Anda di halaman 1dari 2

Materi Leaflet dan Poster

Tujuan dari minum obat secara teratur dan kontrol obat pada pasien gangguan jiwa adalah
untuk mencegah kekambuhan terutama bagi pasien rawat jalan. Namun terkadang setelah
keluar dari rumahsakit, klien menjadi tidak teratur dalam meminum obat. Hal ini disebabkan
oleh beberapa alasan, diantaranya klien merasa sudah sembuh dan tidak membutuhkan obat,
merasa bosan dengan pengobatan karena membutuhkan waktu yang lama, adanya efek
samping obat yang mengganggu klien, tidak nyaman dengan jumlah dan dosis obat, lebih
memilih untuk melakukan pengobatan tradisional dan tidak adanya dukungan dari keluarga
untuk memantau kepatuhan klien meminum obat.

Keluarga merupakan orang-orang yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap paling
banyak tahu tentang kondisi yang dialami pasien serta dianggap paling banyak memberi
pengaruh pada pasien. Sehingga peran keluarga sangat penting artinya dalam perawatan dan
penyembuhan pasien

1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari


2. Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan suatu
kegiatan, misalnya: makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll.
3. meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jika klien mulai menyendiri atau
berbicara sendiri
4. mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya:
pengajian, kerja bakti dll
5. berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat
dilakukan pasien.
6. mengontrol kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter
7. Jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan empati.
Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.
8. kontrol suasana lingkungan/pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah
9. mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhansegera kontrol ke
dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat habis.

Kekambuhan emosi (emotional relapse)

Perasaan Gelisah, tidak bertoleransi (intolerant), cepat marah, keras kepala (defensiveness),
suasana hati yang berubah-ubah (mood swings), mengisolasi diri, merasa tidak membutuhkan
pertolongan, pola makan yang buruk, pola tidur yang buruk.

1. Kekambuhan mental (mental relapse)


Memikirkan orang, tempat, dan benda-benda yang sering digunakan
– Memikirkan kesenangan yang didapat sewaktu memakai
– Berbohong
– Bergaul dengan teman yang dulu menggunakan narkoba
– Mambayangkan saat memakai
– Berpikir untuk relapse
– Merencanakan waktu relapse

Kekambuhan fisik (physical relapse)

Anda mungkin juga menyukai