Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih, pembuangan
limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem pemipaan
digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang
kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari
sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam
pendistribusian minyak ataupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit
tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan,
bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya.
Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-
mesin dan lain – lain.
Dengan adanya sistem instalasi pemipaan di dalam rumah ataupun gedung dan industri
dapat memudahkan segala keperluan yang membutuhkan alat plumbing, seperti : kamar mandi,
wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa
gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan lain
sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam laporan ini terdapat beberapa rumusan masalah yang terkandung di dalamnya,
antara lain :
1. Apa saja jenis dan fungsi pipa?
2. Alat-alat apa saja yang digunakan saat melakukan instalasi pipa?
3. Bagaiman cara membuat klaim lait pada pipa ?
4. Bagaimana cara pemotongan dan penguliran pipa?
5. Bagaimana langkah-langkah proses penginstalasian pipa?
1.3 Tujuan

Laporan ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu :


1. Mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari pipa
2. Mengenal alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing
3. Memahami cara membuat klaim kait untuk pipa
4. Memahami cara pemotongan dan penguliran pipa
5. Mengetahui langkah-langkah proses penginstalasian pipa
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Defenisi Pipa
Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk
memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun
serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk
pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat pada bangunan untuk segala keperluan
alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat
buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.

2.2 Jenis dan Fungsi Pipa


Jenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam bangunan maupun
diluar bangunan adalah:
a. Pipa galvanis
Pipa galvanis merupakan pipa yang sering digunakan untuk mengalirkan air bersih.
b. Pipa besi tuang
Pipa besi tuang dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangaan digunakan untuk instalasi air
bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ∅2” – 15” dengan panjang 3-6 m.
c. Pipa tembaga
Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran
Dan pembuangan dipakai untuk instalasi air
bersih, terutama untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan bahan pengantar panas
yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.
d. Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)
Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air bersih
maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :
1. Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja
10 kg/cm2.
2. Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2
3. Kelas D (VU) dengan tekanan kerja
5 kg/cm2.
4. Kelas C untuk saluran kabel listrik.
5. Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW (VP) and AZ
digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi
pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan
untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC
kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan.
2.3 Alat-alat yang diperlukan untuk Praktek Plumbing
Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat
untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan
pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :
a. Alat Pemberi Tanda
1. Penggores baja
Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores
sebagai penandaan pengukuran pada pipa.
b. Alat Sambung
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena keterbatasan
panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik, maka dalam
pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan pipa. Adapun
macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :
1. Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)
Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
Memakai ulir dalam

2. Elbow Galvanis
Digunakan untuk membelokkan aliran
Menggunakan ulir dalam

3. Elbow PVC
Digunakan untuk membelokkan aliran pada pipa pvc
4. Bend
Digunakan untuk membelokkan arah aliran Beradius besar
5. Tee Stuck
Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

6. Reducer Elbow
Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan

7. Reducer Socket
Digunakan untuk memperkecil aliran

8. Cross
Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

9. Barrel Union
Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

10. Dop ( F )
Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

11. Plug
Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

12. Stop Kran ( Gate Valve )


Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung
Dipasang sebelum meteran
Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

13. Kran
digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu
14. Bushis
Digunakan untuk menyambung 2 buah
pipa yang berlainan ukuran diameternya
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan
ulir dalam pada sisi dalam

c. Alat Ukur
1. Siku-siku
Terbuat dari baja atau stainless, mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa kesikuan
dari alat kerja atau benda-benda kerja.

2. Roll meter
Digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.

d. Alat Pemotong
1. Gergaji Besi
Mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang mempunyai
dua sisi.

2. Pipe cutter ( pipa galvanis )


Digunakan untuk memotong pipa tegak
lurus terhadap sumbu panjang pipa.

3. Boring Reamer
Berbentuk seperti bor tangan yang berguna untuk membersihkan bram pada bagian dalam
pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

e. Alat Ulir
1. Snay ( alat untuk mengulir )
Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk
membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir.

f. Alat Penjepit
1. Three Stand
Alat ini terbuat dari besi campur baja yang dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum agar
dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung, kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat
untuk menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang, maka alat ini disertai alat
untuk penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.
2. Ragum Pipa
a. Alat ini berguna terbuat dari baja dan gunnya untuk menjepit benda kerja.
g. Alat Penunjang
1. Sikat kawat
Berguna untuk membersihkan bram setelah diulir dan membersihkam benda
kerja.
2. Kunci pipa
Digunakan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan pipa.

2.4 Teori Khusus

Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :


1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya
2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting
3. Dari pusat fitting ke ujung uliran
4. Dari ujung uliran ke ujung uliran

Panjang Uliran Pipa Besi Tuang


Ukuran Pipa Panjang Uliran
Ø ½” 1,5cm
Ø ¾” 1,7cm
Ø 1” 1,9cm
Cara Perhitungan Panjang Pipa

Berikut ini adalah rumus untuk menentukan panjang dimensi jalur pipa.
< A+ < B = 90˚
Sin A = a/c
Cos A = b/c
Tg A = a/b

Luas segitiga = ½.a/b

2.5 Keselamatan Kerja


Ada beberapa alat safety yang digunakan pada saat praktek plumbing, yaitu :
a. Alat Pelindung Diri
1. Pakaian kerja standar, digunakan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya seperti tubuh
teriris dan lain sebagainya
2. Kacamata Safety, digunakan untuk melindungi mata dari potensi bahaya seperti mata
kemasukan beram
3. Sepatu Safety, digunakan untuk melindungi kaki dari potensi bahaya seperti kaki terjepit, kaki
tertimpa benda berat dan kaki tertusuk benda tajam
4. Cutton gloves, digunakan untuk melindungi tangan dari potensi bahaya seperti teriris beram
b. Area Kerja
1. Pastikan intensitas cahaya cukup yaitu sekitar 200-500 lux
2. Tidak ada air atau oli yang tergenang
3. Tidak ada benda-benda yang berserakan di lantai
4. Kelembapan area kerja sekitar 40%-50%
5. Kebisingan area kerja sekitar 85 dBA

c. Potensi Bahaya
1. Tangan teriris beram hasil penguliran
2. Mata kemasukan beram
3. Terpeleset
4. Tangan terjepit ragum
BAB III
JOB yang DIKERJAKAN

3.1 Membuat Klaim Kait Pipa


3.1.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gergaji Besi
2. Meteran
3. Ragum
4. Siku
5. Penggores Baja
6. Palu Kayu
7. Palu Konde

b. Bahan
1. Plat strip dengan tebal ±3mm

3.1.2 Langkah Kerja


Adapun langkah-langkah kerja untuk job membuat klaim kait adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan alat dan bahan untuk kebutuhan job membuat klaim kait.
2. Potong plat strip dengan menggunakan gergaji besi, ukuran panjangnya 15cm.
3. Selesai dipotong lukiskan ukurannya dengan memekai penggores baja dan siku, ukurannya
sesuai gambar kerja.
4. Lakukan pengecekan untuk ketepatan ukurannya jangan lebih atau kurang.
5. Setelah semua ukurannya pas dilanjutkan memotong dengan menggunakan gergeji besi.
6. Usahakan penggergajiannya dilakukan secara hati-hati jangan buru-buru agar semua
ukurannya pas.
7. Selesai proses penggergajian dilanjutkan pelengkungan kait menggunakan ukuran pipa Ø1/2”.
8. Ditimpa dengan menggunakan pulu kayu dan palu konde.
9. Dalam melakukan proses nomor 7 sangat dibutuhkan kesabaran agar lengkungan kaitnya
benar-benar pas dengan pipa Ø1/2”.
10. Jika semua langkah di atas dilakukan dengan benar maka selesai sudah untuk job membuat
klaim kait.
11. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.
3.1.3 Gambar Kerja

Gambar kerja 1

Gambar kerja 2
3.2 Memotong dan Mengulir Pipa
3.2.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Gergaji Besi
2. Pipe Cutter
3. Three Stand
4. Roll meter
5. Boring Reamer
6. Snay
7. Sikat Kawat
8. Penggores Baja

b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”

3.2.2 Langkah Kerja


Adapun langkah-langkah kerja untuk job memotong dan mengulir pipa adalah sebagai
berikut :
Memotong Pipa
1. Persiapkan terlebih dahulu Pipa Ø ½” dan Ø ¾” sebagai bahan yang akan dikerjakan.
2. Jepit pipa diantar dua three stand.
3. Potong uliran yang sudah ada pada kedua ujung pipa dengan menggunakan pipe cutter.
4. Setelah kedua uliran ujung pipa dipotong, gunakan boring reamer untuk membersihkan bram
yang ada dalam pipa.
5. Kemudian ukur pipa tersebut dengan jarak 50cm dan tandai dengan menggunakan penggores
baja.
6. Setelah itu langkah kelima selesai, potong pipa tersebut menggunakan gergaji besi.
7. Dalam memotong usahakan jangan tergesa-gesa agar ukurannya pas.
8. Kemudian ukur kembali dengan jarak 50cm dan tandai menggunakan penggores baja.
9. Setelah itu potong lagi pipa tersebut dengan menggunakan pipe cutter.
10. Bersihkan bram sisa pemotongan dengan boring reamer.
11. Setelah itu potong dengan gergaji besi, begitu juga seterusnya.

Mengulir Pipa
1. Ambil pipa yang sudah dipotong barusan dengan ukuran 50cm.
2. Gunakan ujung yang dipotong dengan pipe cutter sebagai bagian yang akan diulir.
3. Jepit menggunakan three stand
4. Panjang uluran uliran untuk pipa Ø ½” adalah 1,5cm dan pipa Ø ¾” adalah 1,7cm.
5. Gunakan snay yang sesuai dengan ukuran pipa.
6. Ketika sedang berlangsung proses penguliran taruh sedikit oli pada bagian yang sedang di ulir
agar tidak terlalu berat saat ditekan dan juga mata snay tidak patah.
7. Lakukan secara perlahan dan hati-hati.
8. Usakan ukurannya pas.
9. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur

3.3 Membuat Instalasi Pendek Tertutup


3.3.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Pipe Cutter
2. Kunci Pipa
3. Ragum
4. Boring Reamer
5. Siku-siku
6. Roll Meter
7. Socket
8. Elbow
9. Tee Stuck
10. Reducer Socket
11. Barrel Union
12. Bushis
13. Kran

b. Bahan
1. Pipa Ø ½” dan Ø ¾”

3.3.1 Langkah Kerja


Adapun langkah-langkah kerja untuk job membuat instalasi pendek tertutup adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4. Potonglah pipa dengan menggunakan pipe cutter.
5. Gunakan boring reamer untuk membersihkan bram hasil pemotongan.
6. Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai.
Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket penyambung
atau alat sambung lainnya.
7. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
8. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan
penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.
9. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
10. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut dengan
menggunakan test pump.

3.4 Masalah dan Solusi

a. Masalah
1. Seringnya salah pengukuran saat akan mengulir maupun saat akan memotong
2. Hasil penguliran tidak rapi
3. Pada saat menyambung pipa biasanya alat penyambung tidak terpasang dengan tepat
b. Solusi
1. Gunakan rumus perhitungan pemotongan dan penguliran jika akan memotong atau mengulir
agar tidak terjadi kesalahan
2. Agar penguliran rapi jangan memutar snij secara terus menerus, putar balik arah snij jika telah
mencapai tiga kali putaran
3. Gunakan pelumas oli saat mengulir agar snij tikad kandas
4. Gunakan alat sambung pipa yang sesuai, lihat tabel pemilihan alat sambung.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari penguraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam
melakukan praktek plumbing diperlukan konsentrasi dan ketelitian selain itu seorang plumber
juga harus dapat memperhitungkan ukuran-ukuran pipa yang akan dipotong, diulir, dan
disambung.
Instalasi pipa yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai dengan gambar
kerja, tidak memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya tersambung dengan baik.

4.2 Saran

Agar praktek plumbing dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan oleh mahasiswa sebelum melakukan praktek. Saran tersebut antara lain:
1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh serta sesuai
fungsinya.
2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu.
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian dan
ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
4. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gunakan apabila
alat tersebut merupakan alat pinjaman
5. Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran sebaiknya
diiringi dengan pemberian oli, agar hasil ulirannya baik.
6. Utamakan keselamatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Whidarto.Sri.2001.Buku Pedoman Ahli Pemasangan Pipa.Jakarta: PT Pradnya Paramita

Ikhsan.2014.Catatan Praktek Plumbing.Lhokseumawe: POLITEKNIK Lhokseumawe

Hamzah.2012.Membuat Instalasi Pipa pada Praktek Plumbing.Soroako:Akademi Teknik


Soroako

Anda mungkin juga menyukai