Bangsa indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang mempunyai banyak
permasalahan yang membutuh penyelesaian yang melibatkan semua komponen masyarakat, salah
satu penyebab yang menyebabkan lambatnya berbagai permasalahan adalah masih sangat rendahnya
pendidikan masyarakat terhadap permasalahan yang terjadi disekitar mereka, sebagai suatu
perbandingan permasalah penyakit malaria sudah dilakukan pencegahan.
Masalah kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu,masyarakat,pemerintah dan
swasta.Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan memang merupakan sektor yang paling
depan dalam bertanggung jawab(leading sector) ,namun dalam mengimplementasikan kebijakan dan
program ,intervensi harus bersama-sama dengan sektor lain ,baik pemerintah maupun swasta.Dengan
kata lain sektor kesehatan seyogyanya merupakan pemrakarsa dalam menjalin kerjasama atau
kemitraan (partnership) dengan sektor-sektor terkait. (Notoadjmojo,2003)
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama dari berbagai
pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo (2003), Kemitraan adalah
suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi
untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Depkes (2006) dalam promosi kesehatan Onlinemengemukana bahwa Kemitraan
adalah hubungan (kerjsama) antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan
saling menguntungkan (memberikan manfaat).
Adapun unsur-unsur kemitraan adalah :
d. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau memberi manfaat.
Menurut Ansarul Fahruda, dkk (2005), untuk membangun sebuah kemitraan, harus didasarkan pada
hal-hal berikut :
a. Kesamaan perhatian (common interest) atau kepentingan,
d. Kesediaan untuk berkorban baik, waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain.
Kesehatan adalah hak azasi manusia, merupakan investasi, dan sekaligus merupakan kewajiban
bagi semua pihak.
Masalah kesehatan saling berkaitan dan saling mempengaruhi dengan masalah lain, seperti
masalah pendidikan, ekonomi, sosial, agama, politik, keamanan, ketenagakerjaan,
pemerintahan, dll.
Karenanya masalah kesehatan tidak dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan
semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan tersebut, khususnya kalangan
swasta.
Dengan peduli pada masalah kesehatan tersebut, berbagai pihak khususnya pihak swasta
diharapkan juga memperoleh manfaat, karena kesehatan meningkatan kualitas SDM dan
meningkatkan produktivitas.
Pentingnya kemitraan (partnership) ini mulai digencarkan oleh WHO pada konfrensi internasional
promosi kesehatan yang keempat di Jakarta pada tahun 1997.
Sehubungan dengan itu perlu dikembangkan upaya kerjsama yang saling memberikan manfaat.
Hubungan kerjasama tersebut akan lebih efektif dan efisien apabila juga didasari dengan
kesetaraan.
Tujuan khusus :
3 prinsip, yaitu : kesetaraan, dalam arti tidak ada atas bawah (hubungan vertikal), tetapi sama
tingkatnya (horizontal); keterbukaan dan saling menguntungkan.
7 saling, yaitu : saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi (kaitan dengan struktur); saling
memahami kemampuan masing-masing (kapasitas unit/organisasi); saling menghubungi secara
proaktif (linkage); saling mendekati, bukan hanya secara fisik tetapi juga pikiran dan perasaan
(empati, proximity); saling terbuka, dalam arti kesediaan untuk dibantu dan membantu
(opennes); saling mendorong/mendukung kegiatan (synergy); dan saling menghargai kenyataan
masing-masing (reward).
6 langkah : penjajagan/persiapan, penyamaan persepsi, pengaturan peran, komunikasi intensif,
melakukan kegiatan, dan melakukan pemantauan & penilaian.
Beberapa alternatif peran yang dapat dilakukan, sesuai keadaan, masalah dan potensi setempat
adalah :
Kecamatan Sumberjambe adalah salah satu kecamatan di Kab. Jember dan terletak di sebelah utara
Kota Jember dengan jarak tempuh + 35 km yang berada di dataran tinggi di kaki Gunung Raung.
Jumlah penduduknya sekitar 53.806 jiwa, dengan sebagian bekerja sebagai petani maupun buruh
perkebunan. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan, penduduk lebih banyak berobat ke
Puskesmas Sumberjambe. Penyakit menular yang sering ditemukan adalah diantaranya penyakit
Campak dan tuberkulosis (TB)
Untuk pelayanan pengobatan tuberkulosis, Puskesmas Sumberjambe secara khusus mengumpulkan
hari pemberian obat anti tuberkulosisi (OAT) pada hari yang sama sehingga sesama penderita sering
bertemu dan saling tukar menukar informasi terutama tentang penyakit yang diderita dan
pengalaman berobatnya. Adanya pemahaman bahwa penyakit tuberkulosis yang dideritanya
merupakan penyakit menular sehingga dapat menularkan kepada orang lain dan dulunya dirinya
sendiri secara tidak sengaja tertulari. Selain itu adanya rasa senasib diantara sesama penderita TB
yang berobat secara teratur di Puskesmas Sumberjambe Kec. Sumberjambe Kab. Jember.
Setelah dinyatakan sembuh, para mantan penderita ini merasa ikut bertanggung jawab karena
sebagai sumber penularan sehingga ikut membantu mencari penderita yang dicurigai tertular TB dan
ikut membantu sebagai pengawas minum obat.
Tujuan pembentukan paguyuban
Tujuan dari paguyuban penderita tubekulosis ini adalah membantu menurunan angka kesakitan TB
sehingga TB tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kec. Sumber-jambe Kab. Jember.
Adapun tujuan secara khusus yaitu :
a. Sebagai wadah komunikasi diantara mantan penderita maupun penderita TB untuk tetap berobat
sampai sembuh
d. Sebagai langkah awal wadah pengembangan usaha untuk peningkatan penghasilan dari penderita atau
mantan penderita TB yang berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah.
DAFTAR PUSTAKA :
Depkes RI, 2006, Kemitraan Dan Peran Serta, promosi kesehatan online, mailto: webmaster@
promokes.qo.id.
Fahrudda, Ansarul,dkk, 2005, Paguyuban Penderita TB Paru Kec. Sumberjambe Kab. Jember (Suatu
Model Peningkatan Penemuan Penderita TB dan Pengawas Minum Obat Berbasis Masyarakat), Laporan
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
WHO, 2000, Chalenges And Opportunities For Partnership In Health Development, Geneva