Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASAM URAT

1. Pengertian Asam Urat

Asam Urat merupakan hasil akhir metabolisme purin (Nukleoprotein).

Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari

bahan – bahan yang ada di dalam tubuh, seperti: CO2, Glutamin, Glisin, asam

folat. Asam Urat sendiri adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

protein makanan yang mengandung purin (terutama dari daging, hati, ginjal, dan

beberapa jenis sayuran seperti kacang – kacangan dan buncis) atau dari

penguraian purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui

ginjal, feses atau keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma

darah beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada

kondisi pH atau keasaman basa di atas tujuh (Vitahealth.2005).

2. Sintesa dari Asam Urat

Sintesa Asam Urat dalam tubuh berasal dari metabolisme protein pada

manusia asam urat merupakan hasil produk akhir dari metabolisme, dimana purin

adalah bagian penting dari asam urat nukleat. Pemecahan purin dalam tubuh

berlangsung dengan kontinue(Frences. K Widman. 1994).

Metabolisme asam urat dan purin melalui jalur umum yang dengan

menggunakan oksidasi sontin menjadi asam urat. Kadar asam urat dalam darah
7

sedikit dipengaruhi oleh varian kandungan purin diet dan menggambarkan

stabilitas antara produksi endogen dan sekresi tubulus ke urin (D.N, Baron. 1994)

Purin berasal dari metabolisme makanan dan asam nukleat endogen, dan

didegradasi menjadi asam urat melalui ensim xantin oksidase. Sebelum menjadi

asam urat, purin diubah menjadi adenosin. Kemudian adenosin akan diubah

menjadi adenin dan isonine yang oleh ensim adenin deaminase dan phosphorylase

keduanya diubah menjadi hipoxantine. Oleh xantin oksidase hipoxantin diubah

menjadi xantin dan akhirnya xantin diubah menjadi asam urat. Adenosin, selain

dari metabolisme purin, juga dapat berasal jaringan yang mengalami hipoksia

(gambar 1). Tidak seperti mamalia lain, manusia tidak mempunyai ensim urikase

sehingga asam urat tidak bisa diubah menjadi allantoin, dan asam urat akan

langsung diekskresi melalui fitrasi glomerulus (Emmerson, 1996; Waring, 2000;

Johnson 2003).
Iskemia Negative feedback

Metabolisme Adenosine Aliran


purin Release Darah

adenosine phosphorylase adenine

Adenosine Deansinase Adenosine Deansinase

phosphorylase Hypoxanthine
Inosine
Xanthine Osidase

Guanine Guanine Xanthine


Xanthine Osidase
Deaminane

Asam urat Klirens ginjal


Manusia

Spesies lain Urate osidase


allantoin

Allantoinase

Allantoinate
Allantoicase

ureidoglycolate Urea

Metabolisme purin itu sendiri mempunyai pengertian sendiri. Purin adalah

protein yang termasuk dalam golongan nucleoprotein. Selain didapat dari

makanan, purin juga berasal dari penghancuran sel – sel tubuh yang sudah tua.

Pembuatan atau sintesa purin juga bisa dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan –

bahan seperti CO2, Glisin, Glutamin, asam asparat, dan asam folat. Diduga

metabolisme purin diangkut ke hati, kemudian mengalami oksidasi menjadi asam

urat. Kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal dan usus. Asam urat merupakan

asam lemah yang pada pH normal akan terionisasi di dalam darah dan jaringan
menjadi ion urat. Dengan berbagai kation yang ada, ion urat akan membentuk

garam dan 98% asam urat ekstraseluler akan membentuk garam monosodium urat

(MSU). Pada pembentukan kristal antara lain konsentrasi MSU di tempat

terjadinya kristal,temperatur lokal, ada tidaknya zat yang mempertahankan

kelarutan asam urat di dalam cairan sendi seperti proteoglikan, serta berkurangnya

jumlah air dalam cairan sendi. Kelarutan garam urat dan asam urat sangat penting

pada pembentukan kristal. Garam urat lebih mudah larut di dalam plasma,cairan

sendi, dan urin. Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila p > 4. Umumnya

darah manusia dapat menampung asam urat sampai tingkat tertentu. Bila kadar

asam urat plasma melebihi daya larutnya, misalnya >7 mg/dl,maka plasma darah

menjadi sangat jenuh. Keadaan ini disebut hiperurisemia. Pada keadaan

hiperurisemia, darah tidak mampu lagi menampung asam urat sehingga terjadi

pengendapan kristal urat di berbagai organ seperti sendi dan ginjal. Guna

mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas-batas normal, asam

urat harus dikeluarkan dari tubuh (Dr.setiawan Dalimartha.2003).

3. Sasaran Utama Asam Urat

a) Jari, kristal asam urat (tophi) menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti

ujung jari tangan dan kaki.

b) Ibu Jari, hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu

jari, terutama pada kaki.

c) Sendi lutut dan pergelangan kaki, asam urat sering menyerang sendi lutut

dan pergelangan kaki.


d) Daun telinga, kristal asam urat sering mengendap di daun telinga,

membentuk benjolan putih yang mirip jerawat.

e) Retina mata, pengendapan asam urat menyebabkan gangguan penglihatan.

f) Saluran cerna, asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari

serangan asam urat.

g) Ginjal, dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi

gangguan pada ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal

dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal

h) Jantung, kristal asam urat dapat pula mengendap di jantung dengan akibat

gangguan fungsi jantung.

4. Gejala Asam Urat

Penyakit ini umumnya ditandai dengan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba

menyerang sebuah sendi pada saat tengah malam,biasanya pada ibu jari (sendi

metatarsofalangeal pertama) atau jari kaki (sendi tarsal). Jumlah sendi yang

meradang kurang dari empat (oligoartritis), dan serangannya di satu sisi

(unilateral). Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri.

Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris (satu sisi tubuh). Gejala

lain yang mungkin terjadi adalah berupa :

a. Demam, dengan suhu tubuh 38.3o C atau lebih, tidak menurun selama tiga

hari, walaupun telah dilakukan perawatan


b. Ruam kulit,sakit tenggorokan, lidah berwarna merah atau gusi bardarah.

c. Bengkak pada kaki atau peningkatan berat badan yang tiba-tiba

d. Diare atau muntah

Serangan asam urat biasanya akan terhenti secara menyeluruh setelah

asam urat hilang dari sendi.(Vitahealth.2005).

5. Penyebab Asam Urat

a. Kadar asam urat di dalam darah akan meningkat apabila ;

1. Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat, yang disebabkan oleh:

1.a. Adanya gangguan metabolisme purin bawaan(inborn error of purine

metabolisme) akibat kekurangan(hipoxantin guanin phosphoribosil

transferase). Asam urat mengalami peningkatan pada keadaan

metabolisme purin yang abnormal (Frences. K. Widman.1994).Asam

urat meningkat segera sebelum dan selama serangan asam urat akut.

Pada asam urat yang kronik diantara akut yang biasanya urat darah

dalam batas normal akan mengalami perubahan karena peningkatan

sintesa asam urat sebagai cacat metabolik bawaan (D.N. baron. 1984)

1.b. Adanya kelainan gen yang bisa menurun (herediter) lainnya yang

mengakibatkan terjadinya aktifitas fosforibosil pirofosfat sintetase

(PRPP – sintetase).

b. Penurunan asam urat bisa diakibatkan oleh:

1. Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat TB paru), HTC ( obat

diuretic), dan salisilat.


2. Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat),dan ketosis.

Kekurangan kalori tubuh akan membakar lemak akan terbentuk zat keton

yang dapat menghambat asam urat dalam ginjal.

3. Mengalami keracunan kehamilan (toksemia gravidarum).

4. Olahraga yang terlalu berat.

5. Minum alkohol yang berlebihan.

6. Kadar kalsium darah meningkat akibat penyakit hiperatiroidisme dan

sarkoidosis

7. Hipertensi essensial.(Rebiouric.2005)

B. Macam – Macam Penyakit Asam Urat

a. Artritis Pirai (Reumatik Gout)

Penyakit ini biasanya disebut reumatik asam urat, hanyalah salah satu

penyakit reumatik dari lebih 100 jenis penyakit reumatik yang telah dikenal di

Indonesia, arthritis asam urat menduduki urutan kedua terbesar setelah

penyakit reumatik oteoartritis (OA). Artritis asam urat berhubungan dengan

tingginya kadar asam urat dalam serum. Walaupun penyakit ini merupakan

jenis penyakit reumatik yang pencegahannya mudah dan efektif, tetapi bila

diabaikan maka reumatik asam urat juga dapat menyebabkan kerusakan pada
sendi. Terjadi karena adanya penumpukan kristal monosodium urat

monohidrat (MSUM) di persendian. Timbunan kristal di persendian ini akan

menimbulkan peradangan sendi, kemudian memicu timbulnya reumatik gout.

Bila penanganannya tidak memadai, selain menimbulkan rasa nyeri yang

hebat, peradangan tersebut lambat laun akan merusak struktur sendi dan

menyebabkan kecacatan (vitahealth.2005).

b. Tofi

Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat monohidrat di sekitar

persendian seperti tulang rawan sendi, sinoval, bursa, atau tendon. Di luar

sendi, tofi juga bisa ditemukan seperti jaringan lunak, oto jantung (miokard),

katup bicuspid jantung, retina mata, dan pangkal tenggorok (laring).tofi

tampak seperti kecil (nodul) berwarna pucat, sering teraba pada daun telinga,

bagian punggung (ekstensor) lengan, bursa di samping tulang tempurung lutut

(prepatela), dan pada tendon Achilles.

Terbentuknya tofi dipengaruhi oleh tingginya kadar asam urat darah,

faktor setempat, dan fungsi ginjal. Tofi baru ditemukan pada kadar asam 10 –

11 mg/dl. Pada kadar >11 mg/dl, pembentukan tofi menjadi sangat progresif.

Bila hiperuresemia tidak terkontrol, tofi bisa membesar dan menyebabkan

kerusakan sendi sehingga fungsi sendi terganggu. Tofi juga bisa menjadi

koreng (ulserasi) dan mengeluarkan cairan kental seperti kapur yang

mengandung kristal MSU. Dengan adanya tofi, mungkin sudah terjadi juga

pengendapan Na urat di ginjal.


Tofi bisa timbul pada penderita artritis gout yang mempunyai keadaan

seperti:

1. Telah menderita lebih dari 10 tahun

2. Serangan pertama terjadi pada usia muda

3. Serangan pertama yang terjadi sangat berat

4. Tidak mendapat pengobatan

5. Mendapat serangan artritis yang berulang, dan

6. Kadar asam urat darahnya tinggi (vitahealth.2005)

c. Nefropati Asam Urat

Kelainan ini terjadi akibat peningkatan konsentrasi asam urat dalam

urin. Keadaan ini akan meningkat menjadi kristal asam urat dan terbentuknya

batu asam urat. Selain batu, juga terjadi nefropati obstruktif akibat presipitasi

kristal asam urat yang berlebihan di tubulus ginjal. Keadaan ini bisa

menyebabkan nefropati asam urat akut. Akibatnya timbul gagal ginjal akut.

Penumpukan asam urat di tubulus ginjal dalam waktu lama juga menyebabkan

kerusakan nefron ginjal yang progresif dan berakhir dengan penyakit ginjal

kronis.
Nefropati asam urat ditandai dengan hiperurisemia > 20 mg/dl,

produksi urin sedikit (oliguria)atau tidak memproduksi urin sama sekali

(anuria), dan rasio asam urat urin berbanding kreatinin urin lebih dari 1,0

(vitahealth.2005).

C. Cara Pencegahan Asam Urat

Selain degan cara mengobati, salah satu cara mengatasi penyakit asam urat

adalah dengan mengatur jumlah kalori yang masuk makanan yang boleh dimakan

(diet), dengan syarat diet sesuai berikut ini :

1. Jumlah kalori yang berasal dari makanan harus sesuai dengan kebutuhan

tubuh berdasarkan indeks masa denag aktifitas fisik.

2. Mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana (zat gula).

3. Menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, seperti:

a. Jerohan: hati, limpa, babat, usus, paru otak, jantung

b. Sari laut: udang, kerang, remis, kepiting

c. Makanan kaleng: ikan sarden, cornet beef

d. Ekstrak daging: kaldu

e. Unggas: bebek, angsa, burung dara, ayam.

f. Buah – buahan: durian, alpokat, nanas, air kelapa, melinjo, dan emping

melinjo

4. Menghindari alkohol : bir, wiski, anggur, tape, brem, tuak, dan minuman

hasil fermentasi.
5. Membatasi konsumsi protein hingga 15% dari total kolori.

6. Membatasi konsumsi lemak jenuh dan tidak jenuh (santan, daging berlemak,

mentega dan makanan menggunakan minyak) hanya 15% dari total kalori.

7. Cukup kebutuhan air minum. (Vitahealth. 2005)

D. Macam-macam Pemeriksaan Asam Urat

1. Pemeriksaan holistik

Adalah pemeriksaan yannng menyeluruh dimana pemeriksaan dilakukan dari

kapan mulai nyeri, bagaimana bisa muncul nyeri ditempat atau jalan, selain itu

dilihat dari faktor turunan, baru setelah itu ditegakkan diagnosis

2. Pemeriksaan Enzimatis

Adalah pemeriksaan asam urat dengan metode enzimatis dimana nilai

normalnya menurut tes enzimatis maksimal 7mg%.

3. Pemeriksaan dengan tehnik biasa

Kadar asam urat normal menurut tes dengan tehnik biasa maksimal 8mg%.

Anda mungkin juga menyukai