DIODA1
DIODA1
Dioda
Simbol
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik
mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda
aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena
karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (Variable
Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali
tegangan.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga
disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Sejarah
Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah. Pada tahun
1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah dioda yang berasal dari di
berarti dua, dan ode berarti "jalur".
Prinsip kerja
Prinsip dioda termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari
1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307031), namun tidak
dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899.
Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi
sebuah peranti berguna untuk detektor radio.
Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang
menandakan letak katoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC tidak
akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN, maka
yang mengalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.
Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward
bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias,
perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee
voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan
sebagainya.
Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari tegangan catu)
tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak boleh
melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage, misalnya dioda type
1N4001 sebasar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bias
dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias dihilangkan, akan
memblok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut
digunakan untuk switch.
Simbol untuk dioda tabung hampa pemanasan tak langsung, dari atas kebawah
adalah anoda, katoda dan filamen pemanas
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan
elektroda-elektroda di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama
bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam dioda katup termionik, arus yang melalui filamen pemanas secara tidak
langsung memanaskan katoda (Beberapa dioda menggunakan pemanasan
langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas dan juga sebagai
katoda), elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium
oksida, yang merupakan oksida dari logam alkalin tanah. Substansi tersebut dipilih
karena memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahan yang dihasilkan menimbulkan
pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektroda logam
disebelah yang disebut anoda diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik
elektron yang terpancar.
Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari permukaan
anoda yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya, aliran
terbalik apapun dapat diabaikan.
Dalam sebagian besar abad ke-20, dioda katup termionik digunakan dalam
penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini,
dioda katup hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik
serta peralatan tegangan dan daya tinggi.
Tipe lain dari dioda semikonduktor adalah dioda Schottky yang dibentuk dari
pertemuan antara logam dan semikonduktor sebagai ganti pertemuan p-n
konvensional.
Karakteristik arus–tegangan
Walaupun begitu, lebar dari daerah pemiskinan tidak dapat tumbuh tanpa batas.
Untuk setiap pasangan elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor bermuatan
positif ditinggalkan pada daerah terkotori-n dan ion pengotor bermuatan negatif
ditinggalkan pada daerah terkotori-p. Saat penggabungan berlangsung dan lebih
banyak ion ditimbulkan, sebuah medan listrik terbentuk didalam daerah pemiskinan
yang memperlambat penggabungan dan akhirnya menghentikannya. Medan listrik ini
menghasilkan tegangan tetap dalam pertemuan.
Ada beberapa jenis dari dioda pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada
aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektroda ataupun jenis
pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti dioda Gunn, dioda laser dan
dioda MOSFET
Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang
lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda penyearah silikon
modern, digunakan kuprous oksida dan selenium, ini memberikan efisiensi yang
rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap
pertemuan, dengan banyak pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan
tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar (kadang-kadang
Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika panjar mundur melebihi tegangan
dadal. Secara listrik mirip dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut
sebagai dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang
berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang
membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi, menyebabkan arus
besar mengalir, mengingatkan pada terjadinya bandangan. Dioda bandangan
didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak.
Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik
diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas
dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat
adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, dioda bandangan
berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.
Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari kawat
logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena
atau sepotong batu bara. Kawatnya membentuk anoda dan kristalnya membentuk
katoda. Dioda Cat's whisker juga disebut dioda kristal dan digunakan pada penerima
radio kristal.
Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs
atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan penjar yang
semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan
osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.
Dioda Bridge
Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda
bridge. Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan
dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda
bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama
adalah voltage dan ampere maksimumnya.
Pengubahan daya
Penyearah dibuat dari dioda, dimana dioda digunakan untuk mengubah arus bolak-
balik menjadi arus searah. Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada
rangkaian adaptor. Pada adaptor, dioda digunakan untuk menyearahkan arus bolak-
balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif,
dimana dioda mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih
baik dari cincin komutator dari dinamo.
Dioda cahaya
Teknologi LED
Fungsi fisikal
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda
normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-
dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n
junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektroda
dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat
energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Emisi cahaya
Polarisasi
Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip
LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila
diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang
hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah
sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang
melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi
cahaya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila
diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED
akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.
Tegangan maju
Sirkuit LED
Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seri maupun
paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah
tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi. Namun bila LED
diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan menjadi jumlah
arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini.
Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit karena tiap LED mempunyai
tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah
tegangan yang diberikan oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan
chip LED, maka beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang
diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai
tegangan maju relatif rendah.
Pada umumnya, LED yang ingin disusun secara seri harus mempunyai tegangan
maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh supaya rangkaian LED ini dapat
bekerja secara baik.
Substrat LED
Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dan merah dibuat dengan
gallium arsenide. Perkembagan dalam ilmu material telah memungkinkan produksi
alat dengan panjang gelombang yang lebih pendek, menghasilkan cahaya dengan
warna bervariasi.
LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara melapisi
substrat galium nitrida (GaN) dengan fosfor kuning. Karena warna kuning
merangsang penerima warna merah dan hijau di mata manusia, kombinasi antara
LED putih juga dapat dibuat dengan cara melapisi fosfor biru, merah dan hijau di
substrat ultraviolet dekat yang lebih kurang sama dengan cara kerja lampu fluoresen.
Metode terbaru untuk menciptakan cahaya putih dari LED adalah dengan tidak
menggunakan fosfor sama sekali melainkan menggunakan substrat seng selenida
yang dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif dan cahaya kuning dari
substrat itu sendiri.
Dioda foto
dioda foto
Dioda foto mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah akan
menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari
besarnya cahaya yang masuk.
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra merah,
cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai dari
penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada
kamera serta beberapa peralatan di bidang medis dan industri.
Alat yang mirip dengan Dioda foto adalah Transistor foto (Phototransistor).
Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan
kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya. Komponen ini mempunyai
sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan Dioda Foto. Hal ini
disebabkan karena elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction ini di-
injeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian,
waktu respons dari Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari pada Dioda-
Foto.
Dioda Zener
Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya
sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas tegangan zener,
dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini digunakan sebagai voltage
stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda ini seperti dioda biasa, perbedaan
hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada bodynya dan zener voltage dilihat
pada vademicum
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah,
namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah
yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak"
(breakdown voltage) atau "tegangan Zener".
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali
bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut
tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping
berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material
tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik
akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik
untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh,
sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika
diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk
menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
Tegangan rusaknya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi
dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa adalah 5% dan 10%.
Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence Melvin Zener.
Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche,
seperti di dalam dioda avalanche. Kedua tipe dioda ini sebenarnya dibentuk melalui
proses yang sama dan kedua efek sebenarnya terjadi di kedua tipe dioda ini. Dalam
dioda silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek zener adalah efek utama dan efek ini
menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche
menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif.
Dalam dioda zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan kedua
koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, dioda 5.6 Volt
menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.
Semua dioda di atas, tidak perduli berapapun tenganan rusaknya, biasanya dijual
dinamakan dioda Zener.
Pemakaian
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara
parallel dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang
sehingga mencatu-balik, sebuah dioda zener akan bertingkah seperti sebuah
kortsleting (hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan rusak diode
tersebut. Hasilnya, tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah
diketahui sebelumnya.
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan shunt
(shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas
sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.