BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu elemen penting dari sistem wireless pada perangkat komunkasi
adalah antenna yang berfungsi sebagai penguat daya pada perangkat penyesuai
antara sistem pemancar dan penerima. Pada sistem pemancar antenna digunakan
untuk meradiasikan gelombang radio ke udara, dan sebaliknya untuk menangkap
radiasi gelombang radio dari udara antena diterapkan pada sistem penerima.
Ada banyak cara untuk mengurangi kekurangan dari antenna mikrostrip ini,
salah satunya menambahkan patch pada substrate-nya sehingga menjadi antena
mikrostrip array [3]. Beberapa kelebihan antena mikrostrip array dibandingkan
dengan antena mikrostrip biasa yaitu memiliki beamwidth yang lebih sempit, dan
gain yang lebih besar. Namun Antena Mikrostrip Array juga memiliki beberapa
kekurangan, salah satunya adalah munculnya mutual coupling.
Penambahan DGS merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengurangi mutual coupling atau meningkatkan isolasi antar elemen Antena Array,
sehingga pengaruh yang ditimbulkan oleh mutual coupling dapat dimimalisir. DGS
ini diimplementasikan dengan cara menambahkan slot pada bidang ground antena
mikrostrip dengan cara di-etching.
Beberapa orang telah merancang antena mikrostrip dengan menggunakan
DGS. Rinesia Citra Amalia membuat antenna mikrostrip susun 2 elemen patch
segiempat dengan DGS berbentuk segiempat pada frekuensi 3.35 GHz dan
menghasilkan VSWR 1.096, return loss 1.371 serta gain 6.93 dB. Selain itu Lestari
Amirullah membuat antenna mikrostrip dengan DGS berbentuk dumbbell square
head pada patch segitiga array linear pada frekuensi 2.66 GHz yang menghasilkan
return loss -40.-8 dB dan gain sebesar 2.36 Db.
2
Defected Ground Structure (DGS) berbentuk segiempat. Antena dirancang agar
mampu bekerja pada frekuensi 2.4 GHz untuk implementasi WiFi. Antena ini
dirancang dengan menggunakan software ansoft HFSS 13. Setelah berhasil
disimulasikan antenna ini akan fabrikasi agar dapat dilakukan pengukuran secara
langsung.
Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah jenis antena yang dibuat adalah
antena mikrostrip rectangular array 4 elemen dengan DGS pada sistem WiFi 2.4
GHz dengan frekuensi 2.4 GHz.
3
2. Desain DGS
Merancang antena mikrostrip susun 2 elemen pa tch segiempat yang
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan dan tanpa DGS berbentuk
segiempat.
3. Simulasi
simulasi dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter antena
mikrostip tanpa dan dengan DGS dengan simulator AWR. Pengukuran
yang dilakukan meliputi, pengukuran VSWR, ga in, r etur n loss,
impedansi antena, dan ba ndwidth.
4. Analisis
Membandingkan kelebihan yang didapat untuk antena rectangular array 4
elemen menggunakan DGS segiempat terhadap antena tanpa DGS.
5. Optimasi
optimasi desain berdasarkan perubahan ukuran DGS dan perubahan
posisi DGS.
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, rumusan masalah,
batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan dan jadwal
pelaksanaan.
4
Bagian ini berisi penjelasan mengenai perlengkapan yang dibutuhkan dalam
perancangan, substrat yang dibutuhkan, pencatuan dimensi antenna dan prosedur
perancangan serta prosedur penelitian dalam bentuk diagram alir.
Bab V Penutup
Bab ini membahas kesimpulan-kesimpulan serta saran yang dapat ditarik dari
keseluruhan Tugas Akhir ini dan kemungkinan pengembangan topik yang
bersangkutan.