Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang
berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon adalah
suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan ditranspor ke sel sasaran
yang jauh letaknya melalui darah. Untuk itu kita perlu mengetahui dan mengenal
tentang hormon, baik itu pembagian , sekresi, dan peranannya dalam kehidupan,
terutama dalam pemngaruhi perasaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan hormon?


2. Bagaimanakah klasifikasi hormon berdasarkan fungsinya?
3. Bagaimanakah klasifiikasi hormon berdasarkan tempat pembentukannya?
4. Bagaimanakah biosintesa dan sekresi hormon?
5. Bagaimanakah mekanisme kerja hormon?
6. Bagaimanakah transpor hormon?
7. Bagaimanakah peranan hormon terhadap perasaan sedih dan bahagia?

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini ditulis agar penulis dapat berbagi pengetahuan tentang hormon,
terutama pembagiannya berdasarkan fungsi dan tempat pembentuknya, biosintesa
dan sekresi dan transpornya serta mengetahui peranan hormon terhadap perasaan
sedih dan senang.

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang artinya “yang
menggerakkan”, jadi hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau
antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan
kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh.
Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan
ditranspor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon
disekresi langsung ke sirkulasi. Akan tetapi, beberapa hormon disekresi oleh
jaringan yang secara primer bukan jaringan endokrin. Hormon lainnya disekresi oleh
lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan merupakan sasaran untuk hormon tertentu
hanya bila jaringan tersebut mengandung protein reseptor spesifik yang mengikat
hormon dan menimbulkan respon selular. Hormon mengatur aktifitas jaringan
sasarannya melalui 2 cara umum: (1) dengan mengatur aktivitas protein yang sudah
ada dalam sel pada saat kerja hormonal, dan (2) dengan mengatur sintesis atau
degradasi protein. (S.Colby.1999:263).

B. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya

Klasifikasi hormon Berdasarkan Fungsi

 Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam


perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi.
 Hormon metabolisme: hormon yang mempunyai peranan dalam proses
metabolisme.
 Hormon trofik: hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang
kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 2


 Hormon pengatur metabolisne mineral dan air: hormon yang mengatur
homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.
 Hormon pengatur sistem kardiovaskuler: hormon yang mengatur aktivitas
konduksi dan kontraksi jantung.

C. Klasifiikasi Hormone Berdasarkan Tempat Pembentukannya


1. Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkanya
dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua
lobus. Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang
bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.

a. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh


b. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin.
c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal
dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
d. Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang
merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan
spermatozoa dalam testis.
e. Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron
dalam ovarium dan testoteron dalam testis. Interstisial Cell Stimulating
Hormone (ICSH).

Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis hormon;

a. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal
membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 3


b. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu
melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise
terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.

2. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan
trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah
depan dan terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding
laring.
Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus
anerior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari
hormon tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan
mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

3. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
didalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan
yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Masing –masing
melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam tubuh.

4. Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak didalam mediastinum di belakang os sternum atau
teletak didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea dan hanya dijumpai pada
anak-anak dibawah 18 tahun. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua
lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram aau lebih
sedikit. Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa remaja dar 30-40 gram
kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;

a. Mengaktifkan pertumbuhan badan


b. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 4


5. Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal
kiri dan kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar
suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu :

a. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang


disebut korteks
b. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin
(nor epinefrin)

Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan simpatis.


Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah,takut serta dalam
keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikan
tekanan darah guna melawan shok. Nor adrenalin menaikan tekanan darah
dengan merangsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk
berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan
menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal
adalah; Hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat
dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan fungsi otot.
Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak kurus dan nampak sakit
paling lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini, sednangkan ginjal gagal
menyimpan natrium dalam darah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan
kortison.

6. Kelenjar pankreatika
Kelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata
lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan
hormon glukagon sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon
yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein
yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein
Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila digunakan

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 5


sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi
dan menggunakan glukosa dan lemak
Pulau Langerhans, pulau –pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di
seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh
terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan
atas dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin
yang lainya menghasilkan polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian
eksokrin pankreas. Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam
pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glukagon dan
polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.

7. Kelenjar kelamin

Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan hormon
testoteron. Adapun fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat kejantanan,
misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan sel mani
(spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping kiri
dan kanan uterus. Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini
dapat mempegaruhi pekerjaan uterus serta memberika sifat kewanitaan,
misalnya pinggul yang membesar, bahu sempit dan lain-lain.

D. Biosintesa Dan Sekresi Hormon


Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ
tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis
dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain
disebut sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh
pulau β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ
targetnya sel-sel hepar.

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 6


Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka
dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin,
digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal,
Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana
dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada
sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel
yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan
kanker secara keseluruhan.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain,
terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya
dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke
posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-
selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam
tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer
hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh
(xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu
yang menghasilkan hormon.

E. Mekanisme Kerja Hormon


1. Mekanisme Kerja Insulin
Dimulai dengan berikatnya insulin dengan reseptor glikoprotein yang
spesifik pada permukaan sel sasaran. Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu:
 subunit α yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat
pada pengikatan molekul insulin
 subunit β yang lebih kecil dengan BM 90.000yang dominan di dalam
sitoplasma mengandung suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan
insulin dengan akibat fosforilasi terhadap subunit β itu sendiri (autofosforilasi).

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 7


Reseptor insulin yang sudah terfosforilasi melakukan reaksi fosforilasi
terhadap substrat reseptor insulin ( IRS -1).IRS-1 yang terfosforilasi akan terikat
dengan domain SH2 pada sejumlah protein yang terlibat langsung dalam
pengantara berbagai efek insulin yang berbeda.
Pada dua jaringan sasaran insulin yang utama yaitu otot lurik dan jaringan
adiposa, serangkaian proses fosforilasi yang berawal dari daerah kinase
teraktivasi tersebut akan merangsang protein-protein intraseluler, termasuk
Glukosa Transpoter 4 untuk berpindah ke permukaan sel. Jika proses ini
berlangsung pada saat pemberian makan, maka akan mempermudah transport
zat-zat gizi ke dalam jaringan-jaringan sasaran insulin tersebut.

2. Mekanisme Kerja Thyroid


Hormon 3,5,3’-l-triiodotironin ( T3) dan 3,5,3’,5’-l- tetraiodotironin
(T4) berikatan dengan reseptor spesifiknya dengan afinitas yang tinggi di nukleus
sel sasaran. Di sitoplasma hormon ini berikatan pada tempat dengan afinitas
yang rendah dengan reseptor spesifiknya. Kompleks hormon reseptor berikatan
pada suatu regio spesifik DNA, menginduksi atau merepresi sintesis protein
dengan meningkatkan atau menurunkan transkripsi gen.
Dari transkripsi gen–gen ini timbul perubahan dari tingkat transkripsi m
RNA mereka. Perubahan tingkat mRNA ini mengubah tingkatan dari produk
protein dari gen ini.Protein ini kemudian memperantarai respon hormon Thyroid.
Hormon Thyroid dikenal sebagai modulator tumbuh kembang → penting pada
usia balita

F. Transpor Hormon
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel
target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein
reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor
protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan
memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein
selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 8


penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan
atau penonaktifansistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan
aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan
(misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat
mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus
reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh
hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon
dilepaskan langsung kealiran darah, walaupun ada juga jenis hormon – yang disebut
ektohormon (ectohormone) – yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah,
melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.

G. Peranan Hormon Terhadap Perasaan Sedih Dan Bahagia


Area limbik di otak berhubungan dengan emosi dan mempengaruhi
hipotalamus.Hipotalamus berfungsi mengontrol kelenjar endokrin dan tingkat
hormon yang dihasilkan. Hormon yang dihasilkan hipotalamus juga mempengaruhi
kelenjar pituarity. Salah satu kelenjar tersebut adalah kelenjar adrenal berperan
memproduksi respon sistem saraf simpatik, mempengaruhi organ reproduksi dan
berperan dalam metabolisme. Kelenjar ini berfungsi melepaskan hormon kortisol
pada lapisan luar (korteks) dan hormon adrenalin pada lapisan dalam (medula) ke
dalam tubuh.
Hormon kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan
keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh sebab itu, kortisol disebut juga
sebagai “hormon stres”. Sedangkan adrenalin bekeja dengan sistem saraf simpatik
untuk meningkatkan denyut jantung dan mendorong metabolisme karbohidrat.
Ketika sistem saraf pusat melihat adanya situasi berbahaya atau keadaan darurat,
adrenalin akan dilepaskan.

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 9


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang
berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon beredar
di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Klasifikasi hormon
berdasarkan fungsi diantaranya: Hormon perkembangan, Hormon metabolisme,
Hormon trofik, Hormon pengatur metabolisne mineral dan air, Hormon pengatur
sistem kardiovaskuler: hormon bekerja dengan reseptor glikoprotein yang spesifik
pada permukaan sel sasaran. Produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian
dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama
melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Ketika hormon
menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.

B. Saran
Hormon merupakan pesan kimia yang sangat penting dalam tubuh, oleh
karena itu sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang hormon.
Makalah ini dapat dijadikan bahan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan
dalam memahami hormon.

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 10


BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. (http://biologi-ed.blogspot.com/2012/09/system-koordinasi-hormon.html)

2. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon)

3. (http://repository.usu.ac.id/123456789bitstream//3541/1/biokimia-

mutiara2.pdf)

4. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon)

Makalah Biomedik Dasar tingkat 1 Keperawatan T.A 2015/2016 Page 11

Anda mungkin juga menyukai