Anda di halaman 1dari 2

PERESEPAN OBAT

No. Dokumen : 800/C/SOP/VIII/2017/428


Tanggal terbit : 16 Mei 2017
SOP No. Revisi :00
DinkesKab Tgl. MulaiBerlaku : 1 Juni 2017 Puskesmas
Pekalongan Halaman :1/2 Sragi I
Tanda Tangan:
Ditetapkan oleh: dr. Asit Widyastuti
Kepala Puskesmas Sragi I NIP:197106122003122007

a. Pengertian Peresepan obat adalah proses pengambilan keputusan pengobatan


oleh dokter kepada pasien berupa terapi obat dengan
memperhatikan ketepatan diagnosis, pemilihan obat, indikasi,
pasien, dosis, cara dan lama pemberian obat.
b. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk peresepan obat
yang benar dan berdasarkan standar ilmiah
c. Kebijakan SK Keputusan Kepala Puskesmas Sragi I nomor
800/C/SK/VIII/2017/427 tentang Peresepan Obat
d. Referensi 1. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas
Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dan
Alat Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA) 2010
3. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Direktorat Jendral Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI
2006
4. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Peraturan
Menteri Kesehatan RI nomor 74 tahun 2016
e. Prosedur/ Langkah- 1. Sebelum penulisan resep
langkah a. Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan
gejala klinis, data laboratorium, dan pencitraan yang
khas dari masing-masing penyakit
b. Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk
pencegahan primer/sekunder, simptomatik, preventif,
kuratif, rehabilitatif atau paliatif
c. Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan
pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien terkait
farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan
formularium yang ada
d. Melakukan medical reconciliation (penyelarasan
obat) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat
yaitu membandingkan antara daftar obat yang sedang
digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan
untuk mencegak duplikasi obat, terhentinya suatu
obat (omissions), atau kesalahan obat lainnya
e. Memperhatikan kemungkinan adanya kontraindikasi,
reaksi alergi obat maupun interaksi obat
f. Menuliskan terapi obat dalam rekam medis
2. Penulisan resep
a. Dokter menulis resep pada lembar resep
b. Perawat dan bidan menulis resep di surat permintaan
obat
c. Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca
serta menggunakan istilah dan singkatan yang lazim
digunakan
d. Memastikan bahwa resep sudah memenuhi
kelengkapan resep sebelum dikirim ke apotek, yaitu :
1) Nomor RM
2) Tanggal penulisan resep
3) Tanda R/ untuk resep yang ditulis oleh dokter
dan tulisan Surat Permintaan Obat untuk resep
yang ditulis oleh perawat dan bidan
4) Nama obat, jumlah, dan aturan pakai
5) Nama pasien
6) Nama kepala keluarga
7) Tanggal lahir (umur)
8) Alamat pasien
3. Setelah penulisan resep
a. Petugas memeriksa kebenaran obat yang telah
diresepkan
b. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien
ataupun keluarga pasien tentang cara pemakaian
obat, efek terapi yang diharapkan, dan efek obat
yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi
c. Menetapkan parameter respons pasien terhadap obat,
memantau secara berkala untuk mengetahui
efektivitas dan kemungkinan efek samping yang
dialami pasien. Jika terjadi efek samping obat,
penulis resep melaporkan sesuai dengan SOP
Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat
f. Unit terkait Ruang pemeriksaan
g. Diagram alir

Anda mungkin juga menyukai