniel Roberton M, S.Kep
Perawat Associate sore : Vivi Dwi A , S.Kep
Perawat Associate sore : Ulfa Diana S, S.Kep
Pembimbing Klinik : Sutikno, S.kep.Ners
Windy Ardhitia Eka, S.kep.Ners
Pembimbing Akademik : Arif Wijaya, S.kep.M.Kep
5. Uraian Kegiatan
a. Prolog
Pada hari……jam……seluruh perawat (PP dan PA), shift pagi dan sore
serta kepala ruangan berkumpul di ners station untuk melakukan timbang
terima
b. Sesi 1 di ners station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa
dan kemudian mempersilahkan PP untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas
selanjutnya (). PP dan PA shift memberikan klarifikasi keluhan, intervensi
keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi
kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dan lain-lain), hal
yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan
timbang terima di ners station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian
diteruskan di ruangan perawatan pasien.
c. Sesi 2 si ruang perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ke tempat
pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung
kepada pasien atau keluarga yang nemngalami masalah khusus. Untuk
pasien yang tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan.
Lamanya kunjungan tidak lebih 5 menit per pasien. Bila terdapat hal-hal
yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat
dilakukan di ners station setelah kunjungan ke pasien.
d. Epilog
Kembali ke ners station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat
rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP
mendata laporan timbang terima dengan diketahui oleh kepala ruangan
e. Evaluasi
1) Struktur (input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang yang telah
tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien, dan kelompok
shift timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang
terima yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan
pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin
oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2) Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di ners station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kemudian ke ners station lagi. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan dan intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit saat klarifikasi ke pasien.
3) Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Stiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA