Anda di halaman 1dari 35

KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

(KPBK)
AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pelatihan Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya


”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap). Apabila tidak ada
kesenjangan kompetensi sebenarnya tidak perlu pelatihan dan dapat
mengikuti uji kompetensi, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan
metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan
pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk
penyegaran kembali.

Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Pelatihan Berdasarkan


Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang
Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan
”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi
yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang
harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan
dalam matrik di bawah ini :

1
Permasalahan atau persoalannya adalah sudah adakah rincian
kompetensi suatu tugas pekerjaan/ jabatan sebagai alat tolok ukur untuk
mengukur kesenjangan kompetensi dan perangkat lainnya untuk
melakukan Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.

Untuk mendapatkan tolok ukur yang akan dipergunakan mengukur


kesenjangan kompetensi maupun penyusunan Standar Kompetensi
Jabatan dapat dilakukan analisis kompetensi jabatan dengan metodologi
tertentu.
Dalam hal tertentu memang diperlukan pencapaian nilai kompetensi
100% yaitu apabila tugas/pekerjaannya mengandung risiko sangat tinggi,
misalnya pilot pesawat terbang atau ahli bedah, perencanaan dan
pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang sangat panjang dan
sebagainya.
Namun karena masih banyaknya hambatan, perbedaan persepsi, kendala
dan hal-hal lain serta mengingat masih dalam tahap transisi, maka pada
kondisi tertentu tingkat pencapaian yang dianggap berhasil sementara
dapat ditentukan dibawah 100%, misalnya minimal 75% yang makin
lama makin dinaikkan.

Dengan uraian diatas perlu kiranya segera ada perubahan persepsi


bahwa pelatihan tidak sekedar melaksanakan kursus, target sekian,
realisasi sekian, tetapi diperlukan suatu pengelolaan melalui suatu proses
sebagai ”Benang Merah” yang merupakan mata rantai yang tidak dapat
dipisahkan maupun dilompati.

b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan

Salah satu unsur proses yang sangat menentukan keberhasilan


pencapaian tujuan Pelatihan adalah tersedianya Kurikulum Pelatihan
Berbasis Kompetensi yang disusun mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja.

Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) untuk


pemangku jabatan kerja dilingkungan sektor jasa konstruksi berdasarkan
: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2009, tentang
Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa

2
Konstruksi, lampiran II Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan
Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi.

Pengertian Kurikulum menurut Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2009,


Tentang Pedoman Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa
Konstruksi pasal 1, butir 3 sebagai berikut: Kurikulum Pelatihan adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu.

c. Penyusunan Kurikulum Mengacu SKK

Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi


dilakukan dengan mentransformasi unsur-unsur Standar Kompetensi
Kerja menjadi unsur-unsur Mata atau Materi Pelatihan, dengan uraian
sebagai berikut :

a. Judul Unit Kompetensi merepresentasi Judul Mata Materi Pelatihan.

b. Judul Elemen Kompetensi merepresentasi Judul Silabus Pelatihan


dirumuskan menjadi Bab Materi/Modul Pelatihan.

c. Judul Kriteria Unjuk Kerja (KUK) merepresentasi Judul Sub Silabus


Materi Pelatihan dirumuskan menjadi Sub Bab Materi/Modul
Pelatihan.

Adapun tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah :

a. Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi


Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan kerangka
silabus/sub silabus berdasarkan identifikasi dan analisis serta kajian
posisi Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK) masing-masing
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) terhadap Aspek Kompetensi, Tingkat
Kinerja, dan Dimensi Kompetensi.

b. Identifikasi dan analisis Kompetensi


Identifikasi dan analisis kompetensi mengacu pada judul Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja. Setiap Kriteria
Unjuk Kerja dianalisis persyaratan kompetensinya untuk
mengungkapkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja, kemudian dirangkum dan dirumuskan silabus dan sub
silabusnya.

3
c. Strategi pencapaian tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan
rumusan silabus/sub silabus, kemudian dikaji dan ditetapkan :
a) Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/atau Praktek (P)
b) Metodologi dan media pembelajaran
c) Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran dihitung dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja,


melalui cara mengukur perkiraan waktu pembelajaran yang dibutuhkan
berdasarkan kajian Indikator Unjuk Kerja/Keberhasilan (IUK) dan fakta
peserta pelatihan, dengan mempertimbangkan beberapa variabel seperti
pengalaman kerja, latar belakang, tingkat dan mutu pendidikan formal
yang disesuaikan dengan sosial budaya tenaga kerja.
Secara matriks dapat digambarkan sebagai berikut :

Indika Metode Waktu


Eleme Unsur
tor Dimensi Sila Pembela / Media Pembelaj
n Kompet
Unjuk Kompetensi bus jaran Pembel aran
Kompe ensi
Kerja ajaran (Menit)
tensi /
(IUK)
Kriteri
Persya I J
a I I
ratan P K S I I V T P T P m
Unjuk I V
Kompe I l
Kerja
tensi

1.

1.1 1.1.1

Dari hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan


pembelajaran dapat dituangkan dalam format Kurikulum Pelatihan
Berdasarkan Kompetensi.

B. TUJUAN PELATIHAN

Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal


kompetensi yang ditentukan dengan indikator kompetensi yaitu : Dalam
kondisi tertentu (K) mampu melakukan suatu pekerjaan (X), sesuai volume,

4
dimensi dan estetika yang ditentukan (Y), dengan kualitas sesuai standar
mutu/spesifikasi (Z), dan selesai dalam tempo yang ditentukan (T).

Penetapan waktu dan metodologi Pelatihan dapat disesuaikan dengan


variabel-variabel kondisi peserta pelatihan dan tersedianya prasarana dan
sarana pelaksanaan Pelatihan, namun yang pasti dan paling penting tetap
berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan yang sudah
ditentukan.
Tujuan Pelatihan dirumuskan sebagai berikut :
a. Tujuan Umum Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan mampu : menginterpretasikan seluruh item
yang terdapat dalam setiap unit kompetensi

b. Tujuan Khusus Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan mampu dan mau :

1. Menerapkan Peraturan Perundang-Undangan Terkait Pekerjaan


Konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (SMK3L)
2. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
3. Mengevaluasi Kondisi Lingkungan (Site) di Lokasi Rencana Gedung
sesuai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
4. Membuat Rancang Bangun Konstruksi berdasarkan Desain Arsitektur
5. Merancang Persyaratan Teknis Konstruksi Bangunan Gedung
6. Membuat Metode Kerja Pekerjaan Konstruksi Terkait Rekayasa Desain
Konstruksi
7. Menyusun Standar Quality Control Hasil Rekayasa Konstruksi
8. Melakukan Rekayasa Ulang Konstruksi
9. Membuat Laporan Pekerjaan Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung

C. PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN

a. Persyaratan Peserta
Peserta adalah tenaga kerja konstruksi yang memiliki :
a. Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi :
1) Moral yang baik;

5
2) Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;
3) Kemampuan menjaga reputasi diri dan perusahaannya;
4) Jasmani dan rohani yang sehat;
5) Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan
kompetensi/profesional;
b. Berijazah serendah-rendahnya S1 Teknik Sipil, DIV Konstruksi
Bangunan Gedung/Konstruksi Bangunan Sipil
c. Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di Bidang pekerjaan
konstruksi

b. Seleksi Peserta
Seleksi dilakukan untuk menjamin peserta Pelatihan akan
ditempatkan pada posisi atau peran sesuai kompetensi yang didapat
dari pelatihan.

D. LAMA PELATIHAN
Berdasarkan hasil analisis dan kajian posisi Indikator Unjuk
Kerja/Keberhasilan (IUK) telah dihitung kebutuhan waktu pembelajaran di
klas dalam menit, kemudian diformulasikan ke dalam jam pelajaran @ 45
menit menjadi sebagai berikut :
1. Mata Pelatihan Kompetensi = 53,5 jam pelajaran.
2. Praktek/Studi Kasus = 31,5 jam pelajaran
3. Evaluasi/Ujian = 8,0 jam pelajaran
Jumlah = 93,0 jam pelajaran

E. MATA PELATIHAN : Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung

Unit Jam Pelatihan


Mata
NO Kompetensi/Elemen (mnt atau JPL)
Pelatihan/Silabus
Kompetensi Teori Praktek Jumlah

1 Menerapkan 1. Penerapan 180 45 180


Peraturan Menerapkan
Perundang-undangan Peraturan 4 jpl 1 jpl 5 jpl
Terkait Pekerjaan Perundang-

6
Konstruksi dan undangan
Sistem Manajemen Terkait
Keselamatan dan Pekerjaan
Kesehatan Kerja Konstruksi dan
serta Lingkungan Sistem
(SMK3L) Manajemen
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja serta
Lingkungan
(SMK3L
1.1 Membuat 45 - 45
1.1 ........................................................................................
Ringkasan embuatan
Peraturan Ringkasan
Perundang- Peraturan
undangan terkait Perundang-
dengan pekerjaan undangan
Konstruksi
1.2 Menyusun 45 45 90
1.2 ........................................................................................
rencana enyusunan
penanggulangan Rencana
terhadap potensi Penanggulanagn
bahaya dan
resiko
keselamatan dan
kesehatan kerja
serta pencemaran
lingkungan
1.3 Melaksanakan 45 - 45
1.3 ........................................................................................
Sistem elaksanakan
Manajemen SMK3-L
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan
(SMK3- L)

7
1.4 Mengevaluasi 45 - 45
1.4 ........................................................................................
pelaksanaan valuasi
Sistem Pelaksanaan
Manajemen SMK3-L
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan
(SMK3-L)
2. Melakukan Komunikasi di 90 90
Komunikasi di Tempat Kerja
2
Tempat Kerja - 2 JPL
JPL
2.1 Menginterpretasi Interpretasi 30 - 30
kan informasi informasi dan
dan langkah kerja langkah kerja yang
yang diterima diterima
terkait dengan
pelaksanaan
pekerjaan

2.2 Mengomunikasik Komunikasi 30 - 20


an instruksi kerja Instruksi kerja
kepada pihak
terkait
2.3 Melaksanakan Koordinasi dengan 30 - 30
koordinasi pihak-pihak terkait
dengan pihak-
pihak terkait
3. Mengevaluasi Evaluasi Kondisi 270 90 360
Kondisi Lingkungan Lingkungan (Site)
(Site) di Lokasi di Lokasi Rencana
Rencana Gedung Gedung
6 2 8
sesuai Analisis
Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)

8
3.1 Melakukan Tinjauan Lapangan 135 - 135
tinjauan ke
lapangan

3.2 Melakukan Verifikasi Data 45 - 45


verifikasi data Survei
hasil survei

3.3 Melakukan Analisis Data 90 90 180


analisis data
untuk pekerjaan
perencanaan
4. Membuat Rancang Pembuatan 295 160 450
Bangun Konstruksi Rancang Bangun
berdasarkan Desain Konstruksi 6.5 3.5 10
Arsitektur
4.1 Melakukan Konsultasi desain 45 - 45
konsultasi desain dengan pihak
dengan pihak terkait
terkait
4.2 Menyiapkan Persiapan desain 45 - 45
desain konstruksi konstruksi

4.3 Melakukan Perancangan dan 65 - 65


perancangan dan kajian teknologi
kajian teknologi
untuk konstruksi
bangunan atas
dan bangunan
bawah
4.4 Merancang Perancangan 70 90 160
pelengkap Pelengkap
bangunan Bangunan

9
4.5 Membuat gambar Pembuatan Gambar 70 70 140
desain dan desain
gambar detail
5. Merancang Perancangan 315 135 450
Persyaratan Teknis Persyaratan Teknis
Konstruksi Bangunan konstruksi
Gedung 7 3 10

5.1 Menyiapkan Persiapan pelak- 45 - 45


pelak- sanaan pengukur-
sanaan pengukur- an, pematokan dan
an, pematokan pemasangan
dan pemasangan bouwplank profil
bouwplank profil saluran
saluran

5.2 Mengevaluasi Evaluasi Gambar 180 135 315


gambar rencana rencana dan
dan gambar kerja Gambar Kerja

5.3 Menyusun Penyusunan 90 - 90


spesifikasi teknis Spesifikasi Teknis

6. Membuat Metode Membuat Metode 340 180 520


Kerja Pekerjaan Kerja Pekerjaan
Konstruksi Terkait Konstruksi
7,5 4 11,5
Rekayasa Desain
Konstruksi
6.1 Menginventarisir Inventarisir Data 135 45 180
data dan kondisi dan kondisi
lapangan lapangan

10
6.2 Merancang Perancangan 70 45 135
beberapa alternatif alternatif metode
metode kerja kerja
sesuai dengan
desain struktur
6.3 Menetapkan Penetapan Metode 135 90 225
metode kerja yang Kerja
paling efisien

7. Menyusun Standar Penyusunan 380 180 630


Quality Control Quality Control 8,4 4 8,4
Hasil Rekayasa
Konstruksi
7.1 Menyiapkan Persiapan 60 45 90
kelengkapan kelengkapan
dokumen untuk dokumen
melakukan quality
control

7.2 Menetapkan target Penetapan Target 60 45 90


mutu yang sesuai Mutu
dengan spesifikasi
teknis
7.3 Merancang Perancangan 60 45 90
langkah langkah
pemeriksaan dan pemeriksaan dan
penetapan penetapan
penanggung jawab penanggung jawab

7.4 Menyusun Penyusunan 60 45 90


pedoman Pedoman
pelaksanaan pelaksanaan Quality
pemeriksaan mutu Control
(quality control)

11
8. Melakukan Rekayasa Rekayasa Ulang 270 180 450
Ulang Konstruksi Konstruksi
6 4 10

8.1 Mengidentifikasi Identifikasi Kendala 90 90 180


kendala di di Lapangan
lapangan
8.2 Merancang Perancangan 90 45 135
beberapa rekayasa rekayasa ulang
ulang Konstruksi konstruksi
untuk
menanggulangi
kendala di
lapangan
8.3 Mengevaluasi Evaluasi Rancangan 90 45 135
rancangan Rekaya Ulang
rekayasa ulang
konstruksi
9 Membuat Laporan Pembuatan 270 90 360
Pekerjaan Rekayasa Laporan Pekerjaan
Konstruksi 6 2 8
Bangunan Gedung
9.1 Menginventarisir Inventaris data 75 15 90
data untuk untuk pembuatan
pembuatan laporan
laporan
9.2 Menyusun Penyusunan 105 75 180
Laporan Akhir Laporan Akhir
sesuai dengan
format standar

9.3 Melaksanakan Pelaksanaan serah 90 - 90


serah terima terima laporan
laporan akhir akhir
kepada unsur

12
terkait

Jumlah jam Pelajaran Kompetensi Menit 2410 1060 3465


Inti JPL 53,5 23,5 77

Studi Studi Kegiatan


IV
Kasus/Praktek Kasus/Praktek Teori Praktek Jumlah
1. Studi Kasus Studi Kasus 8 - 8

2. Peninjauan Peninjauan 8
Lapangan lapangan
Jumlah jam Pelajaran 8 8 16
Studi Kasus / Peninjauan Lapangan

Studi Studi
V
Kasus/Praktek Kasus/Praktek
1. Evaluasi 8 - 8

Jumlah jam Pelajaran Evaluasi 8 - 8

F. HASIL BELAJAR

Struktur uraian materi mata pelatihan mengacu analisis dan kajian posisi
IUK, dikembang kan sebagai berikut :
 Unit Kompetensi direpresentasikan sebagai : judul materi mata Pelatihan
dan dirumuskan sebagai Tujuan Pembelajaran Umum
 Elemen Kompetensi sebagai judul : Silabus dirumuskan menjadi : Tujuan
Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian,
direpresentasikan sebagai Silabus Materi Pelatihan
 Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dirumuskan sebagai : Indikator hasil
pelatihan, dapat direpresentasikan sebagai Sub Silabus Materi Pelatihan.

13
 Uraian detail materi pelatihan berupa modul atau audio visual selalu
mengacu kepada hasil analisia dan kajian posisi Indikator Unjuk
Kerja/Keberhasilan yang relevan.

1. Mata Pelatihan (Unit Kompetensi)


1.1 Judul Materi/Modul : Penerapan Peraturan Perundang-undangan
Terkait Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L)
merepresentasikan kompetensi Menerapkan Peraturan Perundang-
undangan Terkait Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L)
 Tujuan Pembelajaran Umum:
Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Menerapkan Peraturan Perundang-undangan Terkait
Pekerjaan Konstruksi dan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L)
 Tujuan Pembelajaran Khusus:
1) Kemampuan dalam membuat ringkasan peraturan perundang-
undangan terkait dengan pekerjaan Konstruksi yang berlaku
sebagai sub silabus : Pembuatan ringkasan peraturan
perundang-undangan
Indikator mampu:
1.1 Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pekerjaan konstruksi sesuai dengan hirarki
dan jenisnya
1.2 Memilih peraturan perundang-undangan yang berlaku
terkait pekerjaan konstruksi dipilih
1.3 Merangkum peraturan perundang-undangan terkait
pekerjaan konstruksi dirangkum,
2) Kemampuan dalam menerapkan program keselamatan dan
kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) sebagai sub silabus :
penerapan program K3L
Indikator mampu:

14
2.1 Memeriksa kondisi dan situasi lingkungan tempat kerja
dengan teliti terhadap potensi bahaya kecelakaan dan
kesehatan kerja serta pencemaran lingkungan.
2.2 Mengevaluasi potensi b ahaya kecelakaan dan kesehatan
kerja serta pencemaran lingkungan dengan cermat
berdasarkan kondisi dan situasi lingkungan kerja
2.3 Membuat program untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta pencemaran lingkungan untuk ditetapkan

3) Kemampuan dalam mengevaluasi penerapan pelaksanaan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan sebagai sub
silabus : Evaluasi penerapan pelaksanaan K3L
Indikator mampu:
3.1 Menyiapkan peraturan ketenagakerjaan dan ketentuan
SMK3-L secara cermat.
3.2 Mengantisifasi bahaya dan risiko yang mungkin timbul
ditempat kerja dengan cermat.
3.3 Merancang prosedur kerja dengan memperhatikan SMK3-
L.
3.4 Membuat rekomendasi Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat
Pengaman Kerja (APK) sesuai metode kerja yang dipilih
secara cermat

4) Kemampuan dalam mengevaluasi penerapan pelaksanaan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan sebagai sub
silabus : Evaluasi penerapan K3L,
Indikator mampu:
4.1 Memonitor kegiatan pelaksanaan SMK3-L secara terus
menerus selama proyek berlangsung
4.2 Mengkaji pelaksanaan SMK3-L konsistennya dalam proyek
4.3 Memperbaiki ketidaksesuaian dalam penerapan SMK3-L
sepanjang waktu proyek

15
1.2 Judul Materi/Modul : Komunikasi di Tempat Kerja
merepresentasikan k Kompetensi: Melakukan Komunikasi di Tempat
Kerja

 Tujuan Pembelajaran Umum:


Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Melakukan Komunikasi dan Kerjasama ditempat kerja
 Tujuan Pembelajaran Khusus:
1) Kemampuan dalam Menginterpretasikan informasi dan
langkah kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan yang berlaku sebagai sub silabus dari
Interpretasikan informasi dan langkah kerja yang
diterima
Indikator mampu:
1.1. Mengidentifikasi informasi dan langkah kerja dengan
cermat.
1.2. Membuat informasi dan langkah kerja dalam bentuk
daftar simak (check list).
1.3. Memeriksa daftar simak informasi dan langkah kerja
kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk
menghindari kesalahan pekerjaan.
1.4 Membuat langkah kerja berdasarkan daftar simak dan
kondisi lapangan.
1.5 Mentranformasikan langkah kerja menjadi instruksi
kerja.

2) Kemampuan dalam Mengomunikasikan instruksi kerja


kepada pihak terkait sebagai sub silabus dari Komunikasi
instruksi kerja kepada pihak terkait
Indikator mampu:
2.1 Mengoordeinasikan Instruksi kerja pada pihak terkait.
2.2 Mengevaluasi masukan tentang pelaksanaan instruksi
kerja dari bawahan untuk mendapatkan
pemecahannya.

16
2.3 Memonitor instruksi kerja pelaksanaannya untuk
memastikan tujuannya sesuai rencana.
3) Kemampuan dalam Mengawasi pelaksanaan penerapan
informasi dan kerjasama di tempat kerja sebagai sub
silabus dari Pengawasan pelaksanaan penerapan informasi
dan kerjasama
Indikator mampu:
3.1 Membuat rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan
dengan pihak terkait
3.2 Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan
pihak terkait sesuai jadwal.
3.3 Mengevaluasi hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan
kesesuaiannya dengan rencana semula

1.3 Judul Materi/Modul: Evaluasi Kondisi Lingkungan (Site) di Lokasi


Rencana Gedung sesuai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) merepresentasikan kompetensi Mengevaluasi Kondisi
Lingkungan (Site) di Lokasi Rencana Gedung sesuai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 Tujuan Pembelajaran Umum.
Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Mengevaluasi Kondisi Lingkungan (Site) di Lokasi
Rencana Gedung sesuai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
 Tujuan Pembelajaran Khusus:
1) Kemampuan dalam Melakukan tinjauan ke lapangan ,
sebagai sub silabus dari Tinjauan ke lapangan
Indikator mampu:
1.1. Membuat rencana survei lapangan dibuat sesuai dengan
jadwal induk.
1.2. Menyiapkan sumber daya dan laporan AMDAL untuk
keperluan survei ke lapangan disiapkan sesuai dengan
rencana.
1.3. Melaksanakan survei ke lapangan sesuai dengan
rencana.

17
1.4 Menginventarisisr hasil survei awal di lapangan sesuai
dengan kebutuhan

2) Kemampuan dalam Melakukan verifikasi data hasil survei


sebagai sub silabus dari Verifikasi data hasil survei
Indikator mampu:
2.1 Memeriksa hasil pengukuran topografi, uji tanah dan
data gempa kelengkapannya.
2.2 Menabulasi data lapangan sesuai dengan kebutuhan.
2.3 Mendokumentasikan data hasil survei di lapangan untuk
keperluan perencanaan.

3) Kemampuan dalam Melakukan analisis data untuk


pekerjaan perencanaan sebagai sub silabus dari Analisis
Data
Indikator mampu:
3.1 Mengidentifikasi peta topografi, hasil uji tanah, dan data
gempa.
3.2 Mengkaji data hasil analisis dengan spesifikasi teknis.
3.3 Merekomendasikan data hasil analisis sebagai data
untuk perencanaan.

1.4 Judul Materi/Modul: Pembuatan Rancang Bangun Konstruksi


berdasarkan Desain Arsitektur, merepresentasikan kompetensi
Membuat Rancang Bangun Konstruksi berdasarkan Desain
Arsitektur
 Tujuan Pembelajaran Umum:
Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Membuat rancang bangun konstruksi berdasarkan desain
arsitektur
.
 Tujuan Pembelajaran Khusus:
1) Kemampuan dalam Melakukan konsultasi desain dengan
pihak terkait sebagai sub silabus dari Konsultasi Desain
Indikator mampu:

18
1.1 Menginventarisir kebutuhan pemilik sebagai data untuk
perencanaan gedung.
1.2 Memeriksa gambar arsitektur dan kelengkapannya secara
teliti sesuai dengan permintaan pemilik.
1.3 Merekomendasikan perubahan gambar arsitektur jika
terdapat perubahan rencana.
1.4 Memberikan usulan dan pertimbangan kepada pemilik
sesuai dengan budget yang tersedia.
1.5 Mencatat hasil konsultasi sebagai bahan perencanaan.

2) Kemampuan dalam Menyiapkan desain konstruksi sebagai


sub silabus dari Persiapan desain konstruksi
Indikator mampu:
2.1 Mengidentifikasi gambar arsitektur sebagai dasar gambar
desain untuk perhitungan konstruksi.
2.2 Menginventarisasi peraturan dan standar perhitungan
desain sebagai acuan perhitungan.
2.3 Mengidentifikasi material pembentuk bangunan sebagai
dasar perhitungan beban.

3) Kemampuan dalam Melakukan perancangan dan kajian


teknologi untuk konstruksi bangunan atas dan bangunan
bawah sebagai sub silabus dari Perancangan dan kajian
teknologi untuk konstruksi bangunan atas dan bangunan
bawah
Indikator mampu:
3.1 Membuat gambar draft konstruksi bangunan atas dibuat
berdasarkan gambar arsitektur.
3.2 Mengidentifikasi gaya yang bekerja pada bangunan atas
sebagai dasar perhitungan.
3.3 Konstruksi bangunan atas dihitung dengan program
aplikasi konstruksi.
3.4 Menetapkan dimensi dan bentuk konstruksi bangunan
atas

19
3.5 Memeriksa fleksibilitas konstruksi dan deformasi total
sesuai persyaratan
3.6 Mengidentifikasi bentuk bangunan bawah (basement dan
pondasi ) sebagai dasar menentukan jenis pondasi
3.7 Mengidentifikasi gaya yang bekerja pada pondasi sebagai
dasar perhitungan
3.8 Mengkaji teknologi konstruksi bangunan bawah dengan
memperhatikan kondisi lingkungan.

4) Kemampuan dalam Merancang pelengkap bangunan sebagai


sub silabus dari Perancangan Pelengkap Bangunan
Indikator mampu:
4.1 Mengidentifikasi pelengkap bangunan pada gambar
arsitek dan spesifikasi teknis untuk bahan rancangan
kapasitas
4.2 Mensurvey pelengkap bangunan ketersediaannya di
pasaran
4.3 Merancang pelengkap bangunan sesuai dengan gambar
arsitek

5) Kemampuan dalam Membuat gambar desain dan gambar


detail sebagai sub silabus dari Gambar desain dan Gambar
detail
Indikator mampu:
5.1 Menginvertarisasi gambar arsitektur, dan spesifikasi
teknis sebagai bahan penyusunan dokumen dan gambar
detail.
5.2 Melakukan kajian hasil perhitungan dan gambar
arsitektur sebagai dasar pembuatan gambar desain.
5.3 Menganalisis hasil inventarisasi gambar desain, dan
spesifikasi teknik sebagai dasar pembuatan gambar detail.
5.4 Memeriksa gambar detail yang telah dibuat kembali
kesesuaiannya sebagai dokumentasi pekerjaan dan
dokumen lelang.

20
1.5 Judul Materi/Modul : Perancangan Persyaratan Teknis Konstruksi
Bangunan Gedung merepresentasikan kompetensi Merancang
Persyaratan Teknis Konstruksi Bangunan Gedung

 Tujuan Pembelajaran Umum.


Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Merancang Persyaratan Teknis Konstruksi Bangunan
Gedung
 Tujuan Pembelajaran Khusus
1) Kemampuan dalam Mengidentifikasi standar mutu pekerjaan
dan bahan dari dalam dan luar negeri yang relevan sebagai
sub silabus dari Identifikasi Standar Mutu Pekerjaan Dan
Bahan dari Dalam dan Luar Negeri yang Relevan
Indikator mampu:
1.1 Menginvertarisasi standar mutu pekerjaan dan bahan
yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
1.2 Memeriksa standar mutu pekerjaan dan bahan yang
dibutuhkan kelengkapannya.
1.3 Melengkapi standar mutu pekerjaan dan bahan yang
belum ada dengan standar luar negeri yang relevan.
1.4 Menetapkan standar mutu pekerjaan dan bahan yang
akan digunakan.

2) Kemampuan dalam Mengevaluasi gambar rencana dan


gambar kerja sebagai sub silabus dari Evaluasi Gambar
Rencana Dan Gambar Kerja
Indikator mampu:
2.1 Menginvertarisasi gambar rencana dan gambar kerja
kelengkapannya.
2.2 Memeriksa gambar rencana dan gambar kerja sesuai
dengan permintaan pemilik pekerjaan.
2.3 Mengevaluasi gambar rencana dan gambar kerja
kesesuaiannya.

21
2.4 Membuat rekomendasi perbaikan terhadap ketidaksesuaian
gambar rencana dan gambar kerja.

3) Kemampuan dalam Menyusun spesifikasi teknis sebagai sub


silabus dari Penyusunan Spesifikasi Teknis.
Indikator mampu:
3.1 Mengidentifikasi butir – butir pekerjaan berdasarkan
gambar arsitektur dan gambar kerja.
3.2 Membuat s pesifikasi teknis berdasarkan standar yang
telah ditetapkan.
3.3 Mendokumentasikan spesifikasi teknis untuk keperluan
dokumen lelang dan pelaksanaan pekerjaan.

1.6 Judul Materi/Modul: Pembuatan Metode Kerja Pekerjaan


Konstruksi Terkait Rekayasa Desain Konstruksi merepresentasikan
kompetensi Membuat Metode Kerja Pekerjaan Konstruksi Terkait
Rekayasa Desain Konstruksi.
 Tujuan Pembelajaran Umum:
Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Membuat Metode Kerja Pekerjaan Konstruksi Terkait
Rekayasa Desain Konstruksi
 Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Kemampuan dalam Menginventarisir data dan kondisi lapangan
sebagai sub silabus dari Inventarisasi data dan kondisi
lapangan
Indikator mampu:
1.1 Mengidentifikasi gambar desain dan gambar detail
1.2 Memeriksa kondisi topografi, geologi, dan lingkungannya
1.3 Melakukan kajian hasil identifikasi sebagai bahan
membuat metode kerja.

2) Kemampuan dalam Perancangan beberapa alternatif metode


kerja sesuai dengan desain struktur sebagai sub silabus dari
Merancang beberapa alternatif metode kerja sesuai dengan
desain struktur

22
Indikator mampu:
1.1 Membuat urutan kerja sesuai dengan jenis pekerjaan.
1.2 Merancang alternatif metode kerja sesuai kondisi
lapangan.
1.3 Melakukan kajian alternatif metode kerja berdasarkan
aspek biaya, mutu dan waktu (BMW).

3) Kemampuan dalam Penetapan metode kerja yang paling


efisien sebagai sub silabus dari Menetapkan metode kerja
yang paling efisien
Indikator mampu:
1.1 Memilih metode kerja hasil kajian terhadap BMW yang
paling efisien.
1.2 Menentukan jenis peralatan, bahan, dan tenaga kerja,
serta waktu pelaksanaan sesuai dengan metode kerja yang
dipilih.
1.3 Mendokumentasikan metode kerja yang dipilih, sebagai
bahan dokumen lelang dan atau dalam pelaksanaan
pekerjaan.

1.7 Judul Materi/Modul: Penyusunan Standar Quality Control Hasil


Rekayasa Konstruksi merepresentasikan kompetensi Menyusun
Standar Quality Control Hasil Rekayasa Konstruksi

 Tujuan Pembelajaran Umum:


Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Menyusun Standar Quality Control Hasil Rekayasa
Konstruksi

 Tujuan Pembelajaran Khusus:


1) Kemampuan dalam Persiapan kelengkapan dokumen
untuk melakukan quality control sebagai sub silabus dari
Menyiapkan kelengkapan dokumen untuk melakukan
quality control
Indikator mampu:

23
1.1 Mengidentifikasi data lingkup pekerjaan dan standar
mutu sesuai kebutuhan.
1.2 Memilih data lingkup pekerjaan dan standar mutu
sebagai dasar penyusunan quality control.
1.3 Membuat data lingkup pekerjaan dan standar mutu pada
format standar

2) Kemampuan dalam Penetapan target mutu yang sesuai


dengan spesifikasi teknis sebagai sub silabus dari
Menetapkan target mutu yang sesuai dengan spesifikasi
teknis
Indikator mampu:
2.1 Mengidentifikasi target mutu setiap item pekerjaan
dengan cermat.
2.2 Menentukan pencapaian target mutu berdasarkan kriteria
yang terdapat dalam dokumen kontrak.
2.3 Membuat pencapaian target mutu pada setiap item
pekerjaan pada format yang telah ditetapkan

3) Kemampuan dalam Perancangan langkah pemeriksaan dan


penetapan penanggung jawab sebagai sub silabus dari
Merancang langkah pemeriksaan dan penetapan
penanggung jawab
Indikator mampu:
3.1 Mengidentifikasi jadwal rencana pengujian sesuai jenis
pekerjaan.
3.2 Membuat jadwal inspeksi dan tes pada tahap
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan
berdasarkan jenis pekerjaan
3.3 Menetapkan kriteria penanggung jawab tugas inspeksi
dan tes berdasarkan kompetensi.

4) Kemampuan dalam Penyusunan pedoman pelaksanaan


pemeriksaan mutu (quality control) sebagai sub silabus dari

24
Menyusun pedoman pelaksanaan pemeriksaan mutu
(quality control)
Indikator mampu :
4.1 Menyiapkan prosedur pemeriksaan mutu sesuai dengan
standar rujukan.
4.2 Membuat pedoman pelaksanaan pemeriksaan mutu
sesuai dengan prosedur.
4.3 Mengonsultasikan pedoman pemeriksaan mutu yang
telah dibuat dengan pihak terkait.
4.4 Menetapkan pedoman pemeriksaan mutu yang telah
dibuat sesuai dengan standar yang berlaku

1.8 Judul Materi/Modul: Rekayasa Ulang Konstruksi


merepresentasikan kompetensi Melakukan Rekayasa Ulang
Konstruksi
 Tujuan Pembelajaran Umum:
Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Melakukan Rekayasa Ulang Konstruksi
 Tujuan Pembelajaran Khusus:
1) Kemampuan dalam Identifikasi kendala di lapangan sebagai
sub silabus dari Mengidentifikasi kendala di lapangan

Indikator mampu:
1.1 Menginventarisasi kendala yang terdapat di lapangan
sebagai acuan dalam merekayasa ulang konstruksi.
1.2 Mengidentifikasi penyebab timbulnya kendala sebagai
dasar untuk perbaikan ulang.
1.3 Melakukan kajian teknologi sebagai bahan acuan dalam
melakukan rekayasa ulang konstruksi.

2) Kemampuan dalam Perancangan beberapa rekayasa ulang


Konstruksi untuk menanggulangi kendala di lapangan
sebagai sub silabus dari Merancang beberapa rekayasa ulang
Konstruksi untuk menanggulangi kendala di lapangan

25
Indikator mampu:
2.1 Mengidentifikasi potensi untuk menanggulangi kendala
sebagai sumber perbaikan.
2.2 Membuat solusi untuk menanggulangi kendala sesuai
kajian teknologi
2.3 Menginventarisasi beberapa metode penanggulangan
kendala sebagai pilihan alternatif
2.4 Merekomendasikan metode alternatif rancangan
penanggulangan kepada pihak terkait untuk
menanggulangi kendala yang terjadi di lapangan

3) Kemampuan dalam Evaluasi rancangan rekayasa ulang


konstruksi sebagai sub silabus dari Mengevaluasi rancangan
rekayasa ulang konstruksi
Indikator mampu:
3.1 Melakukan kajian ekonomi dan lingkungan terhadap
rancangan rekayasa ulang sesuai dengan metode alternatif
yang diajukan.
3.2 Memilih rekayasa ulang yang tepat untuk menanggulangi
kendala di lapangan sesuai dengan hasil kajian.
3.3 Melakukan kajian rancangan rekayasa ulang konstruksi
dengan kondisi lapangan.

1.9 Judul Materi/Modul: Pembuatan Laporan Pekerjaan


merepresentasikan kompetensi Membuat Laporan Pekerjaan
Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
 Tujuan Pembelajaran Umum:
Selesai mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan
untuk Membuat Laporan Pekerjaan Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung

 Tujuan Pembelajaran Khusus:


1) Kemampuan dalam Inventarisasi data untuk pembuatan
laporan sebagai sub silabus dari Menginventarisasi data
untuk pembuatan laporan

26
Indikator mampu:
1.1 Mengidentifikasi data untuk menyusun laporan
rekayasa konstruksi
1.2 Menganalisis data untuk menyusun laporan rekayasa
konstruksi
1.3 Melakukan validasi data untuk menyusun laporan
rekayasa konstruksi

2) Kemampuan dalam Penyusunan laporan akhir sesuai


dengan format standar sebagai sub silabus dari
Menyusun laporan akhir sesuai dengan format standar
Indikator mampu:
2.1 Mengelompokan data untuk menyusun laporan
rekayasa konstruksi sesuai jenis pekerjaan.
2.2 Membuat data dan dokumentasi untuk laporan akhir
(dalam bentuk draft) pekerjaan sesuai ketentuan.
2.3 Memeriksa kembali draft laporan akhir

3) Kemampuan dalam Pelaksanaan serah terima laporan


akhir kepada unsur terkait sebagai sub silabus dari
Melaksanakan serah terima laporan akhir kepada unsur
terkait
Indikator mampu:
3.1 Menetapkan draft laporan akhir sebagai laporan akhir
3.2 Menyerahkan laporan akhir kepada pihak terkait
3.3 Menyiapkan berita acara serah terima pekerjaan akhir
sesuai ketentuan.

G. STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan
Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka metodologi
pencapaian tujuan pelatihan perlu disesuaikan sehingga lebih efektif,
antara lain : Participatory Training, E Training, Multimedia Based
Training, Distance Training atau metodologi lainnya yang tepat.

27
Untuk mengembangkan metodologi pelatihan tersebut diatas perlu
didukung dengan materi pelatihan berupa modul atau media audio
visual dengan pola pembelajaran mandiri (self instructional).

b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran


Metodologi pembelajaran untuk mencapai tujuan Pelatihan disesuaikan
dengan teknik pembelajaran teori maupun praktek.
1. Strategi Pembelajaran teori:
Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi
Pelatihan :
1) Metodologi
(a) Ceramah/Diskusi
(b) Loka Karya Terstruktur/Terencana atau seminar.
(c) Peragaan/ Demontrasi/ Visualisasi/ Simulasi
(d) Widya karya dan lain-lain
2) Media/bahan
(a) OHT+OHP atau LCD+Lap top.
(b) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis.
(c) Materi pembelajaran.
(d) Ruang kelas lengkap dengan perlengkapannya

2. Strategi Pelaksanaan Praktek


Strategi pelaksanaan praktek terdiri dari :
1) Strategi pelaksanaan praktek (khususnya tenaga ahli) dilakukan
dengan memberikan gambaran nyata apa yang dijelaskan dalam
pembelajaran teori dengan menunjukan, mendemonstrasikan,
memperagakan secara visual antara lain menggunakan :
a) Wall diagram.
b) Gambar-gambar visualisasi.
c) Alat peraga.
d) Alat demonstrasi.
2) Strategi pelaksanaan praktek (khususnya tenaga terampil)
dilakukan dengan praktek langsung di lapangan atau tempat
kerja (OJT/OJE = On The Job Training / On The Job Experience),
baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

28
pekerjaan, mengacu pedoman OJE, termasuk melakukan
penilaian hasilnya.
Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang
disediakan oleh Lembaga Pelatihan antara lain:
a) Peralatan dan perlengkapan
b) Bahan/material praktek
c) Areal praktek : Pada lokasi proyek atau Lembaga Pelatihan
d) Waktu: Sesuai kebutuhan/dalam hari/minggu/bulan

c. Widyaiswara/Instruktur/Fasilitator
1. Harus mengacu SKJF dan KDBK yang relevan.
2. Harus menguasai teknis substansi yang diajarkan.
3. Harus mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau
sejenisnya.
4. Dalam memberikan materi Pelatihan,
Widyaiswara/instruktur/fasilitator dapat berinovasi dan
berimprovisasi dengan metodologi yang tepat.

d. Penyelenggaraan
Penyelenggara harus konsisten dan disiplin dalam mencapai tujuan
Pelatihan yang telah ditentukan.

e. Referensi
1. SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),.
2. Kurikulum Pelatihan Berbasid Kompetensi (KPBK).
3. Standar Operation Prosedur (SOP) terkait dan sesuai.
4. Materi pelatihan.

H. PENILAIAN HASIL
Evaluasi terhadap program Pelatihan jasa konstruksi dilakukan melalui
penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara, widyaiswara, dan pasca
Pelatihan.

a. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu :
1. Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%;

29
2. Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.

Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100


(seratus) .

1. Aspek Sikap dan Perilaku


a. Unsur yang dinilai mengenai aspek dan perilaku serta bobotnya
adalah sebagai berikut;
1) Disiplin ………………………………………10%
2) Kerjasama …………………………………..10%
3) Prakarsa ……………………………………..10%

Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap


dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut :

1) Disiplin
Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap
seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara.
Indikator disiplin adalah :
a) Kerapihan ;
b) Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan;
c) Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d) Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.

2) Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam
menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan
dan mempertemukan gagasan.
Indikator kerjasama adalah :
a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d) Mau menerima pendapat orang lain.

3) Prakarsa.
Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan
yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau
kepentingan yang lebih luas.
a) Membantu membuat iklim Pelatihan yang mengarahkan;

30
b) Mampu membuat saran demi kelancaran Pelatihan;
c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;
d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan
lingkungan.

b. Penilaian
Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan
berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara,
penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-
lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab dalam
proses belajar mengajar selama Pelatihan berlangsung baik
kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
1) Kegiatan belajar di kelas;
2) Kegiatan harian di asrama;
3) Diskusi, penyusunan kertas kerja/tugas-tugas, dan seminar;

2. Aspek Akademis/Penguasaan Materi


a. Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan
bobotnya adalah sebagai berikut:
1) Hasil ujian akhir = 40%;
2) Kertas Kerja Kelompok (KKK) = 20%;
3) Seminar = 10%
Jumlah = 70%.

Nilai aspek akademis/penguasaan materi merupakan


penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja
perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan
ketentuan :

1) Ujian akhir
Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan
kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah
seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan
diberikan.
Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi,
dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai.

31
2) Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK.
KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok
berupa kertas ilmiah dari bidang Keahlian sesuai tugas
yang akan diembannya. Nilai KKK diberikan oleh
widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman
dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator
sebagai berikut:
(1) Identifikasi masalah;
(2) Analisis masalah;
(3) Sistimatika penulisan.

3) Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi


indikator sebagai berikut :
(1) Efektifitas teknik presentasi;
(2) Penguasaan materi

3. Evaluasi Akhir
a. Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi
kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari:
1) Kepala Lembaga Pelatihan
2) Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan;
3) Seorang penjabat fungsional instansi penyelenggara;
4) Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi
akhir.
b. Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi
terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/
penguasaan materi.
c. Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan
materi direkapitulasi dengan pembobotan masing-masing
sehingga menghasilkan nilai akhir.

4. Kualifikasi kelulusan
Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut:
a. Sangat memuaskan (skor : 92,5 – 100);
b. Memuaskan (skor : 85,0 – 92,4);
c. Baik sekali (skor : 77,5 – 84,9);

32
d. Baik (skor : 70,0 – 77,4);
e. Tidak lulus (skor : di bawah 70,0).

Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70


dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari
keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan
penutupan) dinyatakan gugur.

b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan


Penilaian terhadap materi pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Keterkaitan materi dengan tugas
2. Tingkat manfaat materi
3. Kualitas materi
4. Tingkat kesulitan materi
5. Media pendukung (ilustrasi, transparansi, gambar dsb)
6. Waktu/durasi penyajian materi

Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan,


terhadap materi Pelatihan/modul pelatihan.
Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke PUSBIN-
KPK sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum
Pelatihan yang akan datang.

c. Evaluasi Widyaiswara/Instruktur/Fasilitator
Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut
1. Pencapaian tujuan instruksional;
2. Sistematika penyajian;
3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Pelatihan;
4. Ketepatan waktu dan kehadiran;
5. Penguasaan metode dan sarana Pelatihan;
6. Sikap dan perilaku;
7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
8. Penguasaan bahasa;
9. Pemberian motivasi kepada peserta;
10. Penguasaan materi;
11. Kerapihan berpakaian;

33
12. Kerjasama antar widyaiswara (dalam tim).

Penilaian terhadap widyaiswara/instruktur/fasilitator dilakukan oleh


peserta dan penyelenggaran pelatihan. Hasil diolah dan disampaikan
oleh penyelenggaran kepada setiap widyaiswara sebagai masukan bagi
yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing
widyaiswara pada masa yang akan datang.

d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara


Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai
berikut:
1. Efektivitas penyelenggara;
2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan;
3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan;
6. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8. Administrasi Pelatihan yang meliputi:
a. Sejauhmana penata usahaan Pelatihan telah dilaksanakan
dengan baik
b. Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan
dalam satu file.

Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara


dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara
sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program pelatihan yang
akan datang dan bahan akreditasi lembaga pelatihan.

e. Sertifikat
1. Kepada peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan seluruh
program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Bab
Evaluasi, diberikan Sertifikat Pelatihan.
2. Kepada Pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan meraih
prestasi tinggi berdasarkan hasil penilaian peserta pelatihan,
diberikan Piagam.

34
3. Kepada Unit Pelaksana Pelatihan (UPD) yang menunjukkan prestasi
tinggi berdasarkan penilaian peserta dan Tim dari PUSBIN-KPK,
diberikan Piagam.

I. LEMBAGA PELAKSANA PELATIHAN


Pelatihan Berdasarkan Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga
Pelatihan/Diklat yang terakreditasi.

35

Anda mungkin juga menyukai