SWL (Safe Working Load) atau biasa disebut dengan beban kerja aman adalah beban maksimum
yang dapat diangkat oleh suatu crane dengan cara mengikatnya pada sling. Sling tidak digunakan
untuk mengangkat benda yang beratnya melebihi dari SWL.
Span merupakan panjang girder atau panjang yang tidak ditumpu oleh struktur yang lain atau biasa
disebut dengan lintasan untuk hoist.
Tinggi Lifting merupakan kemampuan total tinggi suatu crane untuk mengangkat beban yang akan
dipindahkan. Dapat diketahui dengan cara (tinggi crane – tinggi balok + tinggi hook).
Kecepatan Lifting kecepatan suatu crane yang dapat mengangkat beban yang diberikan dengan
menggunakan hoist. Kecepatan angkat ini berbanding lurus dengan penggunaan motornya, apabila
kecepatan semakin tinggi maka daya motor dan listrik yang dibutuhkan juga semakin besar.
Kecepatan Journey merupakan kecepatan suatu crane untuk bergerak maju dan mundur.
Kecepatan Transversal merupakan kemampuan kecepatan suatu hoist untuk melakukan
pergerakan kanan dan kiri.
Berikut adalah data hoist yang di gunakan :
Material
Material yang digunakan untuk perancangan Overhead Crane ialah sebagai berikut :
Material = ASTM A36 Steel
Ultimate Strength (σu) = 400 MPa = 400 N/mm²
Yield Strength (σy) = 250 MPa = 250 N/mm²
Modulus of Elasticity = 200 Gpa = 200,000 N/mm
Keterangan :
= 166.667
12192 mm
M max
1 1 Panjang 205
Lebar 12
2 Panjang 205
2 3 Lebar 12
3 Panjang 205
Lebar 12
4
4 Panjang 205
Lebar 12
12 205
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑁𝑎 = +
2 2
= 108.5
Keterangan :
P : panjang span ( mm)
L : lebar profil main girder (mm)
T : tinggi profil main girder ( mm)
ρ : density material main girder ( kg/mm3)
Gaya profil main girder
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya profil yang digunakan
untuk main girder. Yaitu dengan cara mengalikan berat profil dengan gaya gravitasi sebesar 9,81
m/s2.
𝐹 = 𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝑥 𝑔
𝐹 = 941,75 𝑥 9,81
𝐹 = 9238,65 𝑁
Keterangan :
W profil : berat profil main girder ( kg)
G : gaya gravitasi (9,81 m/s2)
𝑞 = 0,75 𝑁/𝑚𝑚
𝑞𝑥𝑙
𝑅=𝑣=
2
0,75 𝑥 12192
𝑅=𝑣=
2
𝑅 = 𝑣 = 4619,32 𝑁
Keterangan :
q : beban terdistribusi merata (N/mm)
F : gaya profil main girder (N)
l : panjang span (mm)
Perhitungan momen maksimum
𝑞 𝑥 𝑙2
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
8
0,75𝑥 (12192)2
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
8
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 13935456 𝑁𝑚𝑚
Keterangan :
q : beban terdistribusi merata (N/mm)
l : panjang span ( mm)
Tegangan actual
Merupakan sebuah tegangan yang diperoleh dari perbandingan antara momen maksimum
dengan modulus elastisitas perancangan profil secara actual.
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝑊𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
13935456 𝑁𝑚𝑚
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 =
656.845 𝑚𝑚3
𝑁
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 21215,74
𝑚𝑚2
Keterangan :
W actual : modulus elastisitas profil (mm2)
Deformasi maksimal
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya deformasi maksimal yang terjadi
pada main girder ketika sistem kerja crane berjalan. Dalam perhitungan ini diperlukan nilai dari
modulus elastisitas material ASTM A36. Nilai nya adalah 200 Gpa. Satuan diubah ke dalam
Mpa sehingga 200.000 Mpa.
(5 𝑥 𝑞 𝑥 𝑙 2 )
𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
384 𝑥 𝐸 𝑥 𝐼
625051653,12
𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
384 𝑥 200 𝑥 301166683.3
𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 2.7 𝑥 10−8 𝑚𝑚
Keterangan :
E : Modulus elastisitas material (Mpa)
I : inersia total profil (mm4)
PERHITUNGAN END TRUCK
Crane yang akan dibuat adalah double girder, maka perhitunganya adalah:
= 76103,52 x 2000⁄4
= 38051760
Menghitung Modulus pada End truck
Mmax
Wreq =
a
38051760
Wreq =
166.667
= 228310,103 mm3
= 228,310 cm3
PERHITUNGAN PROFIL END TRUCK
Setelah melakukan perhitungan dan didapat nilai Wreq, maka selanjutnya adalah mencari
ukuran / dimensi pada end truck dengan cara membandinkan besar nilai dari Wreq dengan Wact.
Dengan ketentuan dimana Wact harus lebih besar dari Wreq, akan tetapi prosentase nilai
kelebihanya maksimal 10% dari nilai Wreq.
1 1 Panjang 125
Lebar 12
2 Panjang 125
2
3 Lebar 12
3 Panjang 125
Lebar 12
4
4 Panjang 125
Lebar 12
12 125
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑁𝑎 = +
2 2
= 68,5
No Luas Jarak NA ℎ3 𝐵 = 𝑎 𝑥 𝑑2 𝐴𝑥𝐵
(mm2) (mm) 𝐴= 𝐵𝑥 𝑚𝑚3
12
Keterangan :
P : panjang span ( mm)
L : lebar profil main girder (mm)
T : tinggi profil main girder ( mm)
ρ : density material main girder ( kg/mm3)
𝐹 = 𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝑥 𝑔
𝐹 = 94,2 𝑥 9,81
𝐹 = 864,756 𝑁
Keterangan :
W profil : berat profil main girder ( kg)
G : gaya gravitasi (9,81 m/s2)
q = F⁄l
= 864,756 ⁄2000
= 0,43 N⁄mm
Mmax = 𝑃𝑎
= Fxa
= 550 x 864,756
= 475615,8
1. Sistem Puli
Pada perencanaan ini dipilih sistem puli 4/1,dengan rumus :
QΣ n (Σ − 1)
𝑧=
Σ n+1 − 1
Dimana :
n =4
q = SWL + 25% over load
= 5000 + 1250
= 6250 kg
Σ = 1,05
Sehingga :
QΣ n (Σ − 1)
𝑧 = n+1
Σ −1
6520 x 1,054 (1,05 − 1)
𝑧=
1,054+1 − 1 Zxb
b E d
𝑧 = 1374,85 𝑘𝑔 .
k 1.5 i D
ζb
𝑃=𝑍𝑥
ζb 𝐸 𝑑
(k)−( ) 𝑥 (𝐷)
1,5√𝑖
Dimana :
ζb = 165 kg/mm2
E = 8000 kg/mm2
k =5
D/d = 31
i = 114
ζb
𝑃=𝑍𝑥
ζb 𝐸 𝑑
(k)−( ) 𝑥 (𝐷)
1,5√𝑖
165
𝑃 = 1374,85 𝑥
165 8000
( 5 )−( ) 𝑥(114)
1,5√114
𝑃 = 13433,7 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
𝑃 = 14000 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
Dari table pemilihan diameter tali baja didapat diameter tali baja adalah 16 mm dengan beban putus
14000 kg/mm2
Dari perencanaan di atas didapat perencanaan :
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑙𝑖 = 20 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑙𝑖 = 20 𝑥 16
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑙𝑖 = 320 𝑚𝑚
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 = 30 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 = 30 𝑥 16
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 = 480 𝑚𝑚
2. Perencanaan Motor
o Daya Motor 1 (Lifting)
Menghitung kebutuhan daya motor yang dibutuhkan crane pada saat crane sedang bekerja
pada keadaan lifting.
Dimana :
Kecepatan angkat ( C ) = 1,8 m/min
Diameter drum = 480 mm
Z = kg
R = 0,25
𝞵 = efiensi daya ( 70%-80% )
SF = safety Faktor (1,25)
Sehingga :
𝐶
𝑅𝑝𝑚(𝑁) = 𝜋𝑥𝑛
1,8
𝑅𝑝𝑚(𝑁) =
480
3,14𝑥(1000)
𝑅𝑝𝑚(𝑁) = 1,194 𝑅𝑝𝑚
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝐹) = 2 𝑥 𝑍
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝐹) = 2 𝑥 1374,85
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝐹) = 2749,7
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 𝐹 𝑥 𝑅
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 2749,7 𝑥 0,25
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 7643,63 𝑁𝑚
2𝜋𝑛𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 60
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 842,955 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 0,842 𝑘𝑊
𝑃
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 𝜇 𝑥 1,25
0,84
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 𝑥 1,25
0,75
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 1,4 𝑘𝑊
Jadi daya motor yang digunakan pada perancangan Overhead Crane ini adalah 1,5 kW,
direncanakan menggunakan katalog CAST IRON TEFC THREE PHASE SQUIRREL CAGE INDUCTION
MOTORS MONARCH GX RANGE 80 - 400L FRAME (415V 50Hz)
3. Daya Motor 2 (Long Travel)
Menghitung kebutuhan daya motor yang dibutuhkan crane pada saat crane sedang bekerja
pada keadaan long travel.
Dimana :
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) = 𝑆𝑊𝐿 + 𝑊 𝑔𝑖𝑟𝑑𝑒𝑟 + 𝑊 𝑒𝑛𝑑𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 + 𝑊 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑝
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) = 5000 + (2 𝑥 94,2) + (941,75𝑥2) + 170
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) = 7241,9 kg
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) + 20% 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 8690,28 𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 𝑍
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 8690,28 𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 17380,56 𝑁
2𝜋𝑛𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 60
2𝑥 3,14 𝑥 0,76 𝑥 1086,285
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) =
60
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 86,41 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,086 𝑘𝑊
Daya efisiensi
μ = efisiensi daya (75% - 80%)
𝑃
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 𝑠𝑓
𝜇
0,086 𝑘𝑊
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 1,25
0,75
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 0,14 𝑘𝑊
Jadi daya motor yang digunakan pada perancangan Overhead Crane ini adalah 0,55 kW, direncanakan
menggunakan katalog CAST IRON TEFC THREE PHASE SQUIRREL CAGE INDUCTION MOTORS MONARCH
GX RANGE 80 - 400L FRAME (415V 50Hz)
4. Daya Motor 3 (Cross Travel)
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑍) = 𝑆𝑊𝐿 + 25% 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑙𝑜𝑎𝑑
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑍) = 5000 + 25% 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑙𝑜𝑎𝑑
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑍) = 6250 𝑘𝑔
𝐶
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) = 𝜋𝑥𝑛
1,2
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) =
480
3,14𝑥(1000)
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) = 0,76 𝑅𝑝𝑚
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 𝑍
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 6250 𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 12500 𝑁
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 𝐹 𝑥 𝑅
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 6250 𝑥 0,25
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 1562,5 𝑁𝑚
2𝜋𝑛𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 60
2𝑥 3,14 𝑥 0,76 𝑥 1562,5
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) =
60
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 124,291 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,12 𝑘𝑊
Daya efisiensi
μ = efisiensi daya (75% - 80%)
𝑃
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 𝑠𝑓
𝜇
0,12 𝑘𝑊
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 1,25
0,75
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 0,2 𝑘𝑊
Jadi daya motor yang digunakan pada perancangan Overhead Crane ini adalah 0,55 kW, direncanakan
menggunakan katalog CAST IRON TEFC THREE PHASE SQUIRREL CAGE INDUCTION MOTORS MONARCH
GX RANGE 80 - 400L FRAME (415V 50Hz)
Perhitungan Poros