Anda di halaman 1dari 70

HA LAMAN PENGESAHAN

KURIKULUM SMK ISLAM RANDUDONGKAL


TAHUN 2017/2018

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dan diketahui Dinas


Pendidikan Provinsi, dengan ini Kurikulum SMK Islam Randudongkal,
Kompetensi Keahlian Multimedia
Tahun Pelajaran 2017/2018 ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan.

Ditetapkan di : Pemalang
Pada Tanggal : 22 Juli 2017

Ketua Komite Sekolah, Kepala SMK Islam


Randudongkal,

TROY SUHARTO WAHYUDIN, S.Pd.I.,


M.Pd.

Mengetahui :
a.n. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Kepala Bidang Pembinaan SMK

Drs. BAGUS SURJANTO, M.Pd.


Pembina Tingkat I
NIP. 19640420 198503 1 012
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP SMA/SMK
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KABUPATEN/KOTA : PEMALANG

PETUNJUK PENGISIAN

1. C e r m a t i dokumen KTSP yang akan divalidasi.


2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan jabatan petugas
validasi serta bagi SMK tulislah kompetensi keahlian dan nama ketua program keahlian
3. Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom ”Ada” atau ”Tidak” sesuai keberadaan butir-butir
pernyataan.
4. Catatan petugas validasi diisi dengan temuan, komentar dan saran berdasarkan hasil
validasi. Ditulis dengan singkat namun jelas.

NAMA SEKOLAH : SMK ISLAM RANDUDONGKAL


ALAMAT : JL KAUMAN NO. 9 RANDUDONGKAL

NAMA KEPALA SEKOLAH : WAHYUDIN, S.Pd.I, M.Pd

TANGGAL VALIDASI : ASEP AMALUDIN, S.Pd.

PETUGAS VALIDASI : ASEP AMALUDIN, S.Pd

JABATAN PETUGAS VALIDASI : WAKIL KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTIMEDIA

NAMA KETUA PROG. KEAHLIAN : MUKHOLIK, S.Kom


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Landasan
Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu
dan berkualitas guna menghadapi pasar bebas, dunia pendidikan mulai mengadakan
pembenahan baik dari segi fisik maupun dari segi yang lainnya. Persaingan antar
lembaga pendidikan di tahun mendatang akan semakin ketat, selain karena jumlah
lembaga pendidikan yang semakin banyak juga didorong oleh kesadaran masyarakat
untuk memilih sekolah yang terbaik, yaitu sekolah yang mampu memberikan
pelayanan serta dapat menjanjikan lulusannya memiliki kualitas keterampilan yang
dapat bersaing.
SMK Islam Randudongkal yang didirikan tahun 2010 sampai dengan
sekarang memiliki 5 Paket Keahlian diantaranya yaitu Paket Keahlian Akuntansi dan
Multimedia yang didirikan tahun 2010, paket keahlian Teknik komputer jaringan
yang didirikan tahun 2014 dan paket keahlian Perbankan Syariah dan Multimedia
yang didirikan tahun 2015.

a. Kondisi Ideal
Sedangkan kondisi ideal yang diharapkan adanya bantuan dari Pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah untuk dapat melengkapi kebutuhan sarana dan
prasarana di SMK Islam Randudongkal. Yaitu berupa Penambahan RKB sebanyak
17 Ruang, Penambahan Ruang Praktek siswa sebanyak 5 Ruang, Teaching Factory
sebagai unit usaha dan praktek sebanyak 5 Ruang, Peralatan sebanyak 3 Unit.
Sehingga sekolah mampu mengembangkan potensinya menjadi SMK Rujukan
berbasis Pondok Pesantren yang handal dan dapat menjadi unggulan.

b. Kondisi Nyata
Kondisi saat ini SMK Islam Randudongkal Memiliki jumlah siswa
sebanyak 1644 siswa dan 2 Kampus, yaitu Kampus I yang terletak di Jl. Kauman
No. 9 Randudongkal, yang digunakan untuk kelas X Kompetensi Keahlian
Akuntansi, Perbankan Syari’ah, Akuntansi, Teknik Komputer dan Jaringan serta
Multimedia, serta Kampus 2 yang terletak di Jl. Raya Randudongkal-Warungpring
KM 1 Randudongkal yang diperuntukan untuk kelas XI Teknik Sepeda Motor, dan
Kelas XII Kompetensi Akuntansi, Perbankan Syariah, Teknik Komputer dan
Jaringan, Multimedia, dan Teknik Sepeda Motor, serta untuk kelas XII Kompetensi
Akuntansi, Perbankan Syariah, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, dan
Teknik Sepeda Motor. Pada hakeketnya SMK Islam Randudongkal memiliki 22
Ruang Teori 3 Laboratorium dan 1 Ruang Bengkel, 1 Ruang Perpustakaan dalam
hal ini masih jauh dri kesempurnaan untuk sekolah ideal.

c. Potensi dam Karakteristik SMK Islam Randudongkal


Disamping pengembangan dari segi fisik, kualitas pelayanan kegiatan
belajar juga perlu didukung peningkatan mutu manajerial Kepala Sekolah,
peningkatan kualitas guru dalam pemenuhan kompetensi yang dinyatakan dalam
bentuk sertifikat oleh lembaga berwenang serta adanya tenaga teknisi pemeliharaan
dan perbaikan dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di
dalam merealisasikan tujuan diatas, kendala utama yang kami hadapi adalah
keterbatasan dana yang kami miliki.

2. Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014
memenuhi kedua dimensi tersebut.
Agar setiap stakeholders sekolah mengetahui seluruh isi kurikulum SMK
Islam Randudongkal , maka dijelaskan pengertian istilah yang terkait KTSP
antara lain sebagai berikut :
a. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
d. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
f. Kerangka Dasar Kurikulum adalah tatanan konseptual kurikulum
yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan. Kerangka Dasar
Kurikulum pada Kurikulum 2013 adalah landasan filosofis, sosiologis,
pedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan
struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan
lokal tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada tingkat
sekolah.
g. Struktur Kurikulum menurut Kurikulum 2013 adalah
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, dan
kompetensi dasar pada tingkat sekolah. Susunan mata pelajaran tersebut
terbagi dalam kelompok mata pelajaran wajib kelompok A dan
kelompok B, dan kelompok mata pelajaran C yaitu pilihan kelompok
Peminatan.
h. Kelompok Mata Pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan
pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan
penting untuk mengembangkan kehidupanpribadi peserta didik, masyarakat,
dan bangsa.
i. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam
sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan
tinggi, dan untuk mengembangkan minatnya terhadap sesuatu disiplin
ilmu atau ketrampilan.
j. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari
suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan
satuan pendidikan tertentu.
k. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun
indikator kompetensi.
l. Beban belajar memuat jumlah jam yang dialokasikan untuk
pembelajaran suatu tema, gabungan tema, mata pelajaran, atau keseluruhan
kegiatanyang harus diikuti Peserta Didik dalam satu minggu, semester, dan
satu tahun yang meliputi kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.
m. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
n. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya
pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan,
pengayaan, dan percepatan
o. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas
mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur
sendiri.
p. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
q. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
r. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
s. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
t. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
u. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar
nasional), dan hari libur khusus.

3. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum SMK Islam Randudongkal, Pemalang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
d. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan di SMK Islam Randudongkal Pemalang.
e. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain

4. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-
14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini
akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban.
Tantangan internal satuan pendidikan yang perlu mendapat perhatian dari
SMK Islam Randudongkal antara lain:
a) Personalia
1. Kekurangan guru produktif yang masih tinggi sehingga mengakibatkan ada
beberapa mata pelajaran produktif yang terpaksa diampu oleh guru non
produktif.
2. Belum semua guru produktif tersertifikasi kompetensi keahlian sehingga
secara kemampuan masih belum maksimal
b) Sarana prasarana
1. Kurangnya sarana Ruang Kelas Baru dari jumlah 43 Ruang baru tercukupi
28 Ruang
2. Kurangnya Ruang Praktek Siswa sebanyak 4 Ruang
3. Kurangnya sarana dan tempat ibadah
4. Kurangnya Ruang Teaching Factory dan Ruang Unit Produksi
5. Kurangnya Ruang asrama dikarenakan SMK ini berbasis Pondok Pesantren
6. Belum adanya Aula yang memadai sehingga sulit apabila mengadakan
pertemuan dalam jumlah besar.

c) Pendanaaan
1. Kegiatan sekolah masih berpusat pada Anggaran dari siswa/Orang tua
2. Masih ditemui kekurangan anggaran dikarenakan pembayaran SOP (dana
Komite) yang tidak tepat waktu
3. Tidak semua anggaran pengelolaan operasional dapat ditanggung oleh
anggaran BOS sehingga kesulitan mengalokasikan kekurangan anggaran.

5. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),
dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu,
investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan
Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga
menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam
beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara
lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.

6. Penyempurnaan Pola Pikir


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi
yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan
alam, sumber/ media lainnya);
3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh elalui internet);
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu Pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

7. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai
daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan
pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut:
a) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
b) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
c) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
8. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a). Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
b). Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c). Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
d). Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
e). Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
f). Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
g). Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

9. Tujuan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Penyempurnaan kurikulum meliputi 4 standar nasional pendidikan, yaitu
Standar Kompetnsi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk
mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam
domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh
karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan
tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan
pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan,dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan
sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi
tersebut.
Ketiga kompetensi di atas memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap
dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas:
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya,
mencoba, menalar,menyaji, dan mencipta.

B. Landasan
a) Dasar-dasar Hukum Relevan
KTSP di SMK Islam Randudongkal disusun dengan berlandaskan pada .
1. Peraturan No 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
2. Undang-undang no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebgai perubahan atas peraturan
pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 Tentang Standar
pengelolaan Pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah ( SD/ MI ),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah ( SMP/MTS ), dan Sekolaha
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah ( SMA/MA )
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 tentang
SKL kurikulum 2013
10. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan dasar dan Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2013 tentang
Standar Isi
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses, diperbaharusi dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2014 tentang
Masa Orientasi Peserta Didik Baru di sekolah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 tahun 2014 tentang
Kurikulum SMK/MAK
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra
Kurikuler Wajib Pramuka
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang
Pembelajaran direvisi dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
28. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
29. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
Siswa Baru
b) Landasan Hukum untuk Mulok untuk Provinsi Jawa Tengah
1. Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan
Aksara Jawa.
2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perda No. 9 tahun 2012
3. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl 23 Juli
2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013
4. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995
tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk
jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan
SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah
5. Surat Keputusan Kepala Sekolah No. 15 /SK. 02 / SMK Is. Rdd/ VII/ 2013
tentang implementasi muatan lokal Bahasa Arab dan Aswaja

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

D. Acuan Konseptual
Acuan konseptual pengembangan Kurikulum SMK Islam Randudongkal
memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
a) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMK Islam Randudongkal
dilaksanakan juga program pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan
pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan
dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan
warga sekolah, juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar
sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
b) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Kurikulum SMK Islam Randudongkal disusun dengan memperhatikan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik
peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Randudongkal memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMK Islam
Randudongkal memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni,
pertanian, wisata dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan
Kompetensi Dasar pada mata pelajaran peminatan dasar bidang keahlian, program
keahlian dan paket keahlian.
d) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMK Islam Randudongkal memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan
adanya Mulok Bahasa Jawa.
e) Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMK Islam Randudongkal harus memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, diantaranya melalui pembelajaran paket
keahlian sesuai minat dan bakat peserta didik dan melalui program pengembangan
diri yang berupa ekstrakurikuler.
f) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
g) Agama
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan untuk meningkatkan
toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
h) Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia
nyata/kehidupan sehari-hari.
i) Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
j) Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib
yang harus diikuti.
k) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan mendorong wawasan
dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
l) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya.
m) Kesetaraan Gender
Kurikulum SMK Islam Randudongkal diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh-kembangnya kesetaraan gender.
n) Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
o) Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMK Islam Randudongkal dikembangkan dengan mengitegrasikan
nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam
pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan
kehidupan di luar sekolah.

E. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan kurikulum SMK Islam Randudongkal, memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :

a) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi


sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi
sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

b) Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan


kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

c) Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,


dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.

F. Prosedur Operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP di SMK Islam Randudongkal :
a) Analisis, mencakup:
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2) analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
b) Penyusunan, mencakup:
1) perumusan visi, misi, dan tujuan SMK Islam Randudongkal;
2) pengorganisasian muatan kurikuler SMK Islam Randudongkal;
3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
4) penyusunan kalender pendidikan SMK Islam Randudongkal;
5) penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan
6) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
c) Penetapan dilakukan kepala SMK Islam Randudongkal berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
d) Pengesahan dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, cq.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah.

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah


Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi dan Misi SMK Islam Randudongkal


Visi SMK Islam Randudongkal
” Menggenggam Dunia Dengan Alqur’an Menuju SMK yang BERKAH”
B = Berhaluan Ahlussunah Wal Jama’ah
E = Etika dan Etos Kerja Tinggi
R = Responship terhadap Kemajuan
K = Kreatif dan Inovatif
A = Amanah Terhadap Tanggug jawab
H = Harmonis dalam Kebersamaan
Untuk memperjelas pencapaian visi sebagaimana tersebut di atas, dijabarkan
dalam indikator sebagai berikut :
1) Memiliki muatan lokal Bahasa Arab dan Aswaja / Ke-NU-an
2) Terlaksananya kegiatan berbasis Aswaja yaitu pembacaan Ayat suci Alquran,
pembacaan Asmaul husna, sholat dhuha dan istighosah
3) Terlaksananya jam Efektif disekolah minimal 5 Jam
4) Melaksanakan kebijakan dan regulasi tentang pendidikan dan pembalajaran dengan
tanggap dan cepat
5) Melaksanakan sesuatu yang baru dan melakukan inovasi terhadap pembelajaran
6) Melaksanakan setiap tugas yang diberikan kepada guru dan warga sekolah dengan baik
dan mengejar kesempurnaan kerja
7) Melakukan anjangsana dan kegiatan kekeluargaan untuk menunjang kebersamaan

C. MISI SMK Islam Randudongkal


1. Menciptakan suasana sekolah yang Islami dalam naungan Alqur’an dan berhaluan
Ahlussunnah wal jama’ah
2. Melaksanakan keteladanan dalam bersikap, bertutur kata menuju pribadi yang mulia.
3. Mempersiapkan Guru yang bertanggung jawab, tidak kenal menyerah dalam mencoba
berkreatifitas dan berinovasi menuju pembelajaran yang lebih baik
4. Melatih Peserta didik yang mampu memimpin, berkarya dan beraktualisasi dalam
perkembangan sumber daya manusia
5. Mempersiapkan lulusan yang berakhlakul karimah, terampil, Siap kerja dan berdaya
saing.
6. Membangun kelengkapan sarana dan prasarana yang mampu bersaing dalam kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi

D. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

E. Tujuan SMK Islam Randudongkal


Tujuan Sekolah Jangka Menengah (2016 – 2017)
Untuk mencapai visi dan misi sekolah, tujuan sekolah harus ditetapkan sebagai
arahan dalam mewujudkan visi dan misi tersebut. Tujuan jangka menengah
(2015/2016 – 2016/2017) SMK Islam Randudongkal ditetapkan sebagai berikut :
1. Bidang Standar Kompetensi Lulusan
Menghasilkan lulusan yang bermutu, santun dan kompetitif dengan indikator:
1.1. Mencapai rata-rata Ujian Nasional sebesar 7,00 untuk semua paket keahlian
1.2. Meloloskan peserta didik lulusan dalam persaingan seleksi masuk DU/DI
sebesar 60% perguruan tinggi terakreditasi sebesar 20 % dan wira usaha 10%
1.3. Terwujudnya karakter siswa melalui pembiasaan belajar khususnya kepedulian
siswa dalam tata kelola lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan melalui
kelompok-kelompok belajar peserta didik, terutama dalam kelompok kajian ilmu
sains dan kegiatan kreatif lainnya.
1.4. Menjuarai dalam ajang lomba akademik di tingkat kabupaten, provinsi, dan
nasional seperti bidang Olimpiade Sains, Lomba Mata Pelajaran, KIR, Debat
Berbahasa Inggris, Debat Berbahasa Indonesia.
1.5. Menjuarai dalam ajang lomba bidang non akademikseperti: olah raga dan seni,
bidang kegiatan kreatif peserta didik (PMR, Pramuka, Pecinta Alam, dan PBB),
dan lomba- lomba sekolah tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
1.6. Terwujudnya keterlibatan siswa dan guru dan kegiatan-kegiatan pembelajaran
nasional dan internasional secara online.

2. Bidang Standar Isi (Bidang Kurikulum)


Memiliki pedoman kurikulum yang terus berkembang sebagai acuan dalam
pengelolaan sekolah dengan indikator:
2.1. Terwujudnya kurikulum KTSP khususnya Kurikulum 2016 dengan
berpedoman pada pedoman-pedoman yang relevan untuk memperkaya
kurikulum sekolah yang mampu menjawab tantangan global, khususnya isu-
isu lingkungan melalui integrasi kurikulum berbasis lingkungan.
2.2. Memiliki sistem administrasi akademik berbasis TIK yang terintegrasi
dengan sistem Paket Aplikasi sekolah (PAS).
2.3. Memiliki Kurikulum Industri dengan Institusi Pasangan Astra Honda Motor

3. Bidang Standar Proses (Bidang Proses Pembelajaran)


Menghasilkan dokumen dan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan tuntutan kurikulum 2016 dengan didukung sumber daya yang memadai
dengan indikator:
3.1. Memiliki dokumen pembelajaran sesuai dengan standar proses
dengan mengintegrasikan lingkungan hidup.
3.2. Terwujudnya proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang dapat
menjadi teladan dalam pembentukan perilaku peserta didik secara unggul
khususnya dalam tata kelola lingkungan.

4. Bidang Standar Penilaian (Bidang Penilaian)


4.1. Menghasilkan dokumen dan kemampuan guru melaksanakan penilaian
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2016 dengan didukung sumber
daya yang memadai dengan indicator:
4.2. Memiliki sistem penilaian sesuai dengan standar penilaian khususnya
Standar
4.3. Penilaian Kurikulum 2016 dan integrasi tata kelola lingkungan
5. Bidang Standar Pengelolaan (Bidang Pengelolaan Sekolah)
Memiliki sistem pengelolaan sekolah yang efektif dan efisien dengan indicator:
1. Bidang Manajemen sekolah
a. Memiliki pedoman sekolah yang sesuai dengan Standar Pengelolaan.
b. Terciptanya suasana dan kultur sekolah sekolah yang konduktif dengan
ditandai kedisiplinan, etos kerja yang tinggi seluruh warga sekolah,
peka terhadap lingkungan, dan dijiwai dengan semangat keberagamaan
sehingga terwujud budaya sekolah yang efektif.
c. Terwujudnya manajemen berbasis sekolah yang ditandai dengan
prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif melalui kegiatan
koordinasi dan pencitraan sekolah yang efektif
d. Merencanakan manajemen mutu sesuai sertifikat ISO 9001:2008.
e. Memiliki hubungan “sister school” dengan sekolah dalam negeri.
f. Memiliki sistem informasi manajemen berbasis internet yang mampu
mendukung proses pembelajaran.
g. Terwujudnya sekolah yang mengadopsi nilai-nilai, seperti sifat multi-kultural,
bebas rokok, bebas narkoba, bersih dan hijau (clean and green),
bebas kekerasan (bullying), prinsip kesetaraan gender, dan menerapkan
nilai demokratis dalam memperlakukan peserta didik secara adil dalam
belajar.

2. Bidang Akreditasi Sekolah


Meningkatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah
Madrasah (BAP –SM) dari ”B” menjadi Peringkat “A” dengan nilai minimal
dari 90

3. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1) Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi standar
kualifikasi dan kompetensi:
2) Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sesuai standar pendidik dan
tenaga kependidikan yang peduli dengan lingkungan.
3) Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional melalui
penilaian kinerja
4. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
1) Memiliki sistem pengelolaan keuangan yang akuntabel
2) Memiliki sistem pembiayaan yang mampu menunjang proses
pendidikan dan pembelajaran secara bermutu sesuai dengan standar
pembiayaan.
3) Memiliki sistem pembayaran online dengan bekerja sama dengan pihak
bank yang mampu diakses oleh stakeholders sekolah secara mudah,
transparan, dan akuntabel.
4) Memiliki sistem pelaporan yang transparan dan akuntabel.
5. Bidang Sarana dan Prasarana Fisik
Memiliki sarana dan prasarana sesuai dengan standar Sarpras Sekolah dan
berfungsi dengan baik dengan beberapa asumsi:
1) Berfungsinya sarana prasarana sekolah melalui kegiatan perawatan sarpras.
2) Memiliki sarana prasarana dan lingkungan sekolah sesuai dengan
tuntutan standar sarana prasarana dalam rangka mewujudkan sekolah yang
memiliki tata kelola lingkungan dan kondusif belajar

F. Tujuan Paket Keahlian Multimedia


Tujuan Paket Keahlian Multimedia secara umum mengacu pada isi Undang Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan
penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu

 Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja


mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat
menengah, sesuai dengan kompetensi Multimedia
 Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian Multimedia
 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Multimedia adalah membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
1. Meningkatkan Organisasi dan Manajemen Sekolah Yang Baik
2. Meningkatkan Sumber Daya Sekolah
3. Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sekolah
4. Meningkatkan Iklim Kerja Sekolah
5. Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Dengan Biaya Yang Wajar
6. Meningkatkan Kualitas Pengendalian Sekolah
7. Meningkatkan Kewirausahaan Sekolah Melalui Unit Produksi Sekolah
8. Meningkatkan Daya Serap Tamatan Ke DU/DI Melalui Jaringan Kerja Sama Dan
Bursa Kerja Sekolah
9. Meningkatkan Penguasaan Berkomunikasi Dengan Menggunakan Bahasa Asing
(Inggris).
10. Meningkatkan Prestasi Ujian Nasional
11. Meningkatkan Prestasi Lomba Promosi Kompetensi Siswa
12. Meningkatkan Pembinaan Bakat Siswa Lewat Ekstra Kurikuler
13. Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Sekolah.

G. Tujuan Sekolah Jangka Pendek (2016/2017 )


Tantangan nyata sekolah yang dihadapi sekarang dapat dikelompokkan
menjadi beberapa indikator :
Indikator Kualitas
1) Hasil akademik yang dicapai masih bisa ditingkatkan dari kualitas yang
seharusnya dapat dicapai sesuai dengan input siswa yang diperoleh sekolah.
2) Beberapa alumni yang sudah terbukti dapat mengikuti s e l e k s i n a k e r y a n g
dengan penghasilan minimal UMK/UMR dan beberpa yang
ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
d a p a t b e r s a i n g d a l a m UMPTN/SPMB, dan PMDK untuk PTN/PTS bahkan
masih dapat ditingkatkan secara kuantitas berdasarkan penerapan metode dari tahun
sebelumnya meskipun masih ada beberapa alumni yang masih terpaku di wilayah
kerja lokal dan regional Jawa tengah
3) Kuantitas siswa yang diterima baik melalui PMDK, UM, maupun SPMB masih
dapat ditingkatkan dari sebelumnya, khususnya untuk jurusan-jurusan tertentu yang
belum pernah dicoba.
4) Kualitas siswa belum sepenuhnya mampu bersaing di tingkat regional walaupun input
siswa sangat baik.
5) Beberapa guru masih perlu ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan tuntutan zaman
tanpa memandang masa kerja.

Indikator Produktivitas
1) jumlah siswa yang memperoleh NUN d e n g a n p r e d i k a t n i l a i c u k u p semakin
secara kuantitas dari tahun sebelumnya
2) prosentase perolehan NUN terus meningkat seiring dengan kenaikan jumlah peserta UN
sekolah.
3) Jumlah siswa yang dapat masuk perguruan tinggi negeri semakin meningkat dapat
dicapai oleh lulusan disamping SMK Kab. Pemalang SELALU AMAN dalam
pelaksanaan UN.
4) Jumlah siswa yang mempelopori kedisiplinan siswa semakin meningkat dan
tingkat pelanggaran semakin berkurang.
5) Jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler semakin meningkat dengan
bentuk-bentuk kegiatan yang semakin beragam.
6) Jumlah siswa yang diterima di sekolah kedinasan (militer) semakin meningkat.
7) Jumlah fasilitas fisik sekolah semakin meningkat untuk memenuhi standar
pelayanan minimal sekolah.

8) Kompetensi guru semakin meningkat baik pedagogik, kepribadian dan sosial bahkan
beberpa guru masih dalam proses meraih gelar profesional.

Indikator Efektivitas
1) Perolehan NUN masih belum sesuai harapan di mana mampu berada di rangking
25 besar provinsi untuk setiap program studi.Jumlah siswa yang mendaftar ke DU/DI dan
PTN/PTS terakreditasi semakin meningkat.
Jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta semakin
meningkat dari tahun sebelumnya.
2) Proses Kegiatan Belajar Mengajar semakin efektif dengan semakin
berkurangnya jam kosong.
3) Bentuk ekstrakurikuler semakin b e r t a m b a h dengan jam kosong semakin
berkurang.
4) Kedisiplinan siswa semakin meningkat kualitasnya dengan ditandai
berkurangnya jumlah siswa yang terlambat dan melanggar tata tertib.
5) Tingkat kedisiplinan guru semakin meningkat dengan semakin berkurangnya jam
kosong dan izin tidak mengajar.

Indikator Efisien
1) Kegiatan akademik cukup efisien walaupun masih dapat ditingkatkan.
2) Penggunaan dana cukup efisien walaupun masih perlu diberdayagunakan lebih baik
lagi.
3) Dukungan dana dari orang tua masih dapat ditingkatkan.
4) Alokasi sumber daya untuk pembinaan ekstrakurikuler cukup efisien walaupun masih
perlu ditingkatkan lagi.
5) Prestasi belajar cukup efisien walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.
6) Lama belajar siswa rata-rata 3 tahun dan cukup efisien.
7) Angka putus sekolah dan angka mengulang semakin kecil, bahkan 3 tahun
terakhir mendekati angka nol.
8) Secara keseluruhan tingkat efisiensi cukup baik walaupun masih perlu
ditingkatkan lagi.

Tantangan nyata sekolah yang dihadapi di atas merupakan tantangan yang


harus dipecahkan dengan segera sehingga tujuan sekolah ke depan dapat dicapai dengan
baik.

H. Simpulan
Berdasarkan Visi, Misi dan tujuan Sekolah yang harus dicapai, maka dapat
dirumuskan beberapa pendekatan dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan tersebut
antara lain tujuan jangka pendek yang ingin dicapai sekolah pada tahun pelajaran 2016/2017
adalah sebagai berikut :
1. Bidang Standar Kompetensi Lulusan SMK
1.1. Mencapai rata-rata Ujian Nasional sebesar : 6,50 untuk semua paket keahlian
1.2. Membantu peserta didik dalam persaingan seleksi DU/DI 56 % dan yang
masuk perguruan tinggi terakreditasi sebesar 10 % dari jumlah pendaftar.
1.3. Membentuk karakter siswa melalui pembiasaan belajar khususnya kepedulian siswa
dalam tata kelola lingkungan yang bersih, sehat, dan berksinambungan melalui
kelompok-kelompok belajar peserta didik, terutama dalam kelompok kajian ilmu
sains dan kegiatan kreatifitas lainnya.
1.4. Meraih gelar juara dalam ajang lomba akademik di tingkat kabupaten, provinsi, dan
nasional seperti bidang Olimpiade Sains, Lomba Mata Pelajaran, KIR, Debat
Berbahasa Inggris, Debat Berbahasa Indonesia.
1.5. Meraih gelar juara dalam ajang lomba bidang non akademikseperti: olah raga
dan seni, bidang kegiatan kreatif peserta didik (PMR, Pramuka, Pecinta Alam, dan
PBB), dan lomba-lomba sekolah tingkat kabupaten dan provinsi. Serta
Membudayakan keterlibatan siswa dan guru dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran nasional dan internasional secara online.

2. Bidang Standar Isi (Bidang Kurikulum)


1. Mengembangkan kurikulum KTSP khususnya Kurikulum 2016 dengan
berpedoman pada sumber-sumber yang relevan untuk mengembangkan kurikulum
sekolah yang mampu menjawab tantangan global, khususnya isu-isu lingkungan
melalui integrasi kurikulum berbasis Industri
2. Mengembangkan sistem administrasi akademik berbasis TIK yang terintegrasi
dengan sistem Paket Aplikasi sekolah (PAS).
3. Mengkaji penerapan sistem Satuan Kredit Semester (SKS).

1. Bidang Standar Proses (Bidang Proses Pembelajaran)


1. Mengembangkan dokumen pembelajaran sesuai dengan standar proses dengan
mengintegrasikan lingkungan hidup.
2. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang dapat
menjadi tauladan dalam pembentukan perilaku peserta didik secara unggul
khususnya dalam tata kelola lingkungan.
3. Bidang Standar Penilaian (Bidang Penilaian)
Melaksanakan penilaian sesuai dengan standar penilaian khususnya Standar
PenilaianKurikulumm 2016 dan integrasi tata kelola lingkungan

4. Bidang Standar Pengelolaan (Bidang Pengelolaan Sekolah)


1. Bidang Manajemen sekolah
a. Mengembangkan pedoman sekolah yang sesuai dengan Standar Pengelolaan.
b. Menciptakan suasana dan kultur sekolah sekolah yang konduktif dengan
ditandai kedisiplinan, etos kerja yang tinggi seluruh warga sekolah, peka terhadap
lingkungan, dan dijiwai dengan semangat keberagamaan sehingga terwujud
budaya sekolah yang efektif.
c. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang ditandai dengan prinsip
transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif melalui kegiatan koordinasi dan
pencitraan sekolah yang efektif
d. Mengembangkan secara konsisten pelaksanaan manajemen mutu sesuai sertifikat
ISO 9001:2008 tentang manajemen mutu.
e. Mengembangkan hubungan “sister school” dengan sekolah dalam negeri.
f. Mengembangkan sistem informasi manajemen berbasis internet yang mampu
mendukung proses pembelajaran.
g. Mewujudkan sekolah yang mengadopsi nilai-nilai yang bersifat multi-kultural,
bebas rokok, bebas narkoba, bersih dan hijau (clean and green), bebas kekerasan
(bullying), prinsip kesetaraan gender, dan menerapkan nilai demokratis dalam
memperlakukan peserta didik secara adil dalam belajar.
4. Bidang Akreditasi Sekolah
Menyiapkan dokumen untuk meningkatka nilai akreditasi dari Badan Akreditasi
Nasional Sekolah-Madrasah (BAP – SM) dari ” B” menjadi “A” dengan nilai minimal
dari 95.
5. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai standar pendidik dan
tenaga kependidikan yang peduli dengan lingkungan.
2. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional melalui penilaian
kinerja
6. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
1. Mengembangkan sistem pembiayaan yang mampu menunjang proses pendidikan
dan pembelajaran secara bermutu sesuai dengan standar pembiayaan.
2. Mengembangkan sistem pembayaran online dengan bekerja sama dengan pihak
bank yang mampu diakses oleh stakeholders sekolah secara mudah, transparan,
dan akuntabel.
3. Mengembangan sistem pelaporan yang transparan dan akuntabel.
7. Bidang Sarana dan Prasarana Fisik
1. Meningkatkan fungsi sarana prasarana sekolah melalui kegiatan perawatan sarpras.
2. Mengembangan sarana prasarana dan lingkungan sekolah sesuai dengan
tuntutan standar sarana prasarana dalam rangka mewujudkan sekolah yang memiliki
tata kelola lingkungan dan ramah anak
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Standar Kompetensi Lulusan SMK


Seluruh kelompok mata pelajaran tersebut mengusung ke pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan sebagai berikut :
No. Domain Kompetensi
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
1. Sikap 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.

2. Pengetahuan Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks


diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan
regional
dan internasional.
Istilah gradasi pengetahuan dijelaskan sebagai berikut :
Faktual : Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
No. Domain Kompetensi
regional, dan internasional.
Konseptual : Terminologi/ istilah dan klasifikasi,
kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur
yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan
spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional
Prosedural : Pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk
menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Metakognitif : Pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik,
kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
3. Keterampilan
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
secara mandiri.
B. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada
kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:


1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah


Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
ajaran agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan Mengamalkan 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku
perilaku jujur,disiplin, tanggung- jujur,disiplin, tanggung-jawab, peduli
jawab, peduli (gotong royong, (gotong royong, kerjasama, toleran,
kerjasama,toleran, damai),santun, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
menunjukan sikap sebagai bagian solusi atas berbagai permasalahan dalam
dari solusi atas berbagai berinteraksi secara efektif dengan
permasalahan dalam berinteraksi lingkungan sosial dan alam serta dalam
secara efektif dengan lingkungan menempatkan diri sebagai cerminan
sosial dan alam serta dalam bangsa dalam pergaulan dunia.
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis,
menganalisis pengetahuan faktual, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan konseptual, prosedural, dan metakognitif
metakognitif berdasarkan rasa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
ingin tahunya tentang ilmu budaya, dan humaniora dengan wawasan
pengetahuan, teknologi, seni, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
budaya, dan humaniora dalam dan peradaban terkait penyebab fenomena
wawasan kemanusiaan, dan kejadian dalam bidang kerja yang
kebangsaan, kenegaraan, dan spesifik untuk memecahkan masalah.
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
dalam ranah konkret dan ranah mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan abstrak terkait dengan pengembangan dari
pengembangan dari yang yang dipelajarinya di sekolah secara
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
mandiri, bertindak secara efektif spesifik di bawah pengawasan langsung.
dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

Tahun Pelajaran 2017/2018 SMK Islam Randudongkal memiliki kewajiban untuk


menyusun KTSP dan melaksanakannya sesuai dengan ketentuan dalam implementasi
Kurikulum 2013 edisi revisi 2016. Sebagai konsekuensi pelaksanaan Kurikulum 2013 edisi
revisi 2016, maka SMK Islam Randudongkal memiliki struktur kurikulum sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 1464/D3.3/KEP/KP/2014
tanggal 16 Juni 2014

Muatan kurikulum berisi Mata pelajaran Kelompok A (Wajib) , Kelompok B (Wajib) dan
Kelompok C (Kejuruan) yang diberikan sesuai dengan yang terdapat pada muatan dan
struktur kurikulum, yaitu terbagi pada 5 kelompok mata pelajaran dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Mata Pelajaran Wajib A yang meliputi mata pelajaran :
a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b) Pendidikan Kewarganegaraan dan Pamcasila
c) Bahasa Indonesia
d) Matematika
e) Sejarah Indonesia
f) Bahasa Inggris
2. Mata Pelajaran Wajib B yang meliputi :
a) Seni Budaya
b) Prakarya dan Kewirausahaan
c) Perndidikan Olah Raga dan Kesehatan
d) Basa Jawa
e) Bahasa Arab
f) Aswaja/ Ke-NU-an
3. Mata Pelajaran Kelompok C (peminatan)
(Dasar Bidang Keahlian) yang meliputi :
a) Fisika
b) Pemograman Dasar
c) Sistem Komputer
4. Mata pelajaran Kelompok C (peminatan)
( Dasar Program Keahlian)
a) Perakitan Komputer
b) Simulasi Digital
c) Sistem Operasi
d) Jaringan Dasar
e) Pemograman Web
5. Mata pelajaran Kelompok C (peminatan)
C 3 ( Paket Keahlian)
a) Desain Multimedia
 Memahami etimologi multimedia
 Memahami produk-produk multimedia
 Memahami alir proses produksi multimedia
 Memahami gambar sketsa
 Memahami ilustrasi
 Memahami gambar bentuk
 Memahami gambar perspektif
 Memahami teori warna
 Memahami elemen desain
 Memahami tata letak obyek geometris dan nirmana
 Menyajikan data hasil pengamatan terhadap berbagai media dalam
kehidupan sehari-hari
 Menyajikan contoh-contoh produk multimedia
 Menalar tahapan proses produksi multimedia
 Menyajikan hasil gambar sketsa
 Menyajikan contoh-contoh ilustrasi
 Menyajikan hasil gambar bentuk
 Menyajikan hasil gambar perspektif
 Menyajikan hasil percobaan percampuran/kombinasi 2 warna, 3 warna sesuai
perencanaan
 Menyajikan hasil percobaan penyusunan elemen-elemen desain dalam
sebuah bidang
 Menyajikan hasil tata letak objek geometris dan nirmana
b) Pengolahan Citra Digital
 Memahami anatomi font huruf pada tipografi
 Memahami klasifikasi huruf font pada tipografi
 Memahami cara membuat desain teks
 Memahami cara memberi efek pada teks menggunakan aplikasi pengolah
teks.
 Memahami citra bitmap
 Memahami citra vektor
 Memahami cara menggabungkan gambar bitmap
 Memahami cara memberi efek pada gambar bitmap
 Menyajikan data hasil pengamatan terhadap anatomi font huruf berbagai
media dalam kehidupan sehari-hari
 Menyajikan data hasil pengamatan terhadap jenis-jenis font huruf berbagai
media dalam kehidupan sehari-hari
 Membuat desain teks untuk keperluan tertentu.
 Melakukan pengolahan teks (efek khusus).
 Menyajikan data hasil pengamatan terhadap citra bitmap
 Menyajikan data hasil pengamatan terhadap citra vektor
 Melakukan penggabungan citra bitmap
 Melakukan pengolahan citra bitmap (efek khusus)
c) Teknik Animasi 2 Dimensi
 Memahami animasi stop motion
 Memahami animasi tradisional
 Memahami animasi komputer
 Memahami prinsip – prinsip dasar animasi.
 Memahami komponen- komponen storyboard.
 Memahami konsep gambar clean up dan sisip.
 Memahami konsep gambar kunci animasi.
 Memahami teknik animasi frame by frame.
 Memahami teknik animasi tweening
 Memahami teknik pembuatan obyek pada aplikasi animasi 2 dimensi
 Memahami penggunaan scene pada aplikasi animasi 2 dimensi
 Memahami cara memberikan efek audio pada animasi 2 dimensi
 Memahami berbagai format produk animasi 2 dimensi
 Menyajikan analisis hasil pengamatan terhadap animasi stop motion pada
produk animasi
 Menyajikan analisis hasil pengamatan terhadap animasi tradisional pada
produk animasi
 Menyajikan analisis hasil pengamatan terhadap animasi komputer pada
produk animasi
 Menyajikan analisis hasil pengamatan terhadap penerapan prinsip-prinsip
animasi pada produk animasi
 Membuat storyboard sesuai perencanaan.
 Merencanakan dan melakukan pengolahan gambar clean up dan sisip.
 Merencanakan dan melakukan pengolahan gambar kunci animasi.
 Membuat animasi 2 dimensi menggunakan teknik frame by frame
 Membuat animasi 2 dimensi menggunakan teknik tweening
 Membuat obyek pada aplikasi animasi 2 dimensi
 Membuat produk animasi multiscene
 Membuat produk animasi yang dilengkapi dengan efek audio
 Menentukan format dan melakukan konversi format file dari produk
animasi yang dihasilkan
d) Teknik Animasi 3 Dimensi
 Memahami konsep obyek 3 dimensi
 Menganalisis karakteristik aplikasi pemodelan 3 dimensi
 Memahami bentuk model 3 dimensi
 Memahami pengolahan model obyek 3 dimensi
 Menerapkan pembuatan teks 3 dimensi
 Memahami konsep rigging pada karakter 3 dimensi
 Memahami animasi karakter 3 dimensi
 Memahami efek khusus pada animasi 3 dimensi
 Memahami rendering animasi 3 dimensi
 Menalar obyek 3 dimensi
 Menyajikan hasil analisis karakteristik aplikasi pemodelan 3 dimensi
 Menyajikan hasil pembuatan model 3 dimensi
 Menyajikan hasil pengolahan obyek 3 dimensi
 Menyajikan hasil pembuatan teks 3 dimensi
 Menyajikan hasil pemberian rigging pada model karakter 3 dimensi
 Menyajikan hasil pembuatan animasi 3 dimensi
 Menyajikan hasil pemberian efek khusus pada animasi 3 dimensi
 Menyajikan hasil rendering animasi 3 dimensi
e) Komposisi Poto Digital
 Menganalisis jenis-jenis fotografi
 Menganalisis jenis-jenis kamera.
 Menganalisis alat bantu fotografi
 Memahami perawatan peralatan fotografi
 Memahami prosedur pengoperasian kamera digital
 Memahami ukuran bidang pandang pengambilan gambar.
 Memahami pengambilan gambar dengan teknik zoom dan panning.
 Memahami sudut pengambilan gambar
 Memahami pengambilan gambar dengan teknik bluring
 Menyajikan hasil analisis terhadap jenis-jenis fotografi
 Menyajikan hasil analisis jenis-jenis kamera
 Menyajikan hasil analisis alat bantu fotografi
 Menalar proses perawatan peralatan fotografi
 Menyajikan hasil analisis pengamatan terhadap tombol-tombol dan
pengaturan kamera digital
 Menyajikan gambar dengan variasi bidang pandang.
 Menyajikan gambar dengan teknik zoom dan panning.
 Menyajikan gambar dengan variasi sudut pengambilan
 Menyajikan gambar dengan teknik bluring
Struktur kurikulum untuk kelas X tahun Pelajaran 2017/2018 Mengacu Pada Kurikulum
2017, Daftar Struktur Kurikulum Paket Keahlian Multimedia adalah sebagai berikut :
STRUKTUR KURIKULUM SMK ISLAM RANDUDONGKAL
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTIMEDIA
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Muatan Nasional)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
Kelompok B (Muatan Kewilayahan)
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
10 Fisika 3 3 - - - -
11 Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
12 Sistem Komputer 2 2 - - - -
13 Komputer Dan Jaringan Dasar 3 3 - - - -
14 Pemrograman Dasar 4 4 - - - -
15 Dasar Desain Grafis 4 4 - - - -
C3. Paket Keahlian
Paket Keahlian Multimedia 22 22 29 29 30 30
16 Desain Grafis Peretakan - - 12 12 - -

17 Desain Media Interaktif - - - - 13 13

18 Teknik Animasi 2D dan 3D - - 12 12 - -

19 Teknik Pengolahan Audio dan Video - - - - 12 12


20 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
TOTAL 46 46 46 46 46 46
C. Kurikulum Satuan Pendidikan
2. Muatan Nasional
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah
mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu. Agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan
keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang
keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang
tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki
kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam
hal ini Sekolah Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal,
dan Pengembangan Diri.

Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 37, menyatakan bahwa


kurikulum SMK wajib memuat:
1) Pendidikan Agama;
2) Pendidikan kewarganegaraan;
3) Bahasa;
4) Matematika;
5) Ilmu Pengetahuan Alam;
6) Ilmu Pengetahuan Sosial;
7) Seni dan budaya;
8) Pendidikan jasmasi dan olah raga;
9) Keterampilan kejuruan, dan
10) Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada Kurikulum SMK Islam Randudongkal
mengacu pada Permendikbud No. 70 tahun 2013, tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum, menyebutkan bahwa mata pelajaran pada jenjang pendidikan kejuruan
terdiri atas :
1) Kelompok Mata Pelajaran Wajib A :
(a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganeragaan
(c) Bahasa Indonesia
(d) Sejarah Indonesia
(e) Matematika
(f) Bahasa Inggris
2) Kelompok Mata Pelajaran Wajib B :
(a) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(b) Seni Budaya
(c) Prakarya dan Kewirausahaan
(d) Bahasa Jawa
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam
spektrum manusia kerja.

Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran (dikelompokkan dalam
Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan) yang dikembangkan mengacu
pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang
berlaku di dunia kerja, bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan
dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Dalam
kurikulum edisi 2013, mata pelajaran kejuruan terbagi dalam 3 kategori, yaitu :
1. Kelompok Mata pelajaran peminatan C1 : Dasar Bidang Keahlian, mencakup :
Fisika, Kimia dan Gambar Teknik
2. Kelompok Mata pelajaran peminatan C2 : Dasar Program Keahlian, mencakup :
Teknologi Dasar Otomotif, Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Teknik Listrik
Dasar Otomotif dan Simulasi Digital
3. Kelompok Mata pelajaran Peminatan C3 : Paket Keahlian, mencakup:
Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor, Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor, dan
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
4. Muatan Lokal
Adapun Muatan Lokal Terdiri dari
a. Basa arab berdasarkan Perda No.9 Tahun 2012 dan Pergub No. 57 2013
Materi
1) Keutamaan Bahasa Arab
2) Pendahuluan
3) Bahasa Arab Dasar 1: Nahwu Shorof
4) Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)
5) Bahasa Arab Dasar 3: Kalimah
6) Bahasa Arab Dasar 4: Beda Isim Fi’il
7) Bahasa Arab Dasar 5: Ciri-Ciri Fi’il
8) Bahasa Arab Dasar 6: Catatan Beda Isim Fi’il
9) Bahasa Arab Dasar 7: Idhofah
10) Bahasa Arab Dasar 8: Jumlah Mufidah
11) Dll
Tujuan
Mempelajari Bahasa Arab sebagai ketrampilan Tambahan yang utama di SMK Islam
Randudongkal
Pelaksanaan
Masuk menjadi Mata Pelajaran 1 jam tiap Jenjang kelas
b. Bahasa Arab berdasarkan SK Kepala Sekolah No. 15 /SK. 02 / SMK Is. Rdd/ VII/ 2013
Materi
1) Keutamaan Bahasa Arab
2) Pendahuluan
3) Bahasa Arab Dasar 1: Nahwu Shorof
4) Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)
5) Bahasa Arab Dasar 3: Kalimah
6) Bahasa Arab Dasar 4: Beda Isim Fi’il
7) Bahasa Arab Dasar 5: Ciri-Ciri Fi’il
8) Bahasa Arab Dasar 6: Catatan Beda Isim Fi’il
9) Bahasa Arab Dasar 7: Idhofah
10)Bahasa Arab Dasar 8: Jumlah Mufidah
11)dll

Tujuan
Mempelajari Bahasa Arab sebagai ketrampilan Tambahan yang utama di SMK Islam
Randudongkal
Pelaksanaan
Masuk menjadi Mata Pelajaran 1 jam tiap Jenjang kelas
c. Aswaja berdasarkan SK Kepala Sekolah No. 15 / SK 02 / SMK Is. Rdd/VII /2013
Materi
Pokok-pokok ajaran ahlussunnah wal jama’ah
Pokok-pokok ahlussunnah wal jama’ah dapat diklasifikasi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Bidang akidah
2. Bidang syari’ah
3. Bidang tasawuf
Tujuan
Melakukan pemahanan dasar Ahlussunnah Waljamaah terhadap peserta didik sebagai
bentuk internalisasi dasar pemikiran islam.
Pelaksanaan
Masuk menjadi Mata Pelajaran 1 jam tiap Jenjang kelas

3. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar siswa SMK Islam Randudongkal diatur berdasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pendidikan menggunakan sistem paket. Konsekuensinya, semua siswa
diwajibkan mengikuti seluruh program pendidikan yang diselenggarakan sekolah
sesuai dengan struktur program.
2. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan program pendidikan di SMK Islam
Randudongkal adalah 3 tahun atau 6 semester. Agar ketentuan ini dapat
dipenuhi,dalam artian siswa menyelesaikan pendidikan tanpa tambahan waktu
(selalu naik kelas), maka diintensifkan program perbaikan (remedial) dan/atau
program pengayaan sesuai dengan kemampuan siswa dalam mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).

3. Beban belajar siswa meliputi :


i. Kegiatan tatap muka
ii. Kegiatan menyelesaikan tugas, baik tugas terstruktur maupun kegiatan mandiri
tidak terstruktur;
4. Beban belajar dalam bentuk kegiatan tatap muka adalah 48 jam pelajaran per
minggu untuk kelas XI dan XII (Kurikulum 2013) Satu jam pelajaran tatap muka
berdurasi 45 menit.
5. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi. Tugas-tugas terstruktur dan kegiatan tidak terstruktur yang diberikan
perlu dikoordinasikan antar guru agar tidak membuat siswa sarat beban (over load)
dan berimplikasi negatif.
6. Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK
Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2 (dua) jam praktik di sekolah
setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha
dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap muka.
7. Jumlah waktu pembelajaran per tahun minimum sebanyak 1.368 jam pembelajaran
(61.560 menit), sedangkan minggu efektif per tahun sebanyak 38minggu dan jumlah
jam per tahun (@ 60 menit) = 1.026, disesuaikan dengan ketentuan kalender
pendidikan yang dikeluarkan setiap tahun oleh instansi yang berwenang (Peraturan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 420/02734 tentang Pedoman
Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018)

4. Sekolah tidak Menggunakan Sistem SKS


5. Penjurusan / Peminatan
Peminatan didasarkan pada amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 tahun 2014 tentang peminatan. Sesuai dengan pasal 2 ayat 2 Permendikbud Nomor
64 tahun 2014, peminatan pada SMK memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau
kemampuan dalam bidang Kejuruan, program Kejuruan, dan paket Kejuruan.
Peminatan pada SMK mengacu pada spektrum kejuruan yang dikeluarkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan. Proses peminatan di SMK Islam
Randudongkal dilakukan saat calon peserta didik mendaftar di SMK Islam
Randudongkal.

6. Bimbingan dan Konseling (Pengembangan diri)

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi pada SMK Islam
Randudongkal. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan


diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK Islam Randudongkal terutama ditujukan untuk


pembentukan karakter peserta didik, pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

1) Pembentukan karakter Peserta didik

Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan guna


mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan rutin,
kegiatan spontan, kegiatan terprogram (bimbingan konseling), dan kegiatan
keteladanan. SMK Islam Randudongkal telah memulai kegiatan pembentukan
karakter ini dengan pembiasaan :

a) Tegur, Sapa, Salam, dan Jabat Tangan setiap harinya.


b) Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap awal pelajaran jam pertama
dan lagu wajib atau lagu daerah setiap mengakhir pelajaran jam terakhir.
c) Melaksanakan kegiatan literasi sekolah, dengan implementasi setiap KBM pada
jam pertama, 15 menit dilaksanakan kegiatan membaca buku bacaan yang
disediakan sekolah dan/atau peserta didik
d) Melaksanakan tadarus Al-Qur’an yang dimulai pukul 06.30 sampai 07.00 secara
bergiliran.
e) Melaksanakan sholat wajib dhuhur dan ashar serta Sholat Jum’at berjamaah di
Masjid Sekolah

2) Pengembangan kreativitas

Pengembangan kreativitas dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler antara lain


pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, PKS, Vokal Group, Bela diri, pameran
hasil karya siswa, bela diri, dan pentas seni.

3) Pengembangan karir.

Pengembangan karir dilakukan antara lain melalui pemberian informasi lapangan


kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi, pengenalan serta
pengembangan kepribadian.
7. Pendidikan Kepramukaan
 Model Pendidikan Kepramukaan di SMK Islam Randudongkal
Pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ektrakurikuler wajib implementasi
kurikulum 2013 mengacu pada ketentuan dalam peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan (Permendikbud) nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan.

Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam


konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan
capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan
ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren
dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses saling
interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing.)

Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan


dalam Model sebagai berikut.
No. Nama Model Sifat Pegorganisasian Kegiatan
1. Model Blok Wajib, setahun sekali,  Kolaboratif
berlaku bagi seluruh  Bersifat intramural atau
peserta didik, ekstramural (di luar
terjadwal, penilaian dan/atau didalam
umum lingkungan satuan
pendidikan)
2. Model Wajib, rutin, terjadwal,  Pembina Pramuka
Aktualisasi berlaku untuk  Bersifat intramural (dalam
seluruh peserta didik lingkungan satuan
dalam setiap kelas, pendidikan)
penjadwalan, dan
penilaian formal
3. Reguler di Gugus Sukarela, berbasisSepenuhnya dikelola oleh
Depan minat Gugus Depan Pramuka pada
satuan pendidikan.
Tahun pelajaran 2017/2018, SMK Islam Randudongkal menetapkan pola kegiatan
pendidikan kepramukaan menggunakan model blok. Secara rinci model blok
dideskripsikan sebagai berikut :
1) Diikuti oleh seluruh siswa.
2) Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
3) Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS).
4) Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam.
5) Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
6) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina
Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina
(Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).
 Penilaian Pendidikan Kepramukaan di SMK Islam Randudongkal
1) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta
didik.
c) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d) Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e) Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

2) Teknik Penilaian
a) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik.
b) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.
3) Media Penilaian:
a) Jurnal/buku harian.
b) Portofolio.
4) Proses penilaian:
a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam
proses pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan
merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu
sendiri.
c) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d) Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan
Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai
penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum
2013.
e) Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f) Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka

7. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler pada implementasi kurikulum 2013 mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendukbud) Nomor 62 tahun 2014 tentang
kegiatan ektrakurikuler.
a. Pengertian
Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai berikut.
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
b. Bentuk
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Islam Randudongkal berupa:
a. Kegiatan Kepramukaan
b. PMR
c. PKS
d. Kerohanian Islam
e. Safety Riding
f. Koperasi Siswa
g. Olah Raga
h. Pencak silat
i. Teater
j. Tata Boga
k. ECC
l. Kelompok Bahasa Arab
m. Perakitan Komputer
n. dll
c. Prinsip
Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip:
(1) partisipasi aktif yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing; dan (2)
menyenangkan yakni bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana
yang menggembirakan bagi peserta didik.
d. Lingkup
Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
1) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
secara perorangan.

2) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik


secara:
a) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
b) Berkelompok dalam kelas paralel
c) Berkelompok antarkelas.
e. Mekanisme
1) Pengembangan
Kegiatan Ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler
wajib dan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan. Dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib.

Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan diperuntukan bagi


peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi kepramukaan
setempat/terdekat dengan mengacu kepada Pedoman dan Prosedur Operasi
Standar Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib.

Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan oleh satuan pendidikan bagi


peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik. Pengembangan Kegiatan
Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan:
(1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
(3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; (4) mengupayakan
sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan
pendidikan atau lembaga lainnya; (5) menyusun Program Kegiatan
Ekstrakurikuler.

Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler yang


merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan
mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang tersedia pada
gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah provinsi
atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan
orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.

Sistematika Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya memuat:


a) rasional dan tujuan umum;
b) deskripsi setiap Kegiatan Ekstrakurikuler;
c) pengelolaan;
d) pendanaan; dan
e) evaluasi
2) Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun
pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau
wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar
tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
3) Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat
penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi
proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan


Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus
menerus untuk mencapainya.
4) Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan
pendidikan.

Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah


tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan
pendidikan dapat melakukan perbaikan rencana tindak lanjut untuk siklus
kegiatan berikutnya.

5) Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler meliputi:
a) Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh
karena itu untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan Kegiatan
Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan
dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite
sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
b) Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan
ketersediaan pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan
pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina.
c) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk
sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan
kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada
satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan,
gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta
prasarana lainnya

8. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan


Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian, dan
Permendikbud RI Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian peserta didik jenjang
pendidikan dasar dan menengah, dijelaskan bahwa Penilaian hasil belajar pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik,
1). Bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2). Bentuk penilaian hasil belajar oleh pendidik berupa : Ulangan, pengamatan,
penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan,
1). Bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua
mata pelajaran
2). Bentuk penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan berupa : penilaian akhir
semester, penilaian akhir tahun dan ujian sekolah
c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah,
1). Bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu.
2). Bentuk penilaian hasil belajar oleh pemeritah berupa : ujian nasional dan/atau
bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar peserta didik meliputi aspek : sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Teknik, prosedur dan instrumen yang digunakan untuk penilaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
a. Penilaian kompetensi sikap
1). Dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan,
serta pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas.
2). Tahapan penilaian sikap adalah sebagai berikut :
a). Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran
b). Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan
c). Menindaklanjuti hasil pengamatan
d). Mendiskripsikan perilaku peserta didik
3). Indikator penilaian sikap dikembangkan dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan KI 2
pada masing-masing rumusan mata pelajaran. Contoh indikator penilaian sikap
antara lain :
a) Sikap jujur, yaitu perilaku yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan
dan pekerjaan
b) Sikap disiplin, yaitu tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan
c) Sikap tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya ia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa
d) Sikap Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman
latar belakang, pandangan dan keyakinan
e) Sikap gotong royong, yaitu bekerja besama-sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong
secara ikhlas
f) Sikap santun atau sopan, yaitu sikap dalam pergaulan, baik dalam berbahasa
maupun bertingkah laku.
g) Sikap Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk
melakukan kegiatan atau tindakan
b. Penilaian kompetensi pengetahuan
1). Dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan sesuai dengan kompetensi
yang dinilai
2). Tahapan dalam penilaian pengatahuan adalah sebagai berikut :
a). Menyusun rencana penilaian
b). Mengembangkan instrumen penilaian
c). Melaksanakan penilaian
d). Memanfaatkan hasil penilaian
e). Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi
3). Indikator pada kompetensi pengetahuan diturunkan dari KD-KD pada KI 3
dengan menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional
yang dapat digunakan antara lain :
- Mengingat (C1) : menyebutkan, memberi label, mencocokan, memberi nama,
mengurutkan, memberi contoh, meniru dan memasangkan.
- Memahami (C2) : Menggolongkan, Menggambarkan, membuat ulasan,
menjelaskan, mengekspresikan, mengidentifikasi, menunjukan, menemukan,
membuat laporan, mengemukakan, membuat tinjauan, memilih, dan
menceritakan.
- Menerapkan (C3) : Mendemonstrasikan, memperagakan, menuliskan
penjelasan, membuat penafsiran, mengoperasikan, mempraktikan,
merancang persiapan, menyusun jadwal, membuat sketsa, menyelesaikan
masalah, dan menggunakan.
- Menganalisis (C4) : menilai, menghitung, mengelompokan, menentukan,
membandingkan, membedakan, membuat diagram, menginventarisir,
memeriksa dan menguji
- Mengevaluasi (C5) : membuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan,
menjelaskan apa alasan memilih, membuat perbandingan, menjelaskan
alasan pembelaan, memperkirakan dan memprediksi
- Mencipta (C6) : mengumpulkan, menyusun, merancang, merumuskan,
mengelola, mengatur, merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan dan
mengulas.
4). Penilaian kompetensi keterampilan
1. Dilakukan melalui prakrik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
2. Tahapan dalam penilaian keterampilan adalah sebagai berikut :
a) Menyusun perencanaan penilaian
b) Mengembangkan instrumen penilaian
c) Melaksanakan penilaian
d) Memanfaatkan hasil penilaian
e) Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi
3. Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara
lain : mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan,
menceritakan kembali, mempraktikan, mendemostrasikan, mendiskripsikan.

4. Ketuntasan Belajar
Hierarchi kompetensi pencapaian hasil belajar Kompetensi Dasar (KD); pada
Kurikulum 2013 (Kelas X, XI dan XII) berturut-turut : Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD). Pada Kompetensi Inti (KI)
dipisahkan secara eksplisit antara ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap (spiritual
dan sosial). Tugas guru menjabarkan setiap Kompetensi Dasar (KD) menjadi sejumlah
indikator pencapaian hasil belajar.

Keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi ditandai dengan tercapainya batas


ketuntasan belajar masing-masing mata pelajaran yang disebut standar kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM setiap mata pelajaran ditentukan dengan
menghitung KKM indikator pencapaian yang kemudian diakumulasi sesuai dengan
hierarchi kompetensi sampai diperoleh KKM per mata pelajaran tingkat sekolah.

Faktor yang menentukan KKM meliputi 3 aspek, yaitu (1) Kompleksitas kompetensi
yang harus dikuasai siswa. (2) kemampuan sumber daya pendukung (daya dukung, dan
(3) tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (intake) yang masing-masing gradasinya
seperti tabel pada halaman berikut.
Tabel 2
Aspek KKM dan Gradasinya

Aspek Gradasi Skor


1 Kompleksitas Rendah 3
Komptensi Sedang 2
Tinggi 1
2 Daya Dukung Rendah 1
Komptensi Sedang 2
Tinggi 3
Kenanpuan
3 Rendah 1
Siswa
(Intake) Sedang 2
Tinggi 3

KKM untuk kelas X, XIdan XII ditulis dalam skala 0 – 100. KKM mata pelajaran
untuk kelas X, XI dan XII ranah pengetahuan maupun keterampilan ditetapkan  70
(B–), ranah sikap B (Baik);. Dengan berasumsi bahwa tingkat kompleksitas
kompetensi pada semester 1 dan 2 setara, maka KKM untuk semester 1 dan 2
dinyatakan sama.

Penentuan KKM dilakukan oleh guru mata pelajaran yang dikordinir oleh kordinator
mata pelajaran yang selanjutnya diusulkan sekolah untuk di sahkan. Penentuan KKM
dimulai dari indicator KD misalnya:
a. KD pada KI-3 (pengetahuan), peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
apabila menunjukan nilai kurang dari 70 (B-) dari tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
b. KD pada KI-4 (keterampilan), peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
apabila menunjukkan nilai kurang dari 70 (B-) melalui penilaian kinerja (tes
praktik, proyek, dan fortopolio).
c. KD pada KI-1 (sikap spiritual) dan KI-2 (sikap sosial), ketuntasan peserta didik
dilakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilian diri, penilaian
antar peserta didik, dan jurnal untuk seluruh mata pelajaran pencapaiannya
minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
d. Untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang belum tuntas,
kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial secara individual.
Dan secara klasikal apabila lebih dari 75% peserta didik belum tuntas dilakukan
sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
e. Untuk kompetensi sikap yang belum mencapai B dilakukan pembinaan oleh guru
mata pelajaran, wali kelas, guru BK, dan Orang Tua)
f. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
Tabel 2
KKM Mata Pelajaran per semester Tahun Pelajaran 2017/2018
Bidang Keahlian : Teknologi Informatikan dan Komunikasi
Program Studi Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Paket Keahlian : Multimedia
KELAS
MATA PELAJARAN XI XII

Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 71 70 71
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 71 70 71
3 Bahasa Indonesia 70 71 70 71
4 Matematika 70 71 70 71
5 Sejarah Indonesia 70 71 70 71
6 Bahasa Inggris 70 71 70 71
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 70 71 70 71
8 Prakarya dan Kewirausahaan 70 71 70 71
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 70 71 70 71
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 70 71 - -
11 Pemrograman Dasar 70 71 - -
12 Sistem Komputer 70 71 - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Perakitan Komputer - - - -
14 Simulasi Digital - - - -
15 Sistem Operasi - - - -
16 Jaringan Dasar - - - -
17 Pemrograman Web - - - -
C3. Paket Keahlian
Paket Keahlian Multimedia
18 Desain Multimedia 70 71 -
19 Pengolahan Citra Digital 70 71 70 71
20 Teknik Animasi 2 Dimensi 70 71 - -

21 Teknik Animasi 3 Dimensi 70 71 - -


22 Komposisi Foto Digital 70 71 70 71
23 Teknik Pengambilan Gambar Bergerak - - 70 71
24 Teknik Pengolahan Audio - - 70 71
25 Teknik Pengolahan Video - - 70 71
26 Desain Mutimedia Interaktif - - 70 71
27 Kerja Proyek - - 70 71

5. Penilaian
Penilaian Peserta Didik berdasarkan Permendikbud No. 104 Tahun 2014
11.1. Ulangan
Ulangan yang harus dilaksanakan oleh guru dan diikuti oleh seluruh siswa,
yaitu:
a). Ulangan Harian
b). Ulangan Tengah Semester
c). Ulangan Akhir Semester
d). Ulangan Kenaikan Kelas
11.2. Remedial
a). Ada 2 (dua) macam pelaksanaan Remedial, yaitu :
1. Remidial Kelompok Kelas
2. Remidial Individual
b). Setiap siswa yang belum tuntas/mencapai batas KKM, wajib mengikuti
Remidial dan guru wajib melaksanakan Remedial sampai siswa
mencapai batas KKM.
c). Ada 3 macam pelaksanaan Remedial pada Remedial Kelompok Kelas,
yaitu :
1. Ketuntasan siswa 0 s/d 40 % (nilai 1) jumlah siswa dalam kelas,
maka guru diwajibkan untuk melakukan :
Teaching Remidial
Remedial Test
2. Ketuntasan siswa 41 s/d 80 % ( jumlah siswa dalam kelas, maka
guru diwajibkan untuk melakukan :
Memberikan tugas untuk mempelajari kembali materi/KI/KD
yang belum tuntas.
Remidial Test
3. Ketuntasan siswa 80 s/d 99 % jumlah siswa dalam kelas, maka
guru diwajibkan melakukan Remidian Test saja.
11.3. Ujian
Ujian yang ada dan harus dilaksanakan oleh guru dan diikuti oleh seluruh
siswa SMK Islam Randudongkal, adalah :
a) Ujian Kompetensi, yang terbagi ke dalam :
1. Ujian Teori Kompetensi Kejuruan
2. Uji Kompetensi Kejuruan
Kelulusan Ujian teori Kompetensi Kejuruan merupakan prasyarat untuk
lulusnya Uji Kompetensi (Nilai Uji Kompetensi ini monimal 7,0).
b) Ujian Nasional (UN)
Ujian Nasional (UN) merupakan ujian wajib berlaku secara nasional,
yang dilaksanakan untuk mengukur hasil pencapaian belajar siswa
secara nasional.
Maka pelajaran yang diujikan pada pelaksanaan UN, adalah :
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Inggris
3. Matematika
4. Kompetensi Kejuruan
Nilai Kelulusan Ujian Nasional ditentukan dalam aturan yang
dikeluarkan oleh BSNP.
c) Ujian Sekolah
Ujian Sekolah adalah Ujian Akhir Pembelajaran di sekolah.
Dilaksanakan pada akhir Semester Genap, meliputi seluruh pelajaran dan
merupakan rangkaian serta persyaratan kelulusan siswa dari satuan
pendidikan. Nilai Kelulusan Ujian Sekolah ditentukan dalam POS Ujian
Sekolah SMK Islam Randudongkal.

d) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal ketuntasan
masing – masing indikator adalah 75%.

11.4. Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas di SMK Islam Randudongkal. dilaksanakan setiap akhir
tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada peraturan dari Direktorat Pembinaan SMK.
Kenaikan Kelas baik untuk kenaikan dari Kelas X ke Kelas XI, maupun
untuk kenaikan dari Kelas XI ke Kelas XII ditentukan Kriteria Kenaikan
Kelas sebagai berikut :
a). Melalui rapat Dewan Guru.
b). Presentase kehadiran siswa selama satu tahun pelajaran minimal 90%
tatap muka, kecuali sakit dengan keterangan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
c). Kenaikan Kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
Semester 2 (dua) dengan pertimbangan KI/KD yang belum tuntas
pada Semester 1 (satu) harus dituntaskan sampai mencapai KKM
yang ditetapkan. Siswa yang belum mencapai KKM harus mengikuti
Pembelajaran Remedial.
d). Siswa dinyatakan tidak naik ke Kelas XI atau ke Kelas XII apabila
yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran yang merupakan prasyarat dari Kompetensi Dasar
berikutnya.
e). Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang
seluruh pelajaran di tingkat tersebut.
11.5. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP No.20 Tahun 2016 Tentang penilaian hasil
belajar oleh Pendidik pada pendidikan dasar menengah, peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran ;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah; dan
d. Mengikuti Ujian Nasional.

11.6. Praktek Kerja Lapangan


Praktek kerja lapangan (PKL) adalah bagian dari pendidikan sistem ganda
(PSG) sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang
dilaksanakan di dunia usaha, industri. Dalam Kurikulum SMK (Dikmenjur,
2008) disebutkan: Prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat yang
dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai
institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan
menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan , sepertiday release,
block release, dan sebagainya.

a) Tujuan Praktek Lapangan


1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional,
yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan
(link and match) antara lembaga pendidikan pelatihan kejuruan
dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja berkualitas dan profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai proses dari pendidikan.
b) Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Pengaturan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan dengan
mempertimbangkan dunia kerja atau industri untuk dapat menerima
siswa serta jadwal praktek sesuai dengan kondisi setempat. Praktek
Kerja Industri memerlukan perencanaan secara tepat oleh pihak
sekolah dan pihak industri, agar dapat terselenggara dengan efektif
dan efisien. Waktu pelaksanaan Prakerin dihitung berdasarkan
perhitungan analisis jam silabus yang memperhitungkan rasio tatap
muka: praktek sekolah :praktek industry (1:2:4), Pelaksanaan
Prakerin minimal 125 jam terstruktur yang ekuivalen dengan 500 jam
Praktek Industri atau sekitar 3 bulan.

Program Prakerin yang dilaksanakan di industri/perusahaan, menurut


Dikmenjur 2008) adalah meliputi:
a. Praktik dasar kejuruan, dapat dilaksanakan sebagian di sekolah dan
sebagian lainnya di industri, apabila industri memiliki fasilitas
pelatihan di industrinya. Apabila industri tidak memiliki fasilitas
pelatihan, maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya
dilakukan di sekolah.
b. Praktik keahlian produktif, dilaksanakan di industri dalam bentuk
“on job training”, berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan
produksi atau jasa (pekerjaan sesungguhnya) di
industri/perusahaan sesuai program keahliannya.

Pengaturan program a), dan b) harus disepakati pada awal program


oleh kedua pihak.

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


a. Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.

Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan
hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis
dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning),
dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan
personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar
peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran yang
diterapkan di kurikulum SMK Islam Randudongkal

Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup


yang dimiliki peserta didik yang dikembangkan dalam Kurikulum SMK Islam
Randudongkal, mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok, digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim,
kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus, digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi
dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen, digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan
keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan
didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan
melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk
melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya.
Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta
didik terlatih dan berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan
kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan
sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik
berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide
atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari
orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaa praktik kerja industri bagi siswa, merupakan bagian dari upaya
untuk memberikan bekal bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja.
7) Pendalaman materi paket keahliah, yang mengarah pada penguasaan
kemampuan vokasional peserta didik, dimaksudkan agar peserta didik
mampu beradaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja.
b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global,
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

Kurikulum SMK Islam Randudongkal memasukkan pendidikan berbasis


keunggulan lokal lebih dititikberatkan pada pendidikan lingkungan hidup yang
terintegrasi dengan mata pelajaran tertentu. Pilihan pendidikan keunggulan
lokal ini didasarkan pada keinginan warga sekolah untuk menjadikan sekolah
sebagai sekolah adiwiyata.

Pendidikan keunggulan global yang merupakan bagian integral dari semua


mata pelajaran yang menitikberatkan pada penguasaan kompetensi lebih unggul
dibandingkan dengan kompetitor sekolah lain. Pendidikan keunggulan global
di SMK Islam Menitik beratkan pada Kurikulum Industri dimana setiap paket
keahlian memiliki institusi pasangan terutama Multimedia yang saat ini masih
mencari institusi yang sesuai dengan kompetensi keahlian Multimedia.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.

1. Alokasi Waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

1. Pengaturan Kegiatan Awal Tahun pelajaran


Pengaturan kegiatan awal tahun pelajaran adalah sebagai berikut :
Dalam kegiatan awal tahun memiliki program orientasi yang terdiri dari ;
a. MOPD
b. Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)
c. Motivasi Belajar
d. Rapat komite dengan orang tua siswa tentang penentuan Sumbangan
Pengembangan Institusi bagi kelas X

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 62

Randudongkal
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Jumlah minggu efektif belajar 1 tahun yaitu : 40 Minggu
Jumlah waktu pembelajaran efektif : 40 x 6 = 240 hari

3. Pengaturan Waktu Libur

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel 26.

Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif Minimum 35 minggu Digunakan untuk kegiatan


belajar dan maks. 39 minggu pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan

2. Jeda Tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester


semester

3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan


pelajaran kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan


libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional Pemerintah

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 63

Randudongkal
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah/madrasah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

4. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 64

Randudongkal
JADWAL KEGIATAN
KALENDER PENDIDIKAN
SMK ISLAM RANDUDONGKAL
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SEMESTER GASAL

JULI 2017 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


MINGGU 2 9 16 23 30 1 - 16 Juli 2017 Libur Tahun pelajaran 2016/2017
SENIN 3 10 17 24 31 17 - 19 Juli 2017 Awal Masuk / MOS
SELASA 4 11 18 25 29 - 30 Juli 2017 PTA
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29
AGUSTUS 2017 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 1 Agustus 2017 Prakerind
SENIN 7 14 21 28 17 Agustus 2017 Upacara HUT Proklamasi RI
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24 31
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
SEPTEMBER 2017 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 1 September 2017 Hari Raya Idul Adha 1438 H
SENIN 4 11 18 25 21 September 2017 Tahun Baru Islam 1439 H
25 - 30 September
SELASA 5 12 19 26 PTS/ Penilaian Tengah Semester
2017
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
OKTOBER 2017 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 1 8 15 22 29 01 Oktober 2017 Prakerind
SENIN 2 9 16 23 30 2 - 5 Oktober 2017 Jeda Tengah Semester Gasal
SELASA 3 10 17 24 31 28 Oktober 2017 Upacara Sumpah Pemuda
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 65

Randudongkal
NOVEMBER 2017 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 5 12 19 26 10 November 2017 Upacara Hari Pahlawan
SENIN 6 13 20 27 25 November 2017 Hari Guru Nasional
SELASA 7 14 21 28
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23 30
JUM'AT 3 10 17 24
SABTU 4 11 18 25
DESEMBER 2017 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 31 1 Desember 2017 Maulid Nabi Muhammad S. A. W.
6 - 16 Desember
SENIN 4 11 18 25 Penilaian Akhir Semester Gasal
2017
SELASA 5 12 19 26 23 Desember 2017 Penyerahan Raport Semester Gasal
25 - 26 Desember
RABU 6 13 20 27 Natal & Cuti Bersama
2017
27 - 30 Desember
KAMIS 7 14 21 28 Libur Semester Gasal
2017
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

SEMSTER GENAP

JANUARI 2018 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


MINGGU 7 14 21 28 1 Januari 2018 Libur Umum Tahun Baru Masehi 2018
SENIN 1 8 15 22 29
SELASA 2 9 16 23 30
RABU 3 10 17 24 31
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
FEBRUARI 2018 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 16 Februari 2018 Libur Umum Tahun Baru Imlek
19 - 28 Februari
SENIN 5 12 19 26 Perikaraan Uji Praktek Kejuruan
2018
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22
JUM'AT 2 9 16 23
SABTU 3 10 17 24

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 66

Randudongkal
MARET 2018 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 5 - 10 Maret 2018 PTS/ Penilaian Tengah Semester
SENIN 5 12 19 26 12 - 15 Maret 2018 Jeda Tengah Semester Genap
SELASA 6 13 20 27 17 Maret 2018 Libur umum Hari Raya Nyepi
RABU 7 14 21 28 30 Maret 2018 Libur umum Wafat Isa Al Masih
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
APRIL 2018 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 1 8 15 22 29 9 - 12 April 2017 Perkiraan UNBK
Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad
SENIN 2 9 16 23 30 13 April 2018
SAW
SELASA 3 10 17 24 21 April 2017 Hari Besar Nasional (Hari Kartini)
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
MEI 2018 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 1 Mei 2018 Libur umum Hari Buruh
SENIN 7 14 21 28 2 Mei 2018 Hari Pendidikan Nasional
SELASA 1 8 15 22 29 10 Mei 2018 Libur umum Kenaikan Yesus Kristus
RABU 2 9 16 23 30 21 - 31 Mei 2018 Penilaian Akhir Semester Genap
KAMIS 3 10 17 24 31 29 Mei 2018 Libur umum Hari Raya Waisak
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
JUNI 2018 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 1 Juni 2018 Libur umum Hari Lahir Pancasila
SENIN 4 11 18 25 9 Juni 2018 Penerimaan Raport Semester Genap
SELASA 5 12 19 26 11 - 23 Juni 2018 Libur Akhir Semester
RABU 6 13 20 27 13 - 16 Juni 2018 Libur umum Hari Raya Idul Fitri
KAMIS 7 14 21 28 25 Juni 2018 PPDB
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 67

Randudongkal
I. JUMLAH MINGGU DAN MINGGU EFEKTIF SEMESTER GASAL
N Semeste Jumlah
Bulan Jumlah Minggu
o r Minggu Efektif
1 Juli 4 2
2 Agustus 5 5
Septemb
1 Gasal
3 4 3
er
4 Oktober 4 3
Nopembe
5 5 5
r
Desembe
6 4 2
r
Jumlah 26 20

II. JUMLAH MINGGU DAN MINGGU TIDAK EFEKTIF SEMESTER GASAL


No Bulan dan Minggu Ke- Uraian Kegiatan Jumlah Minggu
1 Juli Minggu ke - 3 MOS 1
2 September Minggu ke - 4 Penilaian Tengah Semester 1
3 Desember Minggu ke - 2 Penilaian Akhir Semester 1
4 Desember Minggu ke - 4 Libur Akhir Semester Gasal 1
Jumlah 4

I. JUMLAH MINGGU DAN MINGGU EFEKTIF SEMESTER GENAP


N Jumlah Minggu
Semester Bulan Jumlah Minggu
o Efektif
1 Januari 5 5
2 Februari 5 4
2 Genap

3 Maret 4 3
4 April 4 4
5 Mei 5 3
6 Juni 4 1
Jumlah 27 20

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 68

Randudongkal
II. JUMLAH MINGGU DAN MINGGU TIDAK EFEKTIF SEMESTER GENAP
Bulan dan
No Uraian Kegiatan Jumlah Minggu
Minggu Ke-
Februari Minggu
1 Perkiraan Uji Praktek Kompetensi 3
ke - 4
Maret Minggu ke -
2 Penilaian Tengah Semester 1
2
April Minggu ke - Perkiraan Ujian Nasional Berbasis
3 1
2 Komputer
5 Mei Minggu ke - 4 Penilaian Akhir Semester 1
Juni Minggu ke -2 Libur Akhir Semester Genap
6 1

Jumlah 7

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 69

Randudongkal
BAB V
PENUTUP

Kurikulum 2013 SMK Islam Randudongkal. kami susun secara bertahap karena akan ada
perubahan pada tahun pelajaran berjalan demi penyempurnaan dan akan kami kembangkan
setiap tahun berdasarkan evaluasi kurikulum tahun pelajaran sebelumnya dengan tujuan agar
kami dapat memperbaiki kekurangan sehingga mutu sekolahpun dapat ditingkatkan tahun
demi tahun. Kurikulum ini kami susun pada awal tahun pelajaran dengan melibatkan semua
stakeholder ( semua warga sekolah, komite sekolah ,dinas pendidikan dan Dunia
Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Semoga Kurikulum SMK Islam Randudongkal dapat
dipergunakan dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan sekolah.

Randudongkal, Juli 2017


Kepala Sekolah,

WAHYUDIN, S.Pd.I.,
M.Pd.

KTSP Kompetensi Keahlian Multimedia, SMK Islam 70

Randudongkal

Anda mungkin juga menyukai