Kapasitor merupakan komponen listrik yang dapat menyimpan energi listrik dalam
jangka waktu tertentu. Dikatakan dalam jangka waktu tertentu karena walaupun
kapasitor diisi sejumlah muatan listrik, muatan tersebut akan habis setelah beberapa
saat, bergantung besarnya kapasitas kapasitor. Besarnya kapasitas kapasitor diukur
dalam satuan Farad. Dalam prakteknya ukuran ini terlampau besar, sehingga
digunakan satuan yang lebih kecil seperti microfarad (µF), nanofarad atau pikofarad.
Kapasitor polar Pada kapasitor polar, adanya penentuan kutub-kutub kapasitor bila
hendak dihubungkan dengan suatu rangkaian, dan hanya bekerja pada tegangan DC.
Kapasitor polar memiliki kapasitas yang relatif besar
Kapasitor non polar Pada kapasitor non-polar tidak memiliki kutub-kutub sehingga
dapat dipasang pada posisi terbalik pada rangkaian, serta dapat dihubungkan dengan
tegangan AC. Ukuran kapasitor non polar kebanyak relatif kecil, dengan satuan
nanofarad dan pikofarad.
Kapasitor memiliki tegangan kerja maksimum yang tertera pada label di housingnya.
Tegangan rangkaian listrik yang dihubungkan pada kapasitor tidak boleh melampaui
tegangan kerja maksimum kapasitor yang bersangkutan, karena akan menyebabkan
kerusakan permanen (bahkan pada beberapa kasus, terjadi ledakan). Tegangan kerja
maksimum ini berkisar : 10V, 25V, 35V, 50V, 100V untuk kapasitor polar dan 250V
sampai 750V untuk kapasitor non-polar.
Kapasitor dalam CDI unit bekerja menyimpan arus sementara (100 sampai 400 V)
dari magnet yang telah di searahkan lebih dulu oleh diode ketika SCR (Silicone
Control Rectifier) belum aktif. Setelah gerbang G pada SCR diberi arus sinyal untuk
proses pengapian, maka SCR akan aktif dan menyalurkan arus listrik dari anoda (A)
ke katoda (K). Dengan berfungsinya SCR tersebut, menyebabkan kapasitor
melepaskan arus (discharge) dengan cepat. Kemudian arus mengalir ke kumparan
primer (primary coil) koil pengapian untuk menghasilkan tegangan sebesar 100
sampai 400 volt sebagai tegangan induksi sendiri.
Akibat induksi diri dari kumparan primer tersebut, kemudian terjadi induksi dalam
kumparan sekunder dengan tegangan sebesar 15 KV sampai 20 KV. Tegangan tinggi
tersebut selanjutnya mengalir ke busi dalam bentuk loncatan bunga api yang akan
digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar.