DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perak telah lama dinilai sebagai logam mulia. Lebih melimpah daripada
emas, logam perak telah berfungsi di banyak yang sistem moneter pramodern
sebagai spesi koin, kadang-kadang bahkan bersama emas. Perak adalah unsur
logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah Ag, dari bahasa Latin
argentum, dari akar PIE yang direkonstruksi sebagai *h₂erǵ-, "abu-abu" atau
"bersinar". Sebuah logam transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memiliki
konduktivitas listrik, konduktivitas termal, dan reflektivitas tertinggi di antara
semua logam.
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat Fisik
Perak adalah logam yang putih, dapat ditempa dan liat. Memiliki rapatan
yang tinggi dan melebur pada temperatur 960,5°C. Sifat fisik dari perak (Ag)
yaitu sebagai berikut:
Fasa = Padat
Tekanan uap
Nomor atom = 47
Golongan = IB
Perode =5
2
Elekronegativitas = 1,93
Sangat stabil di udara murni dan air sehingga tidak bereaksi dengan
udara dan air pada suhu normal
Kurang reaktif daripada tembaga, kecuali terhadap ozon, sulfur dan
hydrogen sulfide, yang secara cepat menghitamkan permukaan perak
Tidak dapat larut dalam larutan asam encer, tetapi dapat larut dalam
asam nitrat dan asam sulfat pekat
Perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali
sebagai ion Ag(CN)2- dalam udara bebas, yang kemudian perak
dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium sebagai
reduktor
Dapat mengendapkan anion karena kebanyakan anion membentuk
garam perak yang tidak larut. Contohnya penambahan OH- terhadap Ag+
akan mengendapkan perak (I) oksida
Ag+ (aq)+ 2 OH- (aq) Ag2O (s) + H2O(l)
Perak dapat larut dalam asam klorida, asam sulfat encer 1M atau asam
nitrat encer 2 M. Perak bereaksi dengan asam nitrat pejat 8 M seperti reaksi (a)
dan perak juga dapat bereaksi denganasam pekat panas seperti reaksi (b)
3
berikut:
1. Asam klorida encer (atau klorida-klorida yang larut) bereaksi dengan ion
perak menhasilkan endapan putih perak klorida.
Ag+(ag) + Cl-(aq) → AgCl(s)
2. Ion perak dapat bereaksi dengan hidrogen sulfida (gas atau larutan air-
jenuh) dalam suasana netral atau asam membentuk endapan hitam perak
sulfida.
4
7. Kalium sianida jiak ditambahkan tetes demi tetes terhadap larutan netral
perak nitrat menghasil endapan putih perak sianida.
8. Perak karbonat dihasilkan dari reaksi ion perak dengan natrium karbonat.
Endapan perak karbonat berwarna putih kekuningan.
2Ag+(ag) + CO32-(aq) → Ag2CO3(s)
2.4 Persenyawaan
a. Perak oksida (Ag2O): merupakan suatu senyawa yang tidak stabil dan
terurai menjadi Ag dan O2 pada pemanasan lambat.
2 Ag2O 4 Ag + O2
b. Perak halida (AgF, AgCl, AgBr dan AgI): hanya AgF yang dapat larut dalam
H2O. AgCl tidak dapat larut dalam H2O tapi larut dalam larutan NH4OH,
Na2S2O3 dan KCN. AgBr sebagian larut sedangkan AgI sangat larut dalam
NH4OH. Kecuali AgF, semua halida perak peka terhadap cahaya.
5
AgNO 3 bereaksi dengan Iodium dengan dua cara
6 AgNO3 (berlebih) + 3 I2 + 3 H2O AgIO3 + 5 AgI + 6 HNO3
5 AgNO3 + 3 I2 (berlebih)+ 3 H2O HIO3 + 5 AgI + 5 HNO3
Dalam kontak dengan bahan organik (kulit, kain, kertas dll)
AgNO3 direduksi menjadi logam perak (hitam).
2 AgNO3 + H2O → 2 Ag + 2 HNO3 + [O] → mengoksidasi bahan organik
AgNO3 memberikan warna yang berbeda dengan berbagai anion. Karena itu,
AgNO3 digunakan dalam penyusunan tinta dan pewarna rambut.
d. Perak fulminat (AgONC), adalah bahan peledak yang kuat dan peka
sentuhan yang digunakan dalam topi perkusi, dan dibuat dengan
mereaksikan asam nitrat dengan asam nitrat dengan adanya etanol
(C2H5OH).
e. Perak azida (AgN3), dibuat dengan mereaksikan perak nitrat dengan natrium
azida (NaN3),[17] dan perak asetilida, terbentuk ketika perak bereaksi dengan
gas asetilena.
f. Perak karbonat (Ag2CO3) mengendap ketika perak nitrat diberi perlakuan
dengan asam karbonat (Na2CO3)
2.5 Kegunaan
6
7. Perak nitrat atau lunar caustik, yang merupakan senyawa perak yang
penting banyak digunakan di bidang fotografi
8. Garam-garam perak dalam larutannya dengan natrium tiosulfat digunakan
pada proses fotografi
9. Ag2S digunakan untuk memisahkan ion perak dari ion positif lainnya
10. Digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik,
dan baterai perak-timah dan perak-cadmium
11. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak
12. Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat
pembentukan perak
13. Perak iodida (AgI) (cloud seeding) digunakan untuk membuat hujan buatan
14.Digunakan sebagai bahan kimia yang dapat mengendapkan anion karena
kebanyakan anion membentuk garam perak yang tidak larut.
2.6 Sumber
Ag2S sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas, maka
udara dihembuskan ke dalam campuran untuk mengoksidasi S 2- menjadi SO42-.
7
Pada umumnya untuk memperolah perak, dilakukan bersama-sama
dengan emas. Produksi perak pada umumnya diperoleh sebagai hasil
sampingan pada pengolahan logam lain. Perak terdapat pada lumpur anode
yang dihasilkan pada pengilangan elektrolitik Cu ,dan Ag diperoleh pada proses
Parkes.Pengolahan perak dari bijihnya sering dilakukan dengan proses yang
disebut hidrometallurgi, yaitu pemisahan suatu logam dari campurannya
dengan melarutkannya dalam air sebagai senyawa kompleks kemudian
mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut
dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN) 2- : disianoargetat (I)
Contoh:
AgCl (s) + 2 CN-(aq) → Ag(CN)2- (aq)+ Cl- (aq)
4 Ag (s) +8 CN- (aq) + O2 (g)+ 2 H2O (l) → 4 Ag(CN)2- (aq)+ 4 OH- (aq)
2.7 Karakterisasi
8
Uji titik lebur digunakan untuk mengetahui terbentuk atau tidaknya
senyawa baru. Jenis senyawa baru, ionik atau molekuler, diidentifikasi dengan
membandingkan DHL senyawa kompleks yang diperoleh terhadap DHL pelarut
dan AgNO2 dalam pelarut 10mL asetonitril. Uji kualitatif ion nitrit dilakukan
untuk mendukung hasil analisis DHL. Rumus empiris senyawa kompleks
didasarkan pada perbandingan terkecil persentase atom dan massa unsur
penyusun senyawa hasil analisis SEM-EDX (Scanning Electron microscopy
Energy Dispersive X-Ray). Kemungkinan struktur yang diperoleh berdasarkan
hasil DHL dan rumus empiris dihitung energi bebas menggunakan program
HyperChem versi 8.0. Struktur senyawa yg dipilih adalah yang memiliki energi
bebas terendah.
Kompleks hasil sintesis dari AgNO2 dengan ligan PPh3 dan tu
menghasilkan kristal tidak berwarna berbentuk prisma seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Senyawa Kompleks dari AgNO 2 dengan
ligan PPh3 dan tu Hasil Analisis SEM Uji titik lebur bertujuan untuk
mengetahui kristal senyawa kompleks merupakan senyawa baru dan murni.
Titik Lebur Perak(I) Nitrit, AgNO2 tu, 140 (Sigma-Aldrich) SC(NH2) 174-179
(Merck Index), Trifenilfosfina, 78,5-81,5 PPh3 Senyawa Kompleks AgNO2: PPh3
(Merck Index) 209-211.
Berdasarkan hasil uji titik lebur diketahui bahwa kristal yang diperoleh
mempunyai rentang titik lebur kristal lebih kecil atau sama dengan 2 C,
sehingga kristal yang diperoleh adalah senyawa murni. Selain itu, titik lebur
kompleks yang dihasilkan berbeda dari titik lebur garam dan ligannya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kristal hasil sintesis merupakan senyawa baru.
Hasil pengukuran daya hantar listrik digunakan untuk mengetahui jenis
senyawa kompleks yang dihasilkan yakni kompleks molekuler atau ionik. Data
pengukuran daya hantar listrik dapat dilihat pada Tabel 2.
9
naftalamina atau biasa disebut pereagen nitrit (0,2 gram) ke dalam larutan
senyawa kompleks hasil sintesis. Dari hasil uji kualitatif terhadap larutan
senyawa kompleks tidak menghasilkan larutan berwarna merah yang
mengindikasikan bahwa tidak terdapat ion nitrit pada larutan sehingga
kompleks bersifat meolekuler. Analisis menggunakan EDX (Energy Dispersive X-
Ray) dimaksudkan untuk mengetahui komposisi unsur-unsur senyawa
kompleks hasil sintesis (Gambar 2). Prediksi struktur senyawa kompleks hasil
sintesis dapat diketahui melalui perbandingan persen komposisi atom-atom
penyusun senyawa kompleks hasil analisis EDX yang dinyatakan dengan
persentase massa (%Wt) dan persentase atom (%At) (Tabel 3).
Pada analisis EDX ini atom H tidak terdeteksi karena EDX hanya mampu
mendeteksi atom dengan nomor atom lebih dari 12 g/mol Oleh karena itu,
terjadi perbedaan presentase atom dan massa unsur-unsur penyusun kompleks
hasil analisis dengan hasil perhitungan teori. Berdasarkan rumus empiris yang
diperoleh yaitu C36H68AgN3O2P2S1 terdiri dari AgNO2, dua ligan PPh3 dan satu
ligan tu. Dari rumus empiris didapatkan empat prediksi struktur yaitu (I)
monomer dengan struktur trigonal bipiramida, (II) dimer dengan struktur
trigonal bipiramida terdistorsi, (III) dimer dengan struktur trigonal bipiramida
terdistorsi, (IV) dimer dengan struktur oktahedral terdistorsi.yang berturutturut
ditunjukkan pada Gambar 3 dan 4. Data hasil simulasi HyperChem8.0.3 yang
diberikan pada Tabel 3.6 menunjukkan bahwa energi bebas kemungkinan
struktur dengan geometri trigonal bipiramida terdistorsi dengan nitrit sebagai
ligan jembatan melalui atom donor O adalah paling rendah
10
Analisis EDX memberikan prediksi rumus empiris C 36H34AgN3O2P2S1. Dari
rumus empiris tersebut diketahui isi dan kemungkinan rumus kimia senyawa,
terdapat empat kemungkinan struktur senyawa kompleks hasil sintesis.
Program HyperChem 8.0.3 dipilih untuk menentukan struktur yang paling
stabil atau yang memiliki energi bebas paling rendah diantara keempat
kemungkinan struktur. Berdasarkan hasil simulasi program HyperChem 8.0.3,
kemungkinan struktur senyawa kompleks hasil sintesis adalah
[Ag(PPh3)2(SC(NH2)2)(µ-ONO)]2 dengan trigonal bipiramida terdistorsi dengan
nitrit berlaku sebagai ligan jembatan melalui atom donor O.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perak adalah unsur yang berada pada golongan transisi berupa logam
putih, liat yang dapat ditempa. Perak dapat larut asam pekat. Perak
kurang reaktif terhadap tembaga. Perak tidak breaksi dengan uadara
dan air pada suhu kamar.
2. Perak dialam ditemukan dalam bnetuk mineral, dapat ditemukan dalam
mineral cerargyrite, pyrargyrite, sylvanite dan argentite. Perak dan
persenyawaannya memiliki banyak fungsi dinataranya sebagai
perhiasan, pelapisan logam, peralatan elektronik, bidang fotografi dan
berbagai fungsi lainnya.
3. Karakteristik unsur atau pun senyawa dapat dilakukan menggunakan
instrument. Contohnya karakteristik menggunakan SEM-EDX (Scanning
Electron microscopy Energy Dispersive X-Ray).
12
DAFTAR PUSTAKA
Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
13