Anda di halaman 1dari 5

PENGAUDITAN 1

LAPORAN AUDIT INDEPENDEN

Disusun oleh :
Aulia Nurfaizah 17.05.62.0015

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
2017

LAPORAN AUDIT INDEPENDEN

A. Pengertian Laporan Audit Independen

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas
laporan keuangan yang di audit. Menurut Boynton Johnson Kell, dalam
menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan
yang ditetapkan dalam standar auditing yang berlaku umum, seperti :
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Hasil laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan yang
demikian tidak bisa diberikan.

Selain itu menurut Mulyadi, laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh
auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan
tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan
auditan.

B. Macam-macam Opini Audit

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian


Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam
laporan auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa pengecualian
antara lain.
– Laporan keuangan lengkap
– Tiga standar umum telah dipenuhi
– Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga
standar lapangan telah dipatuhi
– Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally
Accepted Accounting Principles)
– Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan
paragraf penjelas atau modifikasi laporan
Bagian dari standar laporan audit tanpa pengecualian adalah sbb :
1. Judul laporan.
Standar auditing mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul yang
mengandung kata independen. Kewajiban mencantumkan kata
independen dimaksudkan untuk memberitahu para pemakai laporan
bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara tidak
memihak.
2. Alamat laporan audit.
Laporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang
saham, atau dewan direksi perusahaan. Dalam tahun-tahun terakhir ini,
telah menjadi suatu kebiasaan mengalamatkan laporan ini kepada dewan
direksi dan para pemegang saham untuk menunjukkan bahwa auditor
independen terhadap perusahaan.
3. Paragraf pendahuluan.
Pargaraf pertama laporan menunjukkan tiga hal. Pertama, laporan itu
membuat suatu pernyataan yang sederhana bahwa kantor akuntan publik
bersangkutan telah melaksanakan audit. Pernyataan ini dibuat untuk
membedakan laporan audit dari laporan kompilasi atau laporan review.
Kedua, paragraf ini menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit,
termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi
dan laporan arus kas. Kata-kata tentang laporan keuangan dalam laporan
audit harus identik dengan yang digunakan manajemen pada laporan
keuangan tersebut.
Ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan
merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab
auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu
berdasarkan audit. Tujuan dari pernyataan-pernyataan ini adalah untuk
mengkomunikasikan bahwa manajemen bertanggung jawab atas
pemilihan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang tepat, dan
membuat pengukuran serta pengungkapan dalam menerapkan prinsip-
prinsip tersebut dan untuk mengklarifikasikan peran manajemen serta
auditor.
4. Paragraf ruang lingkup.
Paragraf ruang lingkup merupakan pernyataan factual tentang apa yang
dilakukan auditor dalam proses audit. Pertama paragraph ini menyatakan
bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang
berlaku umum. Paragraf ruang lingkup menyatakan bahwa audit
dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan telah bebas dari salah saji yang material (material
misstatement). Istilah keyakinan yang memadai (reasonable assurance)
digunakan untuk menunjukkan bahwa audit tidak diharapkan menghapus
seluruh kemungkinan adanya salah saji yang material dalam laporan
keuangan. Paragraf ruang lingkup juga membahas bukti audit yang
dikumpulkan
5. Paragraf pendapat
Paragraf terakhir dalam laporan audit standar menyatakan kesimpulan
auditor berdasarkanhasil audit. Paragraf pendapat dinyatakan sebagai
suatu pendapat saja bukan sebagai pernyataan yang mutlak atau sebagai
jaminan. Maksudnya adalah untuk menunjukkan bahwa kesimpulan
tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan profesional.
Auditor diwajibkan untuk menyatakan pendapat tentang laporan
keuangan secara keseluruhan, termasuk kesimpulan menyangkut apakah
perusahaan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sebagian besar auditor percaya bahwa laporan keuangan telah “disajikan
secara wajar” apabila disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum, tetapi auditor juga harus menguji substansi
transaksi serta saldo akun terhadap kemungkinan adanya informasi yang
salah.
6. Nama KAP.
Nama mengidentifikasi kantor akuntan publik (KAP) atau praktisi yang
melaksanakan audit. Biasanya yang dituliskan adalahh nama kantor
akuntan publik, karena seluruh bagian dari kantor akuntan publik
mempunyai tanggungjaab hukum dan profesional untuk memastikan
bahwa kualitas audit memenuhi standar profesional.
7. Tanggal Laporan Audit
Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit adalah ketika
auditor menyelesaikan prosedur audit di lokasi pemeriksaan. Tanggal ini
merupakan hal yang penting bagi para pemakai laporan karena
menunjukkan hari terakhir dari tanggung jawab auditor untuk mereview
atas peristiwa-peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan
keuangan.

2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku


Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.
Auditor menyampaikan pendapat ini jika:
– Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP
– Keraguan besar akan konsep going concern
– Auditor ingin menekankan suatu hal

3. Pendapat wajar dengan pengecualian


Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan
dengan yang dikecualikan.

4. Pendapat tidak wajar


Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat


Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika
auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.

C. Kondisi Yang Mendasari Opini

Ada beberapa kondisi yang mendasari opini auditor. Dalam buku auditing Arens
& Lobbecke, dijelaskan bahwa kondisi yang mendasari opini auditor yakni opini
yang dikeluarkan pada laporan audit standar dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian. Kondisi yang mendukung dikelurkannya pendapat tersebut
diantaranya adalah :
1. Semua laporan keuangan-neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan laporan
arus kas sudah tercakup dalam laporan keuangan.
2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
3. Bahkan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut telah
melaksanakan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk
menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah terpenuhi.
4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku
umum. Ini berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah disertakan
dalam catatan kaki dan bagian-bagian lain laporan keuangan.
5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan
atau modifikasi-modifikasi kata-kata dalam laporan. Jika semua persyaratan
ini terpenuhi, maka laporan audit standar dapat diterbitkan.

Dari adanya kondisi-kondisi di atas sehingga pendapat wajar tanpa pengecualian


dikemukakan oleh seorang auditor. Pendapat wajar tanpa pengecualian yang
dikemukakan seorang auditor merupakan pendapat yang bebas dari keraguan dan
ketidak jujuran serta lengkap informasinya sehingga nantinya akan menentukan
diterbitkannya laporan audit standar yang akurat dan teruji kredibilitasnya.

Adapun kondisi lain apabila dilakukan suatu modifikasi terhadap opini auditor
diantaranya :
a. Auditor menyimpulakan bahwa berdasarkan bukti yang diperoleh, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian
material.
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita pahami dan telaah bahwa seorang
auditor dalam mengemukakan pendapatnya haruslah berdasarkan dari berbagai
fakta yang dikumpulkan yang mana fakta-fakta tersebut akurat dan teruji
kebenarannya sehingga nantinya seorang auditor dapat menyimpulkan bahwa
laporan audit tersebut telah layak terbit dan dapat dijadikan sebagai laporan audit
standar. Karena pendapat (opini) seorang auditor merupakan faktor penentu
terbitnya laporan audit standar yang mana laporan ini adalah bentuk paling umum
dalam laporan audit dan lebih dari 90% laporan audit menggunakan bentuk
laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai