Anda di halaman 1dari 7

KARIES

Dental karies adalah suatu proses yang terjadi di permukaan gigi dimana plak
berkembang dalam waktu tertentu. Perkembangan plak bergantung pada 4 faktor penting
yang saling berinteraksi dalam pembentukan karies gigi yaitu mikroorganisme, host (gigi dan
saliva), substrat (makanan) dan waktu.

1. Peran Substrat dalam Pembentukan Karies

Kecepatan pembentukan plak tergantung pada konsistensi, macam, dan keras


lunaknya makanan. Karbohidrat yang kompleks,misalnya pati,relative tidak
berbahaya karena tidak dicerna secara sempurna di dalam mulut, sedang kan
karbohidrat dengan berat molekul rendah seperti sukrosa akan segera meresap ke
dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri.
Setelah mengkonsumsi gula, khususnya sukrosa, glikoprotein (Kombinasi
karbohidrat dan molekul protein) yang lengket meleka tpada gigi dan memulai
pembentukan plak.Pada saat yang sama, bakteri streptokokus mutan juga melekat
pada glikoprotein. Meskipun banyak bakteri oral yang juga melekat, hanya S. Mutans
yang dapat menyebabkan kavitas.

C12H22O11 dikonsumsi

Hanya bakteriS. mutan yang memiliki enzim glukosiltransferase pada


permukaannya yang dapat menyebabkan polimerisasi glukosa dan pelepasan fruktosa
padas ukrosa.
Enzim yang sama terus menambah banyak molekul glukosa kesatu sama lain
untuk membentuk dekstran yang sangat mirip strukturnya dengan amylase pada pati.
Dekstran bersama dengan bakteri melekat ke enamel gigi dan menuju pembentukan
plak.
Sukrosa terhidrolisis oleh asam sehingga pecah menjadi glukosa dan fruktosa
dalam jumlah yang sama banyak

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6

Pada tahap selanjutnya, bakteri membutuhkan energi untuk berthanan hidup


energi ini didapat dari karbohidrat terutama dari sukrosa, sukrosa mudah dipcecah
menjadi glukosa dan fruktosa dimana akan menghasilkan energi dan asam.
Hasil akhir produk glikolisis dalam kondisi anaerob adalah asam laktat. Asam
laktat membuat keasaman ekstra dan menurunkan pH mulut hingga kalsium fosfat
pada enamel larut (karies) dan menuju pembentukan kavitas.

C6H12O6 C3H6O3

Ringkasan terjadinya karies gigi menurut Schatz:


2. Substrat yang MenyebabkanKaries

Substrat (Gula) Rumus Kimia Sumber Keterangan


Sukrosa (GulaPasir) C12H22O11 Tebu Kariogenik
Glukosa C6H12O6 Nasi Kariogenik
Maltosa C12H22O11 Kecambah Kariogenik
Laktosa C12H22O11 Susu Kariogenik
Buah-buahan, jus,
Fruktosa (GulaBuah) C6H12O6 Kariogenik
selai
Permen, selai,
Sorbitol C6H14O6 Non- Kariogenik
campurankue

Xylitol C5H12O5 Permenkaret, sirup Non- Kariogenik

Maltitol C12H24O11 Non- Kariogenik


PemanisBuatan C14H18N2O5 Non- Kariogenik
Pati (C6H10O5)n Umbi-umbian Non-Kariogenik

1. Sukrosa
2. Glukosa Semakin ke atas,
3. Maltosa semakin kariogenik
4. Laktosa
5. Fruktosa

6. Maltitol
7. Sorbitol
8. Xylitol

Sukrosa merupakan substrat paling kariogenik karena terdiri daridua molekul


yaitu monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa, akibatnya molekul-molekul
asam yang terbentuk berjumlah dua kali lebih banyak daripada molekul-
molekul asam yang dibentuk oleh glukosa atau fruktosa saja.
Sintesis polisakarida ekstraselsukrosa yang lebih cepat dibandingkan glukosa,
fruktosa, dan laktosa juga dapat menjadi alasan sukrosa merupakan substrat
paling kariogenik.

Zat pati merupakan non-kariogenik karena molekulnya terlalu besaruntuk


berdifusi dengan biofilm dental.

Xylitol paling non-kariogenik karena ketidakmampuan mikroorganisme oral


untuk memetabolisme pengganti sukrosa dan kemampuannya untuk
mengurangi jumlah Streptococcus mutans dalam saliva dan menghambat
pembentukan plak gigi. Xylitol juga selain tidak berpengaruh tetapi juga
berperan dalam menghambat karies.

Pemanis buatan bersifat non-kariogenik karena tidak difermentasi oleh atau


memiliki efek merusak pada mikroflora pada plak gigi, namun penggunaannya
dibatasi karena hasil metabolism dari pemanis buatan(sikloheksamina)
merupakan senyawa karsinogen. Pembuangan sikloheksamina melalui urin
juga dapat merangsang tumbuhnya tumor kandung kemih.

Komponen lain dalam makanan:


1) Protein
Protein dalam diet menyediakan urea dalam air liur, yang
dihidrolisis oleh enzim urease untuk menghasilkan amonia.Amonia
menyebabkan peningkatan pH dalam lingkungan plak.
Contoh: keju mengandung micelles yang dapat
mempertahankan kalsium dan fosfat yang berfungsi reservoir slow
releasesebagai pemicu remineralisasi dan melindungi permukaan
gigi terhadap demineralisasi, dan juga terdapat efek merangsang air
liur dari tekstur dan rasa keju.

2) Lemak
Lemak dapat menurunkan kedua aktivitas karies dan insiden
dengan pembentukan film berlemak yang bertindak sebagai
penghalang fisik pada permukaan gigi, sehingga mencegah
demineralisasi.Asam lemak tertentu dalam makanan juga dikenal
memiliki tindakan antimikroba.

3) Buah, Sayur, dan Komponen Diet Lain


Buah-buahan dan sayuran segar meningkatkan laju aliran saliva
serta menyediakan sumber antioksidan. Misalnya polifenol
cranberry menunjukkan efek penghambatan pada pembentukan dan
asidogenitas dari biofilm S. mutans.

3. Faktor yang Memodifikasi Peran Substrat dalam Perkembangan Karies


Frekuensi Asupan Gula
Mengonsumsi karbohidrat dengan frekuensi yang lebih sering akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya karies dibandingkan dengan
mengonsumsi dalam jumlah banyak tapi dengan frekuensi yang lebih jarang.

Konsistensi Makanan Manis


Tingkat karies gigi berhubungan langsung dengan durasi gula yang ada
di dalam mulut.Gula dalam bentuk larutan (cth: jus)secara signifikan kurang
kariogenik dari gula dalam bentuk padat dan lengket (cth: coklat).

Jumlah Gula yang Dikonsumsi


Hubungan antara jumlah gula yang dikonsumsi dan karies hanya
terbukti pada anak-anak yang menyikat giginya kurang dari dua kali sehari,
jadi diasumsikan bahwa frekuensi menyikat gigi lebih berpengaruh pada
perkembangan karies gigi daripada jumlah gula yang dikonsumsi.
Frekuensi konsumsi gula lebih penting daripada jumlah gula karena,
frekuensi konsumsi mempengaruhi durasi gula dapat berkontak dengan
mikroorganisme, sehingga menentukan durasi produksi asam dan proses
demineralisasi.
Ketebalan dan Umurdari Plaque
Plak yang tebal dan sudah lama menyebabkan gigimengalami proses
demineralisasi lebih lama karena memperpanjang waktu yang dibutuhkan
saliva untuk menembus seluruh kedalam anplak untuk menetralisir asam yang
dihasilkan oleh sejumlah besar bakteri yang terperangkap dalam plak yang
tebal.

Interval Waktu Konsumsi Gula


Tidak baik mengonsumsi gula dalam interval waktu yang dekat (misal,
memakan coklat15 menit setelah memakan coklat/makanan manis lainnya).
Hal tersebut disebabkan karena setelah mengkonsumsi karbohidrat
(gula), karbohidrat akan mengalami fermentasi sehingga pH di dalam plak
akan turun dalam beberapa menit sampai 4.5 – 5.0 (kurva Stephan), yang
merupakan angka kritis sehingga menyebabkan demineralisasi pada
email.Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke
pH normal sekitar 7, dibutuhka nwaktu 30-60 menit.

Oleh karena itu, konsumsi yang sering,berulang-ulang dalam waktu


dekat akan tetap menahan kondisi pH menjadi kritis dan rentan menyebabkan
demineralisasi enamel (yang mengacupadakaries).
REFERENSI

Kidd,Edwina A.M., Bechal, danSally Joyston. 1991.DasarDasarKaries.Jakarta : EGC

Kidd,Edwina A.M. 2005. Essentials of Dental Caries. New York: Oxford University
Press Inc.

Lueckel, Hendrik-Meyer. 2013. Caries Management Science and Clinical Practice.


New York: Thieme Medical Publisher, Inc.

Tarigan, Rasinta.1993.Karies Gigi.Jakarta:Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai