Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
: IK/HSE/10
INSTRUKSI KERJA
Rev. : 01
I. REFERENSI
PP No. 50 Tahun 2012
OHSAS 18001 : 2007, klausul 4.4.7
ISO 14001:2015, klausul 8.2
II. ISTILAH
Keadaan Darurat Kejadian terkait cidera, sakit penyakit, kematian, atau pencemaran
lingkungan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan yang
membutuhkan penerapan kompetensi khusus yang mendesak, serta
sumber daya, atau proses untuk mencegah atau mengurangi
konsekuensi aktual dan potensial.
Kecelakaan Suatu insiden yang menyebabkan cidera, sakit penyakit, kematian, atau
pencemaran lingkungan.
Insiden Kejadian yang terkait pekerjaan di mana terjadinya atau mungkin dapat
terjadinya suatu peristiwa cidera, sakit penyakit, kematian, atau
pencemaran lingkungan.
Unit Tanggap Tim yang sudah dilatih dan ditugaskan untuk menanggulangi keadaan
Darurat (UTD) darurat di perusahaan PT. Medan Sugar Industry yang
Huru hara Kekacauan / gangguan ketenangan publik yang dilakukan oleh tiga
orang atau lebih untuk suatu tujuan pribadi atau kelompok tertentu
dengan melakukan teror atau kerusuhan
b) Banjir
Apabila terdapat laporan mengenai kondisi darurat atau mengetahui adanya alarm
yang aktif di areanya, pengawas area akan melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut :
a) Memberi laporan tentang keadaan darurat kepada HSE mengenai lokasi
kejadian, jenis keadaan darurat yang terjadi, rencana langkah dan tindakan
awal yang telah dilakukan, termasuk peralatan yang digunakan dan
bantuan yang diperlukan dengan segera
b) Mensterilkan daerah berbahaya dan jalan masuk menuju lokasi kejadian
c) Melakukan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
keadaan darurat tersebut HANYA apabila mampu, terlatih dan nyaman
untuk melakukannya
d) Memantau keadaan hingga bantuan datang
Apabila tindak lanjut dari laporan adanya suatu kejadian darurat yang tidak dapat
dikendalikan pada tahapan awal, maka HSE akan memberikan rekomendasi
kepada Factory Manager untuk :
a) Mendeklarasikan kondisi darurat perusahaan
b) Mengaktifkan operasi UTD
2. Tidak melakukan komunikasi menggunakan saluran Koordinator UTD dan Tim Operasi menuju lokasi
radio kecuali yang berkaitan dengan kedaruratan kejadian
3. TIDAK PANIK , bersiap menunggu dan mengikuti Tim Evakuasi : mengumpulkan karyawan di area
arahan dari tim evakuasi masing-2 area masing-2/ lokasi aman lain sesuai arahan Pimpinan
UTD; head count
Koordinator UTD dan Tim operasi melakukan assessment Koord. Tim Support:
di area kejadian untuk memutuskan apakah akan
dilakukan tindakan awal yang aman untuk melokalisir atau 1. Mempersiapkan tim P3K dan peralatan pendukung
mengatasi keadaan darurat.
2. Memeriksa dan memastikan jalur evakuasi yang
Apabila kondisi dinyatakan aman akan dilanjutkan operasi aman
tanggap darurat oleh tim operasi.
3. Mempersiapkan sarana pendukung dan logistik
selama operasi tanggap darurat berlangsung
Semua Personel (kecuali anggota UTD) : Tim Keamanan dan logistik : Mempersiapkan logistik
dan akses bagi kendaraan
BERJALAN menuju Muster Point atau area aman lain
yang sudah ditentukan oleh Pimpinan UTD dengan Tim P3K : bersiaga , merespon apabila diperlukan.
tenang sesuai arahan
Pimpinan dan Koordinator UTD : mengkoordinasikan
Berkumpul sesuai area / mengikuti arahan petugas tindakan lanjutan dengan pihak luar (Damkar, Polisi ,
evakuasi masing-masing bagian dsb)
Mengikuti head count - melaporkan apabila ada personel Pimpinan, Koordinator dan anggota UTD : memonitor
yang hilang / tidak terhitung dan memberikan bantuan yang diperlukan dari pihak
luar yang melaksanakan operasi penyelamatan dan
pemulihan.
Melaporkan hasil headcount kepada Koord. tim Support External communication dan tim keamanan :
Mengamankan, mengantisipas idan mengambil
Melakukan penyisiran apabila ada personel yang hilang tindakan yang diperlukan datangnya pihak-pihak lain
setelah mendapatkan persetujuan dari Pimpinan UTD yang mungkin tidak berkepentingan.
Meninggalkan area muster point setelah mendapat Setelah keadaan darurat bisa diatasi, Pimpinan UTD
arahan dari Pimpinan UTD mendeklarasikan pencabutan kondisi darurat dengan
menyatakan “ ALL CLEAR - ALL CLEAR - ALL
No. Dok. : IK/HSE/10
INSTRUKSI KERJA
Rev. : 01
CLEAR”
5.1.2 Penanggulangan
a) Pastikan ada orang lain yang mengetahui kejadian untuk mencari bantuan
b) Penanggulangan harus diusahakan sedini mungkin, sewaktu api belum
membesar
c) Apabila api timbul pada suatu instalasi supply bahan bakar, tutup segera
valve utama
d) Lokalisir kebakaran dengan memindahkan bahan bahan yang mudah
terbakar atau berharga pada jarak aman dari api.
e) Siapkan fire fighting system dan laksanakan penanggulangannya.
No. Dok. : IK/HSE/10
INSTRUKSI KERJA
Rev. : 01
5.2.1 Penanggulangan
a) Laporkan kejadian kepada HSE atau Ahli K3 Kimia
b) Berusaha untuk hentikan segera sumber tumpahan, dengan menutup valve,
mematikan pompa dsb.
c) Lokalisir areal tumpahan di atas tanah dengan membuat tanggul darurat atau
bahan-bahan lain.
d) Bila tumpahan Bahan Kimia berbahaya bagi orang disekitarnya, dan apabila
tidak bisa dikendalikan, segera lakukan evakuasi pekerja.
5.3.1 Penanggulangan
C. Penanganan lanjutan :
Sebagai langkah lanjutan HSE bersama GA dan Sekuriti akan melakukan penyisiran
dan apabila ditemukan benda yang dicurigai merupakan bom:
1. Menjauhkan personil dari area ditemukannya benda/barang yang diduga bom
2. Menjaga benda tetap berada pada posisinya, jangan dipindahkan, dibolak-
balik ataupun diguncang
3. Lokasi peletakan bom tersebut diberi tali pembatas (police line) dalam radius
100 meter agar tidak dilewati pengunjung maupun petugas;
4. Beritahukan kepada petugas keamanan yang lain tentang penemuan barang
yang mencurigakan tersebut;
5. Bila memungkinkan, melakukan pengecekan terhadap benda/barang yang
diduga bom dengan menggunakan Metal Detector untuk mengetahui apakah
terdapat unsur logam di dalamnya
6. Catat informasi berkaitan penemuan benda tersebut
7. Menginformasikan dan koordinasikan hal tersebut dengan Factory Manager
(Pimpinan UTD) dan HRGA Manager (External Communication) untuk
pelaporan kepada pihak kepolisian atau satuan gegana terdekat
8. Pimpinan UTD akan memutuskan apakah diperlukan evakuasi personel
berdasarkan hasil kajian dari koordinator UTD dan tim sekuriti
9. Setelah petugas kepolisian dan/atau satuan gegana telah tiba, Pimpinan UTD
akan menyerahkan kewenangan untuk proses penjinakan bom kepada tim
kepolisian / satuan gegana.
5.4.1 Penanggulangan
a) Pada saat kerusuhan, pihak security segera mengamankan area perusahaan
dengan menutup gerbang lokasi untuk mengatasi kondisi yang ada dan segera
melaporkan situasi tersebut ke HRGA Manager.
b) HRGA Manager bersama HSE menganalisa kondisi yang ada, bila kondisi
keamanan meningkat kepada level berbahaya maka segera menghubungi
factory manager untuk mendeklarasikan kondisi darurat
No. Dok. : IK/HSE/10
INSTRUKSI KERJA
Rev. : 01
5.5.1. Penanggulangan
a) Saat gempa terjadi dan personel berada di dalam ruangan : berlindung di bawah
meja , tunggu hingga gempa berhenti. Setelah gempa berhenti usahakan untuk
mematikan peralatan yang menggunakan sumber listrik dan mengikuti prosedur
evakuasi.
b) Saat gempa terjadi dan personel berada di dalam ruangan : bergerak menuju
tempat terbuka yang jauh dari struktur tinggi dan bangunan.
c) Supervisor area yang berwenang mengumumkan kepada seluruh personil untuk
menghentikan kegiatan dan mengevakuasi personilnya keluar/ menjauhi fasilitas,
menuju ke ruang terbuka bebas yang aman sampai diperintahkan untuk
melakukan tindakan selanjutnya.
d) Dalam hal terjadi kebakaran, tim UTD akan memobilisasi personil dan
peralatannya guna melokalisir dan memadamkan api sedini mungkin.
e) Dalam hal terjadinya tumpahan bahan kimia, maka dilakukan tindakan
penanggulangan Tumpahan Bahan Kimia oleh tim UTD dan Ahli K3 Kimia.
f) Setelah dilakukan evakuasi, koordinator UTD bersama tim yang kompeten akan
segera mengevaluasi fasilitas/peralatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
melaporkan kerusakannya kepada pimpinan UTD.
g) Pimpinan UTD dan manager terkait akan melakukan penilaian terhadap situasi
setelah gempa
h) Pimpinan UTD memutuskan dan menginstruksikan tindakan yang harus
dilakukan oleh seluruh personel berdasarkan hasil kajian dan penilaian kondisi
fasilitas, sistem proses dan sebagainya.
5.6 Banjir
Banjir pada umumnya terjadi saat musim hujan terutama pada siklus Banjir Besar dan
dapat mempengaruhi atau berdampak pada daerah yang luas sehingga dapat
menimbulkan kerusakan pada fasilitas yang ada.
Bahaya Banjir adalah kemungkinan orang tenggelam atau terbawa arus banjir,
kerusakan mesin / fasilitas, bahaya tersengat listrik atau pencemaran yang timbul
akibat tumpahan bahan kimia.
5.6.1 Penanggulangan
No. Dok. : IK/HSE/10
INSTRUKSI KERJA
Rev. : 01
a) Pada saat musim hijan terutama yang didindikasikan sebagai musim banjir,
frekuensi pemeriksaan terhadap sistem parit dan pintu air harus ditingkatkan,
serta harus dipantau informasi mengenai banjir dari area lain disekitar area
perusahaan.
b) Apabila kondisi ketinggian air sudah dalam level yang mengkhawatirkan dan atau
ada informasi mengenai banjir di lokasi/daerah lain yang mungkin akan sampai
ke area perusahaan, maka dilakukan tindakan berikut :
i. Pengawas Lapangan yang berwenang mengumumkan kepada seluruh
personil untuk menghentikan kegiatan yang dilakukan.
ii. Mesin dan barang-barang yang berharga di evakuasi ke tempat yang lebih
tinggi.
iii. Tim Isolasi UTD akan melakukan pengamanan berkait kelistrikan dengan
melakukan isolasi pada area-area yang berbahaya
iv. External communication bersiaga untuk meminta bantuan dari pihak
kepolisian sesuai dengan tingkatan kebahayaan yang berkembang di
lapangan dengan persetujuan dari pimpinan UTD
c) Bila diperlukan maka Tim UTD akan melakukan evakuasi karyawan ketempat
yang aman dan selanjutnya di instruksikan untuk meninggalkan area perusahaan
(atas persetujuan pimpinan UTD)
d) Tim UTD akan tetap berada di area perusahaan untuk keperluan pengamanan
area perusahaan hingga proses evakuasi selesai atau ditentukan hal lain oleh
pimpinan UTD
e) Setelah Bahaya Banjir surut, Koordinator UTD akan membuat laporan terjadinya
banjir termasuk kerusakan dan korban bila ada kepada pihak-pihak yang terkait
No. Dok. : IK/HSE/10
INSTRUKSI KERJA
Rev. : 01
CATATAN REVISI
Rev Tanggal Alasan Revisi
Tanda Tangan