Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Endapan bahan galian merupakan salah satu jenis sumber daya mineral.
Endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara tidak merata di dalam
kulit bumi baik jenis, jumlah maupun kadarnya. Sumber daya mineral (endapan
bahan galian) memiliki sifat khusus dibandingkan sumber daya yang lain, yaitu
yang disebut “Wasting Assets”, “Non Renewable Resource” yang artinya bila
endapan bahan galian tersebut ditambang disuatu tempat, maka bahan galian
tersebut tidak tumbuh atau tidak dapat diperbaharui kembali. Atau dengan kata
lain industri pertambangan merupakan industri dasar tanpa daur.
Oleh karena itu dalam mengusahakan industri pertambangan selalu
berhadapan dengan sesuatu yang serba terbatas, baik lokasi, jenis, jumlah
maupun mutu materialnya. Keterbatasan ini ditambah lagi dengan usaha
meningkatkan keselamatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Jadi dalam mengelola sumber daya mineral diperlukan sistem penambangan dan
pengolahan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknis maupun
ekonomis, agar perolehannya dapat optimal.
Genesa / Mineralisasi Batugamping
Batugamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik,
secara mekanik, atau secara kimia, sebagian besar batugamping dialam terjadi
secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah karang dan
siput, foraminefera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral /
kerang.
Untuk batugamping yang terbentuk secara mekanik, sebenarnya
bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batugamping yang terjadi secara
organik, yang membedakannya adalah terjadi perombakan dari bahan
batugamping tersebut yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya
terendapkan tidak jauh dari tempat semula, sedangkan yang terjadi secara kimia
adalah jenis batugamping yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana
lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.
Umumnya batugamping mempunyai warna kekuning-kuningan sampai
putih, kadang-kadang abu-abu. Mineral yang terkandung diantaranya aragonite
dan kalsit sebagai mineral dominan dan dolomit, lomonit, galena sebagai mineral
penyerta.
Gambar
Sampel Batugamping Hi-Lime
Penambangan Batugamping
Penambangan batugamping biasanya terbagi dalam beberapa tahap,
antara lain :
Pemboran
Prinsip pemboran adalah mendapatkan kwalitas lubang tembak yang
tinggi, dihasilkan oleh pemboran yang cepat dan dalam posisi yang tepat. Secara
garis besar metoda pemboran untuk pembuatan lubang tembak dapat
dikelompokkan menjadi tiga cara, yaitu : Top-hammer drilling, Dawn-the-hole
drilling dan Rotary drilling. Empat komponen utama yang terlibat dalam
metoda pemboran adalah : feed, rotation, perchusing dan flushing. Metoda
percussive drilling menggunakan keempat komponen diatas, sedangkan rotary
drilling tidak memakai komponen percussive, sebagai kompensasi adalah
menambah gaya feed dan rotation torque. Mata bor yang dipergunakan untuk
percussion, rotary crushing atau rotary cutting, menembus batuan dengan energi
yang dihasilkan oleh alat bor. Koordinasi dari percussion, rotation, cutting action
dan gaya dari feed dengan sifat geometri mata bor adalah yang memungkinkan
batuan ditembus. Peralatan pemboran untuk dipermukaan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Top hammer drilling
Hydraulic self
Contained drill
Pneumatic drill dengan portable air compressor
2. DTH drill
Pneumatic operated carrier dengan portable air compressor
Hydraulically operated self contained carrier
3. Rotarry drilling
Pemboran untuk rotary crushing
Conveying
Belt Convenyor dapat dipergunakan untuk mengangkut material. Bagian-
bagian dari belt convenyor adalah :
Belt, berfungsi untuk membawa material yang diangkut.
Idler, berfungsi untuk menahan atau menyangga belt.
Centering Device, berfungsi agar belt tidak meleset dari roller-nya.
Unit Penggerak, berfungsi untuk menggerakan belt karena adanya
gesekan antara belt dengan pulley.
Pemberat, berfungsi untuk mencegah terjadinya selip antara belt dengan
pulley penggerak karena bertambah panjangnya belt.
Feeder, berfungsi untuk pemuatan material ke atas belt.
Tripper, berfungsi untuk menumpahkan muatan.
Spesifikasi dari belt convenyor antara lain :
Convenyor DP 12, memilik kapasitas 1500 ton/jam dengan power 300 kw
Convenyor DP 13, memilik kapasitas 2000 ton/jam dengan power 55 kw
Convenyor DP 14, memilik kapasitas 2000 ton/jam dengan power 11 kw
Convenyor DP 101A, memilik kapasitas 2500 ton/jam dengan power
110 kw
Convenyor CA-01, memilik kapasitas 2500 ton/jam dengan power 2 x
160 kw
Convenyor DP 102, memilik kapasitas 2500 ton/jam dengan power 2 x
520 kw