Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN AKSESIBILITAS TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN

WILAYAH KECAMATAN DI KOTA TOMOHON


Stevanus Hariona Tricahyo Sumadi¹, Ir. Papia J.C. Franklin,MSi², & Ir. Indradjaja Makainas,
M.Ars³
1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi
Manado
2&3
Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak. Pengembangan wilayah perkotaan merupakan upaya pembangunan yang


dilakukan secara terus menerus agar tercapai kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
hidup di dalamnya. Ketersediaan infrastruktur dan sistem jaringan dalam suatu wilayah akan
mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan aksesibilitas yang didalamnya dipengaruhi oleh sistem jaringan jalan dan
perkembangan wilayah per kecamatan di Kota Tomohon. Untuk menjawab tujuan penelitian
digunakan analisis indeks alfa untuk mengetahui tingkat aksesibilitas wilayah, analisis Location
Quotient (LQ) untuk mengetahui tingkat perkembangan wilayah dan analisis korelasi dengan
spss for windows untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan, kecamatan yang memiliki tingkat aksesibilitas yang paling tinggi
adalah kecamatan Tomohon Timur dan yang paling rendah adalah kecamatan Tomohon Barat.
Sedangkan untuk tingkat perkembangan wilayah, Kecamatan Tomohon Tengah merupakan
kecamatan dengani nilai perkembangan paling tinggi dan Kecamatan Tomohon Barat memiliki
nilai perkembangan paling rendah. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa ada
hubungan yang erat antara aksesibilitas wilayah dan perkembangan wilayah kecamatan di Kota
Tomohon. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran yang
dihasilkan yaitu pertama, pemerataan jaringan jalan di kecamatan yang memiliki nilai
aksesibilitas rendah. Kedua adalah pemerataan pembangunan yang memiliki peran fital dalam
perkembangan wilayah seperti fasilitas pendidikan, fasilitas perdagangan, dan fasilitas
perindustrian di kecamatan yang memiliki nilai perkembangan rendah.

Kata Kunci : Aksesibilitas, Perkembangan Wilayah.


PENDAHULUAN itu banyaknya sistem jaringan jalan dalam
suatu wilayah akan mempengaruhi nilai
Pengembangan wilayah perkotaan aksesibiltas dalam wilayah tersebut.
merupakan upaya pembangunan yang Aksesibilitas wilayah adalah kemampuan
dilakukan secara terus menerus agar atau keadaan suatu wilayah untuk dapat
tercapai kualitas kesejahteraan masyarakat diakses oleh pihak luar baik secara
dan lingkungan hidup di dalamnya. langsung atau tidak langsung. Aksesibilitas
Terdapat dua aspek yang mempengaruhi yang baik akan melancarkan interaksi
perkembangan suatu wilayah perkotaan masyarakat antar wilayah sehingga terjadi
yaitu aspek fisik seperti letak geografis pemerataan pembangunan.
yang strategis dan aspek sosial seperti Sistem transportasi di Kota
potensi sosial ekonomi yang dimiliki Tomohon merupakan transportasi darat
wilayah tersebut. Pengembangan wilayah yang terdiri dari jaringan jalan. Dilihat dari
perkotaan harus dilakukan secara 4 tahun terakhir panjang jalan di Kota
komprehensif, dimana di dalamnya Tomohon terus mengalami pertumbuhan
termasuk juga pengembangan wilayah panjang jalan dari tahun 2012 yang
kecamatan. mencapai 329,28 km kemudian pada tahun
Salah satu indikator yang 2015 panjang jalan sudah mencapai 474,21
mendukung pengembangan wilayah km, artinya sekitar rata-rata 48, 31 km
kecamatan adalah ketersediaan infrastruktur panjang jalan yang bertambah di Kota
dan sistem jaringan di wilayah tersebut. Tomohon setiap tahunnya. Pemenuhan
Ketersediaan infrastruktur seperti sarana kebutuhan prasarana jalan ini tentunya akan
dan prasarana dianggap sebagai faktor berdampak pada perkembangan wilayah
potensial dalam menentukan masa depan yang ada di kota tersebut.
dari perkembangan suatu wilayah. Selain
149
Tujuan dari penelitan ini adalah Perkembangan Wilayah
untuk mengetahui hubungan aksesibilitas Menurut Riyadi dan Bratakusumah
terhadap tingkat perkembangan wilayah (2005), pengembangan wilayah merupakan
kecamatan di Kota Tomohon. upaya untuk memacu perkembangan sosial
ekonomi, penurunan kesenjangan antar
TINJAUAN PUSTAKA wilayah dan pemeliharaan kelestarian
lingkungan hidup di suatu wilayah. Upaya
Aksesibilitas ini diperlukan karena setiap wilayah
Aksesibilitas wilayah adalah memiliki kondisi social ekonomi, budaya
kemampuan atau keadaan suatu wilayah dan keadaan geografis yang berbeda-beda,
untuk dapat diakses oleh pihak luar baik sehingga pengembangan wilayah bertujuan
secara langsung atau tidak langsung. untuk mengoptimalkan potensi yang
Aksesibilitas tersebut terdiri dari prasarana dimiliki oleh suatu wilayah.
(sistem jaringan jalan) yang ada beserta Sesuatu wilayah selalu mengalami
ketersediaan sarana untuk melakukan perkembangan dari waktu ke waktu.
pergerakannya. Salah satu variabel yang Menurut Adisasmita (2010 : 276), salah
dapat menyatakan tinggi atau rendahnya satu indikator perkembangan wilayah
suatu aksesibilitas wilayah dalam suatu adalah kemudahan. Kemudahan dalam hal
daerah adalah dengan melihat banyaknya ini terkait dengan cara masyarakat
sistem jaringan jalan yang tersedia pada memperoleh kebutuhan baik kebutuhan
daerah tersebut. sehari-hari.
Transportasi Prasarana (infrastruktur) merupakan
Transportasi adalah pemindahan hal yang penting dalam meningkatkan
manusia atau barang dari satu tempat ke perkembangan sosial dan kegiatan ekonomi.
tempat lainnya dalam waktu tertentu Pembangunan tidak akan berjalan lancar
dengan menggunakan sebuah kendaraan jika prasarana tidak baik. Aspek prasarana
yang digerakkan oleh manusia, hewan, pembangunan yang berkelanjutan dari
maupun mesin. Transportasi mempunyai berbagai bidang antara lain, Pendidikan,
peranan yang sangat penting, yaitu Kesehatan, Banyaknya Industri, Jenis
menentukan keberhasilan pembangunan Perdagangan dan Peribadatan.
wilayah. Transportasi dalam pembangunan
berfungsi untuk melayani mobilitas orang, Pertumbuhan Ekonomi
barang dan jasa baik lokal, regional, Pertumbuhan ekonomi didefinisikan
nasional maupun internasional serta sebagai peningkatan dalam kapasistas suatu
pendukung dalam pembangunan pada Negara atau daerah untuk memproduksi
sektor lainnya. Memahami sangat aneka barang dan jasa bagi rakyatnya.
strategisnya peranan transportasi, maka (Adisasmita 2012:269). Prasetyo dan
infrastruktur dan sarana transportasi harus Firdaus (2009) mengemukakan bahwa
disediakan, direncanakan dan pembangunan bertujuan untuk
dikembangkan secara handal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
berkemampuan tinggi untuk melayani Beberapa faktor yang
permintaan (kebutuhan) akan jasa mempengaruhi pertumbuhan dan
transportasi, yang menunjukkan pembangunan ekonomi, diantaranya adalah
perkembangan pembangunan yang sumber daya alam, sumber daya manusia
cenderung semakin meningkat pada masa dan sumber daya modal.
depan. (Adisasmita, 2012: 2)
METODOLOGI
Pengukuran Aksesibilitas
Aksesibilitas suatu wilayah tidak lepas Dalam penelitian ini menggunakan
dari ketersediaan sarana transportasi yaitu jenis penelitian deskriptif. Objek yang akan
jaringan jalan. Untuk pengukuran indeks dijelaskan dalam penlitian ini adalah tingkat
aksesibilitas pada suatu wilayah, dalam aksesibilitas wilayah, tingkat
penelitian ini menggunakan cara dengan perkembangan wilayah, kemudian akan
membandingkan antara jumlah jaringan dilihat hubungan antara dua variabel
jalan dalam suatu wilayah dengan wilayah penelitian ini.
yang lain. Ruang lingkup studi lokasi yang akan
dibahas dalam penelitian ini yaitu seluruh
150
Kecamatan yang ada di Kota Tomohon, sudah ada keseimbangan atau belum dalam
yang meliputi Kecamatan Tomohon Utara, ketersediaan sarana prasarana yang dapat
Kecamatan Tomohon Tengah, Kecamatan dilihat dari besarnya angka LQ.
Tomohon Timur, Kecamatan Tomohon Untuk mengetahui hubungan antara
Selatan dan Kecamatan Tomohon Barat. aksesibilitas wilayah dengan perkembangan
Kota ini memiliki total 44 kelurahan wilayah digunakan metode analisis korelasi
dengan luas wilayah keseluruhan adalah dengan bantuan spss. Besarnya koefisiensi
14.978 Ha. korelasi sebagai berikut :

Metode Analisis Data ∑ ∑ ∑


Teknik analisis data yang digunakan
√ ∑ ∑ ∑ ∑
untuk menjawab tujuan penelitian
diantaranya adalah. (Pambudu Tika, 2005: 79)
Perhitungan tingkat aksesibilitas Keterangan :
wilayah menggunakan rumus indeks alpha. r = Koefisien korelasi
x = Aksesibilitas wilayah
Perhitungan dengan menggunakan rumus
y =Perkembangan Kabupaten/Kota
indeks alpha adalah untuk mengetahui N = Jumlah Kabupaten/Kota
konektivitas suatu graf (jaringan jalan) Nilai r berkisar antara -1 sampai 1
terhadap suatu daerah dengan daerah Interpretasi nilai r adalah jika r
lainnya. Rumus indeks alpha adalah sebagai mendekati 0 maka hubungan dua variabel
berikut: sangat lemah atau tidak ada hubungan sama
sekali begitu juga sebaliknya jika nilai r
mendekati 1 atau -1 maka hubungan kedua
(Bintarto, 1982) variabel sangat kuat.
Keterangan :
Alpha (a) = Tingkat Aksesibilitas
m = Jaringan jalan (graf) HASIL DAN PEMBAHASAN
t = Titik tempat (simpul)
s = Wilayah (sub graf) Kondisi Umum Daerah Penelitian
Interpretasi dari Indeks Alfa adalah Bagian ini membahas kondisi umum
jika nilai Indeks Alfa mendekati 1 maka daerah penelitian yang didalamnnya
nilai semakin tinggi atau tingkat meliputi gambaran umum, kondisi
aksesibilitasnya tinggi. topografi, kondisi penduduk dan kondisi
Perhitungan tingkat perkembangan sarana prasarana umum.
wilayah kecamatan dengan menggunakan
rumus Location Quotient (LQ). Teknik 1. Gambaran Umum Lokasi
analisis ini merupakan salah satu Kota Tomohon berada pada 1°15’
pendekatan yang umum digunakan dalam Lintang Utara dan 124°50’ Bujur Timur.
model ekonomi basis sebagai langkah awal Kota yang memiliki 5 kecamatan dan 44
untuk memahami sektor unggulan yang kelurahan memiliki total luasan wilayah
menjadi pemacu pertumbuhan. LQ sebesar 14.978 Ha. Kecamatan yang
mengukur konsentrasi relative atau derajat memiliki luas wilayah terbesar yaitu
spesialisasi kegiatan ekonomi melalui kecamatan Tomohon Utara dengan luas
pendekatan perbandingan. 4.560 Ha, sedangkan kecamatan yang
Rumus Analisis Location Quotient memiliki luas wilayah terkecil yaitu
adalah sebagai berikut : kecamatan Tomohon Timur dengan luasan
wilayah sebesar 1.402 Ha.

Keterangan : 2. Topografi
X_ij= Derajat aktivitas ke-j di wilayah ke-i Kota Tomohon berada pada ketinggian
X_i = Total aktivitas di wilayah ke-i
750-800 m di atas permukaan laut dan
X_j= Total aktivitas ke-j di semua wilayah
X_. = Derajat aktivitas total wilayah memiliki topografi perbukitan datar,
memiliki empat gunung yakni Gunung
Analisis LQ merupakan alat sederhana Lokon, Gunung Tampusu, Gunung
untuk mengetahui apakah suatu daerah Tatawiran, dan Gunung Mahawu.

151
kebutuhan utama adalah jalan, karena selain
untuk melakukan berbagai kegiatan
ekonomi yang dapat membantu
Gambar 1. Peta Administrasi Kota Tomohon
meningkatkan kegiatan ekonomi suatu
daerah. Prasarana jalan juga membantu
aksesibilitas dalam suatu daerah.

Tabel 1. Panjang Jalan Kota Tomohon dari


Tahun 2012-2015
Tahun
o
Panjang Jalan 2012 2013 2014 2015
No
(km) (km) (km) (km)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Jalan Negara 27.00 27.00 27.00 27.00

2 Jalan Provinsi 12.00 12.00 12.00 12.00

3 Jalan Kota 329.98 390.68 401.70 474.21

Sumber : Tomohon Dalam Angka Tahun 2016


Sumber : RTRW Kota Tomohon Tahun 2013-2033
5. Kependudukan
Gambar 2. Peta Topografi Kota Tomohon Kondisi dan perkembangan demografi
berperan penting dalam perencanaan
pembangunan suatu daerah. Penduduk
merupakan modal dasar keberhasilan suatu
wilayah. Komposisi dan distribusi
penduduk akan mempengaruhi struktur
ruang, kegiatan 152 actor, dan ekonomi
masyarakat. Seluruh aspek pembangunan
memiliki korelasi dan interaksi dengan
kondisi kependudukan yang ada, sehingga
informasi tentang demografi memiliki
posisi strategis dalam penentuan kebijakan.
Kepadatan penduduk Kota Tomohon
Sumber : RTRW Kota Tomohon Tahun 2013-2033 sangat terkait dengan luas wilayah dan
jumlah penduduk per kecamatan yang ada
3. Perekonomian di Kota Tomohon. Kepadatan satu wilayah
Kota Tomohon memiliki nilai PDRB dengan wilayah yang lain tentu mempunyai
(Produk Domestik Regional Bruto) yang tingkat kepadatan yang berbeda. Kepadatan
terus meningkat seiring dengan penduduk Kota Tomohon dapat dilihat pada
pertumbuhan ekonomi di Kota ini . Pada gambar 3.
tahun 2010 nilai PDRB baik atas dasar
harga berlaku sama dengan harga Gambar 3. Peta Kepadatan Penduduk Kota
Tomohon
konstannya yaitu sebesar 1,80 triliun rupiah.
Berdasarkan harga berlaku nilai PDRB
tersebut mengalami peningkatan menjadi
2,99 triliun rupiah pada tahun 2015.
Sementara itu, PDRB atas dasar harga
konstan tahun 2010 yang secara umum
menggambarkan dinamika produksi seluruh
aktifitas perekonomian di Kota Tomohon,
pada tahun 2015 diperkirakan bernilai 2,46
triliun rupiah. Artinya sekitar 0,29 triliun
terus bertambah setiap tahunnya untuk
PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB)
dan 0,16 triliun bertambah setiap tahunnya
untuk PDRB atas dasar konstan (ADHK). Sumber : Analisis Penulis, 2017

4. Prasarana Umum 6. Fasilitas Pendidikan


Prasarana umum yang menjadi

152
Fasilitas pendidikan merupakan salah paling sedikit di Kecamatan Tomohon
satu 153actor yang mempengaruhi tingkat Timur.
perkembangan suatu wilayah. Kecamatan
Tomohon Utara merupakan kecamatan
dengan jumlah fasilitas pendidikan paling
banyak di antara kecamatan lain dan
Tomohon Timur paling sedikit. Gambar 6. Peta Persebaran Fasilitas Kesehatan di
Kota Tomohon

7. Fasilitas Peribadatan
Mayoritas penduduk Kota Tomohon
memeluk kepercayaan Kristen Protestan.
Fasilitas peribadatan yang dimiliki Kota
Tomohon adalah sebagai berikut. Fasilitas
peribadatan paling banyak terdapat di
Kecamatan Tomohon Selatan dan paling
sedikit terdapat di Tomohon Timur.
Gambar 4. Peta Persebaran Fasilitas Pendidikan
di Kota Tomohon

Sumber : Analisis Penulis, 2017

9.Fasilitas Perdagangan
Sektor perdagangan di Kota Tomohon
memiliki pernanan penting dalam
perkembangan wilayah Kota Tomohon,
karena sektor ini merupakan salah satu
sektor yang menyumbang pendapatan
daerah. Tomohon Tengah merupakan
kecamatan dengan jumlah fasilitas
perdagangan paling banyak sedangkan
Sumber : Analisis Penulis, 2017 Kecamatan Tomohon Timur paling sedikit.
Gambar 5. Peta Persebaran Fasilitas Peribadatan Gambar 7. Peta Persebaran Fasilitas Perdagangan
di Kota Tomohon di Kota Tomohon

Sumber : Analisis Penulis, 2017 Sumber : Analisis Penulis, 2017

8. Fasilitas Kesehatan 10. Fasilitas Perindustrian


Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kegiatan industri dalam suatu wilayah
pemerintah Kota Tomohon dalam rangka akan mempengaruhi tingkat perkembangan
untuk mewujudkan kesejahteraan wilayah, semakin maju kegiatan industri
masyarakat adalah dengan melakukan pada suatu wilayah maka akan semakin
pembangunan fasilitas kesehatan. Fasilitas maju pula tingkat perkembangan wilayah
kesehatan paling banyak terdapat di tersebut. Kecamatan Tomohon Selatan
Kecamatan Tomohon Utara sedangkan memiliki jumlah fasilitas terbanyak dan
Kecamatan Tomohon Tengah paling sedikit.
153
Setelah mendapat nilai Indeks Alfa
dari setiap kecamatan yang ada di Kota
Tomohon, langkah selanjutnya adalah
mengklasifikasikan nilai indeks alfa per
kecamatan. Perhitungan pengklasifikasian
nilai indeks alfa, menggunakan rumus
Gambar 8. Peta Persebaran Fasilitas berikut.
Perindustrian di Kota Tomohon

Pengklasifikasian indeks alfa dapat dilihat pada Peta


di bawah ini.
Gambar 9. Peta Klasifikasi Nilai Indeks Alfa

Sumber : Analisis Penulis, 2017

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan dipaparkan


di dalam bagian ini adalah hasil Sumber : Analisis Penulis, 2017
perhitungan nilai Aksesibilitas Wilayah 2. Perhitungan Nilai Perkembangan
dengan menggunakan rumus Indeks Alpha, Wilayah
perhitungan tingkat perkembangan wilayah Perhitungan nilai LQ dilakukan pada
dengan menggunakan Analisis Location indikator-indikator perkembangan wilayah,
Quotient dan perhitungan korelasi antara dimana diantaranya fasilitas pendidikan,
Aksesibilitas Wilayah dan Perkembangan fasilitas peribadatan, fasilitas kesehatan,
Wilayah kecamatan di Kota Tomohon. fasilitas perdagangan dan fasilitas
perindustrian. Pada contoh di bawah ini
1. Perhitungan Nilai Aksesibilitas perhitungan nilai perkembangan wilayah
Wilayah dilakukan pada fasilitas pendidikan yang
Berdasarkan perhitungan yang telah terdiri atas TK, SD, SMP, SMA, dan
dilakukan dengan menggunakan rumus Perguruan Tinggi.
indeks alfa, maka ditemukan nilai indeks Fasilitas pendidikan yang ada di Kota
alfa dari setiap kecamatan adalah sebagai Tomohon adalah sebagai berikut.
berikut.
Tabel 2. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kota
Tabel 1. Perhitungan Nilai Indeks Alfa Tomohon
No. Kecamatan TK SD SMP SMA PT Jumlah
Ruas Titik Sub Indeks Alfa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
No Kecamatan Jalan Simpul Graf Tomohon
( ) 1 15 17 5 2 2 41
(m) (t) (s) Selatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Tomohon
2 12 11 4 7 - 34
Tomohon Tengah
1 400 472 12 -0.064
Selatan Tomohon
3 7 7 3 2 1 20
Tomohon Timur
2 358 389 9 -0.029
Tengah Tomohon
4 11 13 4 2 - 30
Tomohon Barat
3 177 189 5 -0.019
Timur Tomohon
5 10 18 7 6 3 44
Tomohon Utara
4 167 243 8 -0.142
Barat 6 Jumlah 55 66 23 19 6 169
Tomohon
5 383 462 10 -0.074 Sumber : BPS Kota Tomohon
Utara

Sumber : Analisis Penulis, 2017 Kecamatan Tomohon Selatan.


154
a. b. Sumber : Analisis Penulis, 2017

3. Perhitungan Hubungan (Korelasi)


LQ Ra
N Kecam Fs. Fs. Fs. Fs. Fs. ta-
o. atan Pendi Periba Kese Perdag Perind rat
c. d.
dikan datan hatan angan ustrian a
1 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tmhn
0.9
1 Selata 0.978 1.357 0.869 0.524 0.942
34
n
e. Tmhn
1.1
2 Tenga 0.922 1.348 1.049 1.577 0.816
42
h
Tmhn 0.9
3 1.074 1.170 0.726 0.897 0.992
LQ Pendidikan Kecamatan Tomohon Timur 72

Selatan merupakan nilai rata-rata dari hasil LQ 4


Tmhn
0.762 0.583 0.431 0.580 0.983
0.6

tiap variabel. Dalam contoh di atas berarti LQ Barat 68


Tmhn 1.0
pendidikan merupakan rata-rata dari LQ TK, 5 1.210 0.847 1.471 0.604 1.287
Utara 84
LQ SD, LQ SMP, LQ SMA, dan LQ Perguruan
Tinggi. Antara Aksesibilitas Wilayah Terhadap
Perkembangan Wilayah Kecamatan Di
Kota Tomohon
Dalam penelitian ini perhitungan untuk
menentukan hubungan (korelasi) antara
Perhitungan di atas juga berlaku pada aksesibilitas wilayah dengan perkembangan
setiap kecamatan di Kota Tomohon beserta wilayah kecamatan di Kota Tomohon,
indikator perkembangan wilayah. Maka menggunakan software yang membantu
nilai rata – rata Location Quotient (LQ) dalam penghitungan yaitu SPSS for
untuk setiap kecamatan di Kota Tomohon Windows. Untuk mengukur kuat tidaknya
dapat dilihat pada tabel 3. hubungan antara dua variabel ini ditinjau
Tahap selanjutnya setelah mengetahui dari besar kecilnya nilai koefisien relasi (r).
nilai rata-rata dari setiap kecamatan, adalah Makin besar nilai r maka makin kuat
memberi klasifikasi. Dalam penelitian kali hubungannya dan jika r makin kecil berarti
ini klasifikasi nilai perkembangan wilayah makin lemah hubungannya.
dibagi menjadi 3 kelas yaitu rendah, sedang Pengklasifikasian nilai r dalam penelitian
dan tinggi. Dalam pembagian kelas ini menggunakan kriteria keeratan
klasifikasi ini menggunakan rumus seperti hubungan Guilford (1956), yaitu :
yang digunakan untuk menentukan  Nilai r < 2 :Hubungan
klasifikasi nilai indeks alfa. sangat kecil
Klasfikasi nilai perkembangan wilayah  Nilai r 0,2 ≤ X < 0,4 :Hubungan yang
dapat dilihat pada Gambar 10. kecil
 Nilai r 0,4 ≤ X < 0,7 :Hubungan yang
Tabel 3. Rata-rata Nilai Perkembangan Wilayah cukup erat
per Kecamatan di Kota Tomohon  Nilai r 0,7 ≤ X < 0,9 :Hubungan yang
Sumber : Analisis Penulis, 2017 erat
 Nilai r 0,9 ≤ X < 1,0 :Hubungan yang
Gambar 10. Klasifikasi Nilai Perkembangan
Wilayah
sangat erat
 Nilai r 1,0 :Hubungan yang
sempurna

Berdasarkan perhitungan SPSS


diperoleh data korelasi antara dua variabel
tersebut adalah sebagai berikut.

155
> 0.05 maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan. Berdasarkan output spss pada
tabel 4. didapati nilai signifikansi antara
dua variabel ini yaitu sebesar 0.052 yang
jika dikonversikan dalam prosentase
penelitian ini memilki tingkat kepercayaan
sebesar 95%. Angka korelasi positif dari
kedua variabel ini, menunjukkan bahwa
aksesibilitas wilayah dan perkembangan
wilayah memiliki hubungan yang searah,
Tabel 4. Perhitungan Korelasi dengan yaitu jika aksesibilitas wilayah mengalami
Menggunakan SPSS
perkembangan maka, perkembangan
Correlations wilayah akan mengalami hal sama.
Aksesibilit Perkembang Hubungan yang erat dari kedua
as Wilayah an Wilayah variabel ini dapat dilihat dari hasil analisis
Aksesibilitas Pearson indeks alfa untuk mengetahui nilai
Wilayah Correlatio 1 .799 aksesibilitas wilayah dan analisis location
n quotient untuk mengetahui nilai
Sig. perkembangan wilayah. Kecamatan
.052 Tomohon Tengah merupakan salah satu
(1-tailed)
wilayah yang memiliki nilai aksesibilitas
N 5 5 tinggi yaitu sekitar -0.029, angka
aksesibilitas yang tinggi ini mempengaruhi
Perkembang Pearson perkembangan di wilayah tersebut. Nilai
an Wilayah Correlatio .799 1
perkembangan wilayah di Kecamatan ini
n
yaitu 1.142, yang merupakan angka terbesar
Sig. dibanding dengan kecamatan lain di Kota
.052
(1-tailed)
Tomohon. Dari hasil analisis tersebut dapat
N 5 5 diketahui bahwa terdapat hubungan yang
erat antara aksesibilitas wilayah dengan
perkembangan wilayah di kecamatan
Sumber : Analisis Penulis, 2017
Tomohon Tengah. Hal yang sama juga
terjadi di Kecamatan Tomohon Barat
N yang dimaksud dalam tabel di atas
dimana kecamatan ini memiliki nilai
merupakan jumlah sampel yang digunakan,
aksesibilitas paling rendah yaitu -0.142,
yaitu jumlah kecamatan di Kota Tomohon.
nilai aksesibilitas yang rendah ini
Berdasarkan output (hasil) perhitungan
mempengaruhi perkembangan wilayah di
antara aksesibilitas wilayah dan
kecamatan Tomohon Barat. Sebagaimana
perkembangan wilayah dapat diketahui
nilai aksesibilitas, nilai perkembangan
bahwa nilai korelasi antara dua variabel ini
wilayah dari kecamatan ini juga berada
adalah sebesar 0.799. Angka tersebut
pada klasifikasi rendah yaitu 0.668.
menunjukkan bahwa hubungan antara dua
Perkembangan suatu wilayah tidak
variabel ini termasuk dalam kategori
hanya dipengaruhi oleh aksesibilitas. Tetapi
hubungan erat karena nilai r diantara nilai
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain
0.7 – 0.9.
seperti potensi wilayah.
Signifikansi memberikan gambaran
mengenai hasil riset mempunyai
PENUTUP
kesempatan untuk benar. Untuk
perhitungan nilai signifikan dalam
Kesimpulan
penelitian ini menggunakan signification
Berdasarkan hasil penelitian yang
one tailed, hal ini dikarenakan hipotesis
sudah dijelaskan sebelumnya dapat ditarik
awal dari penelitian ini diperkirakan bahwa
kesimpulan sebagai berikut.
terdapat hubungan antara dua variabel ini.
1. Kecamatan yang memiliki nilai
Penentuan angka signifikansi adalah sebgai
indeks alfa atau aksesibilitas paling tinggi
berikut, jika angka signifikansi hasil riset <
yang ada di Kota Tomohon adalah
0.05, hubungan kedua variabel signifikan
kecamatan Tomohon Timur. Jumlah
dan sebaliknya angka signifikansi hasil riset
jaringan jalan, titik simpul yang ada di
156
wilayah ini merupakan yang paling sedikit perkembangan wilayah dan aksesibilitas
di antara kecamatan lain. Namun hal ini wilayah mengalami peningkatan yang
seimbang dengan jumlah subgraf atau searah.
wilayah kelurahan yaitu 5 kelurahan. Hal
ini menjadi faktor mengapa nilai Saran
aksesibilitas di wilayah ini menjadi yang Berdasarkan hasil penelitian yang
paling tinggi diantara kecamatan-kecamatan sudah dijelaskan sebelumnya dapat ditarik
lainnya. Sedangkan untuk kecamatan kesimpulan sebagai berikut.
dengan nilai aksesibilitas paling rendah 1. Pemenuhan kebutuhan akan
ialah kecamatan Tomohon Barat. prasarana jalan merupakan salah satu
Kecamatan Tomohon Barat merupakan indikator yang mempengaruhi
kecamatan dengan jumlah jaringan jalan perkembangan wilayah. Pemerataan
dan titik simpul paling seikit kedua setelah jaringan jalan, terutama di daerah-daerah
kecamatan Tomohon Timur, jumlah ini yang memiliki nilai aksesibilitas rendah
tidak seimbang dengan jumlah wilayah diharapkan dapat membantu perkembangan
kelurahan di kecamatan ini yang mencapai wilayah kecamatan tersebut.
8 kelurahan, sehingga mempengaruhi nilai 2. Pembangunan fasilitas-fasilitas
aksesibilitas di wilayah ini. secara merata terutama fasilitas yang
2. Kecamatan yang memiliki nilai memiliki peran fital dalam perkembangan
perkembangan wilayah paling tinggi wilayah seperti fasilitas pendidikan,
dibandingkan dengan kecamatan lain di perdagangan dan perindustrian di wilayah-
Kota Tomohon adalah kecamatan Tomohon wilayah yang memiliki nilai perkembangan
Tengah. Sebagai pusat pelayanan kota, rendah. Dengan pemenuhan fasilitas-
kecamatan ini memiliki sarana dan fasilitas ini diharapkan dapat
prasarana yang memadai, meliputi fasilitas mempermudah masyarakat dalam
pendidikan, peribadatan, olahraga dan memenuhi kebutuhannya sebagai manusia.
rekreasi, perdagangan dan jasa dan
transportasi. Banyaknya fasilitas
perdagangan dan jasa di wilayah ini, DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan penyerapan tenaga kerja
cukup banyak terjadi. Sedangkan untuk Peraturan-Peraturan/Dokumen
kecamatan dengan nilai perkembangan Pemerintah
wilayah paling rendah adalah kecamatan Anonym. 2013. Dokumen Rencana Tata
Tomohon Barat. Salah satu faktor yang Ruang Wilayah (RTRW) Kota
mempengaruhi perkembangan wilayah Tomohon Tahun 2013-2033.
kecamatan ini adalah karena faktor jarak Tomohon : Badan Perencanaan dan
yang cukup jauh dari pusat kota Tomohon. Pembangunan Daerah Kota Tomohon.
Indikator penilaian perkembangan wilayah Anonym. 2016. Dokumen Rencana
yaitu fasilitas pendidikan, kesehatan dan Pembangunan Jangka Menengah
perdagangan, kecamatan ini memiliki nilai Daerah (RPJMD) Kota Tomohon
yang paling rendah dibanding dengan Tahun 2016-2021. Tomohon : Badan
kecamatan lain yang ada di kota Tomohon. Perencanaan dan Pembangunan
3. Berdasarkan analisis korelasi Daerah Kota Tomohon.
pearson diketahui bahwa terdapat hubungan Anonym. 2015. Produk Domestik Regional
yang erat antara aksesibilitas wilayah Bruto Kota Tomohon Menurut
dengan perkembangan wilayah. Dengan Lanoangan Usaha 2011-2015.
angka signifikansi sebesar 0,052 % atau Tomohon : Badan Pusat Statistik Kota
memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95%. Tomohon.
Kecamatan Tomohon Timur merupakan Anonym. 2016. Kota Tomohon Dalam
kecamatan dengan nilai aksesibilitas paling Angka. Tomohon : Badan Pusat
tinggi, hal ini searah dengan nilai Statistik Kota Tomohon.
perkembangan wilayah ini yang masuk Anonym. 2016. Statistik Daerah Kota
dalam klasifikasi tinggi. Selain aksesibilitas, Tomohon. Tomohon : Badan Pusat
perkembangan wilayah juga dipengaruhi Statistik Kota Tomohon.
oleh beberapa faktor lainnya seperti potensi Anonym. 2016. Kecamatan Tomohon Barat
wilayah. Angka korelasi positif yang Dalam Angka. Tomohon : Badan Pusat
dikeluarkan oleh spss menunjukkan bahwa Statistik Kota Tomohon.
157
Anonym. 2016. Kecamatan Tomohon Sutaadmaja, Narsid. 1988. Geografi
Utara Dalam Angka. Tomohon : Pembangunan. Jakarta : Angkasa
Badan Pusat Statistik Kota Tomohon.
Anonym. 2016. Kecamatan Tomohon Tesis/Skripsi/Jurnal
Selatan Dalam Angka. Tomohon :
Badan Pusat Statistik Kota Tomohon. Anwar, Khoirul. 2011. Pemanfaatan Data
Anonym. 2016. Kecamatan Tomohon Citra Penginderaan Jauh Untuk
Timur Dalam Angka. Tomohon : Analisis Aksesibilitas Wilayah
Badan Pusat Statistik Kota Tomohon. Kecamatan di Kabupaten Kudus.
Anonym. 2016. Kecamatan Tomohon Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu
Tengah Dalam Angka. Tomohon : Sosial ,Unnes
Badan Pusat Statistik Kota Tomohon. Dewi, Oktavina Mustika. 2013. Analisis
Tingkat Perkembangan Wilayah dan
Buku-buku Hubungannya Dengan Kesenjangan
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Antar Wilayah Di Kabupaten Kudus
Transportasi Darat. Makassar : Graha Tahun 2005 dan 2010. Skripsi.
Ilmu Semarang : Fakultas Ilmu Sosial,
Adisasmita, Sakti Adji. 2012. Perencanaan Unnes
Infrastruktur Transportasi Wilayah. Parlindungan, Boris. 2010. Analisis
Makassar : Graha Ilmu Pengaruh Tingkat Aksesibilitas
Bintarto, R, dkk. 1982. Metode Analisa Wilayah Terhadap Perkembangan
Geografi. Jakarta: LP3ES. Bintarto. Kecamatan di Kota Medan. Tesis.
Bintarto, R. 1989. Interaksi Kota Desa dan Medan : Pasca Sarjana , Universitas
Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Sumatera Utara.
Indonesia. Prasetyo, Rindang Bangun dan Firdaus
Cholid Narbuko, dan Abu Achmadi. (2003). Muhammad, 2009. Pengaruh
Metodologi Penelitian. Jakarta, Bumi Infrastruktur Pada Pertumbuhan
Aksara. Ekonomi Wilayah di Indonesia,
Magribi, Muhammad. 1970. Geografi Jurnal Ekonomi dan Kebijakan
Transportasi . Yogyakarta : Fakultas Pembangunan, Fakultas Ekonomi
Pasca Sarjana. UGM dan Manajemen Institut Pertanian
Marbun, MA. 1985. Kamus Geografi. Bogor, Bogor.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan
Transportasi untuk Mahasiswa ,
Perencana dan Praktisi. Jakarta :
Erlangga
Nasution, A. 1996. Manajemen
Transportasi. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Pambudu Tika, Mohamad. 2005. Metode
Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah.
2005. Perencanaan Pembangunan
Daerah. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Rustiadi E. 2004. Perencanaan dan
Pengembangan Wilayah. Jakarta :
Erlangga
Tarigan, Robinson. 2003. Perencanaan dan
Pembangunan Wilayah . Medan :
Bumi Aksara
Salim, H. A. Abbas. 2000. Manajemen
Transportasi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

158

Anda mungkin juga menyukai