Anda di halaman 1dari 23

Perhitungan Struktur

Pembebanan (Beban yang ditanggung girder)


Besar dari beban ini yang nantinya akan ditanggung oleh girder pada Overhead Crane,
pada perencanaan crane ini menggunakan jenis Double Girder.

Berat SWL : 5 ton


Berat Hoist : 0.68 ton
Berat total : 5.68 ton
Over loading : 5.68 + (5.68 x 25% )
7.1 ton
Forceload : 7100 kg x 9.81
69651 N
Karena double girder maka force load dibagi 2, sehingga :
Double girder : 69651/2
34852.5

SWL (Safe Working Load) atau biasa disebut dengan beban kerja aman adalah beban maksimum
yang dapat diangkat oleh suatu crane dengan cara mengikatnya pada sling. Sling tidak digunakan
untuk mengangkat benda yang beratnya melebihi dari SWL.
Span merupakan panjang girder atau panjang yang tidak ditumpu oleh struktur yang lain atau biasa
disebut dengan lintasan untuk hoist.
Tinggi Lifting merupakan kemampuan total tinggi suatu crane untuk mengangkat beban yang akan
dipindahkan. Dapat diketahui dengan cara (tinggi crane – tinggi balok + tinggi hook).
Kecepatan Lifting kecepatan suatu crane yang dapat mengangkat beban yang diberikan dengan
menggunakan hoist. Kecepatan angkat ini berbanding lurus dengan penggunaan motornya, apabila
kecepatan semakin tinggi maka daya motor dan listrik yang dibutuhkan juga semakin besar.
Kecepatan Journey merupakan kecepatan suatu crane untuk bergerak maju dan mundur.
Kecepatan Transversal merupakan kemampuan kecepatan suatu hoist untuk melakukan
pergerakan kanan dan kiri.
Berikut adalah data hoist yang di gunakan :
Material

Material yang digunakan untuk perancangan Overhead Crane ialah sebagai berikut :
Material = ASTM A36 Steel
Ultimate Strength (σu) = 400 MPa = 400 N/mm²
Yield Strength (σy) = 250 MPa = 250 N/mm²
Modulus of Elasticity = 200 Gpa = 200,000 N/mm

Keterangan :

o σu = Ultimate Strength, merupakan tegangan maksimum dari suatu material yang


material tersebut dapat menahan saat sedang diregangan atau ditarik sebelum terjadinya
patah.
o σy = Yield Strength, merupakan tegangan luluh. Tegangan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Titik awal sebuah material
terdeformasi secara plastis.
Perencanaan Main Girder
Main Girder yang dimaksud disini yaitu profil ditumpu pada sisi kanan dan sisi kiri oleh
End Carriage. Main Girder ini adalah bagian yang dilintasi oleh Hoist. Dan mengalami
pembebanan tepat dibagian tengah.
Tegangan ijin
𝛾𝑦
𝛾𝑎 = (𝑠𝑓 𝑥 𝐾) Keterangan
𝛾y : Titik yield atau titik luluh (𝑁⁄𝑚𝑚2 )
250 Sf : Safety Faktor, angka ketetapan (1.5)
𝛾𝑎 =
(1.5 𝑥 1) k : Faktor Koreksi Material (1)

= 166.667

12192 mm

M max

Gaya Geser Single Girder


Fdesain = 𝑚 𝑥 𝑎
Keterangan :
Fdesain : Gaya yang bekerja pada girder (kN)
m : Pdesain (ton)
a : Percepatan Gravitasi (𝑚⁄𝑠 2 )
Didapatkan :
Fdesain = 𝑚 𝑥 𝑎
= 7,1 ton x 9,81 𝑚⁄𝑠 2
= 7100 kg x 9,81
= 69,651 N = 0,069 kN
Momen Maksimum Keterangan
(𝐹 𝑥 𝑙) Mmax
𝑚 𝑚𝑎𝑥 = : Momen Maksimum (kN.mm)
4 Fdesain : Gaya yang bekerja pada girder (kN)
(34852.5 𝑥 12192 𝑚𝑚) L : panjang girder yang tidak ditumpu/span (mm)
𝑚 𝑚𝑎𝑥 =
4
= 106230420 Nmm

Modulus Pada Girder


Keterangan
𝑀 𝑚𝑎𝑥
𝑊 𝑟𝑒𝑔 =
𝛾𝑎 Mmax : Momen Maksimum (kN.mm)

106230420 Wreq : Modulus yang harus dimiliki oleh girder (cm3)


𝑊 𝑟𝑒𝑔 =
166.67
= 637369.77 mm3
= 637.369 cm3
Dimensi Profil Girder ( Main Girder )

Setelah melakukan perhitungan didapat nilai dari modulus require(Wreq) atau


merupakan modulus yang diperlukan untuk menahan suatu beban dan harus terpenuhi.
Maka selanjutnya untuk mencari ukuran / dimensi dari profil girder pelintang sisi (Main
Girder) dapat membandingkan besar nilai dari Modulus Require (Wreq) dengan Modulus
Aktual (Wact). Dengan ketentuan Modulus Aktual (Wact) harus lebih besar dari Modulus
Require (Wreq), namun prosentase nilai kelebihannya maksimal 10% dari nilai Wreq.

1 1 Panjang 205
Lebar 12
2 Panjang 205
2 3 Lebar 12
3 Panjang 205
Lebar 12
4
4 Panjang 205
Lebar 12

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 1 = 205 𝑥 12 = 2460


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 2 = 205 𝑥 12 = 2460
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 3 = 205 𝑥 12 = 2460
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 4 = 205 𝑥 12 = 2460

12 205
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑁𝑎 = +
2 2
= 108.5

No Luas Jarak NA ℎ3 𝐵 = 𝑎 𝑥 𝑑2 𝐴𝑥𝐵


(mm2) (mm) 𝐴= 𝐵𝑥 𝑚𝑚3
12

1 2460 108.5 29520 28959735 28989255


2 2460 0 8615125 0 8615125
3 2460 0 8615125 0 8615125
4 2460 108.5 29520 28959735 28989255
JUMLAH 75208760
ℎ1 + ℎ3 + ℎ4
𝑁𝑎 =
2
= 114.5 W actual > W req
𝐴𝑥𝐵 Perhitungan Besar profil
𝑊 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑎
1000
75208760
𝑊 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 114.5
1000
𝑊 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 656.845 𝑐𝑚3
Perhitungan Akibat Berat Sendiri
Perhitungan Berat Profile
Ukuran profil main girder yang telah dirancang selanjutnya dihitung beratnya. Yaitu dengan cara
mengalikan panjang span, lebar main girder (b), tinggi main girder(h) serta density (massa jenis )
dari material yang digunakan main girder. Untuk perancangan crane ini materialnya adalah
ASTM A 36 sehingga nilai density nya adalah 7,85 g/cm3.
1. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 12192 𝑥 205 𝑥 12 𝑥 0,00000785 = 235,43 kg
2. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 12192 𝑥 12 𝑥 205 𝑥 0,00000785 = 235,43 kg
3. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 12192 𝑥 12 𝑥 205 𝑥 0,00000785 = 235,43 kg
4. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 12192 𝑥 205 𝑥 12 𝑥 0,00000785 = 235,43 kg
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 941,75 kg

Keterangan :
P : panjang span ( mm)
L : lebar profil main girder (mm)
T : tinggi profil main girder ( mm)
ρ : density material main girder ( kg/mm3)
 Gaya profil main girder
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya profil yang digunakan
untuk main girder. Yaitu dengan cara mengalikan berat profil dengan gaya gravitasi sebesar 9,81
m/s2.

𝐹 = 𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝑥 𝑔
𝐹 = 941,75 𝑥 9,81
𝐹 = 9238,65 𝑁
Keterangan :
W profil : berat profil main girder ( kg)
G : gaya gravitasi (9,81 m/s2)

 Beban distribusi merata


Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya beban yang terdistribusi merata
sepanjang span. Caranya adalah dengan perbandingan antara gaya profil dengan panjang
span dari crane
𝐹
𝑞= 𝑙
9238,65 𝑁
𝑞=
12192 𝑚𝑚

𝑞 = 0,75 𝑁/𝑚𝑚

𝑞𝑥𝑙
𝑅=𝑣=
2

0,75 𝑥 12192
𝑅=𝑣=
2

𝑅 = 𝑣 = 4619,32 𝑁

Keterangan :
q : beban terdistribusi merata (N/mm)
F : gaya profil main girder (N)
l : panjang span (mm)
 Perhitungan momen maksimum
𝑞 𝑥 𝑙2
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
8
0,75𝑥 (12192)2
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
8
𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 13935456 𝑁𝑚𝑚

Keterangan :
q : beban terdistribusi merata (N/mm)
l : panjang span ( mm)

 Tegangan actual
Merupakan sebuah tegangan yang diperoleh dari perbandingan antara momen maksimum
dengan modulus elastisitas perancangan profil secara actual.

𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝑊𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
13935456 𝑁𝑚𝑚
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 =
656.845 𝑚𝑚3
𝑁
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 21215,74
𝑚𝑚2

Keterangan :
W actual : modulus elastisitas profil (mm2)
 Deformasi maksimal
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya deformasi maksimal yang terjadi
pada main girder ketika sistem kerja crane berjalan. Dalam perhitungan ini diperlukan nilai dari
modulus elastisitas material ASTM A36. Nilai nya adalah 200 Gpa. Satuan diubah ke dalam
Mpa sehingga 200.000 Mpa.
(5 𝑥 𝑞 𝑥 𝑙 2 )
𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
384 𝑥 𝐸 𝑥 𝐼
625051653,12
𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 =
384 𝑥 200 𝑥 301166683.3
𝐷𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 2.7 𝑥 10−8 𝑚𝑚

Keterangan :
E : Modulus elastisitas material (Mpa)
I : inersia total profil (mm4)
PERHITUNGAN END TRUCK
Crane yang akan dibuat adalah double girder, maka perhitunganya adalah:

Menghitung Beban End Truck


𝑊 = ((𝑆𝑊𝐿 + ℎ𝑜𝑖𝑠𝑡)𝑥1,2) + 𝑊𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑔𝑖𝑟𝑑𝑒𝑟
𝑊 = ((5000 𝑘𝑔 + 680)𝑥1,2) + 941,75
𝑊 = ((5680)𝑥1,2) + 941,75
𝑊 = 6816 + 941,75
𝑊 = 7757,75 𝑘𝑔
Menghitung Gaya End Truck
𝐹 = 𝑊. 𝑔
𝐹 = 7757,75 𝑘𝑔 𝑥 9,81
𝐹 = 76103,52 𝑁
Menghitung Momen Maksimum
Mmax = 𝑃𝑎
= Fxa
= 76103,52 x 2000⁄4

= 76103,52 x 2000⁄4
= 38051760
Menghitung Modulus pada End truck
Mmax
Wreq =
a
38051760
Wreq =
166.667
= 228310,103 mm3
= 228,310 cm3
PERHITUNGAN PROFIL END TRUCK
Setelah melakukan perhitungan dan didapat nilai Wreq, maka selanjutnya adalah mencari
ukuran / dimensi pada end truck dengan cara membandinkan besar nilai dari Wreq dengan Wact.
Dengan ketentuan dimana Wact harus lebih besar dari Wreq, akan tetapi prosentase nilai
kelebihanya maksimal 10% dari nilai Wreq.

1 1 Panjang 125
Lebar 12
2 Panjang 125
2
3 Lebar 12
3 Panjang 125
Lebar 12
4
4 Panjang 125
Lebar 12

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 1 = 125 𝑥 12 = 1500


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 2 = 125 𝑥 12 = 1500
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 3 = 125 𝑥 12 = 1500
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 4 = 125 𝑥 12 = 1500

12 125
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑁𝑎 = +
2 2
= 68,5
No Luas Jarak NA ℎ3 𝐵 = 𝑎 𝑥 𝑑2 𝐴𝑥𝐵
(mm2) (mm) 𝐴= 𝐵𝑥 𝑚𝑚3
12

1 1500 68,5 18000 7038375 7056375


2 1500 0 19531225 0 19531225
3 1500 0 19531225 0 19531225
4 1500 68,5 18000 7038375 7056375
JUMLAH 18019000
ℎ1 + ℎ3 + ℎ4
𝑁𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
2
= 74,5 W actual > W req
𝐴𝑥𝐵 Perhitungan Besar profil
𝑊 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑎
1000
18019000
74,5
𝑊 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 =
1000
𝑊 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = 241,86 𝑐𝑚3
Perhitungan Akibat Berat Sendiri
Perhitungan Berat Profile
Ukuran profil End truck yang telah dirancang selanjutnya dihitung beratnya. Yaitu dengan cara
mengalikan panjang span, lebar End truck (b), tinggi (h) serta density (massa jenis ) dari material
yang digunakan end truck. Untuk perancangan crane ini materialnya adalah ASTM A 36
sehingga nilai density nya adalah 7,85 g/cm3.
1. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 2000 𝑥 125 𝑥 12 𝑥 0,00000785 = 23,55 kg
2. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 2000 𝑥 125 𝑥 12 𝑥 0,00000785 = 23,55 kg
3. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 2000 𝑥 125 𝑥 12 𝑥 0,00000785 = 23,55 kg
4. 𝑃𝑥𝑙𝑥𝑡𝑥𝜌 = 2000 𝑥 125 𝑥 12 𝑥 0,00000785 = 23,55 kg
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 94,2 kg

Keterangan :
P : panjang span ( mm)
L : lebar profil main girder (mm)
T : tinggi profil main girder ( mm)
ρ : density material main girder ( kg/mm3)

 Gaya profil Endtruck


Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya gaya profil yang digunakan
untuk End truck. Yaitu dengan cara mengalikan berat profil dengan gaya gravitasi sebesar 9,81
m/s2.

𝐹 = 𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝑥 𝑔
𝐹 = 94,2 𝑥 9,81
𝐹 = 864,756 𝑁
Keterangan :
W profil : berat profil main girder ( kg)
G : gaya gravitasi (9,81 m/s2)
q = F⁄l

= 864,756 ⁄2000

= 0,43 N⁄mm

Mmax = 𝑃𝑎
= Fxa
= 550 x 864,756
= 475615,8

𝛥𝑚𝑎𝑥 = 𝑃𝑎⁄24 𝐸 𝐼 ( 3𝑙 2 – 4a2 )

= 475615,8⁄24 𝑥 200000 𝑥 18019000 ( 3 𝑥 20002 – 4 x 5502 )


= 0,05977 mm
Perencanaan Tali Baja

1. Sistem Puli
Pada perencanaan ini dipilih sistem puli 4/1,dengan rumus :

QΣ n (Σ − 1)
𝑧=
Σ n+1 − 1
Dimana :
n =4
q = SWL + 25% over load
= 5000 + 1250
= 6250 kg
Σ = 1,05
Sehingga :

QΣ n (Σ − 1)
𝑧 = n+1
Σ −1
6520 x 1,054 (1,05 − 1)
𝑧=
1,054+1 − 1 Zxb
b E d
𝑧 = 1374,85 𝑘𝑔  .
k 1.5 i D

o Beban Putus Tali Baja


Direncanakan menggunakan jenis tali baja 6 x 19 + 1fc,dengan rumus:

ζb
𝑃=𝑍𝑥
ζb 𝐸 𝑑
(k)−( ) 𝑥 (𝐷)
1,5√𝑖
Dimana :
ζb = 165 kg/mm2
E = 8000 kg/mm2
k =5

D/d = 31

i = 114
ζb
𝑃=𝑍𝑥
ζb 𝐸 𝑑
(k)−( ) 𝑥 (𝐷)
1,5√𝑖
165
𝑃 = 1374,85 𝑥
165 8000
( 5 )−( ) 𝑥(114)
1,5√114

𝑃 = 13433,7 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
𝑃 = 14000 𝑘𝑔/𝑚𝑚2

Dari table pemilihan diameter tali baja didapat diameter tali baja adalah 16 mm dengan beban putus
14000 kg/mm2
Dari perencanaan di atas didapat perencanaan :
 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑙𝑖 = 20 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑙𝑖 = 20 𝑥 16
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑢𝑙𝑖 = 320 𝑚𝑚
 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 = 30 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 = 30 𝑥 16
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 = 480 𝑚𝑚

2. Perencanaan Motor
o Daya Motor 1 (Lifting)

Menghitung kebutuhan daya motor yang dibutuhkan crane pada saat crane sedang bekerja
pada keadaan lifting.
Dimana :
Kecepatan angkat ( C ) = 1,8 m/min
Diameter drum = 480 mm
Z = kg
R = 0,25
𝞵 = efiensi daya ( 70%-80% )
SF = safety Faktor (1,25)
Sehingga :
𝐶
 𝑅𝑝𝑚(𝑁) = 𝜋𝑥𝑛
1,8
𝑅𝑝𝑚(𝑁) =
480
3,14𝑥(1000)
𝑅𝑝𝑚(𝑁) = 1,194 𝑅𝑝𝑚

 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝐹) = 2 𝑥 𝑍
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝐹) = 2 𝑥 1374,85
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝐹) = 2749,7

 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 𝐹 𝑥 𝑅
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 2749,7 𝑥 0,25
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 7643,63 𝑁𝑚

2𝜋𝑛𝑡
 𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 60
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 842,955 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 0,842 𝑘𝑊

𝑃
 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 𝜇 𝑥 1,25
0,84
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 𝑥 1,25
0,75
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 = 1,4 𝑘𝑊

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 1000 𝑥 60


 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 (𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘) = 2 𝑥 𝜋 𝑥 1000
1,4 𝑥 1000 𝑥 60
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 (𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘) =
2 𝑥 3,14 𝑥 1000
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 (𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘) = 13,42 𝑁𝑚

Jadi daya motor yang digunakan pada perancangan Overhead Crane ini adalah 1,5 kW,
direncanakan menggunakan katalog CAST IRON TEFC THREE PHASE SQUIRREL CAGE INDUCTION
MOTORS MONARCH GX RANGE 80 - 400L FRAME (415V 50Hz)
3. Daya Motor 2 (Long Travel)
Menghitung kebutuhan daya motor yang dibutuhkan crane pada saat crane sedang bekerja
pada keadaan long travel.
Dimana :
 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) = 𝑆𝑊𝐿 + 𝑊 𝑔𝑖𝑟𝑑𝑒𝑟 + 𝑊 𝑒𝑛𝑑𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 + 𝑊 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑝
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) = 5000 + (2 𝑥 94,2) + (941,75𝑥2) + 170
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) = 7241,9 kg
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛(𝑍) + 20% 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 = 8690,28 𝑘𝑔

Kecepatan angkat ( C ) = 1,2 m/menit


Diameter gear = 320 mm
Diameter drum = 480 mm
Sehingga ;
𝐶
 𝑅𝑝𝑚 (𝑁) = 𝜋𝑥𝑛
1,2
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) =
480
3,14𝑥( )
1000
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) = 0,76 𝑅𝑝𝑚

 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 𝑍
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 8690,28 𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 17380,56 𝑁

 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 𝐹 𝑥 𝑅 𝑥 0,25


𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 8690,28 𝑥 0,25 𝑥 0,25
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 1086,285 𝑁𝑚

2𝜋𝑛𝑡
 𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 60
2𝑥 3,14 𝑥 0,76 𝑥 1086,285
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) =
60
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 86,41 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,086 𝑘𝑊
Daya efisiensi
μ = efisiensi daya (75% - 80%)

sf = safety factor (1,25)

𝑃
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 𝑠𝑓
𝜇
0,086 𝑘𝑊
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 1,25
0,75
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 0,14 𝑘𝑊

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 1000 𝑥 80


𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 =
2𝜋1000
0,14 𝑥 1000 𝑥 80
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 =
2 𝑥 3,14 𝑥 1000
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 = 1,82 𝑁𝑚

Jadi daya motor yang digunakan pada perancangan Overhead Crane ini adalah 0,55 kW, direncanakan
menggunakan katalog CAST IRON TEFC THREE PHASE SQUIRREL CAGE INDUCTION MOTORS MONARCH
GX RANGE 80 - 400L FRAME (415V 50Hz)
4. Daya Motor 3 (Cross Travel)
 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑍) = 𝑆𝑊𝐿 + 25% 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑙𝑜𝑎𝑑
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑍) = 5000 + 25% 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑙𝑜𝑎𝑑
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑍) = 6250 𝑘𝑔

Kecepatan angkat ( C ) = 1,2 m/menit


Diameter gear = 320 mm
Diameter drum = 480 mm

𝐶
 𝑅𝑝𝑚 (𝑁) = 𝜋𝑥𝑛
1,2
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) =
480
3,14𝑥(1000)
𝑅𝑝𝑚 (𝑁) = 0,76 𝑅𝑝𝑚

 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 𝑍
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 2 𝑥 6250 𝑘𝑔
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝐹) = 12500 𝑁

 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 𝐹 𝑥 𝑅
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 6250 𝑥 0,25
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 (𝑇) = 1562,5 𝑁𝑚

2𝜋𝑛𝑡
 𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 60
2𝑥 3,14 𝑥 0,76 𝑥 1562,5
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) =
60
𝐷𝑎𝑦𝑎 (𝑃) = 124,291 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,12 𝑘𝑊
Daya efisiensi
μ = efisiensi daya (75% - 80%)

sf = safety factor (1,25)

𝑃
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 𝑠𝑓
𝜇
0,12 𝑘𝑊
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 𝑥 1,25
0,75
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 0,2 𝑘𝑊

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑥 1000 𝑥 80


𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 =
2𝜋1000
0,2 𝑥 1000 𝑥 80
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 =
2 𝑥 3,14 𝑥 1000
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 = 2,547 𝑁𝑚

Jadi daya motor yang digunakan pada perancangan Overhead Crane ini adalah 0,55 kW, direncanakan
menggunakan katalog CAST IRON TEFC THREE PHASE SQUIRREL CAGE INDUCTION MOTORS MONARCH
GX RANGE 80 - 400L FRAME (415V 50Hz)
Perhitungan Poros

Anda mungkin juga menyukai