Anda di halaman 1dari 1

8) Konjungsi Syarat (Kondisional)

Konjungsi syarat atau kondisional merupakan konjungsi yang menjelaskan bahwa suatu
hal dapat terjadi ketika syarat -syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Contoh: jika, jikalau,
apabila, kalau, asalkan, dan bilamana.
9) Konjungsi Tak Bersyarat
Konjungsi tak bersyarat merupakan konjungsi yang menjelaskan bahwa suatu hal dapat
terjadi tanpa perlu ada syarat – syarat yang harus dipenuhi. Contoh: walaupun,
meskipun,dan biarpun.
10) Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan
dua hal dengan cara membandingkan kedua hal tersebut. Contoh: sebagai, seperti,
bagaikan, sebagaimana, seakan-akan, bagai, ibarat, umpama, dan daripada.
11) Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua bagian kalimat
yang memiliki hubungan sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempengaruhi
yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat lain. Konjungsi korelatif ini dapat
juga digunakan pada kalimat yang memiliki hubungan timbal-balik. Contoh: semakin
…..semakin, sedemikian rupa…, kian….. kian, bertambah……bertambah, sehingga…, tidak
hanya….tetapi juga…, baik…,dan maupun.
12) Konjungsi Penegas
Konjungsi penegas merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menegaskan atau
meringkas bagian kalimat yang telah disebutkan sebelumnya, termasuk hal-hal yang
menyatakan rincian. Contoh: bahkan, apalagi, yaitu, yakni, misalnya, umpama,
ringkasnya, dan akhirnya.
13) Konjungsi Penjelas (Penetap)
Konjungsi penjelas atau penetap merupakan konjungsi yang berfungsi untuk
menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh: bahwa.
14) Konjungsi Pembenaran
Konjungsi pembenaran merupakan konjungsi subordinatif yang menghubungkan dua
hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sekaligus dengan menolak hal
yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenaran ini dinyatakan dalam klausa
utama (induk kalimat), sementara penolakannya dinyatakan dalam anak kalimat yang
didahului oleh konjungsi seperti: walaupun, meskipun, biar, sungguhpun, biarpun,
kendatipun, dan sekalipun.
15) Konjungsi Urutan
Konjungsi urutan merupakan konjungsi yang menyatakan urutan akan sesuatu hal.
Contoh: mula-mula, lalu, dan kemudian.
16) Konjungsi Pembatasan
Konjungsi pembatasan merupakan konjungsi yang menyatakan pembatasan terhadap
sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan. Contoh: kecuali,
selain, dan asal.
17) Konjungsi Penanda
Konjungsi penanda merupakan konjungsi yang menyatakan penandaan terhadap
sesuatu hal. Contoh: misalnya, umpama, contohnya. Ada pula konjungsi penanda
pengutamaan, contoh: pokok, paling utama, dan terutama.
18) Konjungsi Situasi
Konjungsi situasi merupakan konjungsi yang menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi
atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Contoh: sedang, padahal,
sedangkan, dan sambil.

Anda mungkin juga menyukai