GLAUKOMA
Oleh :
Annisa Jihan
Elka Rifqah
Preceptor :
BANDUNG
2015
1. Anatomi Mata
Mata adalah organ penglihatan yang terdiri dari bola mata dan saraf optik.
Mata terdiri dari 3 lapisan, dari yang terluar yaitu lapisan fibrosa yang terdiri dari
sklera dan kornea. Lapisan tengah yaitu lapisan vaskular yang terdiri dari koroid,
badan siliaris, dan iris. Lapisan yang terdalam yaitu retina yang terdiri dari bagian
Bilik anterior adalah ruangan yang dibatasi oleh kornea di bagian anterior
serta iris dan pupil di bagian posterior. Bilik posterior adalah ruangan di posterior
iris dan anterior lensa serta badan vitreous. Bilik anterior dan posterior berisi
humor akuos, yaitu cairan jernih yang dihasilkan oleh badan siliaris di bilik
posterior. Kedua bilik saling berhubungan melalui pupil sebagai tempat
mengalirnya humor akuos dari bilik posterior. Pada bagian tengah bilik anterior
mikroliter pada mata normal, sedangkan rata-rata volume bilik posterior sekitar 60
mikroliter.
Sudut bilik anterior adalah pertemuan antara kornea perifer dan akar dari
iris. Sudut bilik anterior dibentuk oleh garis Schwalbe, anyaman trabekular dan
kanal Schlemm, serta taji sklera. Garis Schwalbe adalah penanda akhir dari
endotel kornea. Anyaman trabekular adalah jaringan ikat yang dilapisi oleh
pengaliran atau sebagai filter dengan adanya pori-pori yang ukurannya semakin
trabekular lebih tebal 2-3 kali lipat karena peningkatan jaringan ikat, akumulasi
merupakan saluran yang menyerupai pembuluh limfatik dan tersusun atas jaringan
ikat tipis di dindingya. Di bagian apikal dan basal epitel kanal Schlemm terdapat
semakin tinggi tekanan intra okuler semakin banyak vesikelnya. Saluran efferent
dari kanal Schlemm yaitu terdapat sekitar 30 kanal kolektor dan 12 vena akuos
yang terhubung dengan vena sistemik episkleral. Taji sklera adalah ekstensi dari
Anyaman trabekular
posterior, berbentuk segitiga jika dipotong melintang. Ada dua fungsi utama
badan siliaris yaitu pembentukan humor akuos dan akomodasi lensa serta
vortex, sisanya melewati pleksus vena intraskleral dan vena episkleral ke area
limbal.
Mata memiliki sekitar satu juta akson yang memanjang dari sel ganglion
retina membentuk batang saraf optik. Saraf optik ini muncul dari permukaan
posterior bola mata, melewati foramen sklera posterior. Ketika keluar dari bola
mata, serabut saraf akan termielinasi, dan diameternya bertambah dari 1,5 mm di
sklera menjadi 3 mm di orbit. Saraf optik kemudian bergabung dengan saraf optik
sisi lainnya membentuk optik kiasma. Apabila saraf optik mengalami kerusakan
maka tidak dapat beregenerasi kembali, karena saraf optik berasal dari sistem
saraf pusat.
Saraf Optik
pembentukan dan sekresinya ke bilik posterior yaitu melewati proses sekresi aktif,
ultrafiltrasi, dan difusi sederhana. Pada proses sekresi aktif, dibutuhkan energi
Humor akuos berfungsi untuk memberikan nutrisi seperti glukosa dan asam amino
untuk jaringan seperti lensa yang tidak ada pembuluh darah, kornea, dan anyaman
humor akuos pada manusia lebih banyak mengandung ion hidrogen dan klorida,
dan askorbat, namun lebih sedikit bikarbonat jika dibandingkan dengan plasma.
Humor akuos seharusnya bebas protein, jika ada hanya boleh dalam rentang 1/500
– 1/200 dari jumlah protein plasma. Hal ini penting untuk menjaga kejernihan
bilik posterior mengalir melewati pupil, menuju bilik anterior lalu menuju jalur
trabekular, kanal Schlemm, lalu menuju vena. Bagian anyaman terbagi menjadi
keluar humor akuos. Jalur pengeluaran uveoskleral yaitu dari bilik anterior
menuju sklera. Pengeluaran melalui jalur ini hanya 5%-10%. Jalur ini dipengaruhi
oleh usia, diperkirakan semakin muda usianya semakin tinggi pengeluaran melalui
jalur uveoskleral.
3. Tekanan Intraokular
sekresi dan aliran akuos. Aliran akuos berhubungan dengan resistensi yang
ditemui di saluran dan tekanan vena episkeral. Laju aliran akuos sebanding
ada poin patologis yang mutlak, 21 mmHg dianggap sebagai batas atas tekanan
dengan tekanan intraokular kurang dari 21 mmHg, namun di kasus lain tekanan
humor akuos di badan siliar, hambatan aliran akuos di anyaman trabekular dan
sistem kanal Schlemm serta besar tekanan vena episkleral. Secara umum
akuos. Level tekanan intraokular yang normal juga bisa bervariasi berdasarkan
respirasi, aktivitas fisik, konsumsi cairan, medikasi sistemik dan medikasi topikal.
hari dan lebih rendah di sore dan malam hari. Variasi diurnal pada mata dengan
prakteknya, dapat dilakukan satu kali di pagi hari karena 80% pasien memiliki
4. Glaukoma
4.1 Definisi
Glaukoma adalah penyakit kronis yang ditandai oleh tekanan bola mata
yang lebih tinggi dari normal, sehingga merusak serabut saraf pada diskus optikus
yang berupa gangguan diskus optikus dan atropi papilla nervus optikus, disertai
4.2 Epidemiologi
Terjadi 2% pada orang diatas 40 tahun dan 4% pada orang dengan usia
juta orang terkena, dan 50% kasus adalah tidak terdiagnosa. Sekitar 6 juta orang
Angka kejadian banyak terdapat pada orang dewasa terutama usia lebih
dari 40 tahun (1%-2%), diduga merupakan penyakit herediteri sehingga bila ada
keluarga yang menderita glaukoma harus waspada akan penyakit itu dengan
memeriksakan mata secara rutin setiap 6 bulan atau satu tahun sekali. Glaukoma
produksi cairan mata oleh badan siliar, dan berkurangnya pengeluaran cairan mata
Pada sebagian kasus, tidak disertai penyakit mata lain (glaukoma primer).
1. Glaukoma primer
keluar dan peningkatan tekanan intra ocular adalah sudut bilik mata depan
atau aliran keluar jalur konvensional, tanpa peran serta kelainan okular atau
sistemik lainnya. Tipe ini bersifat bilateral dan biasanya ada dasar genetiknya.
2. Glaukoma sekunder
Tipe ini adalah sekunder dari suatu penyakit mata atau sistemik.
3. Glaukoma kongenital
dengan anomali sudut bilik mata depan (seperti : insersi yang tinggi dari uvea
kanalis Schlemm yang tidak sempurna, dan adhesi iridokornel yang luas, dll.).
mata yang spesifik seperti endotel kornea, iris, badan siliar, lensa, retina,
koroid atau badan kaca. Selain itu, kejadian yang mengawalinya dapat berupa
ini dapat berhubungan dengan kelainan genetik atau kelainan yang didapat.
dengan hilangnya sel-sel ganglion retina dan atrofi saraf optik. Glaukoma ini
tekanan intra okular merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya glaukoma
sudut terbuka, tetapi bukan merupakan faktor diagnostik. Sebanyak 1% per
ditemukan dengan bertambahnya usia, ras kulit hitam, miopia, dan penyakit
Pada glaukoma tipe ini struktur sudut bilik mata depan (anyaman
trabekular, taji sklera dan badan siliar) terlihat pada pemeriksaan gonioskopi.
Obstruksi aliran keluar aqueous humor dapat terjadi pada sisi bilik mata depan
kanalis Schlemm atau lebih jauh lagi pada sistem pengeluaran aqueous humor
(mekanisme posttrabekular).
dimana terjadi aposisi iris perifer ke anyaman trabekular atau ke kornea perifer
perifer ini dapat terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu mekanisme anterior (iris
lensa atau badan kaca). Mekanisme posterior dapat terjadi dengan atau tanpa
disertai blok pupil. Pada blok pupil, aliran aqueous humor dari bilik mata
anyaman trabekular. Akibat dari pupil blok tersebut terjadi koleksi aqueous
pada posterior chamber dan menekan bagian flaccid perifer iris kebagian
depan yang disebut iris bombe. Selanjutnya terjadi appositional angle closure
mata depan menjadi terbuka dan terlihat normal, walaupun tekanan intra
terbuka primer. Contoh lainnya, jika mata dengan glaukoma sudut terbuka
insersi yang tinggi uvea anterior seperti yang ditemukan pada glaukoma
dan/atau kanalis Schlemm yang tidak sempurna (Peters’ anomaly), dan adhesi
Faktor predisposisi :
sampai 70an.
Ras : lebih banyak pada kulit hitam dibanding kulit putih
Myopes : lebih predisiposisi dibanding orang normal
Diabetes : lebih tinggi dibanding non-diabetes
Merokok : meningkatkan risiko
Tekanan darah tinggi
Throtoxicosis
Faktor predisposisi :
midriatic drugs.
4.5 Patogenesis
Patogenesis glaukoma masih belum terlalu jelas. Salah satu yang paling
morfologi yang terjadi masih belum jelas. Terdapat 2 teori utama patogenesis
optik)
1. Kerusakan primer
a. Faktor mekanik
akhirnya akan terjadi optic neuropati akibat dari axonal deformity dan
iskemia. Sebagai akibatnya, neurothropin tidak dapat mencapai cell
ganglion retina.
b. Faktor vaskular
toksik dan terjadi kematian sel. Gangguan perfusi ini yang terjadi pada
c. Faktor genetik
d. Faktor metabolik
akhir juga dapat membuat sel saraf lebih rentan terhadap kerusakan
glaucomatous.
2. Kerusakan sekunder
degenerasi sekunder. Kerusakan sel saraf seperti ini diawali oleh faktor-
excitotoxins, radikal bebas dan nitric oxide. Faktor-faktor ini kemudian akan
sudah terkontrol.
4.6 Patofisiologi
dengan peningkatan tekanan intra okular dan ditandai dengan pembesaran optic
Aqueous humour merupakan cairan jernih yang mengisi bilik mata depan
dan belakang dari mata. Aqueous humour dihasilkan oleh korpus siliaris, melalui
pupil, dan keluar lewat anyaman trabekular (gambar 1). Gangguan aliran keluar
canal, mungkin terdapat kerusakan fungsi sel trabekula atau jumlahnya kurang
akibat bertambahnya usia. Pendapat lain adanya gangguan dari enzim pada
trabekula.
retina yang progresif pada saat serabut saraf di tempat keluarnya saraf optik dari
mata menjadi terjepit dan mati. Keadaan ini mengakibatkan penipisan neural rim
dan pembesaran optic nerve cup yang progresif. Hilangnya serabut saraf
menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer. Hal ini
menyumbat aliran humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat,
sudut tertutup terjadi pada mata yang sudah mengalami penyempitan anatomik
biasanya terjadi pada pasien berusia tua seiring dengan pembesaran lensa
kristalina yang berkaitan dengan penuaan. Terdapat 2 tipe glaukoma sudut tertutup
Berbeda dengan glaukoma sudut terbuka primer pada glaukoma sudut tertutup
akut tekanan bola mata naik dengan tiba-tiba. Pada glaukoma sudut tertutup akut
terjadi penutupan pengaliran keluar cairan mata secara mendadak. Tekanan yang
mendadak ini akan memberikan rasa sakit yang sangat, yang dapat mengakibatkan
timbulnya rasa muntah dan mual. Kepala seakan-akan dipukul dengan martil pada
Mata menjadi merah, kornea keruh dan edematus, penglihatan kabur disertai
dengan adanya halo (pelangi disekitar lampu). Biasanya glaukoma sudut tertutup
dugaan seseorang akan mengalami glaukoma sudut tertutup. Pada pasien yang
terjadi serangan glaukoma sudut tertutup: Bila telah di atasi tekanan bola mata
dikontrol
• Katarak
antimuntah)
akan kembali bila tekanan tidak dapat diatasi di dalam beberapa jam. Tekanan
ini didapatkan setelah penderita lepas dari serangan akut glaukoma. Gambaran
dengan cepat
posterior
abu pada kapsul atau subkapsul lensa pada zona papil akibat
Gonioskop
Terdapat sudut sempit dapat terbuka atau tertutup. Jika terbuka ,
Ophtalmoskop
Tidak semua orang dengan glaukoma tertutup akan mengalami serangan akut.
Banyak yang mengalami glaukoma sudut tertutup kronis. Pada glaukoma tertutup
kronis, iris berangsur-angsur menutupi jalan keluar tanpa gejala yang nyata. Pada
keadaan ini perlahan-lahan terbentuk jaringan parut antara iris dan jalur keluar
cairan mata. Tekanan bola mata akan naik bila terjadi gangguan jumlah cairan
serangan akut tidak akan terjadi dengan bentuk kronis yang tetap berjalan.
sentral masih dapat normal. Penglihatan dapat hilang pada keadaan glaukoma
lanjut. Pada glaukoma sudut tertutup kronis keluhan sangat tidak jelas sehingga
pada pasien rabun dekat (hipermetropia). Pada pemeriksaan didapatkan bilik mata
depan dangkal. Makin dangkal bilik mata makin dekat hubungan iris dengan
kornea tepi. Pada gonioskopi terlihat iris menempel pada tepi kornea. Bila tekanan
mata cukup tinggi iris akan lebih terdorong ke depan sehingga makin tertutup
jalan keluar cairan mata dan akibatnya dapat menimbulkan serangan glaukoma
pada glaukoma yang membedakan dengan kelainan neoropati optik lain adalah
pembentukan cekungan pada optic disc. Iris dan badan siliar juga menjadi atrofi,
fungsi pada glaukoma belum dapat diketahui. Salah satu teori yang diajukan
pada pembuluh darah yang menyebabkan iskemia pada saraf optik dan penekanan
pada akson di sel ganglion retina dan lamina cribrosa. Mekanisme lain yang
menjelaskan terjadinya glaukoma yang tidak berhubungan dengan peningkatan
TIO adalah adanya gangguan pada neuronal growth factor, peningkatan glutamat
pada retina, nitrat bebas yang bersifat radikal, kerusakan neuron karena faktor
retina terjadi hambatan transport sehingga terjadi degenerasi pada optic disc.
Proses ini menyebabkan terjadinya cekungan pada optic disc. Peningkatan TIO
beberapa kasus peningkatan TIO diatas normal dapat juga tidak menyebabkan
perubahan pada sel ganglion retina dan diskus optikus, dan pada kasus lain TIO
primer, tidak memberikan gejala pada mata kecuali bila sudah terjadi kerusakan
pada saraf. Bila saraf optik mulai rusak akan terjadi pengecilan lapang pandang
asimptomatik. Setelah kehilangan lebih dari 40% serabut saraf, pasien baru
Pada akhir dari penyakitnya biasanya baru disadari pasien yang mengeluh
pada dokternya bahwa penglihatannya mulai kabur. Biasanya glaukoma ini mulai
timbul keluhan pada usia 40 tahun, walaupun bisa saja terjadi pada usia berapa
saja. Mata dapat terasa pegal disertai pusing, rasa tidak nyaman dan cepat lelah.
Benda pada bagian sentral masih terlihat jelas tetapi benda perifer tidak terlihat
sama sekali. Bila keadaan ini berlanjut penglihatan akan terus berkurang dan
Tanda klinis dari POAG adalah tekanan intra ocular > 21 mmHg.
Sampai saat ini belum ada pemeriksaan khusus yang dapat memperkirakan pasien
Pada glaukoma sudut sempit dimana tekanan bola mata mendadak naik
(dapat mencapai lebih dari 60-70) maka akan terdapat keluhan penglihatan kabur,
rasa sakit yang berat pada mata, sakit kepala, halo, mual dan muntah. Glaukoma
kegawatdaruratan.
4.8 Diagnosis
atau tidaknya, berat atau ringannya, serta dini atau lanjutnya glaukoma yang
mata seseorang. Tonometer yang ditaruh pada permukaan mata atau kornea
akan menekan bola mata ke dalam. Tekanan ke dalam ini akan mendapatkan
perlawanan tekanan dari dalam bola mata melalui kornea. Tekanan bola mata
berperan dalam mempertahankan mata tetap bulat. Tekanan bola mata yang
Batas kenaikan tekanan bola mata yang mampu merusak papil saraf
optik tidak sama pada setiap individu. Ada 4 cara pengukuran tekanan bola
mata, yaitu:
kelainan warna dan bentuk dari papil saraf optik yang terjadi pada penderita
patologik sudut bilik mata depan, juga untuk melihat hal-hal yang terdapat
pada sudut bilik mata depan seperti adanya benda asing. Dengan gonioskopi
tertutup dengan menilai besar atau terbukanya sudut yang dapat dibagi atas :
• Derajat 0, bila tidak terlihat struktur sudut dan terdapat kontak antara kornea
• Derajat 1, bila tidak terlihat 1/2 bagian trabekulum bagian belakang, dan
garis Schwalbe terlihat disebut sudut sangat sempit. Sudut sangat sempit
skleral spur, disebut sudut terbuka. Pada keadaan ini tidak akan terjadi sudut
tertutup.
spesifik glaukoma karena gangguan ini terjadi akibat defek berkas serat saraf
yang dapat dijumpai pada semua penyakit saraf optikus. Akan tetapi, pola
pandang bagian tengah. Perubahan paling dini adalah semakin nyatanya bintik
perimeter otomatis.
E. Tes Provokasi
untuk diagnosis glaukoma. Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan. Namun,
ada perbedaan teknik pada glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut
tertutup
patologis.
3. Kombinasi tes air minum dengan pressure congestion test : Setengah jam
pasti patologis.
1. Tes kamar gelap : orang sakit duduk ditempat gelap selama 1 jam, tak
2. Tes membaca : Penderita disuruh membaca huruf kecil pada jarak dekat
faktor risiko, dokter umum harus melakukan direct ophthalmoscopy pada kedua
mata, yang ditujukan untuk memeriksa optic disc sebelum pasien dirujuk (gambar
dari pemeriksaan fisik yang lengkap. Kelainan optic disc sering ditemukan
diantaranya adalah pembesaran simetris cup-to-disc ratio lebih dari 0,5 (gambar 3
dan 4), cup-to-disc ratio yang asimetris antara kedua mata sebesar 0,2 atau lebih,
FIGURE 4. Normal optic disc. FIGURE 5. The cup-to-disc ratio FIGURE 6. Glaucomatous optic
Note the distinct optic disc margins, of this optic nerve is approximately nerve cupping. The cup in this optic
the well-demarcated cup, and the 0.6. Clinical correlation with the nerve is enlarged to 0.8, and there is
healthy pink color of the patient's history and examination is typical thinning of the inferior
neuroretinal rim. required to decide if this optic nerve neuroretinal rim, forming a "notch."
is abnormal.
Kerusakan pada satu mata secara signifikan meningkatkan risiko kerusakan pada
mata lainnya. Optic nerve cupping yang progresif adalah manifestasi dari
kematian serabut saraf yang progresif dan glaukoma yang tidak terkontrol.
progresif.
Manajemen Farmakologi
fisik didapatkan tekanan bolamata >21 mmHg dan terdapat kelainan pada
lapangan pandang dan papil, maka berikan pilokarpin 2 % (3 kali satu hari),.
timolol 0,25 %-0,5% (1-2 dd), asetazolamide (3x250 mg) atau epinefrin 1-
2%(2dd). Obat ini dapat diberikan dalam bentuk kombinasi untuk mendapatkan
1. Single therapy
(0,25,0,5% : 1-2 kali per hari), betaxolol (0,25% : 2 kali per hari),
levobunolol (0,25, 0,5% : 1-2 kali perhari), carteolol (1% : 1-2 kali
per hari).
2. Combination therapy : diberikan jika satu obat tidak efektif, diberikan satu
Manajemen Pembedahan
Laser trabeculoplasty atau surgical trabeculectomy diindikasikan ketika:
medisinal,
Kerusakan saraf optik yang progresif walaupun target tekanan intra okular
rawat jalan. Laser trabeculoplasty juga merupakan terapi lini pertama ketika
prophylactic laser iridotomy, jika tidak dilakukan dapat terjadi risiko peningkatan
Medical therapy :
jam berikutnya.
Beta bloker eyedrop : 0,5 % timolol maleate dua kali sehari.
Corticosteroid eyedrop : dexamethasone 3-4 kali untuk menurunkan
inflamasi
Surgical therapy :
subconjungtival space.
Clear lens extraction : dengan phacoemulsifikasi dengan implantasi