PEMBAHASAN
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan mempersiapkan lokasi
pembangunan. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan struktur
dilaksanakan. Pekerjaan persiapan pada proyek ini meliputi: pekerjaan
pengukuran, pekerjaan tanah,
1.1 Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan pengukuran merupakan pekerjaan yang dilakukan sebelum
pembangunan dilaksanakan. Pekerjaan pengukuran dalam hal ini yaitu
menentukan titik As bangunan. As bangunan diperoleh dengan menentukan
terlebih dahulu hubungan garis sebagai titik pengambilan awal, di area site
yang menjadi acuan sesuai dengan gambar site plan yang telah
direncanakan. As bangunan yang pertama tersebut merupakan titik
koordinasi semua As kolom struktur bangunan.
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi merupakan pekerjaan pembangunan suatu pondasi
dari bangunan yang telah direncanakan dan dituangkan dalam bentuk
gambar shop drawing. Pekerjaan pondasi ini dilakukan setelah pekerjaan
persiapan dan sebelum pekerjaan struktur lainnya dilakukan.
Pondasi yang digunakan pada proyek adalah pondasi beton. Pekerjaan
pondasi tersebut meliputi:
PEKERJAAN TANAH
2. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai
kedalaman dasar lapis pasir
b. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar
pondasi ditambah 2x10 cm.
c. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan
keadaan tanah,
dengan menghindari Kelongsoran.
d. Tanah dasar pondasi dipadatkan dengan stamper
atau vibro roller hingga mencapai kepadatan 95%
Standar Proctor.
e. Setelah galian pondasi selesai segera dilakukan anti rayap.
3. Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan sirtu di bawah pondasi dipadatkan dengan
vibro Roller/Stemper hingga mencapai kepadatan
minimal 95%.
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
1. Menyingkirkan semua bahan-bahan organis,
sisa-sisa bongkaran bekisting, puing-puing,
sampah-sampah
2. Bongkaran-bongkaran tanah dipecahkan
menjadi komponen-komponen yang
kecil
3. Pemadatan dilakukan lapis demi lapis (max
20 cm lapis jadi) dengan vibro/stemper
dengan memperhatikan kadar air tanah
sehingga memperoleh kepadatan minimal
95%.
4. Setelah urugan kembali selesai dilakukan/diberi anti
rayap.
4. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi dalam keadaan lobang pondasi kering.
b. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-
sparing terpasang bersamaan dengan pekerjaan
pondasi.
b. Pengecoran Beton
5. Pondasi mesin-mesin
Pekerjaan ini diselenggarakan oleh Kontraktor Sipil,
dengan petunjuk- petunjuk dari Pengawas dan kerja
sama dengan Kontraktor/Sub Kontraktor lainnya. Semua
mendapat persetujuan Perencana/Pengawas.
6. Pekerjaan Sloof
Pekerjaan beton bertulang untuk sloof menggunakan
beton dengan mutu K = 250 kg/cm2 dan besi beton U24
untuk dia < 12 mm dan U 32 untuk dia 16 mm keatas.
Selesai pekerjaan sloof, tanahnya ditimbun dan
dipadatkan sampai peil yang diperlukan.
7. Pekerjaan Stek Kolom
Pekerjaan stek kolom, stek dinding dan stek kolom praktis :
1. Lingkup Pekerjaan
.
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja
serta pelaksanaan pekerjaan beton
2. Bahan-bahan Yang Digunakan
a. Semen
b. Aggregates
c. Admixture
3. Tata Cara Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada
dilakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan.
b. Penyimpanan Semen.
1. Semen didatangkan & disimpan dalam
kantung/zak yang utuh. Berat semen sama
dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen disimpan dalam gudang yang kering,
terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi
cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
c. Penyimpanan Besi Beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu sehingga bebas dari
tanah (20 cm).
2. Beton disimpan bebas dari lumpur, minyak
atau zat asing lainnya.
5. Pemasangan Pipa-pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh merugikan kekuatan
konstruksi.
a. Beton dilindungi dari pengaruh panas hingga tidak
terjadi penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan diperhatikan.
c. Beton dibasahi terus menerus selama 10 hari
sesudah pengecoran.
PEKERJAAN WATER PROOFING
Lapisan kedap air dipasang pada tempat tempat :
Lantai ruang toilet, plat beton atap, plat beton kanopi,
talang beton, talang , leufel beton, serta tempat-tempat
lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan
air dan tanah.
1. Bahan Kedap Air Yang Digunakan
a. FOSROC.
PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan
dan semua pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan penyelesaian lantai
b. Pekerjaan lantai yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1 Pekerjaan Lantai Keramik
a. Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan untuk ruang
tamu, teras, kamar mandi dan lain-lain.
b. Data-data Teknis Bahan
PEKERJAAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan
semua pekerja yang berhubungan dengan
pekerjaan penyelesaian dinding
b. Pekerjaan dinding bagian dalam bangunan
(interior) meliputi pekerjaan dinding dilapis keramik
dan dinding dicat.
Pekerjaan dinding bagian luar bangunan (eksterior)
meliputi pekerjaan dinding plesteran cat.
2. Pekerjaan Dinding Keramik
1. Bahan keramik yang digunakan untuk pelapis
dinding pada ruang toilet lantai dasar dan
lantai 2 adalah bahan keramik produksi Asia
Tile atau setara dengan ukuran 20 x 25 cm,
jenis single firing heavy duty.
Pemilihan warna ditentukan kemudian oleh
pemilik proyek atau oleh Direksi lapangan.
b. Pelaksanaan
1. Pada permukaan dinding beton/bata merah
yang ada, keramik dapat langsung diletakkan,
dengan menggunakan perekat spesi 1Pc
:3Ps, diaduk baik memakai larutan
supercement, jumlah pemakaian adalah 10%
dari berat semen yang dipakai dengan tebal
adukan tidak lebih dari 1,5 cm atau bahan
perekat khusus, dengan memperhatikan
sehingga mendapatkan ketebalan dinding
seperti tertera pada gambar.
2. Keramik yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik sama tidak boleh retak, gempal atau
cacat lainnya.
3. Pemotongan keramik menggunakan alat
potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk
pabrik pembuat.
4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih
dahulu direndam air sampai jenuh.
5. Ketinggian peil tepi atas pola keramik
disesuaikan dengan gambar.
6. Bidang dinding keramik benar-benar rata,
garis-garis siar benar-benar lurus, siar arah
horisontal pada dinding yang berbeda
ketinggian peil lantainya merupakan garis
lurus.
7. Keramik disusun menurut garis-garis lurus
dengan siar sebesar 35 mm setiap
perpotongan siar membentuk dua garis
tegak lurus.
Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi
siar sehingga membentuk setengah lingkaran
seperti yang disebutkan dalam persyaratan
bahan dan warnanya akan ditentukan
kemudian.
8. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa
adukan semen hanya boleh dilakukan dengan
menggunakan cairan pembersih untuk
keramik seperti "Gol Getter" buatan Johnson
Wax.
9. Naad-naad pada pemasangan keramik diisi
dengan bahan supergrout.
Pasal 14.
PEKERJAAN PLAFOND/LANGIT-LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan plafond/langit-
langit ini adalah penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan langit-langit, yang tertera
sesuai menurut Gambar Kerja & RKS.
b. Pekerjaan langit-langit meliputi :
Pekerjaan langit-langit gypsum dengan rangka kayu dan list
gypsum.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah
penyediaan tenaga, peralatan, bahan untuk
pemasangan semua fixtures pada ruang dan toilet.
b. Bahanbahan :
Floor drain : SAN EI
Wastafel : TOTO.
Kran : SAN EI
Kloset duduk : CE 6 / CE 7
c. Pemasangan
1. Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam
keadaan kokoh pada tempat-tempat yang
sesuai gambar, dengan perkuatan besi
angkur dan mur baut yang sesuai.
2. Untuk pemasangan perlengkapan sanitair
mengikuti metode pelaksanaan yang
ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan
gambar kerja.
3. Pada saat pemasangan, hendaknya semua
fixture dihindari dari benturan-benturan,
serta dalam keadaan terpasang benar-benar
bersih dari goresan-goresan maupun kotoran-
kotoran.
4. Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan
finishing plesteran dan tiles dilaksanakan.
d. Pekerjaan Pasangan antara lain :
1. Bak air mandi
PEKERJAAN PENGECATAN
6. Pengecatan tembok :
Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun
dalam.
a. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin,
jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan
dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan
biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi
cara diatas sampai proses pengkristalan/
pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan
persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki
retakretak serta kerusakan lainnya dan biarkan
mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan tembok sesuai dengan cara
dan prosedur dari pabrik pembuat.
7. Pengecatan Kayu :
a. Persiapan :
Biarkan kayu mengering sebaik mungkin bersihkan
permukaan dari debu, kotoran dan sebagainya.
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin,
jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan
dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan
biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi
cara diatas sampai proses
pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan
persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki
retakretak serta kerusakan lainnya dan biarkan
mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu sesuai dengan cara dan
prosedur dari pabrik pembuat.
8. Keahlian :
a. Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan
oleh orang-orang yang sudah ahli dan
berpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap
mengawasi di tempat tersebut selama pekerjaan
dilaksanakan.
c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hasil
pengecatan yang baik dan mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga terdapat urutan- urutan
yang tepat mulai dari pengerjaan dasar (Under
coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing
coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan
oleh tenaga-tenaga dari mana cat tersebut
diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan mengikuti petunjuk
dari Pengawas dan pabrik pembuat cat
tersebut serta mendapat persetujuan
Pengawas.
9. Bahan yang disediakan untuk masa pemeriharaan :
a. Setelah pekerjaan pengecatan selesai, Pemborong
menyimpan sejumlah cat yang terpilih untuk
persediaan jika ada perbaikan- perbaikan yang
dikehendaki selama masa pemeliharaan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya
(final), Pemborong menyerahkan kepada Pemberi
Tugas cat-cat untuk finishing menurut jumlah-
jumlah sesuai daftar berikut ini.
b. Jumlah yang dikehendaki untuk tiap warna yang dipakai
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan- bahan yang diperlukan,
peralatan termasuk alat-alat bantu dan
pengangkutan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
b. Meliputi Pekerjaan :
1. Kosen pintu dan jendela kayu dan jendela kaca.
2. Pintu kayu dan pintu kaca.
2. Pekerjaan daun Pintu Panil Kayu
a. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi semua pekerjaan seperti memasak,
memahat, menyetel, membuat lidah-lidah,
spony dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan
untuk menyambung kayu dengan baik.
2. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup,
paku-paku dan lain-lain untuk keperluan
pelaksanaan.
a. Bahanbahan
1. Bahan kayu Kamper kualitas cat.
2. Pintu panil dengan rangka tepi kayu Kamper, finish cat.
3. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dan
lain-lain digalvanisir sesuai dengan NI5 Bab.
VI.
b. Pelaksanaan
1. dilakukan pengukuran di tempat
pemasangan.
2. Di atas kosen pintu dan jendela, dipasang
balok beton bertulang (latei).
a. Bahan-bahan
Semua pintu menggunakan peralatan kunci merk
Fino, untuk komponen sebagai berikut :
4. Railling tangga
1. Dikerjakan untuk seluruh railling tangga sesuai
dengan rencana gambar, sedang bentuk, ukuran
dan cara pelaksanannya sesuai dengan spesifikasi
teknis.
2. Persyaratan pelaksanaan betul-betul kuat, rapi .
3. Bahan yang dipergunakan adalah stainless steel sesuai
gambar.
1. Ketentuan Pemborong
Pemborong atau Sub Pemborong untuk Pekerjaan
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal memenuhi syarat-
syarat dan ketentuan sebagai berikut :
1. mempunyai izin-izin kerja yang masih
berlaku, antara lain : Instalasi listrik dan
penangkal petir.
• TDR dari Jateng
• SIKA/SPI
dari PLN Jateng
Instalasi
Air/Plumbing.
• TDR dari Jateng
• Ijin Kerja dari PDAM Jateng
2. Pemborong atau sub Pemborong melaksanakan
pekerjaan Instalasi Mekanikal dan Elektrikal
berdasarkan dan sesuai dengan :
Uraian dan
Ketentuan
teknis
Gambar-
gambar
bestek
Ketentuan
administrasi
Perintah Konsultan Pengawas di Lapangan
baik tertulis maupun lisan.
PUIL 1987
Arsip Pemberi
Tugas Keperluan
pengurusan izin-
izin.
Pasal 19.
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan
termasuk testing dan commisioning peralatan dan bahan, bahan-
bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya, sehingga
diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan
seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi tenaga
maupun instalasi penerangan.
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
Panel.
Sub panel
Kabel.
Pentanahan.
b. Testing dan Commissioning.
Pasal 20.
PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-
peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain
sehingga diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan baik serta diuji
dengan seksama & siap untuk dipergunakan, yaitu terdiri dari :
a. Alat-alat Sanitair :
Closet
Meja cuci
tangan
(washtafel)
Floor Drain
Floor Clean Out (type lantai)
b. Sistem Air Bersih
Siste
m
a
i
r
b
e
r
s
i
h
P
i
p
a
Pipa air bersih dipergunakan galvanized steel pipe
BS 1387 class
medium, sekualitas ex BAKRIE & BROTHERS.
Fitting T6
o Untuk fitting pipa galvanized digunakan
galvanized maleable iron 150 spi, screw
type.
Valve.
c. Persyaratan pemasangan
d. Pengujian
T
e
k
a
n
a
n
u
j
i
W
a
k
t
u
P
e
n
.
b
a
h
a
n
m
a
x
.
u
j
i
• Instalasi air bersih 8 kg/ cm2 24 jam 5 %
air
• Instalasi pipa sanitasi 2 kg/ cm2 2 jam 5 % air
e. Disinfeksi
f. Pembersihan
Pasal 22.
PEKERJAAN LAIN-LAIN :
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau
dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan diperiksa dan
diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan
ditanggung oleh Pemborong.
3. Dokumen pelaksanaan, Gambar, RKS, BQ, Berita acara aanwijzing
merupakan dokumen yang saling melengkapi.
4. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan
gambar detail maka segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap
mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
5. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS
tetapi itu mutlak dibutuhkan, maka hal tersebut dikerjakan /
dilaksanakan.
6. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal
RKS ini akan dijelaskan dalam Aanwijzing.